Bab 11 : Pengantin Umpan

Malam semakin larut, tetapi tak ada seorang pun di desa yang bisa tidur. Ketenangan yang biasa menyelimuti desa telah berubah menjadi kegelisahan yang mencekam.

Di alun-alun desa, ratusan warga berkumpul dengan obor di tangan, wajah-wajah mereka dipenuhi kemarahan dan ketakutan. Bisikan berubah menjadi sorakan, dan sorakan berubah menjadi tuntutan.

"Kepala desa! Keluar dan hadapi kami!"

Di depan rumah besar yang terbuat dari kayu kokoh, Kepala Desa Feng Dao berdiri dengan wajah pucat. Tubuhnya kaku di ambang pintu, menatap warga yang menuntut jawaban. Ia sudah mengabdi selama bertahun-tahun untuk desa ini, tapi malam ini, ia bukan lagi seorang pemimpin—melainkan seorang pria yang terpojok.

"Kalian harus tetap tenang! Ini bukan saatnya saling menyalahkan!" serunya, mencoba menenangkan massa.

Namun, seorang pria berusia paruh baya mendorong maju dari kerumunan. Matanya merah, dipenuhi dendam.

"Istriku menghilang seminggu yang lalu! Sekarang keponakanku juga lenyap! Kami sudah kehilangan sepuluh pengantin, tapi kau masih menyuruh kami tenang?!"

Sorakan kemarahan menggema.

"Benar! Kepala desa tak becus!"

"Kalau kau tidak bisa menyelesaikan masalah ini, kami akan bertindak sendiri!"

Kepala desa mengepalkan tangannya, menyadari bahwa tak ada kata-kata yang bisa menghentikan mereka. Ketakutan telah berubah menjadi kebencian, dan ketika manusia dikuasai rasa takut, mereka membutuhkan satu hal: tumbal.

Di antara hiruk-pikuk itu, suara seorang wanita tua tiba-tiba terdengar.

"Jika kita ingin mengungkap kebenaran, kita harus memberikan umpan!"

Kerumunan terdiam sejenak. Semua mata tertuju pada wanita tua itu—Nenek Hui, dukun desa yang dikenal bijak, tetapi juga sering berbicara dengan nada misterius.

"Seseorang harus dipersembahkan… agar kita bisa melihat siapa yang datang untuk mengambilnya," lanjutnya dengan suara berat.

Kepala desa merasa hawa dingin merayapi tulang punggungnya. "Jangan gila! Kita tidak bisa mengorbankan nyawa seseorang untuk ini!"

Namun, warga desa sudah mulai membisikkan nama. Nama yang seharusnya tidak keluar dalam situasi ini.

"Putri kepala desa… Xin Yu."

Gadis itu masih muda, baru berusia tujuh belas tahun. Wajahnya polos, penuh rasa ingin tahu terhadap dunia. Tapi sekarang, semua orang melihatnya bukan sebagai gadis biasa—melainkan sebagai umpan hidup.

"Dia belum menikah, tetapi darahnya masih suci," seseorang bersuara. "Jika iblis benar-benar menculik pengantin, maka dia akan menjadi target sempurna."

Kepala desa mundur, berdiri di depan pintu rumahnya untuk melindungi putrinya. Tetapi sebelum ia bisa mengatakan apa pun, beberapa pria desa yang bertubuh kekar melangkah maju dan meraihnya.

"Lepaskan aku! Jangan sentuh putriku!"

Namun, Feng Dao bukanlah pria muda lagi. Ia tak memiliki kekuatan untuk melawan banyak orang sekaligus. Tubuhnya ditekan ke tanah, tangannya dipelintir ke belakang, sementara warga lainnya mulai bergerak masuk ke rumah.

Di dalam, Xin Yu bersembunyi di sudut ruangan dengan tubuh gemetar. Matanya membulat ketakutan saat melihat bayangan-bayangan tinggi memasuki rumah.

"Tidak… jangan… jangan bawa aku!"

Ia berusaha berlari ke arah belakang, tetapi dua wanita tua sudah menunggu di sana, menghadangnya. Tangannya dicengkeram, tubuhnya ditarik paksa.

"Jangan melawan, Nak… Ini demi kebaikan desa."

"TIDAK! AYAH! SELAMATKAN AKU!" Xin Yu berteriak histeris, meronta dengan sekuat tenaga. Kakinya menendang, tangannya mencakar.

Namun, semakin ia melawan, semakin kuat cengkeraman pada tubuhnya. Kukunya mencakar kulit salah satu pria, tapi hanya mendapat tamparan keras di pipinya.

PLAK!

Kepalanya terhempas ke samping, rambutnya berantakan, dan bibirnya terasa perih. Mata gadis itu mulai berkaca-kaca, tubuhnya melemah dalam ketakutan.

Di luar, kepala desa berteriak marah, tetapi suaranya hanya terdengar sayup di tengah suara sorakan warga.

"Jangan bawa putriku! Jangan lakukan ini, aku mohon!"

Tetapi mereka tidak mendengarkannya.

Xin Yu diseret keluar dari rumah, tangannya masih mencoba mencengkeram kusen pintu, tetapi jemarinya terlepas satu per satu.

Seorang wanita membawa setumpuk kain putih, gaun pengantin desa yang biasa dipakai oleh para pengantin sebelum upacara pernikahan.

"Gantilah pakaiannya."

Xin Yu menggeleng cepat, wajahnya semakin pucat. "Tidak… aku tidak mau! Aku tidak mau mati!"

Tangan-tangan kasar mencengkeram bahunya, memaksanya berdiri tegak. Kain pengantin itu dilemparkan ke tubuhnya.

"Jika kau tidak mau memakai ini sendiri, kami akan memakaikannya padamu!"

