Bab 13: Operasi Rahasia Lima Kembar

Setelah mengumpulkan informasi dari beberapa santri, mereka mulai menyusun strategi untuk menyelidiki Fikri lebih dalam.

Aurora duduk di lantai dengan tangan di dagu. "Jadi, siapa yang mau mulai duluan?"

Aresha nyengir. "Kita semua. Gue udah kepikiran cara supaya nggak ketahuan."

Ayesha mengangkat alis. "Gimana?"

Aresha menunjuk dirinya sendiri. "Gue pura-pura pinjem buku ke kamar santri cowok, terus kita lihat situasi di sekitar Fikri."

Arumi nyengir. "Eta budak pasti makin bingung kalau tiba-tiba lo datang."

"Terserah! Yang penting ada cara buat ngintip situasi," balas Aresha.

Rencana mereka pun mulai berjalan malam itu.

---

Sekitar jam sembilan malam, setelah kegiatan selesai dan santri lain mulai beristirahat, Aresha pergi ke asrama santri laki-laki dengan alasan mau pinjam buku.

"Maap boleh pinjem buku nggak, soalnya gue butuh buku tafsir," katanya ke seorang santri yang lagi ngobrol di depan kamar.

Santri itu, Rizal, langsung masuk ke kamarnya buat ambilin buku. Sementara itu, Aresha melirik ke dalam dan melihat Fikri duduk di pojokan, sibuk nulis sesuatu.

Mata Aresha menyipit. "Apa yang dia tulis?" gumamnya dalam hati.

Saat Rizal balik dan menyerahkan buku, Aresha sengaja lama-lamain obrolan biar bisa memperhatikan gerak-gerik Fikri lebih lama.

Tapi yang bikin dia makin curiga, Fikri beberapa kali melirik ke arah jendela. Seolah-olah dia lagi nungguin sesuatu atau seseorang.

Pas balik ke kamar, Aresha langsung cerita ke yang lain.

"Dia nulis sesuatu, dan kelihatan kayak lagi nunggu seseorang," lapornya.

Abila mengangguk. "Berarti aya kemungkinan dia masih boga urusan di luar asrama."

Arumi tersenyum licik. "Gimana lamun arurang coba pantau dia malam ini?"

Aurora langsung antusias. "Bener! Kita tungguin aja sampai dia keluar."

"Boleh tuhh, yuu siap siap."

Mereka pun bersiap buat operasi rahasia mereka.

---

Jam sebelas malam, asrama sudah mulai sepi. Semua santri sudah tidur, kecuali mereka berlima yang pura-pura tidur tapi sebenarnya siaga penuh.

Sekitar jam setengah dua belas, terdengar suara langkah kaki pelan dari luar kamar mereka.

Mereka langsung menajamkan telinga.

"Siap-siap," bisik Aresha.

Mereka mengintip dari balik pintu dan melihat Fikri berjalan diam-diam melewati lorong.

"Anjir, beneran," bisik Aurora.

Mereka berlima langsung mengikuti Fikri dari belakang, berusaha tetap diam supaya tidak ketahuan.

Fikri berjalan menuju pintu belakang asrama. Dia menoleh ke kiri dan kanan, lalu dengan hati-hati membuka pintu itu.

Lima kembar saling pandang.

"Aing mah mingkin, panasaran parah," bisik Abila.

"Udah, kita ikutin aja," balas Ayesha.

Mereka pun melangkah keluar, mengikuti Fikri menuju sesuatu yang bisa saja mengubah hidup mereka di asrama ini...

_____

Fikri melangkah cepat ke arah gerbang belakang asrama, yang biasanya dikunci rapat setelah jam malam. Tapi anehnya, malam ini gerbang itu sedikit terbuka, ya walaupun masih terkunci.

Lima kembar itu, bersembunyi di balik pohon, mengintip setiap pergerakan Fikri.

"Anjir, naha dia bisa buka gerbang?!" bisik Aurora.

Abila menyipitkan mata. "Pasti aya anu, bantuin dia dari dalam."

"kayaknya dia punya dekengan nggak sihh," sahut Aresha yang di setujui keempat kembarannya.

Mereka melihat Fikri mengeluarkan sesuatu dari sakunya,kunci!

"Dari mana dia dapet kunci itu?" gumam Aresha.

Tanpa banyak basa-basi, Fikri melangkah keluar, lalu dengan hati-hati menutup gerbang di belakangnya.

"Yu buru kita ikutin dia!" ajak Ayesha pelan.

Lima kembar itu, segera bergerak, berjalan pelan melewati gerbang yang untungnya belum dikunci lagi.

Mereka mengikuti Fikri sejauh beberapa meter dari asrama. Jalanan gelap, hanya diterangi lampu jalan yang remang-remang. Fikri tampak terburu-buru, sesekali menoleh ke belakang.

Saat mereka bersembunyi di balik pohon, tiba-tiba seorang pria muncul dari gang kecil.

"Udah kamu siapin barangnya?" suara pria itu terdengar tegas.

Fikri mengangguk dan menyerahkan sebuah kantong plastik hitam.

Aurora menahan napas. "Apa itu?"

Si pria membuka kantongnya, lalu tersenyum. "Bagus. Besok kasih tahu gue kalau ada lagi."

Fikri mengangguk cepat. "Iya, Bang."

Lima kembar itu, langsung saling pandang.

"Jangan-jangan dia..." bisik Arumi.

Mereka melihat pria itu memasukkan kantong plastik ke dalam jaketnya, lalu berjalan pergi dengan santai.

Fikri menarik napas panjang sebelum balik arah menuju asrama.

Tapi sebelum dia sempat masuk kembali...

