Bab 3 Istri Kedua

Digo menatap intens pada wajah cantik yang ada didepannya kini.

"Renata, apa kamu sudah memiliki seorang kekasih?" tanya Digo.

"Belum Tuan, saya masih sendiri untuk saat ini." jawab Renata.

"Oh, kalau begitu, apa kamu tidak keberatan jika aku mengajakmu untuk pergi keluar malam ini?" tanya Digo lagi.

Renata mengangkat satu alisnya sambil tersenyum miring menatap wajah Digo. Gadis itu seolah tau maksud dari arah pembicaraan mereka kali ini.

"Sepertinya anda menginginkan pembicaraan yang lebih intens Tuan?" tanya Renata menggoda.

Digo tersenyum lebar. "Ya, kamu benar. Aku butuh tempat yang tepat untuk bicara lebih dalam denganmu. Apa kamu keberatan?" tanya Digo memastikan.

"Tentu tidak. Sauatu kehormatan untuk saya bisa menjadi teman ngobrol Tuan Digo." jawabnya.

"Kalau begitu, malam ini aku akan menjemputmu." ujar Digo.

"Tentu, akan aku kirimkan alamat apartemenku nanti." jawab Renata.

❣️❣️❣️

Malam harinya...

Pukul setengah tujuh kini Digo telah sampai didepan pintu apartemen Renata. Gadis itu nampak sangat cantik dengan balutan dress merah maroon ketat diatas lutut.

Rambut panjang bergelombang yang tergerai indah pun memberikan kesan manis dan seksi pada penampilannya kali ini.

Renata memang kerap memakai pakaian seksi kemanapun ia pergi. Wanita itu seolah ingin memamerkan bentuk tubuh indah dan padat yang ia miliki.

Namun meski demikian, Renata bukanlah gadis yang mau pergi bersama semua laki-laki yang mengajaknya berkencan. Renata tidak akan meladeni orang-orang yang tidak membuatnya tertarik.

Kini mobil mewah Digo melaju menuju ke sebuah tempat dengan Renata didalamnya.

"Kamu sangat cantik malam ini, Ren." puji Digo sambil memegang kemudi menatap wajah Renata sesekali.

"Tuan Digo terlalu memuji." jawab Renata sambil tersenyum.

"Apa kamu akan keberatan jika aku membawamu kesebuah bar malam ini?" tanya Digo.

"Kita sudah sama-sama dewasa Tuan Digo, sesekali pasti kita butuh waktu untuk bersenang-senang. Aku tidak masalah sama sekali." jawab Renata.

"Aku suka jawabanmu Renata." ucap Digo.

"Aku hanya berfikir realitas Tuan." jawab Renata.

Setelah sampai disebuah bar, Digo mengajak Renata memasuki ruangan bising dengan suara keras musik menggema yang tengah diputar.

"Kita duduk di sebelah sana." ajak Digo dengan suara agak tinggi sambil menunjukkan meja kosong diujung.

Mereka berjalan melewati banyak orang didalam yang keluar masuk dari bar itu. Digo merangkul lengan terbuka Renata, seolah tengah menjaganya dari sentuhan orang lain.

Kini mereka duduk dimeja dengan saling berhadapan dengan satu gelas berisi minuman beralkohol yang sudah mereka pesan.

"Kamu pernah ketempat seperti ini?" tanya Digo memulai obrolan mereka.

"Pernah beberapa kali. Tuan sendiri?" tanya Renata.

"Baru kali ini bersama seorang wanita. Selebihnya, hanya menemui rekan bisnis untuk masalah pekerjaan." jawab Digo jujur lalu meneguk minumannya.

"Kedengarannya hidup anda terlalu serius Tuan. Apa anda sedang memiliki masalah saat ini?" tanya Renata.

"Kamu benar.. Hidupku sangat serius, hingga aku dibuat bercanda oleh takdir." ujar Digo.

"Benarkah? Aku pikir anda memiliki hidup yang sempurna Tuan Digo. Anda memiliki segalanya.. karir, uang, istri dan aku rasa itu sudah cukup membuat hidup seseorang bahagia." ujar Renata.

"Tidak ada kehidupan yang benar-benar sempurna Renata. Kamu benar, aku memang memiliki semua itu. Tapi satu hal yang belum aku miliki, yaitu anak." jelas Digo.

"Renata kau tau.. Aku memiliki seorang istri yang sangat sempurna, dia baik, cantik, pintar dan juga mandiri. Tapi aku benci! Aku benci kesempurnaannya.. Karena itu seolah membuatnya tidak lagi membutuhkanku." lanjutnya.

Renata menatap iba pada pria tampan itu sebentar lalu tersenyum. "Tuan benar, tidak ada yang benar-benar sempurna. Tapi aku rasa anda hanya perlu berusaha lebih keras lagi untuk mendapatkannya bukan?" tanyanya.

