Bab 14 Waktu Yang Tidak Seharusnya

Setelah memilih dan mencoba beberapa dress yang pas untuknya Renata mulai bingung. Semua terlihat bagus, membuat Renata tidak bisa memilih salah satunya.

Renata menanyakan beberapa kali pada pelayanan butik tentang manakah dress yang paling cocok untuknya. Tapi para pelayan selalu bilang jika semuanya tampak bagus dan cocok untuk tubuh Renata. Bahkan mereka juga memuji lekuk tubuh Renata yang indah.

ya, tubuh Renata memang suka membuat para kaum wanita iri padanya.

Namun itu semua membuat Renata menjadi semakin bimbang saja. Dan pada akhirnya Renata memutuskan untuk menelfon Digo untuk menanyakan komentarnya, biar suaminya sendiri saja yang memutuskan. Pikirnya.

Tapi nyatanya beberapa kali Renata menelfon nomornya, Digo tak kunjung mengangkatnya. Renata masih sangat ingat jika tadi Digo bilang hari ini dia sedang agak sibuk. Mungkin suaminya itu tengah bertemu dengan klien diluar, ujar Renata.

Renata yang merasa sulit memutuskan pilihannya pun, akhirnya membeli lima dress sekaligus untuk ia bawa pulang.

Setelah selesai dari butik tersebut, Renata langsung pergi lagi untuk mencari hadiah yang cocok untuk sang papa mertuanya.

Meskipun Digo bilang papanya bukanlah tipe orang yang pemilih barang-barang mahal, tapi Renata rasa memberikan kado yang istimewa itu sangat perlu dikesan pertama mereka nanti.

Renata begitu bersemangat dan antusias kali ini, meskipun tetap saja tidak dipungkiri dalam hatinya pasti ada rasa takut dan kecemasan yang mendalam.

Tapi Renata hanya tidak ingin berfikir yang macam-macam, ia harus yakin pada hubungannya dengan Digo kali ini. Jika Digo saja ingin memperjuangkannya, maka Renata juga harus melakukan hal sebaliknya.

Karena dalam hal ini yang terpenting adalah keyakinan mereka berdua, maka restu pasti akan datang walaupun tidak mudah.

Ia juga tidak berniat ingin menyakiti siapapun dalam hal ini. Tapi hatinya tidak bisa berbohong jika Renata juga sangat mencintai Digo. Renata juga ingin meminta maaf pada Kinara, karena sudah masuk ke dalam hubungan mereka diwaktu yang tidak seharusnya.

Akhirnya setelah berkeliling dipusat perbelanjaan, Renata memutuskan untuk membeli sebuah jam tangan mewah untuk sang papa mertua.

......................

Jam lima sore,

Tapi Renata belum juga dapat memutuskan dress mana yang akan ia kenakan nanti.

Beberapa kali Renata mencobanya kembali, hingga tiba-tiba ponselnya berdering. Renata segera meraih ponselnya yang tergeletak di atas ranjangnya.

Itu adalah panggilan telfon dari suaminya Digo.

"Halo sayang, maaf tadi aku sedang sibuk. Ada apa? Apa kamu sudah membeli baju untuk kamu kenakan nanti?" tanya Digo.

"Hmm.. Sudah, tapi aku bingung untuk memutuskan mau pakai yang mana. Semua terlihat sangat bagus, jadi aku membeli lima dress sekaligus." ujar Renata jujur.

"Oh, astaga.." ucap Digo sambil terkekeh. "Istriku ini sungguh sangat lucu!" ujar Digo.

"Karena tadi kamu tidak mengangkat telfonku, jadi sebagai hukumannya, sekarang aku ingin kamu yang memilihkannya untukku." titah Renata.

Renata pun mengubah panggilan telefonnya menjadi sebuah video call, supaya Digo dapat memberikan pendapatnya langsung tentang dress-nya.

Renata menaruh ponselnya diatas meja rias, supaya ia dapat dengan mudah memamerkan pakaian yang akan ia coba nanti pada Digo.

"Baiklah, tunjukkan mana yang ingin kamu pakai." ucap Digo setelah video call itu berhasil tersambung.

"Tunggu disitu, aku akan mengganti pakaianku." titah Renata.

"Hmm.. Baiklah."

Renata pun langsung membuka bajunya langsung ditempat, lebih tepatnya didepan ponselnya. Ia membuka seluruhnya, hanya menyisakan dalamannya saja.

Sementara Digo mulai meneguk liurnya dengan kasar akibat kelakuan nakal dari istrinya. Renata memang selalu pintar dalam memanjakan mata Digo. Rasanya ingin sekali Digo keluar dari dalam ponsel Renata dan memberikan istri keduanya itu pelajaran yang menyenangkan.

