"Hallo.... Tante apa kabar, aku kangen banget loh.. sama tante." sok manjanya Dinda datang kerumah Dion dan lansung ingin cipika cipiki dengan nyonya Lia, namun lansung di tolak oleh nyonya Lia.
"Silahkan duduk Din." perintah nyonya Lia menahan tubuh Dinda agar tidak sempat menempel kepadanya.
Dapat penolakan dari nyonya Lia, membuat Dinda sedikit terkejut, namun berusaha untuk santai saja.
"Tumben tan, nggak mau peluk aku dulu." rengek manja Dinda, membuat Yasmin ingin muntah dengan kelakuan Dinda itu, begitu pun dengan Doni, Dion jangan di tanya, sudah menatap Dinda dengan tatap menusuk, tuan Yudist memang dari dulu sudah hilang respect dengan Dinda.
"Malah saya basa basi sama orang licik kaya kamu." ketus nyonya Lia.
Tentu saja Dinda lansung syok mendengar kata kata menusuk dari mama angkatnya itu.
"M-maksud tante apa ya? " bingung Dinda.
"Lansung aja, saya nggak mau basa basi, maksud kamu apa, menyebar foto ini? " ujar nyonya Lia mendorong sedikit kasar HP milik Yasmin ke arah Dinda.
Awalnya dia di panggil nyonya Yasmin sangat senang, karena akan di tanyakan hal seperti ini, tapi bukan dengan sikap nyonya Yasmin yang tidak menyukai dia seperti ini, tapi di sambut dengan bahagia, dan di suruh menikah sama Dion, nyatanya perkiraannya sangat salah.
"Ah... I-itu, aku nggak sengaja tante." gugup Dinda meremas ujung bajunya.
"Klau nggak sengaja, kenapa kamu posting di sosmed, sengaja untuk merusak rumah tangga anak saya." judes nyonya Lia.
"Ahhh... N-nggak kok tan, kan aku sama Dion sudah dekat dari kecil, tapi hal seperti itu biasa aja kali, nggak harus di masukan ke dalam hati." elak Diana.
"Dasar perempuan nggak punya hati, sekarang klau di balik, suami loe yang di cium oleh perempuan lain, lalu di sebar di sosmed loe nggak masalah kali ya, atau sedang di atas ranjang tidur bareng cewek lain, nggak apa apa ya, kan loe penganut hubungan rame rame." cibir Yasmin yang tidak ada lagi kata sopan santun, gadis cantik itu tidak terima harus kehilangan kakak iparnya yang baik hati.
"Yasmin." cegah nyonya Lia.
Sementara Diana mengeram kesal dalam hati, karena dulunya Yasmin sangat baik dan penurut kepadanya, namun semenjak punya kakak ipar, gadis itu tidak lagi suka sama dia, dan sering kali menghalangi dirinya, apa bila ingin mendekati Dion.
"Apa. Nggak usah mama bela dia, gara gara perempuan murahan ini, kakak ku pergi dari rumah." sentak Yasmin tidak suka mamanya melarang dia memarahi Diana.
Tuan Yudist nanya bisa mengusap wajahnya dengan kasar, putri bungsunya itu sudah tidak terkendali lagi, karena kehilangan kakak iparnya.
"Apa! jadi Arumi pergi gara gara foto itu, ya ampun... Kempunan sekali, hanya gara gara foto begitu doang harus meninggalkan suami." sambar Diana mulai dapat angin segar, akhirnya apa yang dia harapkan terjadi juga.
"He... perempuan nggak punya hati, wajar kaka gue marah, dan nggak suka liat foto kaya gituan, baginya hal seperti itu sangat tabu, bukan kaya loe yang penganut hidup liar, berbagi pasangan itu sudah biasa menurut loe, hati hati tuh lobang loe ada penyakitnya."amuk Yasmin makin murka dengan ucapan Diana.
"Hee... Bocah ingusan, cukup ya, dari tadi loe di diamin makin ngelunjak, apa salahnya klau gue suka sama abang loe, wajar gue suka sama dia, dari kecil kami sudah tumbuh bersama, dan tiba tiba perempuan udik itu datang menghancurkan harapan gue untuk bersatu sama Dion." ujar Diana tak bisa membendung emosinya.
"Lihat kan ma, klau dia benar benar wanita licik, yang ingin merusak rumah tangga abang, ini orang lain yang mama anggap sudah seperti keluarga itu, tega merusak rumah tangga anak mama." menatap mamanya dengan tatapan kesalnya.