"WOY, LU NGAPAIN?! HAYOLOH GEUS TIMANA MANEH?!"

Aresha tiba-tiba keluar dari persembunyiannya, dan di ikuti oleh keempat kembarannya.

Fikri langsung melotot, wajahnya sedikit memucat. "K-kalian?!"

Jika kelima kembaran itu, menatap Fikri dengan wajah tengil nya, dan senyum yang mengembang di wajah mereka. Sementara itu, Fikri tahu dia dalam masalah besar, bahkan dia sedikit tremor, kaget, plus sedikit takut.

Episodes
1 Prolog
2 Bab 1
3 Bab 2: Lima Mojang dan Rencana Gila
4 Bab 3: Bolos yang epic
5 Bab 4: Bolos yang epic (Lanjutan)
6 Bab 5: Bolos dimarahin
7 Bab 6: Misi Rahasia Rebut HP
8 Bab 7: Hari Pertama di Al-Ihsan Islamic Boarding School
9 Bab 8: Adaptasi atau Mati Gaya?
10 Bab 9: Makin Berat atau Makin Biasa?
11 Bab 10: Keisengan Pertama yang Berujung Petaka
12 Bab 11: Dari Pengacau Jadi Panitia?
13 Bab 12: Realita Pahit di Balik Seragam Panitia
14 Bab 13: Operasi Rahasia Lima Kembar
15 Bab 14: Rahasia Fikri Terbongkar
16 Bab 15: Operasi Tutup Jejak
17 Bab 16: Perlawanan Dimulai
18 Bab 17: Terjebak di Sarang Bu Nyai
19 Bab 18: The Revenge Plan – Balas Dendam Manis
20 Bab 19: Operasi Kabur dari Kegiatan Malam!
21 Bab 20: Misi Kabur ke Warung Bi Enung!
22 Bab 21: Operasi Ngerjain Santri Baru
23 Bab 22 : Ketahuan Lagi, Tapi…?
24 Bab 23: Kacau Tapi Berkah!
25 Bab 24: Drama Hafalan yang Bikin Malu
26 Bab 25: Lulus dengan Drama
27 Bab 26: Kehidupan Baru di Kampus
28 Bab 27: Gagal Dulu, Baru Adaptasi
29 Bab 28: Bangkit atau Pulang?
30 Bab 29: Titik Balik
31 Bab 30: Lima Tahun Kemudian
32 Bab 31: Kembali ke Akar
33 Bab 32 : Mimpi yang Lebih Besar
34 Bab flashback: Perpisahan yang Terlalu Cepat
35 Bab 33: Langkah Menuju Dunia
36 Bab 34: Bangun dari Nol
37 Bab 35: Ketika Cinta Mulai Menyapa
38 Bab 36: Perasaan yang Tak Terhindarkan
39 Bab 37: Perasaan yang Mulai Diuji
40 Bab 38: Langkah Baru, Hidup Baru
41 Bab 39: Saatnya Menyusun Masa Depan
42 Bab 40: Langkah Besar, Keputusan Besar
43 Bab 41: Perjalanan yang Baru Dimulai
44 Epilog: Mojang Cianjur Selamanya
Episodes

Updated 44 Episodes

1
Prolog
2
Bab 1
3
Bab 2: Lima Mojang dan Rencana Gila
4
Bab 3: Bolos yang epic
5
Bab 4: Bolos yang epic (Lanjutan)
6
Bab 5: Bolos dimarahin
7
Bab 6: Misi Rahasia Rebut HP
8
Bab 7: Hari Pertama di Al-Ihsan Islamic Boarding School
9
Bab 8: Adaptasi atau Mati Gaya?
10
Bab 9: Makin Berat atau Makin Biasa?
11
Bab 10: Keisengan Pertama yang Berujung Petaka
12
Bab 11: Dari Pengacau Jadi Panitia?
13
Bab 12: Realita Pahit di Balik Seragam Panitia
14
Bab 13: Operasi Rahasia Lima Kembar
15
Bab 14: Rahasia Fikri Terbongkar
16
Bab 15: Operasi Tutup Jejak
17
Bab 16: Perlawanan Dimulai
18
Bab 17: Terjebak di Sarang Bu Nyai
19
Bab 18: The Revenge Plan – Balas Dendam Manis
20
Bab 19: Operasi Kabur dari Kegiatan Malam!
21
Bab 20: Misi Kabur ke Warung Bi Enung!
22
Bab 21: Operasi Ngerjain Santri Baru
23
Bab 22 : Ketahuan Lagi, Tapi…?
24
Bab 23: Kacau Tapi Berkah!
25
Bab 24: Drama Hafalan yang Bikin Malu
26
Bab 25: Lulus dengan Drama
27
Bab 26: Kehidupan Baru di Kampus
28
Bab 27: Gagal Dulu, Baru Adaptasi
29
Bab 28: Bangkit atau Pulang?
30
Bab 29: Titik Balik
31
Bab 30: Lima Tahun Kemudian
32
Bab 31: Kembali ke Akar
33
Bab 32 : Mimpi yang Lebih Besar
34
Bab flashback: Perpisahan yang Terlalu Cepat
35
Bab 33: Langkah Menuju Dunia
36
Bab 34: Bangun dari Nol
37
Bab 35: Ketika Cinta Mulai Menyapa
38
Bab 36: Perasaan yang Tak Terhindarkan
39
Bab 37: Perasaan yang Mulai Diuji
40
Bab 38: Langkah Baru, Hidup Baru
41
Bab 39: Saatnya Menyusun Masa Depan
42
Bab 40: Langkah Besar, Keputusan Besar
43
Bab 41: Perjalanan yang Baru Dimulai
44
Epilog: Mojang Cianjur Selamanya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!