Bab 16 : Laki-laki Berpakaian Hitam

Kabut hitam masih menyelimuti kereta, berputar perlahan seperti tangan-tangan halus yang ingin menarik siapa pun yang ada di dalamnya. Hawa dingin semakin menusuk, merayapi tulang Xiaolin hingga dia menggigil. Tubuhnya terasa kaku, tetapi napasnya tetap teratur meskipun jantungnya berdebar cepat.

Suara langkah kaki menggema di antara keheningan malam, setiap jejaknya seakan membawa beban yang tak kasatmata. Xiaolin menajamkan pendengarannya, mencoba menebak siapa yang mendekat. Tiba-tiba, tirai kereta berkibar pelan, dan dari baliknya, sebuah tangan besar menjulur ke arahnya.

Jari-jari panjang itu tampak kokoh, dengan kulit seputih bulan yang bersinar redup di bawah cahaya purnama. Xiaolin menelan ludah, menimbang apakah dia harus menerima tangan itu atau menarik diri. Namun, tubuhnya yang lemah dan situasi yang tidak memungkinkannya melarikan diri membuatnya tidak punya banyak pilihan.

Dengan ragu, Xiaolin akhirnya meletakkan tangannya di atas tangan itu. Begitu sentuhan terjadi, sensasi aneh menyusup ke dalam dirinya. Rasanya seperti tersentuh es yang mengalirkan sedikit kehangatan aneh ke dalam tubuhnya. Perlahan, dia ditarik keluar dari kereta, dan saat kakinya menyentuh tanah, pandangannya bertemu dengan sepasang mata merah menyala yang menghipnotisnya seketika.

Di hadapannya berdiri seorang pria berpakaian hitam panjang, jubahnya berkibar perlahan mengikuti hembusan angin malam. Rambut hitam legamnya tergerai di bahunya, menciptakan kontras mencolok dengan kulitnya yang pucat. Tatapannya tajam dan penuh ketertarikan, seakan meneliti Xiaolin dari ujung kepala hingga kaki.

Xiaolin menahan napas, mencoba memahami sosok yang berdiri di depannya. Aura yang memancar darinya begitu kuat, hampir menyesakkan. Dia tidak merasakan hawa jahat seperti yang dibayangkan sebelumnya, tetapi ada sesuatu yang membuat punggungnya meremang.

“Kau tidak takut?” Suara pria itu dalam dan tenang, mengandung sedikit nada keheranan.

Xiaolin tidak langsung menjawab. Dia menggenggam ujung pakaiannya, berusaha mengendalikan pikirannya yang berkecamuk. “Aku tidak tahu… apakah aku seharusnya takut atau tidak.”

Senyum samar terukir di bibir pria itu, tetapi bukan senyum yang mengancam. Dia justru tampak semakin tertarik pada Xiaolin. “Menarik.”

Xiaolin tetap waspada, tidak berani bergerak terlalu banyak. Meski begitu, dia tahu bahwa pertemuan ini bukanlah sesuatu yang bisa dihindari. Entah takdir atau kebetulan, malam ini menandai awal dari sesuatu yang baru dalam hidupnya.

Tangan besar pria itu tiba-tiba terangkat, mengambil tusuk konde dari tangan Xiaolin yang lain tanpa melepaskan genggaman tangannya. Angin malam berhembus kearah Xiaolin hingga menyingkap tudung dari kepalanya yang menutupi wajahnya dan terbang mengikuti arah angin.

Mata biru milik Xiaolin kini bertemu secara langsung dengan mata merah milik pria itu.

Wajah yang gelap dan ekspresi yang tidak bisa di baca, pria itu menusukkan kembali tusuk konde itu ke rambut Xiaolin sebelum menyelipkan sehelai rambut Xiaolin ke belakang telinganya.

Xiaolin tertegun, sikap dan sentuhan yang lembut itu, kontras dari penampilan dan hawa dingin di sekitarnya.

Di tengah kebingungannya, tangan pria itu mulai menarik Xiaolin untuk berjalan mengikutinya. Langkah tenang di hutan yang hening membuat Xiaolin beberapa kali melirik kearah pria yang berjalan disebelahnya.

Pria itu terus membawa Xiaolin semakin masuk ke dalam hutan. Pohon-pohon di sekeliling semakin lebat dengan suara burung gagak yang berterbangan di langit.

Langkah demi langkah, Xiaolin mulai menyadari sesuatu yang aneh. Disetiap pohon dan tanah yang mereka injak terdapat beberapa genangan darah dan aroma yang menyengat dari suatu tempat.

Mata Xiaolin tidak bisa berhenti memperhatikan sekelilingnya dalam diam. Alisnya mengerut dengan banyak pertanyaan yang muncul di benaknya.

“Tempat apa ini?”