Renata sengaja berlama-lama meliuk-liukkan tubuhnya itu sebelum memakai dress yang ia pilih.

"Bagaimana mas, apa yang ini bagus?" tanya Renata.

Digo menganggukkan kepalanya. "Cantik, istriku memang selalu terlihat sangat cantik." pujinya.

"Tapi aku masih punya pilihan lainnya, kamu harus lihat semuanya lalu pilihkan yang terbaik untukku." ujarnya.

"Ya, tapi jika boleh jujur aku lebih suka jika kamu tidak menggunakan apapun." goda Digo yang bermaksud untuk dirinya sendiri.

"Kalau begitu, malam ini kamu menginap saja di apartemenku ya, ya, ya,?" pinta Renata.

Digo tersenyum simpul. "Aku tidak bisa berjanji sayang.. Tapi aku rasa Kinara akan lebih membutuhkanku malam ini." ujarnya.

Renata menghela nafas kasar sambil meruncingkan bibirnya.

"Kamu jangan kecewa seperti itu, kita masih bisa bertemu bahkan hampir setiap hari bukan?" ujar Digo mencoba menenangkan hati Renata.

Renata tau, pasti ini akan menjadi malam yang berat terutama bagi Kinara, karena itulah Digo tidak bisa menemaninya malam ini.

"Tidak apa-apa lah, yang terpenting adalah restu dulu. Digo pasti akan membujuk Kinara agar mau menerimanya." pikir Renata.

"Baiklah, tidak masalah." jawabnya.

"Nah, itu baru istriku yang pintar. Terimakasih sayang, sudah mau mengerti setiap keadaanku." ucap Digo.

"Tentu, karena aku yakin apa yang kamu lakukan itu pasti untuk kebaikan kita." jawab Renata bijak.

Singkat cerita, akhirnya Digo memilihkan satu dress berwarna coklat muda untuk Renata kenakan malam ini. Renata pun langsung pergi mandi dan bersiap-siap untuk makan malam bersama keluarga Melviano.

❣️❣️❣️

Jam setengah tujuh malam, kini Digo sudah berada di depan pintu apartemen Renata. Wanita itu keluar dengan mengenakan dress pilihan Digo tadi.

Penampilan Renata sungguh sangat sempurna malam ini, Digo sampai tidak ingin berkedip melihatnya.

"kamu lebih cantik dari yang aku pikirkan sayang." puji Digo sambil merengkuh pinggang Renata.

"Benarkah? Tapi aku sedikit gugup mas." ucapannya.

"Itu wajar, semua orang pasti merasakan hal yang sama jika akan bertemu dengan keluarga suaminya." ujar Digo memaklumi.

Renata tersenyum lebar, "semoga semuanya akan baik-baik saja mas." harap Renata.

"Tentu sayang, kamu tidak perlu khawatir." ucap Digo sambil mengusap lembut pipi Renata.

Digo tidak bisa menahannya, bibir wanita didepannya kini sungguh sangat menggoda. Akhirnya Digo mendaratkan ciumannya dibibir Renata, mereka saling bermain bibir sebentar.

Tapi bukan Renata namanya jika tidak membuat ciuman yang lembut itu menjadi panas. Digo tidak ingin terlalu jauh malam ini, meski sebenarnya ia juga sangat menginginkannya. Digo pun langsung mengakhiri ciuman mereka.

"Mass.. aku jadi pengen.." ucapannya sambil bergelayut mesra.

"Astaga sayang, jangan berfikir yang macam-macam. Kita harus berangkat sekarang." ucap Digo.

Renata langsung meruncingkan bibirnya, menatap kecewa pada wajah Digo.

"Ayo sayang, ini acara yang penting untuk kita." ujar Digo sambil berjalan merangkul pinggang Renata.

Terpopuler

Comments

Ina Karlina

Ina Karlina

pastinya ada akan ada perdebatan di sana dengan kehadiran Renata sebagai pelakor..dan persiapkan mental mu re.. karena tidak akan mudah hadirmu disana sebagai pihak ke 3.. walaupun atas dasar saling mencintai

2025-03-29

1

Nur Janah

Nur Janah

Aahhh... Renata mudah banget kepancing birahinya😂😂

2025-03-18

1

Jamayah Tambi

Jamayah Tambi

Kuat betul nafsu Renata.Cuit sikit dah ingin.

