Bab 4 : Hutan yang Kejam

Kabut tipis menyelimuti Lembah Hitam saat tubuh Xiaolin terlempar ke tanah lembap dengan tubuh penuh luka. Napasnya tersengal, dadanya naik turun dengan sulit, sementara darah terus mengalir dari luka-luka yang menghiasi tubuhnya. Udara malam yang dingin menambah penderitaannya, menusuk hingga ke tulang dan membuatnya menggigil hebat.

Matanya yang kabur berusaha menyesuaikan diri dengan kegelapan hutan yang menyelimuti sekelilingnya. Bayangan pepohonan menjulang tinggi seperti raksasa yang mengawasinya, sementara suara burung malam dan gemerisik dedaunan menambah suasana mencekam. Xiaolin ingin bangkit, tetapi setiap gerakan sekecil apa pun membuatnya kesakitan.

Tidak ada yang bisa membantunya. Tidak ada obat untuk menghentikan pendarahan. Tidak ada makanan untuk mengisi perutnya yang kosong. Bahkan tanah yang ia pijak terasa seperti menolak keberadaannya. Dia benar-benar sendirian.

Dengan sisa tenaganya, Xiaolin menyeret tubuhnya ke dekat akar pohon besar yang menjorok keluar. Setidaknya, tempat itu bisa melindunginya dari angin dingin yang berembus tanpa ampun. Saat tubuhnya bersandar di akar kasar itu, ia mengerang pelan. Dingin menyelimuti tubuhnya, tapi yang lebih menyiksa adalah nyeri di seluruh badannya yang tidak kunjung reda.

Malam mulai menyelimuti hutan, dan suara-suara mengancam mulai terdengar dari dalam kegelapan. Auman binatang buas bergema, membuat Xiaolin semakin waspada. Dia mencoba mengatur napasnya yang terengah-engah. Jika dia tidak bisa bertahan malam ini, maka esok pagi mungkin tidak akan pernah datang untuknya.

Udara semakin dingin, menggigit kulitnya yang basah oleh keringat dan darah. Tubuhnya mulai menggigil tak terkendali. Dia memeluk dirinya sendiri, mencoba menahan rasa dingin yang semakin menusuk. Namun, semakin lama, kelopak matanya terasa berat. Dia tahu dia tidak boleh tertidur, tidak di tempat seperti ini. Jika dia terlelap, dia mungkin tidak akan pernah bangun lagi.

Tangannya gemetar saat mencoba mengangkatnya ke depan. Xiaolin mencoba mengatur napas dan berkonsentrasi. Jika dia bisa mengaktifkan kultivasinya, mungkin dia bisa menghentikan pendarahan atau setidaknya menghangatkan tubuhnya.

Namun, tidak ada yang terjadi.

Xiaolin memejamkan mata lebih erat, mencoba lebih keras, tetapi tetap tidak ada kekuatan yang mengalir. Biasanya, dia bisa merasakan energi spiritual mengalir di tubuhnya. Tapi sekarang, tubuhnya terasa kosong. Hampa.

"Tidak mungkin…" Xiaolin berbisik lemah.

Panik mulai menjalari hatinya. Dia mencoba sekali lagi, berusaha memanggil roh pelindungnya, tetapi tidak ada respons. Tidak ada cahaya, tidak ada kehangatan, tidak ada kekuatan yang menyelimuti dirinya seperti biasanya.

Xiaolin menggigit bibirnya, merasakan ketakutan menjalar perlahan. Ini bukan sekadar pembuangan. Ini bukan sekadar hukuman. Kaisar telah mengambil sesuatu yang lebih berharga darinya—kekuatan dan keberadaannya sebagai seseorang yang masih bisa melawan.

Tanpa kultivasi, dia bukan siapa-siapa. Dia hanya manusia biasa di tengah hutan yang penuh dengan binatang buas dan bahaya yang mengintai di kegelapan.

Sebuah suara lirih menggema di telinganya. Angin berbisik di antara dedaunan, seakan mengejeknya yang sekarang benar-benar tak berdaya. Dia ingin marah, ingin menangis, ingin berteriak, tetapi bahkan itu pun terasa sia-sia.

Dingin semakin menyelimutinya, dan kesadarannya mulai memudar perlahan. Xiaolin tahu bahwa dia harus bertahan. Jika dia menyerah sekarang, maka semua yang dia lalui akan sia-sia. Dia tidak bisa mati di tempat ini. Tidak sekarang.

Dengan sisa tenaga terakhirnya, Xiaolin menarik napas panjang dan mencoba bertahan dari rasa sakit yang terus menyiksanya. Malam ini akan menjadi malam terpanjang dalam hidupnya, dan dia hanya bisa berharap fajar masih bersedia menjemputnya esok hari.

