Bab 14: Rahasia Fikri Terbongkar

Fikri mundur beberapa langkah, terlihat jelas panik. Matanya melirik ke arah gerbang yang masih sedikit terbuka, kayak lagi nyari celah untuk kabur.

"Ngaku lo, Fik! Itu tadi lo ngasih naon?" tanya Abila, dengan tangannya bertolak pinggang.

Fikri berusaha tetap tenang. "Bukan urusan kalian."

Arumi mendecak sebal. "Ehh Jaenudin!!, urusan kita kalau lo ngelakuin sesuatu yang mencurigakan."

Aurora nyengir. "Apalagi kalau sampe ada yang lapor ke Ustaz Rifqi, itu bakal jadi urusan kita banget."

Fikri mendelik. "Jangan bercanda lo! Gue bisa kena skors!"

"Nah makanya!!"

Aresha menyipitkan mata, langkahnya maju, makin mendekati Fikri. "Ya udah, jawab pertanyaan kita, cepetan kita nggak se gabut kitu, nu nungguan maneh."

Fikri menghela napas panjang. Dia tahu nggak ada jalan keluar. "Oke fine... gue ngasih makanan buat anak-anak di asrama yang nggak betah sama makanan kantin."

Kelima kembar itu saling pandang.

Ayesha yang tadinya serius, tiba-tiba ngakak. "KIRAIN APAAN! MAKANAN DOANG?! KOCAK JIRR!!"

Fikri cemberut. "Jangan ketawa! Ini serius! Kalau ketahuan, gue bisa di-blacklist dari kantin, dan bisa di skors juga!"

Abila menggeleng-geleng. "Buset, Fikri Fikri, lo kaya mafia makanan aja."

Arumi terkikik. "Jangan-jangan lo ada kartel gorengan juga nih?"

Fikri mendengus. "Udah ah, gue mau balik. Jangan laporin gue, oke?"

Aurora melipat tangan. "Hmm… kita nggak bakal laporin lo. Tapi ada syaratnya."

Fikri menghela napas. "Apa lagi?"

Aresha menyeringai. "Mulai sekarang, kita juga bagian dari bisnis lo, gimana?!"

Fikri langsung melongo. "HAH?!"

Ayesha menepuk pundaknya. "Santai aja, kita cuma mau bantuin lo supaya bisnis lo lebih lancar, tapi hasilnya bagi enam."

Fikri mengusap wajahnya. "Gila, lo semua memang edan."

Arumi cengar-cengir. "Enya atuh, santri paling barbar harus punya bisnis yang barbar juga."

"Oke mulai sekarang kita resmi kerja sama ya!!" ujar Aresha

"Bentar gue belum setuju!" lirih Fikri

"Kita nggak perlu persetujuan lo, kalaupun lo nggak setuju kita bakalan tetep kerja sama!!" sahut Abila, yang membuat Fikri menghela napas dan mengangguk pasrah

"Nah gitu dong, hahaha!!"

Dan malam itu, lahirlah Mafia Makanan Asrama.

Masalahnya, seberapa lama bisnis ini bisa bertahan sebelum ada yang keceplosan?

_____

Bisnis gelap itu resmi dimulai atas paksaan dari kelimaa gadis kembar itu!!

Fikri awalnya ragu, tapi setelah beberapa hari, dia sadar kalau lima kembaran itu punya keahlian masing-masing yang bikin bisnis makin lancar.

Seperti, Aresha, bagian eksekusi, dia yang atur strategi penyelundupan.

Ayesha, pengawas lapangan, pastikan nggak ada yang curiga.

Abila, pengatur keuangan, setiap transaksi harus rapi.

Aurora, marketing, bikin kode rahasia buat pesanan.

Arumi, lobby dan negosiasi, kalau ada masalah, dia yang turun tangan.

____

Misi pertama, yaitu, nyelundupin Makanan ke Asrama.

Malam itu, mereka duduk melingkar di lantai kamar, merencanakan penyelundupan pertama.

"Arurang mulai dari yang kecil dulu," kata Aresha sambil membuka denah asrama yang dia gambar di kertas. "Target kita, gorengan dan pop ice dari warung depan."

Aurora nyengir. "Wow makanan sejuta umat itu."

