Bab 7 : Penyembuhan yang Menyakitkan

Udara di dalam kuil terasa lebih tenang dibandingkan dengan dunia di luar. Lilin-lilin beraroma cendana menyala di setiap sudut, mengusir kegelapan dengan cahaya lembutnya. Suara gemericik air dari kolam kecil di halaman kuil memberikan ketenangan yang sulit dijelaskan.

Xiaolin duduk bersandar di atas tikar jerami, tubuhnya terasa ringan tapi penuh nyeri. Luka-luka di tubuhnya belum sepenuhnya sembuh, dan setiap tarikan napas masih menyisakan rasa sakit yang menusuk. Dia mengamati sekeliling dengan waspada, meskipun tubuhnya lelah, pikirannya tetap siaga.

Seorang biksu tua duduk di hadapannya. Wajahnya dihiasi kerutan kehidupan, namun matanya masih memancarkan kebijaksanaan yang tenang. Dengan jubah oranye yang sederhana dan rosario kayu menggantung di tangannya, dia tampak seperti sosok yang telah lama memahami dunia lebih dalam daripada kebanyakan orang.

"Aku tidak akan bertanya siapa dirimu," kata biksu itu dengan suara lembut, "dan aku tidak akan memaksamu untuk berbicara. Namun, aku bisa merasakan beban yang kau bawa."

Xiaolin diam. Dia tidak ingin berdebat, tapi dia juga tidak ingin membiarkan siapa pun terlalu dekat.

Biksu itu perlahan mengangkat tangannya, seolah hendak menyentuh Xiaolin. Namun, sebelum jari-jarinya benar-benar bergerak lebih jauh, Xiaolin langsung bereaksi.

"Jangan sentuh aku," ucapnya dingin.

Biksu itu tidak menunjukkan keterkejutan atau kebingungan. Sebaliknya, dia hanya tersenyum tipis dan menarik kembali tangannya. "Aku mengerti," katanya pelan. "Kau memiliki sesuatu dalam dirimu yang tidak ingin kau sebarkan pada orang lain."

Xiaolin menegang. Dia tidak pernah menyebut kutukannya, tetapi biksu ini tampaknya memahami sesuatu.

"Tak perlu khawatir," lanjutnya. "Aku tidak perlu menyentuhmu untuk membantumu sembuh."

Biksu itu kemudian mengambil posisi duduk bersila, memejamkan mata, dan mulai melafalkan mantra kuno. Suaranya rendah, hampir seperti gumaman, tapi setiap kata membawa getaran yang aneh.

Xiaolin merasa udara di sekitarnya mulai berubah. Ruangan yang tadi terasa biasa kini dipenuhi dengan energi yang tidak kasatmata. Cahaya samar mulai berkumpul di sekitar biksu, berputar perlahan seperti kabut keemasan yang mengalir dari tubuhnya.

Dari sudut matanya, Xiaolin melihat sesuatu muncul di balik biksu itu—sesosok makhluk berwujud roh. Roh itu menyerupai naga kecil dengan tubuh bersinar kebiruan, melayang dengan anggun di udara. Mata roh itu menatap Xiaolin dengan rasa ingin tahu, tapi juga penuh kewaspadaan.

"Roh pelindungku," jelas biksu itu dengan suara tenang. "Dia akan membantuku membersihkan luka-lukamu tanpa menyentuhmu."

Xiaolin hanya bisa diam. Dia tidak percaya pada banyak hal, tapi makhluk itu ada di hadapannya, nyata, berkeliling di udara seperti embusan angin yang hidup.

Biksu itu melanjutkan mantranya, dan perlahan, roh naga kecil itu mulai bergerak. Tanpa menyentuh Xiaolin, roh itu meniupkan napasnya yang bercahaya ke arah luka-luka di tubuh gadis itu.

Xiaolin merasakan sesuatu yang aneh—bukan rasa dingin seperti es, bukan pula kehangatan seperti api, tetapi suatu energi yang masuk ke dalam tubuhnya, mengalir seperti sungai yang membersihkan lumpur di dasarnya. Luka-lukanya yang sebelumnya perih mulai terasa lebih ringan, meskipun tetap ada nyeri yang menyengat.

Beberapa luka kecil perlahan menutup dengan sendirinya. Luka yang lebih dalam masih ada, tetapi tampak mulai membaik, seolah tubuhnya sendiri diberi dorongan untuk menyembuhkan diri lebih cepat.

Namun, proses itu tidak sepenuhnya tanpa rasa sakit. Xiaolin menggigit bibirnya, menahan desakan untuk mengerang ketika rasa panas membakar di beberapa titik tubuhnya. Ini bukan pengobatan biasa—ini adalah proses penyembuhan yang melibatkan kekuatan spiritual, dan tubuhnya dipaksa untuk menerima energi yang belum pernah ia rasakan sebelumnya.

Biksu itu membuka matanya perlahan, mengamati Xiaolin. "Rasa sakit itu perlu," katanya lembut. "Tubuhmu menolak, tapi jiwamu ingin bertahan. Kau hanya perlu membiarkannya."

Xiaolin mengepalkan tangannya, menahan gemetar di jari-jarinya. Dia tidak suka perasaan ini—perasaan harus bergantung pada orang lain, bahkan jika itu hanya melalui energi mereka. Tapi dia juga tahu, jika dibiarkan, tubuhnya mungkin tidak akan bertahan lebih lama lagi.

Setelah beberapa saat, roh naga kecil itu kembali ke sisi biksu. Cahaya keemasan di ruangan itu perlahan menghilang, dan udara kembali seperti semula.