Episodes
1 Bab 1 Hari Pernikahan yang Hancur
2 Bab 2 : Kutukan yang Tak Terduga
3 Bab 3 : Pengasingan ke Lembah Hutan
4 Bab 4 : Hutan yang Kejam
5 Bab 5 : Darah di Bawah Bulan
6 Bab 6 : Cahaya di tengah Kegelapan
7 Bab 7 : Penyembuhan yang Menyakitkan
8 Bab 8 : Desa yang Tenang, Hati yang Terluka
9 Bab 9 : Gadis dengan Mata Kosong
10 Bab 10 : Legenda Iblis Pemikat Wanita
11 Bab 11 : Pengantin Umpan
12 Bab 12 : Langkah Xiaolin
13 Bab 13 : Riasan Pengantin yang Sunyi
14 Bab 14 : Serangan Serigala Roh
15 Bab 15 : Kesunyian yang Mengerikan
16 Bab 16 : Laki-laki Berpakaian Hitam
17 Bab 17 : Payung Merah di Tengah Hening
18 Bab 18 : Bangunan yang Tidak Pernah Ada
19 Bab 19 : Rahasia antara tanda dan cincin
20 Bab 20 : Bayang-bayang di Hutan
21 Bab 21 : Kejutan di Bangunan Tua
22 Bab 22 : Pengantin yang Bangkit
23 Bab 23 : Pengantin Tertua
24 Bab 24 : Boneka Kesebelas
25 Bab 25 : Nama yang Ditakuti
26 Bab 26 : Nama yang Terlupakan
27 Bab 27 : Pertemuan dengan Sesepuh Wang
28 Bab 28 : Sesuatu yang khas tentangnya
29 Bab 29 : Harta atau Nyawa
30 Bab 30 : Roh pelindung langka
31 Bab 31 : Rahasia yang terbongkar
32 Bab 32 : Kekuatan yang Terbelenggu
33 Bab 33 : Mengungkap Segel
34 Bab 34 : Menetralkan Kutukan
35 Bab 35 : Langkah Selanjutnya
36 Bab 36 : Kejutan dan Teka-Teki
37 Bab 37 : Langkah Menuju Pemurnian
38 Bab 38 : Interaksi Pagi
39 Bab 39: Keputusan untuk Berangkat ke Tempat Baru
40 Bab 40 : Langkah yang Berat
41 Bab 41: Jejak Kematian di Hutan
42 Bab 42: Kecurigaan di Antara Ksatria
43 Bab 43 : Cincin Permata Merah
44 Bab 44 : Suara di Antara Pepohonan
45 Bab 45 : Desa yang Hilang dalam Sunyi
Episodes

Updated 45 Episodes

1
Bab 1 Hari Pernikahan yang Hancur
2
Bab 2 : Kutukan yang Tak Terduga
3
Bab 3 : Pengasingan ke Lembah Hutan
4
Bab 4 : Hutan yang Kejam
5
Bab 5 : Darah di Bawah Bulan
6
Bab 6 : Cahaya di tengah Kegelapan
7
Bab 7 : Penyembuhan yang Menyakitkan
8
Bab 8 : Desa yang Tenang, Hati yang Terluka
9
Bab 9 : Gadis dengan Mata Kosong
10
Bab 10 : Legenda Iblis Pemikat Wanita
11
Bab 11 : Pengantin Umpan
12
Bab 12 : Langkah Xiaolin
13
Bab 13 : Riasan Pengantin yang Sunyi
14
Bab 14 : Serangan Serigala Roh
15
Bab 15 : Kesunyian yang Mengerikan
16
Bab 16 : Laki-laki Berpakaian Hitam
17
Bab 17 : Payung Merah di Tengah Hening
18
Bab 18 : Bangunan yang Tidak Pernah Ada
19
Bab 19 : Rahasia antara tanda dan cincin
20
Bab 20 : Bayang-bayang di Hutan
21
Bab 21 : Kejutan di Bangunan Tua
22
Bab 22 : Pengantin yang Bangkit
23
Bab 23 : Pengantin Tertua
24
Bab 24 : Boneka Kesebelas
25
Bab 25 : Nama yang Ditakuti
26
Bab 26 : Nama yang Terlupakan
27
Bab 27 : Pertemuan dengan Sesepuh Wang
28
Bab 28 : Sesuatu yang khas tentangnya
29
Bab 29 : Harta atau Nyawa
30
Bab 30 : Roh pelindung langka
31
Bab 31 : Rahasia yang terbongkar
32
Bab 32 : Kekuatan yang Terbelenggu
33
Bab 33 : Mengungkap Segel
34
Bab 34 : Menetralkan Kutukan
35
Bab 35 : Langkah Selanjutnya
36
Bab 36 : Kejutan dan Teka-Teki
37
Bab 37 : Langkah Menuju Pemurnian
38
Bab 38 : Interaksi Pagi
39
Bab 39: Keputusan untuk Berangkat ke Tempat Baru
40
Bab 40 : Langkah yang Berat
41
Bab 41: Jejak Kematian di Hutan
42
Bab 42: Kecurigaan di Antara Ksatria
43
Bab 43 : Cincin Permata Merah
44
Bab 44 : Suara di Antara Pepohonan
45
Bab 45 : Desa yang Hilang dalam Sunyi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!