Xin Yu menggigit bibirnya, hatinya mencelos. Perlahan, tubuhnya gemetar saat tangannya mengambil kain itu. Ia tahu… ia tidak punya pilihan lain.

Malam itu, di bawah tatapan ratusan pasang mata warga desa, Xin Yu dipaksa mengenakan gaun pengantin, simbol kesucian yang kini menjadi simbol keputusasaan.

Episodes
1 Bab 1 Hari Pernikahan yang Hancur
2 Bab 2 : Kutukan yang Tak Terduga
3 Bab 3 : Pengasingan ke Lembah Hutan
4 Bab 4 : Hutan yang Kejam
5 Bab 5 : Darah di Bawah Bulan
6 Bab 6 : Cahaya di tengah Kegelapan
7 Bab 7 : Penyembuhan yang Menyakitkan
8 Bab 8 : Desa yang Tenang, Hati yang Terluka
9 Bab 9 : Gadis dengan Mata Kosong
10 Bab 10 : Legenda Iblis Pemikat Wanita
11 Bab 11 : Pengantin Umpan
12 Bab 12 : Langkah Xiaolin
13 Bab 13 : Riasan Pengantin yang Sunyi
14 Bab 14 : Serangan Serigala Roh
15 Bab 15 : Kesunyian yang Mengerikan
16 Bab 16 : Laki-laki Berpakaian Hitam
17 Bab 17 : Payung Merah di Tengah Hening
18 Bab 18 : Bangunan yang Tidak Pernah Ada
19 Bab 19 : Rahasia antara tanda dan cincin
20 Bab 20 : Bayang-bayang di Hutan
21 Bab 21 : Kejutan di Bangunan Tua
22 Bab 22 : Pengantin yang Bangkit
23 Bab 23 : Pengantin Tertua
24 Bab 24 : Boneka Kesebelas
25 Bab 25 : Nama yang Ditakuti
26 Bab 26 : Nama yang Terlupakan
27 Bab 27 : Pertemuan dengan Sesepuh Wang
28 Bab 28 : Sesuatu yang khas tentangnya
29 Bab 29 : Harta atau Nyawa
30 Bab 30 : Roh pelindung langka
31 Bab 31 : Rahasia yang terbongkar
32 Bab 32 : Kekuatan yang Terbelenggu
33 Bab 33 : Mengungkap Segel
34 Bab 34 : Menetralkan Kutukan
35 Bab 35 : Langkah Selanjutnya
36 Bab 36 : Kejutan dan Teka-Teki
37 Bab 37 : Langkah Menuju Pemurnian
38 Bab 38 : Interaksi Pagi
39 Bab 39: Keputusan untuk Berangkat ke Tempat Baru
40 Bab 40 : Langkah yang Berat
41 Bab 41: Jejak Kematian di Hutan
42 Bab 42: Kecurigaan di Antara Ksatria
43 Bab 43 : Cincin Permata Merah
44 Bab 44 : Suara di Antara Pepohonan
45 Bab 45 : Desa yang Hilang dalam Sunyi
Episodes

Updated 45 Episodes

1
Bab 1 Hari Pernikahan yang Hancur
2
Bab 2 : Kutukan yang Tak Terduga
3
Bab 3 : Pengasingan ke Lembah Hutan
4
Bab 4 : Hutan yang Kejam
5
Bab 5 : Darah di Bawah Bulan
6
Bab 6 : Cahaya di tengah Kegelapan
7
Bab 7 : Penyembuhan yang Menyakitkan
8
Bab 8 : Desa yang Tenang, Hati yang Terluka
9
Bab 9 : Gadis dengan Mata Kosong
10
Bab 10 : Legenda Iblis Pemikat Wanita
11
Bab 11 : Pengantin Umpan
12
Bab 12 : Langkah Xiaolin
13
Bab 13 : Riasan Pengantin yang Sunyi
14
Bab 14 : Serangan Serigala Roh
15
Bab 15 : Kesunyian yang Mengerikan
16
Bab 16 : Laki-laki Berpakaian Hitam
17
Bab 17 : Payung Merah di Tengah Hening
18
Bab 18 : Bangunan yang Tidak Pernah Ada
19
Bab 19 : Rahasia antara tanda dan cincin
20
Bab 20 : Bayang-bayang di Hutan
21
Bab 21 : Kejutan di Bangunan Tua
22
Bab 22 : Pengantin yang Bangkit
23
Bab 23 : Pengantin Tertua
24
Bab 24 : Boneka Kesebelas
25
Bab 25 : Nama yang Ditakuti
26
Bab 26 : Nama yang Terlupakan
27
Bab 27 : Pertemuan dengan Sesepuh Wang
28
Bab 28 : Sesuatu yang khas tentangnya
29
Bab 29 : Harta atau Nyawa
30
Bab 30 : Roh pelindung langka
31
Bab 31 : Rahasia yang terbongkar
32
Bab 32 : Kekuatan yang Terbelenggu
33
Bab 33 : Mengungkap Segel
34
Bab 34 : Menetralkan Kutukan
35
Bab 35 : Langkah Selanjutnya
36
Bab 36 : Kejutan dan Teka-Teki
37
Bab 37 : Langkah Menuju Pemurnian
38
Bab 38 : Interaksi Pagi
39
Bab 39: Keputusan untuk Berangkat ke Tempat Baru
40
Bab 40 : Langkah yang Berat
41
Bab 41: Jejak Kematian di Hutan
42
Bab 42: Kecurigaan di Antara Ksatria
43
Bab 43 : Cincin Permata Merah
44
Bab 44 : Suara di Antara Pepohonan
45
Bab 45 : Desa yang Hilang dalam Sunyi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!