Bab 5 : Darah di Bawah Bulan

Rasa haus membakar tenggorokannya. Xiaolin terbangun dengan tubuh yang masih terasa sakit dan berat. Cahaya bulan samar-samar menembus celah pepohonan, memberikan penerangan yang cukup untuk melihat sekelilingnya. Dia harus menemukan air, atau tubuhnya yang lemah ini akan menyerah sebelum pagi tiba.

Dengan susah payah, dia mendorong tubuhnya agar bisa berdiri. Kakinya gemetar, tetapi dia tetap memaksa diri untuk melangkah. Setiap langkah terasa seperti menusukkan pisau ke dalam dagingnya sendiri. Namun, dia tidak bisa berhenti. Dia tidak boleh berhenti.

Suara gemericik air dari kejauhan membuat harapan kecil muncul di hatinya. Dengan langkah tertatih, Xiaolin mengikuti suara itu, berusaha secepat mungkin menuju sumbernya. Setelah beberapa saat, dia akhirnya menemukan sungai kecil dengan air yang jernih. Tanpa berpikir panjang, dia berlutut di tepi sungai dan menciduk air dengan tangannya yang gemetar.

Saat air menyentuh bibirnya, rasa dingin itu menyebar ke seluruh tubuhnya, memberikan sedikit ketenangan di tengah penderitaan. Dia minum perlahan, membiarkan cairan itu meresap ke dalam tubuhnya yang dehidrasi.

Namun, rasa lega itu hanya bertahan sesaat. Di balik bayangan pepohonan, sepasang mata merah menyala menatapnya tajam. Bulu kuduk Xiaolin berdiri. Hewan roh buas.

Suara geraman rendah menggema di udara. Xiaolin perlahan menoleh dan melihat makhluk itu dengan jelas. Seekor serigala roh dengan bulu hitam pekat, tubuhnya lebih besar dari serigala biasa, dan aura keji mengelilinginya. Makhluk itu bukan sekadar binatang liar, tetapi salah satu penghuni hutan yang paling ditakuti.

Xiaolin mencoba mundur perlahan, tetapi tubuhnya yang lemah membuat gerakannya lamban. Serigala itu melihatnya sebagai mangsa yang mudah. Dengan cepat, makhluk itu melompat menerjangnya.

Refleks Xiaolin berusaha menghindar, tetapi cakar tajam serigala itu tetap berhasil menggores lengannya. Rasa perih seketika menyebar, tetapi dia tidak punya waktu untuk merasakan sakit itu sepenuhnya. Dia berguling di tanah, mencoba mencari celah untuk melarikan diri.

Dia mengangkat tangannya, berusaha memanggil roh pelindungnya. Namun, tidak ada yang terjadi.

Tidak ada cahaya, tidak ada energi, tidak ada perlindungan.

Tubuhnya yang dulunya dipenuhi kekuatan kini benar-benar kosong. Hanya daging dan darah yang tersisa. Dia benar-benar manusia biasa.

Serigala itu menyerang lagi, kali ini lebih cepat dan lebih ganas. Xiaolin menghindar semampunya, tetapi cakarnya tetap berhasil mencabik bahunya. Darah segar mengalir deras, membasahi tanah di bawahnya.

Napasnya semakin berat, dan rasa sakit semakin menyiksa. Dia tahu dia tidak akan bisa melawan makhluk ini dengan keadaannya sekarang. Satu serangan lagi, dan dia mungkin akan mati di tempat ini.

Tetapi dia tidak ingin mati.

Dengan segenap tenaga terakhirnya, Xiaolin mengambil batu besar di dekatnya dan melemparkannya ke kepala serigala itu. Serigala itu menggeram marah, tetapi serangan itu cukup untuk memberinya celah untuk kabur. Xiaolin berlari secepat yang dia bisa, meskipun setiap langkahnya terasa seperti siksaan.

Di belakangnya, serigala itu mengejar dengan kecepatan luar biasa.

Jantung Xiaolin berdegup kencang. Jika dia tidak menemukan tempat bersembunyi, maka malam ini akan menjadi akhir hidupnya.

Namun, sebelum dia bisa mencapai perlindungan, tubuhnya tidak mampu lagi bertahan. Lututnya melemas, dan dunia mulai berputar. Napasnya pendek dan terputus-putus. Xiaolin terjatuh ke tanah, kesadarannya memudar. Di ambang kematian, bayangan istana kembali muncul dalam pikirannya—pengkhianatan, luka, dan kehancuran dirinya.

Apakah dia akan mati di tempat ini?

Ataukah takdir masih punya rencana lain untuknya?

