Bab 4 Bulan Madu Singkat

"Renata, lihatlah." ucap Digo sambil menunjuk kearah pemandangan luar jendela pesawat yang mereka tumpangi kini.

Renata mengangkat tubuhnya dari dekapan hangat tubuh Digo dan menatap keluar jendela.

Renata nampak terlihat sangat kagum dengan sebuah pulau kecil yang Digo tunjukkan dari atas.

"Itu hadiah untukmu." ucap Digo tepat di samping telinga Renata.

Renata terkejut gembira mendengarnya. "Benarkah? Mas serius?" tanya Renata.

"Aku sangat serius. Aku sudah membelinya beberapa waktu lalu dengan namamu." jawab Digo apa adanya.

"Mas..." Renata memeluk erat tubuh Digo. "Terimakasih mas, aku sangat senang." lanjutnya.

"Kamu suka?" tanya Digo.

"Tentu saja, sangat, sangat, sangat suka." jawab Renata.

"Aku mencintaimu Renata." ucap Digo sambil menundukkan menatap wajah Renata.

Renata melepaskan pelukannya dan berkata. "Aku juga mencintaimu mas." ucapannya tepat di depan wajah Digo.

Digo menurunkan tatapannya, menatap bibir merah Cherry milik Renata dan menciumnya.

Cup!

Renata pun membalas ciuman lembut dari bibir Digo. Baru kali ini, Renata merasa benar-benar sangat dicintai dan mencintai seorang laki-laki.

Renata merasa kagum pada Digo, karena tidak menyentuh tubuhnya sebelum mereka resmi menikah. Tidak seperti lelaki diluar sana yang mendekatinya karena ingin mencicipi tubuh moleknya saja.

Digo berbeda dari yang lain, dia adalah sosok lelaki yang Renata inginkan selama ini. Tapi apakah Digo akan menjadi pelabuhan terakhirnya? Apakah cinta Digo benar-benar tulus padanya? Apakah Digo akan terus ada untuknya? beribu pertanyaan itu memang pasti ada dibenak Renata, tapi untuk saat ini dia tidak ingin pusing dengan semua itu. Kini Renata hanya ingin menikmati banyak waktu bersama Digo suaminya.

Saat ini jet pribadi yang mereka tumpangi telah mendarat dipulau tersebut. Tampak seorang lelaki berpakaian formal berdiri dan menyambut kedatangan mereka saat keduanya baru turun dari jet pribadi.

"Selamat siang, Tuan dan nyonya Melviano." sapa ramah dan hangat pria tersebut.

Digo menganggukkan kepalanya, sementara Renata tersenyum ramah pada pria itu.

"Selamat siang." jawab Renata.

"Mari, mobil kita ada disebelah sana." ucap pria tersebut.

"Ayo sayang." ajak Digo sambil meraih pinggang Renata.

Renata menatap wajah Digo dan tersenyum. "Iya." jawabnya.

Mereka bertiga menaiki mobil yang sudah disediakan menuju salah satu hotel terbesar dipulau tersebut.

"Sudah sampai Tuan. Mari silahkan." ucap pria tersebut sambil membukakan pintu mobil untuk mereka.

"Terimakasih Syam." ucap Digo.

"Sama-sama Tuan." jawabnya.

"Mas, apakah kita akan menginap disini?" tanya Renata sambil menatap bangunan tinggi didepannya itu.

"Iya sayang.. Anggap saja ini bulan madu singkat kita." ujar Digo sambil memeluk tubuh Renata dari samping.

"Kamu memang selalu penuh kejutan mas." ucap Renata, dari wajahnya Digo bisa melihat kebahagiaan yang Renata rasakan saat ini.

"Ini belum seberapa sayang, aku bisa melakukan lebih dari ini jika kamu mau." ujarnya.

"Aku percaya, dan aku tidak pernah meragukan itu darimu mas." jawab Renata.

 "Ayo masuk sayang." ajak Digo. Renata mengangguk, keduanya pun langsung masuk ke hotel tersebut dan masuk ke dalam lift, naik ke kamar mereka.

Krek!!

Digo membuka pintu kamar untuk mereka. Renata masuk kedalam ruangan besar itu, sementara Digo berjalan menuju ke jendela dan membuka gorden kamar tersebut. Hingga terpampang luas pemandangan indah nan asri dari kamar yang mereka tempati saat ini.

Renata langsung berlari ceria kearah balkon, menatap kagum pada pemandangan indah yang disuguhkan pulau kecil itu.

"Indah sekali." pujinya.

Tiba-tiba dari belakang Digo meraih kedua pinggangnya dan memeluknya hangat.

"Ini belum seberapa, dimataku kamu lebih indah dari pemandangan ini, Ren." ujar Digo berbicara tepat disamping telinga Renata.