Lalu Yasmin kembali menatap nyaman ke arah Diana, "dasar manusia tidak tau diri, hidup loe klau nggak di sokong dari orang tua gue nggak bakal bisa bergaya cetar kaya gini, ingat diri loe itu berasal dari mana, bukan berterimakasih sudah di anggap anak sama orang tua gue, malah ingin merusak rumah tangga abang gue." sinis Yasmin.
"Jadi benar kamu ingin menghancurkan rumah tangga gue, Di?! " bentak Dion.
Diana kaget mendengar suara Dion yang menggelegar, baru kali ini Dion semarah itu sama dua, selama ini Dion selalu bersikap lembut kepadanya, ada rasa takut menjalar di hati Diana melihat tatapan mata Dion yang seperti ingin menerkamnya.
"B-bukan seperti itu, Ion." gugup Diana.
"Jawab yang benar!! " bentak Dion lagi.
Diana menatap Dion berkaca kaca.
"Apa salah ku menyukai kamu Ion, kamu laki laki baik yang selalu berkata lembut sama aku, dari dulu hanya kamu yang selalu memperlakukan aku dengan baik, wajar kan aku menyukai kamu, dan kamu pikir aja sendiri, orang yang sangat aku cintai menikah dengan orang lain, mana aku terima semua itu." isak Diana berharap Dion akan luluh dengan tangisnya.
Brak....
"Brengsek loe Di! selama ini gue menganggap loe nggak lebih sebagai adik gue, gue anggap loe hanya seperti Yasmin, tapi loe malah mengartikan lain, dan tega merusak rumah tangga gue." marah Dion.
"Tapi, kamu nggak mencintai wanita itu, kamu hanya terpaksa menerima perjodohan itu." sangkal Diana.
"Jangan sok tau loe, sialan! gue sangat mencintai istri gue, klau gue nggak mencintai dia, mana mungkin gue mau menerima perjodohan itu, gue bukan orang yang bisa di paksa sialan! " maki Dion lagi.
"Klau loe mencintai istri loe, kenapa loe nggak mau dia hamil? " tanya Diana lagi.
Duarrr....
Bagai petir di siang hari bagi nyonya Lia, anaknya tidak menginginkan anak dari Arumi, dia pikir selama ini karena belum waktunya saja Arumi belum hamil, ternyata ini ulah anaknya, sungguh dia tidak menyangka sang anak berlaku sejauh ini.
"Jadi, selama ini Arumi belum hamil karena kamu Ion?! " ucap Nyonya Lia menatap anaknya dengan perasaan kecewa.
Deg...
Dion menatap mata sang mama yang menaranya dengan tatapan kecewanya.
"Ma, b-bukan begitu maksud ku." gugup Dion.
Nyonya Lia hanya menggelengkan kepala tanda tidak percaya, air matanya sudah meleleh di pipinya.
"Mama sudah bilang dari awal, klau kamu tidak menyukai Arumi, kamu jangan menerima perjodohan ini, mama sudah bilang, jangan pernah menyakiti hati wanita itu, dia sangat berharga untuk kakeknya, tapi apa yang kamu lakukan, kamu jahat Ion, andai dulu kamu menolak perjodohan itu, kakek nggak akan memaksa kamu, ada Doni yang bersedia saat itu menikah dengan Arumi, tapi kamu tetap kekeh ingin menikahinya, tapi apa yang kamu lakukan, mama kecewa sama kamu." isak nyonya Lia.
Buk....
"Bajingan kau bang, tega kau membuat wanita itu terluka, gue sudah bilang dari awal, gue aja yang menikah dengannya, tapi loe bersikeras ingin menikahinya." amuk Doni melayangkan bogem mentah ke pipi Dion.
Diana melihat pertengkaran keluarga itu lansung senang dalam hatinya.
"Aakkkggg.... Dengar dulu penjelasan ku." pekik Dion frustasi, karena di cecar oleh sang mama dan adiknya, tapi tidak memberi dia waktu untuk menjelaskannya.
Bersambung....
Haii... Jangan lupa like komen dan vote ya... 😘😘😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 30 Episodes
Comments
Teh Euis Tea
diana perempuan murahan, ulet bulu berhasil km mengadu domba keluarga dion, tp tenang aj k ga akan bisa masuk ke keluarga dion wlupun dgn cara licik
2025-03-26
0
Ma Em
Diana kamu jgn senang dulu meskipun Arumi pergi meninggalkan Dion , Dion tdk mungkin mau menikah dgn mu Diana mimpi aja kaleee
2025-03-27
0
Noey Aprilia
Mls bgt sih sm ulat keket ky dia...
pd bgt pgn jd mnntu,pdhl mh hobi obral sna sni....abs ni,pst d jauhin smua orng....
2025-03-26
0