Episodes
1 Bab 1 Hari Pernikahan yang Hancur
2 Bab 2 : Kutukan yang Tak Terduga
3 Bab 3 : Pengasingan ke Lembah Hutan
4 Bab 4 : Hutan yang Kejam
5 Bab 5 : Darah di Bawah Bulan
6 Bab 6 : Cahaya di tengah Kegelapan
7 Bab 7 : Penyembuhan yang Menyakitkan
8 Bab 8 : Desa yang Tenang, Hati yang Terluka
9 Bab 9 : Gadis dengan Mata Kosong
10 Bab 10 : Legenda Iblis Pemikat Wanita
11 Bab 11 : Pengantin Umpan
12 Bab 12 : Langkah Xiaolin
13 Bab 13 : Riasan Pengantin yang Sunyi
14 Bab 14 : Serangan Serigala Roh
15 Bab 15 : Kesunyian yang Mengerikan
16 Bab 16 : Laki-laki Berpakaian Hitam
17 Bab 17 : Payung Merah di Tengah Hening
18 Bab 18 : Bangunan yang Tidak Pernah Ada
19 Bab 19 : Rahasia antara tanda dan cincin
20 Bab 20 : Bayang-bayang di Hutan
21 Bab 21 : Kejutan di Bangunan Tua
22 Bab 22 : Pengantin yang Bangkit
23 Bab 23 : Pengantin Tertua
24 Bab 24 : Boneka Kesebelas
25 Bab 25 : Nama yang Ditakuti
26 Bab 26 : Nama yang Terlupakan
27 Bab 27 : Pertemuan dengan Sesepuh Wang
28 Bab 28 : Sesuatu yang khas tentangnya
29 Bab 29 : Harta atau Nyawa
30 Bab 30 : Roh pelindung langka
31 Bab 31 : Rahasia yang terbongkar
32 Bab 32 : Kekuatan yang Terbelenggu
33 Bab 33 : Mengungkap Segel
34 Bab 34 : Menetralkan Kutukan
35 Bab 35 : Langkah Selanjutnya
36 Bab 36 : Kejutan dan Teka-Teki
37 Bab 37 : Langkah Menuju Pemurnian
38 Bab 38 : Interaksi Pagi
39 Bab 39: Keputusan untuk Berangkat ke Tempat Baru
40 Bab 40 : Langkah yang Berat
41 Bab 41: Jejak Kematian di Hutan
42 Bab 42: Kecurigaan di Antara Ksatria
43 Bab 43 : Cincin Permata Merah
44 Bab 44 : Suara di Antara Pepohonan
45 Bab 45 : Desa yang Hilang dalam Sunyi
Episodes

Updated 45 Episodes

1
Bab 1 Hari Pernikahan yang Hancur
2
Bab 2 : Kutukan yang Tak Terduga
3
Bab 3 : Pengasingan ke Lembah Hutan
4
Bab 4 : Hutan yang Kejam
5
Bab 5 : Darah di Bawah Bulan
6
Bab 6 : Cahaya di tengah Kegelapan
7
Bab 7 : Penyembuhan yang Menyakitkan
8
Bab 8 : Desa yang Tenang, Hati yang Terluka
9
Bab 9 : Gadis dengan Mata Kosong
10
Bab 10 : Legenda Iblis Pemikat Wanita
11
Bab 11 : Pengantin Umpan
12
Bab 12 : Langkah Xiaolin
13
Bab 13 : Riasan Pengantin yang Sunyi
14
Bab 14 : Serangan Serigala Roh
15
Bab 15 : Kesunyian yang Mengerikan
16
Bab 16 : Laki-laki Berpakaian Hitam
17
Bab 17 : Payung Merah di Tengah Hening
18
Bab 18 : Bangunan yang Tidak Pernah Ada
19
Bab 19 : Rahasia antara tanda dan cincin
20
Bab 20 : Bayang-bayang di Hutan
21
Bab 21 : Kejutan di Bangunan Tua
22
Bab 22 : Pengantin yang Bangkit
23
Bab 23 : Pengantin Tertua
24
Bab 24 : Boneka Kesebelas
25
Bab 25 : Nama yang Ditakuti
26
Bab 26 : Nama yang Terlupakan
27
Bab 27 : Pertemuan dengan Sesepuh Wang
28
Bab 28 : Sesuatu yang khas tentangnya
29
Bab 29 : Harta atau Nyawa
30
Bab 30 : Roh pelindung langka
31
Bab 31 : Rahasia yang terbongkar
32
Bab 32 : Kekuatan yang Terbelenggu
33
Bab 33 : Mengungkap Segel
34
Bab 34 : Menetralkan Kutukan
35
Bab 35 : Langkah Selanjutnya
36
Bab 36 : Kejutan dan Teka-Teki
37
Bab 37 : Langkah Menuju Pemurnian
38
Bab 38 : Interaksi Pagi
39
Bab 39: Keputusan untuk Berangkat ke Tempat Baru
40
Bab 40 : Langkah yang Berat
41
Bab 41: Jejak Kematian di Hutan
42
Bab 42: Kecurigaan di Antara Ksatria
43
Bab 43 : Cincin Permata Merah
44
Bab 44 : Suara di Antara Pepohonan
45
Bab 45 : Desa yang Hilang dalam Sunyi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!