"Tidak semudah itu Ren, aku juga sudah berusaha. Tapi istriku, Kinara tampaknya sudah tidak perduli lagi. Sedangkan orang tuaku selalu mendesak kami agar cepat memiliki momongan." ujar Digo.

"Miris sekali." lirih Renata sambil tersenyum miring lalu meneguk minumannya.

Digo tertawa kecil. "Memang miris, untuk itu aku mengajakmu keluar untuk bicara malam ini." ujar Digo.

"Lalu, apa hubungannya denganku?" tanya Renata.

Digo meraih tangan Renata yang ada diatas meja dan menggenggamnya.

"Ren, aku mau kamu menikah denganku. Jadi istri keduaku, puaskan aku, berikan keturunan untukku, maka akan aku penuhi semua kebutuhanmu." ucap Digo dengan tatapan serius.

Renata terlihat diam sejenak. "Tuan Digo, aku harap anda sedang tidak bermain-main dengan ucapan anda kali ini." ucapannya.

"Tidak Ren, aku serius. Aku lelah dengan sikap Kinara, tapi aku tidak bisa melepaskannya begitu saja. Orang tuaku sangat menyukainya." ujar Digo.

"Lalu, apa jaminannya untukku?" tanya Renata.

"Apapun, apapun yang kamu mau aku akan memberikannya untukmu. Aku mencintaimu Ren, dan aku tau kamu juga memiliki perasaan yang sama terhadapku." ujar Digo merayu.

"Aku memang tertarik padamu Tuan, tapi.." Renata menggantungkan ucapannya.

"Akan aku berikan cinta dan waktu lebih dari yang aku berikan pada Kinara, aku janji!" ucap manis Digo.

"Baiklah, aku mau. Tapi aku ingin memiliki surat perjanjian, jika kamu mengingkari janjimu dan mencampakkan ku maka setengah aset di perusahaan mu harus menjadi milikku." ucap Renata dengan pintar.

"Cerdas! Aku suka." jawab Digo senang. "Asal kamu bisa memuaskan ku dan memberikan keturunan untuk keluarga ku, aku tidak akan pernah berpaling darimu." ujar Digo.

"Aku akan berusaha." jawab Renata dengan senyum diwajahnya.

"Boleh aku mencium tanganmu?" tanya Digo.

"Tentu." jawab Renata.

Digo tentu memiliki alasan lain untuk menginginkan Renata menjadi istri keduanya. Selain Digo memang mencintai wanita itu, Digo juga ingin membuktikan ucapan Kinara apakah dia benar-benar mandul atau tidak.

✨✨

Satu minggu berlalu..

Kini Digo dan Renata kini baru saja meresmikan hubungan mereka dengan menikah secara diam-diam.

Digo membelikan sebuah apartemen mewah untuk Renata, agar istri keduanya tidak lagi harus membayar sewa apartemen.

Digo juga membelikan sebuah pulau kecil untuk Renata sebagai hadiah pernikahan mereka tanpa sepengetahuan istri barunya itu.

"Siap?" kini mereka sedang berada di dalam jet pribadi milik keluarga Melviano.

"Kita mau kemana sih mas? kenapa harus naik pesawat segala." protes Renata namun juga penasaran.

"Ada sesuatu yang ingin aku tunjukkan padamu." jawab Digo.

"Oh ya? Apa mas?" tanya Renata yang kini berubah menjadi antusias.

"Kamu lihat saja sendiri nanti." ujar Digo.

Renata tersenyum tidak sabar melihat apa yang akan Digo tunjukkan untuknya. Pesawat itu kini perlahan melaju dan terbang ke atas dengan dikemudian oleh supir pribadi keluarga Melviano yang sudah berpengalaman.

Renata memeluk erat tubuh suaminya dan membenamkan wajahnya diatas dada bidang pria yang kini sudah menjadi suaminya itu sambil tersenyum. Renata menghirup aroma maskulin yang menenangkan dari tubuh Digo suaminya.

Digo pun tidak mau kalah dengan membalas pelukan hangat sang istri. Jari-jarinya menyisir lembut rambut panjang Renata sambil menatap kearah luar jendela.

Terpopuler

Comments

ollyooliver🍌🥒🍆

ollyooliver🍌🥒🍆

lah..jadi inti kesetiaannya adalah MEMUASKAN?

jika tdk, sekalipun ada cinta. digo bisa mencari lagi wanita yang bisa memuaskannya😌

2025-04-08

0

Jamayah Tambi

Jamayah Tambi

Menikah lebih dari satu bg orang kaya memang biasa.Duitnya banyak tak habis 10 keturunan./CoolGuy//Sob/