Episodes
1 Bab 1 Hari Pernikahan yang Hancur
2 Bab 2 : Kutukan yang Tak Terduga
3 Bab 3 : Pengasingan ke Lembah Hutan
4 Bab 4 : Hutan yang Kejam
5 Bab 5 : Darah di Bawah Bulan
6 Bab 6 : Cahaya di tengah Kegelapan
7 Bab 7 : Penyembuhan yang Menyakitkan
8 Bab 8 : Desa yang Tenang, Hati yang Terluka
9 Bab 9 : Gadis dengan Mata Kosong
10 Bab 10 : Legenda Iblis Pemikat Wanita
11 Bab 11 : Pengantin Umpan
12 Bab 12 : Langkah Xiaolin
13 Bab 13 : Riasan Pengantin yang Sunyi
14 Bab 14 : Serangan Serigala Roh
15 Bab 15 : Kesunyian yang Mengerikan
16 Bab 16 : Laki-laki Berpakaian Hitam
17 Bab 17 : Payung Merah di Tengah Hening
18 Bab 18 : Bangunan yang Tidak Pernah Ada
19 Bab 19 : Rahasia antara tanda dan cincin
20 Bab 20 : Bayang-bayang di Hutan
21 Bab 21 : Kejutan di Bangunan Tua
22 Bab 22 : Pengantin yang Bangkit
23 Bab 23 : Pengantin Tertua
24 Bab 24 : Boneka Kesebelas
25 Bab 25 : Nama yang Ditakuti
26 Bab 26 : Nama yang Terlupakan
27 Bab 27 : Pertemuan dengan Sesepuh Wang
28 Bab 28 : Sesuatu yang khas tentangnya
29 Bab 29 : Harta atau Nyawa
30 Bab 30 : Roh pelindung langka
31 Bab 31 : Rahasia yang terbongkar
32 Bab 32 : Kekuatan yang Terbelenggu
33 Bab 33 : Mengungkap Segel
34 Bab 34 : Menetralkan Kutukan
35 Bab 35 : Langkah Selanjutnya
36 Bab 36 : Kejutan dan Teka-Teki
37 Bab 37 : Langkah Menuju Pemurnian
38 Bab 38 : Interaksi Pagi
39 Bab 39: Keputusan untuk Berangkat ke Tempat Baru
40 Bab 40 : Langkah yang Berat
41 Bab 41: Jejak Kematian di Hutan
42 Bab 42: Kecurigaan di Antara Ksatria
43 Bab 43 : Cincin Permata Merah
44 Bab 44 : Suara di Antara Pepohonan
45 Bab 45 : Desa yang Hilang dalam Sunyi
Episodes

Updated 45 Episodes

1
Bab 1 Hari Pernikahan yang Hancur
2
Bab 2 : Kutukan yang Tak Terduga
3
Bab 3 : Pengasingan ke Lembah Hutan
4
Bab 4 : Hutan yang Kejam
5
Bab 5 : Darah di Bawah Bulan
6
Bab 6 : Cahaya di tengah Kegelapan
7
Bab 7 : Penyembuhan yang Menyakitkan
8
Bab 8 : Desa yang Tenang, Hati yang Terluka
9
Bab 9 : Gadis dengan Mata Kosong
10
Bab 10 : Legenda Iblis Pemikat Wanita
11
Bab 11 : Pengantin Umpan
12
Bab 12 : Langkah Xiaolin
13
Bab 13 : Riasan Pengantin yang Sunyi
14
Bab 14 : Serangan Serigala Roh
15
Bab 15 : Kesunyian yang Mengerikan
16
Bab 16 : Laki-laki Berpakaian Hitam
17
Bab 17 : Payung Merah di Tengah Hening
18
Bab 18 : Bangunan yang Tidak Pernah Ada
19
Bab 19 : Rahasia antara tanda dan cincin
20
Bab 20 : Bayang-bayang di Hutan
21
Bab 21 : Kejutan di Bangunan Tua
22
Bab 22 : Pengantin yang Bangkit
23
Bab 23 : Pengantin Tertua
24
Bab 24 : Boneka Kesebelas
25
Bab 25 : Nama yang Ditakuti
26
Bab 26 : Nama yang Terlupakan
27
Bab 27 : Pertemuan dengan Sesepuh Wang
28
Bab 28 : Sesuatu yang khas tentangnya
29
Bab 29 : Harta atau Nyawa
30
Bab 30 : Roh pelindung langka
31
Bab 31 : Rahasia yang terbongkar
32
Bab 32 : Kekuatan yang Terbelenggu
33
Bab 33 : Mengungkap Segel
34
Bab 34 : Menetralkan Kutukan
35
Bab 35 : Langkah Selanjutnya
36
Bab 36 : Kejutan dan Teka-Teki
37
Bab 37 : Langkah Menuju Pemurnian
38
Bab 38 : Interaksi Pagi
39
Bab 39: Keputusan untuk Berangkat ke Tempat Baru
40
Bab 40 : Langkah yang Berat
41
Bab 41: Jejak Kematian di Hutan
42
Bab 42: Kecurigaan di Antara Ksatria
43
Bab 43 : Cincin Permata Merah
44
Bab 44 : Suara di Antara Pepohonan
45
Bab 45 : Desa yang Hilang dalam Sunyi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!