Ayesha mengangguk. "Tapi gimana cara masukin nya? Kalau lewat gerbang, pasti bakal ketahuan."

Abila mengetuk dagunya. "Ada dua pilihan, satu, lewat pagar belakang yang deket kebun. Dua, kerja sama sama satpam yang suka ngemil di pos jaga."

Arumi langsung nyeletuk, "Gampang. Gue bisa ngobrol sama Kang Mamat, dia suka sama Umi kantin. Arurang bisa nyogok dia pake info gosip terbaru."

Fikri melongo tak percaya. "Lo serius?"

Arumi nyengir. "Percaya aja, Beb."

"Yehh... Bubab bebeb siah," ujar Ayesha sembari menjentikkan jarinya ke dahi Arumi, sementara Arumi mengaduh kesakitan, keempat kembarannya dan Fikri hanya terkekeh kecil.

 

Malam harinya, Aresha dan Fikri pergi ke warung, beli gorengan dan pop ice dalam jumlah banyak. Aurora ngasih kode ke santri lain buat siap-siap.

Sementara itu, Arumi sibuk ngobrol sama Kang Mamat di pos jaga. "Kang, denger-denger Umi kantin bakal dapet lamaran ya?!"

Kang Mamat kaget. "Hah?Sama siapa?"

Arumi sok bisik-bisik. "Katanya sama Ustaz Jaka. Tapi nggak tahu bener apa enggak."

Mata Kang Mamat berbinar. "Beneran? Wah, Akang harus cari tahu nih."

Di saat Kang Mamat sibuk kepo, Aresha dan Fikri menyelinap masuk dari sisi pagar belakang. Ayesha dan Abila sudah siap nerima barang di balik semak-semak.

SUKSES!

Rencana pertama berhasil dengan mulus, dan sesuai dengan rencana.

 

Besok paginya, hampir setengah santri di kantin lagi pada diem-diem menyeruput pop ice. Ada yang sambil senyum-senyum, ada yang curiga, dan ada juga yang panik.

Tiba-tiba, seorang santri nyolot ke tengah kantin.

"EH, SIAPA YANG JUALIN POP ICE KE ASRAMA? GUE MAU PESEN JUGA!"

SEISI KANTIN HENING.

Lima kembar dan Fikri langsung pasang muka datar, pura-pura nggak tahu apa-apa.

Masalahnya, Ustaz Rifqi ada di situ, dan dia ngeliatin mereka, kalo ketauan bisa berabe mereka.

"Ihh saha anu nyolot eta, meni lemes pisan biwir na teh," kesal Aurora

"Teing ihh, hayangen di kokop, sigana teh," ucap Aresha

"Kalem, ke lamun kapanggiheun ku salah sahiji ustadz atau ustazah, ku aing di kokop tah biwir anu nyolot, kat keun jeding mah," kesal Abila

"Hayangen di wewelan cabe eta mah," sinis Ayesha

"Yeuhh, hayangen di pakean liptint anu can BPOM eta mahh, Ye," timpal Arumi ikutan kesal

"Udah udah, berisik, ustadz Rifqi ngeliatin," celetuk Fikri yang akhirnya membuat kelima kembaran itu mengangguk dan berhenti mengomel