Biksu tua itu menatap Xiaolin, tapi tidak dengan rasa ingin tahu yang berlebihan, melainkan dengan kesabaran yang tak tergoyahkan. "Istirahatlah," katanya pelan. "Tubuhmu butuh waktu untuk memulihkan diri."

Xiaolin tidak membalas. Dia hanya menunduk, membiarkan dirinya berbaring kembali di tikar jerami.

Luka-lukanya mulai membaik, tapi hatinya tetap tertutup.

Dia tidak ingin terikat dengan siapa pun lagi.

Episodes
1 Bab 1 Hari Pernikahan yang Hancur
2 Bab 2 : Kutukan yang Tak Terduga
3 Bab 3 : Pengasingan ke Lembah Hutan
4 Bab 4 : Hutan yang Kejam
5 Bab 5 : Darah di Bawah Bulan
6 Bab 6 : Cahaya di tengah Kegelapan
7 Bab 7 : Penyembuhan yang Menyakitkan
8 Bab 8 : Desa yang Tenang, Hati yang Terluka
9 Bab 9 : Gadis dengan Mata Kosong
10 Bab 10 : Legenda Iblis Pemikat Wanita
11 Bab 11 : Pengantin Umpan
12 Bab 12 : Langkah Xiaolin
13 Bab 13 : Riasan Pengantin yang Sunyi
14 Bab 14 : Serangan Serigala Roh
15 Bab 15 : Kesunyian yang Mengerikan
16 Bab 16 : Laki-laki Berpakaian Hitam
17 Bab 17 : Payung Merah di Tengah Hening
18 Bab 18 : Bangunan yang Tidak Pernah Ada
19 Bab 19 : Rahasia antara tanda dan cincin
20 Bab 20 : Bayang-bayang di Hutan
21 Bab 21 : Kejutan di Bangunan Tua
22 Bab 22 : Pengantin yang Bangkit
23 Bab 23 : Pengantin Tertua
24 Bab 24 : Boneka Kesebelas
25 Bab 25 : Nama yang Ditakuti
26 Bab 26 : Nama yang Terlupakan
27 Bab 27 : Pertemuan dengan Sesepuh Wang
28 Bab 28 : Sesuatu yang khas tentangnya
29 Bab 29 : Harta atau Nyawa
30 Bab 30 : Roh pelindung langka
31 Bab 31 : Rahasia yang terbongkar
32 Bab 32 : Kekuatan yang Terbelenggu
33 Bab 33 : Mengungkap Segel
34 Bab 34 : Menetralkan Kutukan
35 Bab 35 : Langkah Selanjutnya
36 Bab 36 : Kejutan dan Teka-Teki
37 Bab 37 : Langkah Menuju Pemurnian
38 Bab 38 : Interaksi Pagi
39 Bab 39: Keputusan untuk Berangkat ke Tempat Baru
40 Bab 40 : Langkah yang Berat
41 Bab 41: Jejak Kematian di Hutan
42 Bab 42: Kecurigaan di Antara Ksatria
43 Bab 43 : Cincin Permata Merah
44 Bab 44 : Suara di Antara Pepohonan
45 Bab 45 : Desa yang Hilang dalam Sunyi
Episodes

Updated 45 Episodes

1
Bab 1 Hari Pernikahan yang Hancur
2
Bab 2 : Kutukan yang Tak Terduga
3
Bab 3 : Pengasingan ke Lembah Hutan
4
Bab 4 : Hutan yang Kejam
5
Bab 5 : Darah di Bawah Bulan
6
Bab 6 : Cahaya di tengah Kegelapan
7
Bab 7 : Penyembuhan yang Menyakitkan
8
Bab 8 : Desa yang Tenang, Hati yang Terluka
9
Bab 9 : Gadis dengan Mata Kosong
10
Bab 10 : Legenda Iblis Pemikat Wanita
11
Bab 11 : Pengantin Umpan
12
Bab 12 : Langkah Xiaolin
13
Bab 13 : Riasan Pengantin yang Sunyi
14
Bab 14 : Serangan Serigala Roh
15
Bab 15 : Kesunyian yang Mengerikan
16
Bab 16 : Laki-laki Berpakaian Hitam
17
Bab 17 : Payung Merah di Tengah Hening
18
Bab 18 : Bangunan yang Tidak Pernah Ada
19
Bab 19 : Rahasia antara tanda dan cincin
20
Bab 20 : Bayang-bayang di Hutan
21
Bab 21 : Kejutan di Bangunan Tua
22
Bab 22 : Pengantin yang Bangkit
23
Bab 23 : Pengantin Tertua
24
Bab 24 : Boneka Kesebelas
25
Bab 25 : Nama yang Ditakuti
26
Bab 26 : Nama yang Terlupakan
27
Bab 27 : Pertemuan dengan Sesepuh Wang
28
Bab 28 : Sesuatu yang khas tentangnya
29
Bab 29 : Harta atau Nyawa
30
Bab 30 : Roh pelindung langka
31
Bab 31 : Rahasia yang terbongkar
32
Bab 32 : Kekuatan yang Terbelenggu
33
Bab 33 : Mengungkap Segel
34
Bab 34 : Menetralkan Kutukan
35
Bab 35 : Langkah Selanjutnya
36
Bab 36 : Kejutan dan Teka-Teki
37
Bab 37 : Langkah Menuju Pemurnian
38
Bab 38 : Interaksi Pagi
39
Bab 39: Keputusan untuk Berangkat ke Tempat Baru
40
Bab 40 : Langkah yang Berat
41
Bab 41: Jejak Kematian di Hutan
42
Bab 42: Kecurigaan di Antara Ksatria
43
Bab 43 : Cincin Permata Merah
44
Bab 44 : Suara di Antara Pepohonan
45
Bab 45 : Desa yang Hilang dalam Sunyi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!