Bab 16: Perlawanan Dimulai

Setelah mengetahui bahwa Dina adalah mata-mata Bu Nyai, ke lima kembar itu, mulai menyusun strategi baru. Mereka sadar kalau gerakan mereka makin diawasi, jadi mereka harus lebih licik dan harus lebih berhati-hati.

"Kita nggak bisa sembarangan lagi," kata Abila sambil duduk bersila di atas kasur.

Aurora mengangkat alis. "Maksud lo?"

"Kalau kita frontal, Bu Nyai bakal makin ketat ngawasin kita. Jadi kita harus main cantik."

Aresha menyeringai. "Gue suka cara lo mikir."

Ayesha menepuk tangan. "Oke, rencana kita apa?"

Arumi tersenyum licik. "Kita bikin mereka lengah dulu."

Keempat kembarannya itu, ikut menyeringai licik, dan mereka mulai membuka rencana baru.

---

Selama beberapa minggu, lima kembar itu, mulai berubah.

Mereka tiba-tiba rajin ikut pengajian, nggak pernah telat shalat berjamaah, dan bahkan sering membantu Ustazah di dapur.

Santri lain sampai bingung melihat perubahan drastis mereka.

"Hah? Aurora nyapu? Gue nggak salah lihat?"

"Arumi tiba-tiba jadi baik? Ini kenapa? Tanda tanda akhir zaman kah?"

Sementara itu, Bu Nyai juga mulai melonggarkan pengawasan.

"Mungkin mereka akhirnya sadar dan tobat," gumam Bu Nyai puas.

Padahal, mereka cuma lagi main akting.

Begitu semua orang percaya kalau mereka sudah berubah, lima kembar itu, mulai melancarkan aksi baru mereka.

---

Target pertama mereka, ruang penyimpanan makanan asrama.

Mereka tahu di sana ada banyak stok mie instan, susu kental manis, dan jajanan lainnya.

"Udah lama nggak ngerasain indomie tengah malem," bisik Aresha.

Malam itu, setelah semua santri tidur, lima kembar diam-diam menyelinap keluar kamar.

Mereka berjalan tanpa suara, hanya mengandalkan cahaya redup dari jendela lorong.

Begitu sampai di depan ruang penyimpanan, Ayesha menarik napas dalam. "Oke, siapa yang bawa alat?"

Arumi mengeluarkan sebuah penggaris besi.

"Udah gue pelajari, gembok ini bisa dibuka pake penggaris," katanya bangga.

Aresha bersiul pelan. "Gokil, lo."

Arumi mulai mengutak-atik gembok dengan hati-hati. Butuh beberapa menit sebelum akhirnya...

KLIK!

Gembok terbuka.

Lima kembar itu, langsung masuk ke dalam ruangan dengan cepat.

Dan di situlah mereka menemukan surga dunia.

Rak-rak penuh dengan makanan, mie instan, biskuit, susu, hingga camilan yang biasanya nggak pernah mereka lihat di ruang makan asrama.

"Anjir, ini harta karun!" bisik Aurora sambil memeluk satu dus mie instan.

Ayesha membuka lemari pendingin dan menemukan botol sirup. "Fixs, kita bikin pesta malam ini."

Tapi sebelum mereka sempat mengambil lebih banyak...

Suara langkah kaki terdengar di luar.

Mereka semua langsung membeku.

"Ada orang!" bisik Abila panik.

Mereka buru-buru bersembunyi di balik rak, menahan napas.

Pintu terbuka perlahan...

Seseorang masuk...

Dan begitu mereka melihat siapa yang datang, mereka langsung melongo.

Dina.

Dina berdiri di ambang pintu, membawa senter kecil. Wajahnya terlihat ragu.

"Aku tahu kalian di sini," bisiknya pelan.

Lima kembar saling pandang, bersiap buat kabur kalau keadaan darurat.

Tapi yang bikin mereka kaget, Dina justru mengambil satu bungkus mie instan dan tersenyum kecil.

"Tenang aja. Aku nggak bakal ngelaporin kalian."

Aurora mengernyit. "Kok tiba-tiba baik?"

Dina menghela napas. "Gue juga capek jadi santri baik-baik mulu. Bolehlah gue join geng lo pada kan?"

Aresha tertawa pelan. "Gue nggak nyangka bakal ada hari di mana lo ngomong gitu."

Abila menyilangkan tangan. "Lo yakin nggak bakal bocorin kita lagi?"

Dina mengangkat tangan. "Sumpah mati, gue beneran pengen ikut kalian."

Mereka berlima saling pandang.

Lalu, Ayesha mengulurkan tangan. "Selamat datang di klub kami."

Dina tersenyum dan menjabat tangan Ayesha.

Malam itu, mereka semua diam-diam balik ke kamar masing-masing, membawa beberapa bungkus mie instan dan susu.

Tapi mereka sadari, kalau ada kamera CCTV baru terpasang di lorong asrama.

Dan keesokan paginya...

Nama mereka dipanggil ke kantor Bu Nyai.