Episodes
1 Prolog
2 Bab 1
3 Bab 2: Lima Mojang dan Rencana Gila
4 Bab 3: Bolos yang epic
5 Bab 4: Bolos yang epic (Lanjutan)
6 Bab 5: Bolos dimarahin
7 Bab 6: Misi Rahasia Rebut HP
8 Bab 7: Hari Pertama di Al-Ihsan Islamic Boarding School
9 Bab 8: Adaptasi atau Mati Gaya?
10 Bab 9: Makin Berat atau Makin Biasa?
11 Bab 10: Keisengan Pertama yang Berujung Petaka
12 Bab 11: Dari Pengacau Jadi Panitia?
13 Bab 12: Realita Pahit di Balik Seragam Panitia
14 Bab 13: Operasi Rahasia Lima Kembar
15 Bab 14: Rahasia Fikri Terbongkar
16 Bab 15: Operasi Tutup Jejak
17 Bab 16: Perlawanan Dimulai
18 Bab 17: Terjebak di Sarang Bu Nyai
19 Bab 18: The Revenge Plan – Balas Dendam Manis
20 Bab 19: Operasi Kabur dari Kegiatan Malam!
21 Bab 20: Misi Kabur ke Warung Bi Enung!
22 Bab 21: Operasi Ngerjain Santri Baru
23 Bab 22 : Ketahuan Lagi, Tapi…?
24 Bab 23: Kacau Tapi Berkah!
25 Bab 24: Drama Hafalan yang Bikin Malu
26 Bab 25: Lulus dengan Drama
27 Bab 26: Kehidupan Baru di Kampus
28 Bab 27: Gagal Dulu, Baru Adaptasi
29 Bab 28: Bangkit atau Pulang?
30 Bab 29: Titik Balik
31 Bab 30: Lima Tahun Kemudian
32 Bab 31: Kembali ke Akar
33 Bab 32 : Mimpi yang Lebih Besar
34 Bab flashback: Perpisahan yang Terlalu Cepat
35 Bab 33: Langkah Menuju Dunia
36 Bab 34: Bangun dari Nol
37 Bab 35: Ketika Cinta Mulai Menyapa
38 Bab 36: Perasaan yang Tak Terhindarkan
39 Bab 37: Perasaan yang Mulai Diuji
40 Bab 38: Langkah Baru, Hidup Baru
41 Bab 39: Saatnya Menyusun Masa Depan
42 Bab 40: Langkah Besar, Keputusan Besar
43 Bab 41: Perjalanan yang Baru Dimulai
44 Epilog: Mojang Cianjur Selamanya
Episodes

Updated 44 Episodes

1
Prolog
2
Bab 1
3
Bab 2: Lima Mojang dan Rencana Gila
4
Bab 3: Bolos yang epic
5
Bab 4: Bolos yang epic (Lanjutan)
6
Bab 5: Bolos dimarahin
7
Bab 6: Misi Rahasia Rebut HP
8
Bab 7: Hari Pertama di Al-Ihsan Islamic Boarding School
9
Bab 8: Adaptasi atau Mati Gaya?
10
Bab 9: Makin Berat atau Makin Biasa?
11
Bab 10: Keisengan Pertama yang Berujung Petaka
12
Bab 11: Dari Pengacau Jadi Panitia?
13
Bab 12: Realita Pahit di Balik Seragam Panitia
14
Bab 13: Operasi Rahasia Lima Kembar
15
Bab 14: Rahasia Fikri Terbongkar
16
Bab 15: Operasi Tutup Jejak
17
Bab 16: Perlawanan Dimulai
18
Bab 17: Terjebak di Sarang Bu Nyai
19
Bab 18: The Revenge Plan – Balas Dendam Manis
20
Bab 19: Operasi Kabur dari Kegiatan Malam!
21
Bab 20: Misi Kabur ke Warung Bi Enung!
22
Bab 21: Operasi Ngerjain Santri Baru
23
Bab 22 : Ketahuan Lagi, Tapi…?
24
Bab 23: Kacau Tapi Berkah!
25
Bab 24: Drama Hafalan yang Bikin Malu
26
Bab 25: Lulus dengan Drama
27
Bab 26: Kehidupan Baru di Kampus
28
Bab 27: Gagal Dulu, Baru Adaptasi
29
Bab 28: Bangkit atau Pulang?
30
Bab 29: Titik Balik
31
Bab 30: Lima Tahun Kemudian
32
Bab 31: Kembali ke Akar
33
Bab 32 : Mimpi yang Lebih Besar
34
Bab flashback: Perpisahan yang Terlalu Cepat
35
Bab 33: Langkah Menuju Dunia
36
Bab 34: Bangun dari Nol
37
Bab 35: Ketika Cinta Mulai Menyapa
38
Bab 36: Perasaan yang Tak Terhindarkan
39
Bab 37: Perasaan yang Mulai Diuji
40
Bab 38: Langkah Baru, Hidup Baru
41
Bab 39: Saatnya Menyusun Masa Depan
42
Bab 40: Langkah Besar, Keputusan Besar
43
Bab 41: Perjalanan yang Baru Dimulai
44
Epilog: Mojang Cianjur Selamanya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!