Keluar ruang perawatan dengan penuh kelegaan. Melangkahkan kaki tanpa keraguan meninggalkan semua kenangan. Hidup harus terus berjalan. Walaupun tidak dengan orang yang disayang, Rafandra yakin akan ada kebahagiaan yang menantinya di depan.
Di ruang perawatan, tatapan penuh selidik membuat Lily takut. Selama menikah dengan Nael, tak pernah dia melihat raut suaminya seperti itu.
"Jelaskan atau aku yang akan mencari tahu semuanya." Tegas dan penuh penekanan.
Mulut Lily seketika kelu. Dia melirik ke arah sang ayah yang juga terdiam.
"Nael--"
"Jangan ikut bicara, Ayah. Aku sedang bertanya kepada istriku."
Thomas yang begitu arogan tak berkutik ketika sang menantu memotong ucapannya. Bahkan melarangnya untuk berbicara.
"Jawab, Sayang."
Panggilan 'sayang' seperti mengintimidasi Lily. Hanya bisa menelan saliva dengan jari yang terus dia mainkan.
"D-dia--"
"Lelaki yang mencintainya dengan tulus, tapi malah dikhianati."
Atensi mereka bertiga seketika beralih pada suara yang berasal dari depan pintu. Pria yang sudah tak muda menatap datar ke arah sang menantu. Tatapannya begitu dingin seperti menyimpan kekecewaan yang mendalam.
"Maksud Papa apa?" Nael semakin tak paham.
Thomas sudah mulai ketar-ketir. Lily pun sudah pasrah. Dia meyakini sang ayah mertua sudah mengetahui semuanya.
"Istri kamu dan cucu saya masih berstatus teman dekat ketika pernikahanmu berlangsung." Suara yang terasa asing terdengar.
Seorang pria yang masih terlihat gagah dengan kharisma tak terbantahkan mulai memasuki ruang perawatan. Nael melebarkan mata ketika mengenali siapa yang datang. Begitu juga Lily dan ayahnya yang amat terkejut.
"Tuan Aksara--" gumaman itu mampu Daddy Aksa dengar. Namun, wajahnya sangat sangat datar.
"Manager yang Anda anggap rendah itu adalah cucu pertama saya."
Tubuh Thomas membeku terlebih tatapan tajam Daddy Aksa bagai mengulitinya hidup-hidup.
"Berlian yang selalu menolak untuk dipublikasikan. Selalu ingin menyembunyikan identitasnya karena dia bukan anak yang haus akan validasi. Walaupun darah Wiguna mengalir deras di tubuhnya."
Lily nampak syok. Dia tak menyangka jika Rafandra adalah cucu dari Pemiliki perusahaan di mana dia bekerja. Selama dua tahun ini lelaki itu terlihat seperti karyawan biasa. Walaupun kharismanya tak terelakkan.
"Maksud Tuan Aksara, Lyora dan Pak Rafandra--"
"Mereka pernah saling merasa nyaman."
Kini, Nael yang syok. Matanya mulai terarah pada Lily yang tak berani menatapnya.
"Mereka bagai minyak dan air, Tuan," balas Thomas dengan nada bicara biasa.
"Tapi, seharusnya Lyora jujur kepada saya dan Nael jika dia masih berhubungan dengan Pak Rafandra. Supaya tak ada yang tersakiti ketika pernikahan berlangsung." Ayah dari Nael sedikit meninggikan suara. Suasana pun mulai memanas.
"Anak saya hanya dekat, dan tak ada hubungan spesial dengan Rafandra. Jadi, tidak ada yang perlu dijelaskan. Benar kan, Ly?" Anggukan lemah Lily berikan dan senyum tipis Daddy Aksa ukirkan.
"Dia saja yang terlalu perasa." Kembali Thomas menyalahkan Rafandra.
"Semakin membela diri bertanda jika memang kesalahan ada pada dirinya."
Sederhana kalimatnya, tapi mampu membuat Thomas tertampar begitu keras. Serta Lily yang sudah tak mampu menegakkan kepala.
Daddy Aksa mulai mendekat ke arah Thomas. Mimik wajahnya sudah sangat tidak bersahabat.
"Jangan terus mengkambing hitamkan cucu saya karena dia sudah sangat baik kepada putri Anda," tekannya dengan sorot mata penuh kemarahan.
"Diterimanya putri Anda di Wiguna Grup karena Rafandra memohon kepada pihak atas. Dia ingin membantu mewujudkan satu per satu mimpi anak Anda." Lily terhenyak mendengarnya. Juga Thomas yang semakin tak bisa berkutik.