2025-04-06

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Digo Melviano
2 Bab 2 Pembicaraan Pribadi
3 Bab 3 Istri Kedua
4 Bab 4 Bulan Madu Singkat
5 Bab 5 Kencan Bersama?
6 Bab 6 Kejutan
7 Bab 7 Hampir Saja
8 Bab 8 Foto Panas
9 Bab 9 Nakal dan Manja
10 Bab 10 Teguran
11 Bab 11 Tidak Rela Berbagai
12 Bab 12 Sebuah Pengakuan
13 Bab 13 Wanita Penganggu
14 Bab 14 Waktu Yang Tidak Seharusnya
15 Bab 15 Jalur Yang Salah
16 Bab 16 Martabat
17 Bab 17 perjodohan
18 Bab 18 Serangan Jantung
19 bab 19 Kau Memegangnya?
20 Bab 20 Ulah Renata
21 bab 21 Malam Indah
22 Bab 22 Senyuman Jovan
23 Bab 23 Janji Renata
24 bab 24 Baik-baik Saja
25 Bab 25 Dia Adalah Istriku
26 Bab 26 Oma Carla
27 Bab 27 Cucu Menantu Keluarga Melviano
28 Bab 28 Membuat Sarapan
29 Bab 29 Digo atau Jovan
30 Bab 30 Bertahanlah
31 Bab 31 Nyawa Adalah Prioritas
32 Bab 32 Sangat Beruntung
33 Bab 33 Ancaman
34 Bab 34 Pergerakan
35 Bab 35 Siapa aku?
36 Bab 36 Waktu Yang Menjawab
37 Bab 37 Jangan Halangi Jalanku
38 Bab 38 Penyesalan Jihan
39 Bab 39 Kita Akan Cocok
40 Bab 40 Kabar Baik
41 Bab 41 Kesedihan Oma Carla
42 Bab 42 Kau Tidak Akan Marah?
43 Bab 43 Istri Hariz
44 Bab 44 Menantu Kesayangan
45 Bab 45 Seperti Model
46 Bab 46 Jati Diri
47 Bab 47 Terikat Denganmu
48 Bab 48 Bawa Istrimu Pulang
49 Bab 49 Paling Hancur
50 Bab 50 Aku ingin Bicara
51 Bab 51 Jika kamu Rindu
52 Bab 52 Aku Ingin Menculikmu
53 Bab 53 Seutuhnya Denganku
54 Bab 54 Melengkapi Hidupku
55 Bab 55 Aku Jadi Ingin
56 Bab 56 Penyemangat Hidupku
57 Bab 57 Jadi Yang Terakhir
Episodes

Updated 57 Episodes

1
Bab 1 Digo Melviano
2
Bab 2 Pembicaraan Pribadi
3
Bab 3 Istri Kedua
4
Bab 4 Bulan Madu Singkat
5
Bab 5 Kencan Bersama?
6
Bab 6 Kejutan
7
Bab 7 Hampir Saja
8
Bab 8 Foto Panas
9
Bab 9 Nakal dan Manja
10
Bab 10 Teguran
11
Bab 11 Tidak Rela Berbagai
12
Bab 12 Sebuah Pengakuan
13
Bab 13 Wanita Penganggu
14
Bab 14 Waktu Yang Tidak Seharusnya
15
Bab 15 Jalur Yang Salah
16
Bab 16 Martabat
17
Bab 17 perjodohan
18
Bab 18 Serangan Jantung
19
bab 19 Kau Memegangnya?
20
Bab 20 Ulah Renata
21
bab 21 Malam Indah
22
Bab 22 Senyuman Jovan
23
Bab 23 Janji Renata
24
bab 24 Baik-baik Saja
25
Bab 25 Dia Adalah Istriku
26
Bab 26 Oma Carla
27
Bab 27 Cucu Menantu Keluarga Melviano
28
Bab 28 Membuat Sarapan
29
Bab 29 Digo atau Jovan
30
Bab 30 Bertahanlah
31
Bab 31 Nyawa Adalah Prioritas
32
Bab 32 Sangat Beruntung
33
Bab 33 Ancaman
34
Bab 34 Pergerakan
35
Bab 35 Siapa aku?
36
Bab 36 Waktu Yang Menjawab
37
Bab 37 Jangan Halangi Jalanku
38
Bab 38 Penyesalan Jihan
39
Bab 39 Kita Akan Cocok
40
Bab 40 Kabar Baik
41
Bab 41 Kesedihan Oma Carla
42
Bab 42 Kau Tidak Akan Marah?
43
Bab 43 Istri Hariz
44
Bab 44 Menantu Kesayangan
45
Bab 45 Seperti Model
46
Bab 46 Jati Diri
47
Bab 47 Terikat Denganmu
48
Bab 48 Bawa Istrimu Pulang
49
Bab 49 Paling Hancur
50
Bab 50 Aku ingin Bicara
51
Bab 51 Jika kamu Rindu
52
Bab 52 Aku Ingin Menculikmu
53
Bab 53 Seutuhnya Denganku
54
Bab 54 Melengkapi Hidupku
55
Bab 55 Aku Jadi Ingin
56
Bab 56 Penyemangat Hidupku
57
Bab 57 Jadi Yang Terakhir

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!