Bab 3: Bolos yang epic

Akhirnya, sebelum melanjutkan perjalanan, mereka membeli es cendol dan goreng dulu, sambil duduk santai dipinggir jalan, mereka merencanakan langkah selanjutnya.

"Pokokna, urang kudu nyampe Taman Cibodas sateuacan lohor!" kata Ayesha dengan penuh semangat.

Mereka berlima pun bersiap-siap untuk perjalanan panjang mereka. Dengan rencana yang sudah matang dan semangat yang menggebu-gebu, petualangan bolos kali ini pasti bakal jadi kenangan yang paling gila' dalam sejarah mereka! Mojang Cianjur, nu paling bar bar siap beraksi!

"Res, sok atuhhh pegat angkot na!" ujar Ayesha

"Lohhh, kok gue?!" jawab Aresha

"Lagian arurang teh pan bawa motor, kenapa kudu megat angkot sih, Ye," celetuk Aurora sembari planga plongo

"Lamun arurang naek motor, berarti arurang balik lagi ke sekolah dong," sahut Abila

"Is buru atuhhh pegat angkot na, bisi luntur yeuh mek up aing," celetuk Arumi yang membuat keempat kembarannya mendelik

"Mang kiri!!" teriak Aresha membuat salah satu angkot berhenti, kelima Mojang Cianjur itu pun segera masuk kedalam angkot tersebut.

"Bade kamarana, Neng?" tanya supir angkot kepada kelima kembaran itu

"Bade ka Taman Cibodas mang," jawab kelima kembaran itu serentak, yang di anggukki oleh supir angkot.

Mereka melewati perjalanan sekitar dua jam lebih, di karenakan macet yang begitu panjang. Ketika sampai di Taman Cibodas, kelima Mojang Cianjur mulai heboh petantang-petenteng tak tahu malu, seperti Ayesha yang sibuk foto-foto, Aresha yang heboh karena banyak cowo ganteng, Abila yang sibuk dengan jajanan nya, Aurora yang sibuk muter muter nggak jelas, dan si centil Arumi yang sibuk memperbaiki mek up nya.

"Woy kumpul di situ yuuu..." ujar Abila dengan tangan nya yang penuh menenteng jajanan.

"Ayo, sia bawa apa? kok meni banyak gitu?" tanya Aurora sembari merebut salah satu kantong jajanan di tangan Abila.

"Bawa jajanan lah bawa naon dei atuhh, kan gue duta jajanan!!" songong Abila yang membuat Aurora mendelik sambil bergumam, "Iya deh si paling duta jajanan."

"Abila, Abila, tinggali... gue camerok ga?" tanya Arumi yang tiba-tiba muncul di hadapan Abila dan Aurora

"Heunteu, ges kitu aluss," jawab Abila yang membuat Arumi mengembangkan senyumannya

"Abila, Abila, tinggali... Aya aa, aa kasep jirr, pang minta keun nomor hp na jug," Celetuk Aresha sambil menunjuk salah satu cowok di taman tersebut.

"Terus kalo udah punya nomor hp nya, erek di kumaha keun?" tanya Abila malas

"Keur koleksi lah, lumayan kasep jirr," kata Aresha nyengir, sementara Abila hanya menggelengkan kepalanya tak habis pikir dengan saudaranya yang satu ini.

Aresha itu orangnya kadang waras kadang setres, tapi kalo udah ngebahas cowok, dia ngalahin si centil Arumi, apalagi kalo cowoknya tipe dia banget. Behh... sudahlah kumat dia.

"Hey guys tinggali yeuh... Alus teu? ihh hayang atuh anu Kitu... Menang meli timana?" celetuk Ayesha yang baru saja datang sehabis foto-foto.

"Alus-alus, hayang naon? cilor? tuh si amang itu," timpal Aurora

"Maraneh apal teu? si amang itu bikin nateh di kobok jirr," sahut Abila sembari memakan cilor tersebut.

"Lah terus... Naha ku maneh di makann?" refleks keempat kembarannya.

"Atuh da ngenah.. hehehe," cengir Abila

"Sia mah, di poyok di lebok, Bil," sinis Aresha yang mengundang tawa para kembarannya

"Ye, jam baraha erek mangkat ka Curug Cikondang na?" tanya Aurora

"Heeh euyy, mau jam berapa? Asa geus lila kita gak ke Curug Cikondang," sahut Arumi sembari terus di liptint, padahal bibirnya sudah burahay.

"Is bentarr deui we, kita fofotoan dulu yuu~ keur dibikin jj," jawab Ayesha yang diangguki oleh keempat kembarannya.

"Tuhh... Urang fofotoan deket kolam yuu..." tunjuk Abila

"Hayu, Alus pemandangan na disitu mah," jawab keempat kembarannya serempak.

Akhirnya merekapun mulai menggambil foto bersama dekat kolam, dengan berbagai gaya, dari mulai gaya jari tengah, gaya love saling terhubung, gaya polosan, dan masih banyak lagi gaya yang mereka lakukan.

Setelah mendapatkan foto-foto di Taman Cibodas. Mereka pun, melanjutkan petualangan nya lagi, yaitu ke Curug Cikondang, seperti tadi mereka melakukan perjalanan naik angkot, perjalanan mereka memakan waktu kurang lebih 4 jam. Perjalanan nya mungkin lama, tapi itu terbalaskan oleh keindahan alam di Curug Cikondang, apalagi hawa di sana sangat sejuk, membuat hati kelima gadis kembar itu tenang.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***