"Tapi, apa yang cucu saya terima? Disakiti, dikhianati, dan sekarang difitnah oleh Anda." Wajah Daddy Aksa sudah berubah merah.
Seorang lelaki berbadan tegap mendekat dan menyerahkan sebuah tablet kepada Daddy Aksa. Lalu, diserahkan kepada Thomas.
"Lihatlah! Tanpa ada rekayasa," ucapnya.
"Jika, Anda tidak percaya silahkan bawa pada ahlinya."
Nael mulai mendekat. Tablet pun dia ambil alih. Ada beberapa rekaman cctv di sana. Satu per satu dia putar dan wajah terkejutnya tak bisa berdusta.
"Satu lagi."
Pandangan mereka mulai beralih pada sesuatu yang Daddy Aksa keluarkan. Bungkus obat yang sudah tak ada isinya.
"Ada yang melihat anak kesayangan Anda meminum obat ini sebelum pendarahan."
Lily menjadi pusat perhatian sekarang. Mata Thomas, Nael serta ayah mertuanya tertuju padanya.
"Itu bukan obat yang aneh," elaknya.
"Obat itu adalah obat penggugur janin." Seseorang mulai membuka suara.
Mata Lily melebar ketika melihat dokter yang waktu itu memeriksanya di ruangan Rafandra.
"Saya bisa mempertanggungjawabkan ucapan saya. Dan bahkan saya bisa membawa orang itu ke sini supaya Nona Lily tak bisa mengelak lagi."
Raut penuh kekecewaan ditunjukkan oleh ketiga lelaki tersebut. Lily hanya menggeleng pelan mencoba untuk membela diri.
"Nael--"
"Ternyata kamu tak lebih dari iblis jahat. Padahal, dulu kamu seperti malaikat."
Ungkapan penuh kekecewaan keluar begitu saja dari mulut Nael. Lelaki yang sudah mencintai Lily sedari bangku SMA. Namun, hanya bisa memendamnya karena Nael bukan lelaki yang pandai berbicara.
Pertemuannya kembali dengan Lily di ketidaksengajaan, membuat Nael meminta ayahnya untuk melamar Lily. Terlebih Lily mengatakan jika dia masih single. Lamaran itupun segera diterima oleh Thomas karena dia tahu bibit bebet bobot Nael. Juga mereka satu keyakinan.
Namun, sebuah fakta yang terlambat diketahui membuatnya kecewa pada perempuan yang dia cintai dengan tulus.
"Mulai detik ini, jika Anda mengusik hidup cucu saya lagi. Saya akan meleburkan Anda menjadi debu jalanan," ancam Daddy Aksa tak main-main.
"Dan kamu, Lyora. Sudahi sikap jalang kamu kepada cucu saya. Dia bukan lelaki yang lemah iman yang akan tergoda oleh perempuan bekas orang."
...*** BERSAMBUNG *** ...
Yuk, dikomen yang banyak. Insha Allah mulai hari ini rutin up lagi ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 23 Episodes
Comments
sum mia
puas rasanya ... melihat Lyora terpuruk dan semua kedoknya terbongkar sudah .
Daddy Aksa tak kan tinggal diam cucu kesayangannya disakiti apalagi di fitnah oleh orang tua arogan dan jalang tak tahu diri macam Lily dan si Thomas ayahnya . perempuan jalang yang berlagak seolah korban yang tersakiti padahal dialah iblis betina yang berkedok wanita lemah .
dan dengan ancaman Daddy Aksa kalau Thomas dan Lily masih mengusik Rafandra.... maka jangan harap kalian masih bisa selamat .
lanjut terus kak semangat moga sehat slalu 😍😍😍
2025-04-04
3
U_Lee
Boooommm...!! finally meledak setelah kesabaran dan ketulusan Rafandra benar2 tidam dihargai oleh Lyora. bahkan si Lyora berlagak seolah2 menjadi korban padahal dia iblis berkedok manusia. Nael pun juga menjadi korban dari Lyora karena dia juga tulus mencintai Lyora. Lyora... udah salah, gak tau diri pula kau. sekarang nikmati segala keburukan yg akan elu terima karena udah jahat sama orang2 yg ada di sekitar elu.
2025-04-04
0
Salim S
👏👏👏kalau daddy aksa sudah turun gunung jangan harap bisa bernafas, kirain s lily tulus sama pangeran ternyata ada udang di balik bakwan...uncle khai love sekebon deh buat mu...ayo bongkar semua kebusukan s sendal lily sama bapaknya, aaah akhirnya up juga..minal aidin wal fa idzin mohon maaf lahir dan batin...selamat idul fitri...untuk othor dan semua readers keluarga singa..
2025-04-04
0