2025-04-06

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Digo Melviano
2 Bab 2 Pembicaraan Pribadi
3 Bab 3 Istri Kedua
4 Bab 4 Bulan Madu Singkat
5 Bab 5 Kencan Bersama?
6 Bab 6 Kejutan
7 Bab 7 Hampir Saja
8 Bab 8 Foto Panas
9 Bab 9 Nakal dan Manja
10 Bab 10 Teguran
11 Bab 11 Tidak Rela Berbagai
12 Bab 12 Sebuah Pengakuan
13 Bab 13 Wanita Penganggu
14 Bab 14 Waktu Yang Tidak Seharusnya
15 Bab 15 Jalur Yang Salah
16 Bab 16 Martabat
17 Bab 17 perjodohan
18 Bab 18 Serangan Jantung
19 bab 19 Kau Memegangnya?
20 Bab 20 Ulah Renata
21 bab 21 Malam Indah
22 Bab 22 Senyuman Jovan
23 Bab 23 Janji Renata
24 bab 24 Baik-baik Saja
25 Bab 25 Dia Adalah Istriku
26 Bab 26 Oma Carla
27 Bab 27 Cucu Menantu Keluarga Melviano
28 Bab 28 Membuat Sarapan
29 Bab 29 Digo atau Jovan
30 Bab 30 Bertahanlah
31 Bab 31 Nyawa Adalah Prioritas
32 Bab 32 Sangat Beruntung
33 Bab 33 Ancaman
34 Bab 34 Pergerakan
35 Bab 35 Siapa aku?
36 Bab 36 Waktu Yang Menjawab
37 Bab 37 Jangan Halangi Jalanku
38 Bab 38 Penyesalan Jihan
39 Bab 39 Kita Akan Cocok
40 Bab 40 Kabar Baik
41 Bab 41 Kesedihan Oma Carla
42 Bab 42 Kau Tidak Akan Marah?
43 Bab 43 Istri Hariz
44 Bab 44 Menantu Kesayangan
45 Bab 45 Seperti Model
46 Bab 46 Jati Diri
47 Bab 47 Terikat Denganmu
48 Bab 48 Bawa Istrimu Pulang
49 Bab 49 Paling Hancur
50 Bab 50 Aku ingin Bicara
51 Bab 51 Jika kamu Rindu
52 Bab 52 Aku Ingin Menculikmu
53 Bab 53 Seutuhnya Denganku
54 Bab 54 Melengkapi Hidupku
55 Bab 55 Aku Jadi Ingin
56 Bab 56 Penyemangat Hidupku
57 Bab 57 Jadi Yang Terakhir
Episodes

Updated 57 Episodes

1
Bab 1 Digo Melviano
2
Bab 2 Pembicaraan Pribadi
3
Bab 3 Istri Kedua
4
Bab 4 Bulan Madu Singkat
5
Bab 5 Kencan Bersama?
6
Bab 6 Kejutan
7
Bab 7 Hampir Saja
8
Bab 8 Foto Panas
9
Bab 9 Nakal dan Manja
10
Bab 10 Teguran
11
Bab 11 Tidak Rela Berbagai
12
Bab 12 Sebuah Pengakuan
13
Bab 13 Wanita Penganggu
14
Bab 14 Waktu Yang Tidak Seharusnya
15
Bab 15 Jalur Yang Salah
16
Bab 16 Martabat
17
Bab 17 perjodohan
18
Bab 18 Serangan Jantung
19
bab 19 Kau Memegangnya?
20
Bab 20 Ulah Renata
21
bab 21 Malam Indah
22
Bab 22 Senyuman Jovan
23
Bab 23 Janji Renata
24
bab 24 Baik-baik Saja
25
Bab 25 Dia Adalah Istriku
26
Bab 26 Oma Carla
27
Bab 27 Cucu Menantu Keluarga Melviano
28
Bab 28 Membuat Sarapan
29
Bab 29 Digo atau Jovan
30
Bab 30 Bertahanlah
31
Bab 31 Nyawa Adalah Prioritas
32
Bab 32 Sangat Beruntung
33
Bab 33 Ancaman
34
Bab 34 Pergerakan
35
Bab 35 Siapa aku?
36
Bab 36 Waktu Yang Menjawab
37
Bab 37 Jangan Halangi Jalanku
38
Bab 38 Penyesalan Jihan
39
Bab 39 Kita Akan Cocok
40
Bab 40 Kabar Baik
41
Bab 41 Kesedihan Oma Carla
42
Bab 42 Kau Tidak Akan Marah?
43
Bab 43 Istri Hariz
44
Bab 44 Menantu Kesayangan
45
Bab 45 Seperti Model
46
Bab 46 Jati Diri
47
Bab 47 Terikat Denganmu
48
Bab 48 Bawa Istrimu Pulang
49
Bab 49 Paling Hancur
50
Bab 50 Aku ingin Bicara
51
Bab 51 Jika kamu Rindu
52
Bab 52 Aku Ingin Menculikmu
53
Bab 53 Seutuhnya Denganku
54
Bab 54 Melengkapi Hidupku
55
Bab 55 Aku Jadi Ingin
56
Bab 56 Penyemangat Hidupku
57
Bab 57 Jadi Yang Terakhir

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!