Episodes
1 Prolog
2 Bab 1
3 Bab 2: Lima Mojang dan Rencana Gila
4 Bab 3: Bolos yang epic
5 Bab 4: Bolos yang epic (Lanjutan)
6 Bab 5: Bolos dimarahin
7 Bab 6: Misi Rahasia Rebut HP
8 Bab 7: Hari Pertama di Al-Ihsan Islamic Boarding School
9 Bab 8: Adaptasi atau Mati Gaya?
10 Bab 9: Makin Berat atau Makin Biasa?
11 Bab 10: Keisengan Pertama yang Berujung Petaka
12 Bab 11: Dari Pengacau Jadi Panitia?
13 Bab 12: Realita Pahit di Balik Seragam Panitia
14 Bab 13: Operasi Rahasia Lima Kembar
15 Bab 14: Rahasia Fikri Terbongkar
16 Bab 15: Operasi Tutup Jejak
17 Bab 16: Perlawanan Dimulai
18 Bab 17: Terjebak di Sarang Bu Nyai
19 Bab 18: The Revenge Plan – Balas Dendam Manis
20 Bab 19: Operasi Kabur dari Kegiatan Malam!
21 Bab 20: Misi Kabur ke Warung Bi Enung!
22 Bab 21: Operasi Ngerjain Santri Baru
23 Bab 22 : Ketahuan Lagi, Tapi…?
24 Bab 23: Kacau Tapi Berkah!
25 Bab 24: Drama Hafalan yang Bikin Malu
26 Bab 25: Lulus dengan Drama
27 Bab 26: Kehidupan Baru di Kampus
28 Bab 27: Gagal Dulu, Baru Adaptasi
29 Bab 28: Bangkit atau Pulang?
30 Bab 29: Titik Balik
31 Bab 30: Lima Tahun Kemudian
32 Bab 31: Kembali ke Akar
33 Bab 32 : Mimpi yang Lebih Besar
34 Bab flashback: Perpisahan yang Terlalu Cepat
35 Bab 33: Langkah Menuju Dunia
36 Bab 34: Bangun dari Nol
37 Bab 35: Ketika Cinta Mulai Menyapa
38 Bab 36: Perasaan yang Tak Terhindarkan
39 Bab 37: Perasaan yang Mulai Diuji
40 Bab 38: Langkah Baru, Hidup Baru
41 Bab 39: Saatnya Menyusun Masa Depan
42 Bab 40: Langkah Besar, Keputusan Besar
43 Bab 41: Perjalanan yang Baru Dimulai
44 Epilog: Mojang Cianjur Selamanya
Episodes

Updated 44 Episodes

1
Prolog
2
Bab 1
3
Bab 2: Lima Mojang dan Rencana Gila
4
Bab 3: Bolos yang epic
5
Bab 4: Bolos yang epic (Lanjutan)
6
Bab 5: Bolos dimarahin
7
Bab 6: Misi Rahasia Rebut HP
8
Bab 7: Hari Pertama di Al-Ihsan Islamic Boarding School
9
Bab 8: Adaptasi atau Mati Gaya?
10
Bab 9: Makin Berat atau Makin Biasa?
11
Bab 10: Keisengan Pertama yang Berujung Petaka
12
Bab 11: Dari Pengacau Jadi Panitia?
13
Bab 12: Realita Pahit di Balik Seragam Panitia
14
Bab 13: Operasi Rahasia Lima Kembar
15
Bab 14: Rahasia Fikri Terbongkar
16
Bab 15: Operasi Tutup Jejak
17
Bab 16: Perlawanan Dimulai
18
Bab 17: Terjebak di Sarang Bu Nyai
19
Bab 18: The Revenge Plan – Balas Dendam Manis
20
Bab 19: Operasi Kabur dari Kegiatan Malam!
21
Bab 20: Misi Kabur ke Warung Bi Enung!
22
Bab 21: Operasi Ngerjain Santri Baru
23
Bab 22 : Ketahuan Lagi, Tapi…?
24
Bab 23: Kacau Tapi Berkah!
25
Bab 24: Drama Hafalan yang Bikin Malu
26
Bab 25: Lulus dengan Drama
27
Bab 26: Kehidupan Baru di Kampus
28
Bab 27: Gagal Dulu, Baru Adaptasi
29
Bab 28: Bangkit atau Pulang?
30
Bab 29: Titik Balik
31
Bab 30: Lima Tahun Kemudian
32
Bab 31: Kembali ke Akar
33
Bab 32 : Mimpi yang Lebih Besar
34
Bab flashback: Perpisahan yang Terlalu Cepat
35
Bab 33: Langkah Menuju Dunia
36
Bab 34: Bangun dari Nol
37
Bab 35: Ketika Cinta Mulai Menyapa
38
Bab 36: Perasaan yang Tak Terhindarkan
39
Bab 37: Perasaan yang Mulai Diuji
40
Bab 38: Langkah Baru, Hidup Baru
41
Bab 39: Saatnya Menyusun Masa Depan
42
Bab 40: Langkah Besar, Keputusan Besar
43
Bab 41: Perjalanan yang Baru Dimulai
44
Epilog: Mojang Cianjur Selamanya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!