Renata membalikkan tubuhnya merangkul mesra pundak sang suami.

"Mas, apa istrimu tidak akan curiga jika kamu pergi bersamaku?" tanya Renata.

Digo tersenyum dan mencolek hidung mancung Renata. "Tentu saja tidak sayang. Dia terlalu sibuk dengan dunianya dari pada harus sekedar mengurusi urusanku." ujarnya.

"Benarkah? Lalu bagaimana dengan Dafina, aku rasa dia menyukaimu." ujar Renata terus terang.

"Dafina hanya sekertaris pribadiku, tidak lebih. Aku tidak memiliki perasaan sepesial dengannya. Apa kamu cemburu?" telisik Digo.

Renata menggelengkan kepalanya. "Tidak sama sekali. Aku hanya bertanya, karena sepertinya dia sangat iri kepadaku." jelas Renata.

"Kenapa begitu? Apa dia mengganggumu?" tanya Digo.

"Tidak, dia hanya bilang jika dia tidak suka jika kita sering bersitatap dikantor." jawab Renata apa adanya.

"Kalau begitu, acuhkan saja. Karena mulai sekarang, tidak ada yang berhak melarangku untuk menatap istri cantikku ini." goda Digo.

"Dan aku juga tidak mengijinkanmu untuk menatap wanita lain selain aku." timpal Renata.

"Tidak, tidak akan pernah sayangku. Aku hanya mencintaimu." ucap Digo.

Keduanya mulai mengikis jarak dan bercumbu disana. Digo menyesap bibir manis Renata dengan ganas, hingga Renata bisa merasakan deru nafas kasar yang mulai memburu dari Digo saat ini.

Digo mulai memberikan belaian lembut padanya tubuh Renata, dan ciumannya perlahan mulai turun ke leher jenjang sang istri sambil meremas kuat kedua gundukan sintal di depannya.

"Akh!" suara desahan itu lolos begitu saja dari bibir manis Renata saat gundukan besarnya diremas-remas oleh Digo dengan kasar.

Digo nampaknya sudah tidak sabar lagi untuk menikmati legitnya tubuh molek Renata.

"Mmassh.." ucap Renata sambil menahan nikmat. "Jangan disiniihh.." lanjutnya.

Digo yang mengerti kemauan sang istri pun untuk langsung mengangkat tubuh Renata dan membawanya masuk ke dalam kamar.

Digo menurunkan tubuh Renata disamping ranjang dan mulai mencium bibir yang baru saja membuatnya candu kembali dengan ganas.

Renata juga membuka kancing kemeja yang Digo kenakan dan melepaskannya, membuangnya ke sembarang arah.

Uh! Renata kini bisa merasakan langsung tubuh atletis yang dimiliki Digo secara langsung.

Digo pun tidak kalah panas, ia menggerayangi hampir seluruh tubuh Renata bagian atas. Bahkan sesekali ia meremas bongkahan bulat belakang Renata.

"Eumph.." Renata kembali mendesah dibuatnya.

"Kamu sungguh seksi Renata, aku sudah tidak sabar." ucap Digo tepat di depan wajah Renata.

"Aku juga mas." jawabnya.

Digo kembali mencium bibir Renata dan meremas dada besarnya hingga membuat Renata selalu mendesah dibuatnya.

Ciumannya kini mulai turun keleher Renata dan...

Drrt!

Drrt!

Ponsel Digo bergetar, renata melirik sebentar kearah ponsel Digo yang berada di atas nakas.

"Biarkan saja, aku sedang tidak ingin diganggu." ucap Digo yang kembali menciumi leher Renata dan mulai turun ke dadanya.

Namun ponselnya kembali bergetar hingga beberapa kali, hingga membuat Renata merasa terganggu.

"Massh.. Angkatlah duluu.. Eumph.. Siapa tau itu penting.." ucap Renata yang terputus-putus menahan gairah.

Digo mengalah dan menjauhkan wajahnya dari tubuh Renata.

"Siapa sebenarnya!" umpat Digo. "sebentar ya sayang." lanjut Digo pada Renata.

Renata tersenyum dan menjawab. "Iya." ucapannya lembut.

Terpopuler

Comments

Jamayah Tambi

Jamayah Tambi

mesti sang isteri Kinara/CoolGuy/

2025-04-06

1

Nur Janah

Nur Janah

panas euy😂😂

2025-03-18

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Digo Melviano
2 Bab 2 Pembicaraan Pribadi
3 Bab 3 Istri Kedua
4 Bab 4 Bulan Madu Singkat
5 Bab 5 Kencan Bersama?
6 Bab 6 Kejutan
7 Bab 7 Hampir Saja
8 Bab 8 Foto Panas
9 Bab 9 Nakal dan Manja
10 Bab 10 Teguran
11 Bab 11 Tidak Rela Berbagai
12 Bab 12 Sebuah Pengakuan
13 Bab 13 Wanita Penganggu
14 Bab 14 Waktu Yang Tidak Seharusnya
15 Bab 15 Jalur Yang Salah
16 Bab 16 Martabat
17 Bab 17 perjodohan
18 Bab 18 Serangan Jantung
19 bab 19 Kau Memegangnya?
20 Bab 20 Ulah Renata
21 bab 21 Malam Indah
22 Bab 22 Senyuman Jovan
23 Bab 23 Janji Renata
24 bab 24 Baik-baik Saja
25 Bab 25 Dia Adalah Istriku
26 Bab 26 Oma Carla
27 Bab 27 Cucu Menantu Keluarga Melviano
28 Bab 28 Membuat Sarapan
29 Bab 29 Digo atau Jovan
30 Bab 30 Bertahanlah
31 Bab 31 Nyawa Adalah Prioritas
32 Bab 32 Sangat Beruntung
33 Bab 33 Ancaman
34 Bab 34 Pergerakan
35 Bab 35 Siapa aku?
36 Bab 36 Waktu Yang Menjawab
37 Bab 37 Jangan Halangi Jalanku
38 Bab 38 Penyesalan Jihan
39 Bab 39 Kita Akan Cocok
40 Bab 40 Kabar Baik
41 Bab 41 Kesedihan Oma Carla
42 Bab 42 Kau Tidak Akan Marah?
43 Bab 43 Istri Hariz
44 Bab 44 Menantu Kesayangan
45 Bab 45 Seperti Model
46 Bab 46 Jati Diri
47 Bab 47 Terikat Denganmu
48 Bab 48 Bawa Istrimu Pulang
49 Bab 49 Paling Hancur
50 Bab 50 Aku ingin Bicara
51 Bab 51 Jika kamu Rindu
52 Bab 52 Aku Ingin Menculikmu
53 Bab 53 Seutuhnya Denganku
54 Bab 54 Melengkapi Hidupku
55 Bab 55 Aku Jadi Ingin
56 Bab 56 Penyemangat Hidupku
57 Bab 57 Jadi Yang Terakhir
Episodes

Updated 57 Episodes

1
Bab 1 Digo Melviano
2
Bab 2 Pembicaraan Pribadi
3
Bab 3 Istri Kedua
4
Bab 4 Bulan Madu Singkat
5
Bab 5 Kencan Bersama?
6
Bab 6 Kejutan
7
Bab 7 Hampir Saja
8
Bab 8 Foto Panas
9
Bab 9 Nakal dan Manja
10
Bab 10 Teguran
11
Bab 11 Tidak Rela Berbagai
12
Bab 12 Sebuah Pengakuan
13
Bab 13 Wanita Penganggu
14
Bab 14 Waktu Yang Tidak Seharusnya
15
Bab 15 Jalur Yang Salah
16
Bab 16 Martabat
17
Bab 17 perjodohan
18
Bab 18 Serangan Jantung
19
bab 19 Kau Memegangnya?
20
Bab 20 Ulah Renata
21
bab 21 Malam Indah
22
Bab 22 Senyuman Jovan
23
Bab 23 Janji Renata
24
bab 24 Baik-baik Saja
25
Bab 25 Dia Adalah Istriku
26
Bab 26 Oma Carla
27
Bab 27 Cucu Menantu Keluarga Melviano
28
Bab 28 Membuat Sarapan
29
Bab 29 Digo atau Jovan
30
Bab 30 Bertahanlah
31
Bab 31 Nyawa Adalah Prioritas
32
Bab 32 Sangat Beruntung
33
Bab 33 Ancaman
34
Bab 34 Pergerakan
35
Bab 35 Siapa aku?
36
Bab 36 Waktu Yang Menjawab
37
Bab 37 Jangan Halangi Jalanku
38
Bab 38 Penyesalan Jihan
39
Bab 39 Kita Akan Cocok
40
Bab 40 Kabar Baik
41
Bab 41 Kesedihan Oma Carla
42
Bab 42 Kau Tidak Akan Marah?
43
Bab 43 Istri Hariz
44
Bab 44 Menantu Kesayangan
45
Bab 45 Seperti Model
46
Bab 46 Jati Diri
47
Bab 47 Terikat Denganmu
48
Bab 48 Bawa Istrimu Pulang
49
Bab 49 Paling Hancur
50
Bab 50 Aku ingin Bicara
51
Bab 51 Jika kamu Rindu
52
Bab 52 Aku Ingin Menculikmu
53
Bab 53 Seutuhnya Denganku
54
Bab 54 Melengkapi Hidupku
55
Bab 55 Aku Jadi Ingin
56
Bab 56 Penyemangat Hidupku
57
Bab 57 Jadi Yang Terakhir

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!