Menikah Karena Perjodohan

Menikah Karena Perjodohan

Panti Asuhan

Di panti asuhan Mandiri Jaya, Qinan dan teman temannya berkumpul di dalam ruangan untuk pemilihan dari orang tua asuh yang akan menjemput diantara sekian anak anak. Setiap ada para orang tua asuh yang datang, Qinan selalu sembunyi untuk tidak mengikuti seleksi dan selalu mendapat teguran dari pengasuh panti asuhan. Dengan berat hati Qinan harus patuh pada aturan panti asuhan.

"Qinan, kamu sedang apa dibalik lemari?" tanya Zio yang mengetahui keberadaan Qinan.

"Aku sedang mencari pensil aku yang jatuh, apakah kamu menemukannya Zio?" jawab Qinan bohong demi untuk menghindar acara penjemputan anak panti asuhan.

"Aku tidak menemukannya, mungkin saja kamu lupa meletakkan pensil kamu Qin, Ayolah kita masuk ruangan, karena kita sudah ditunggu." Ucap Zio lembut.

Sebenarnya Zio mengetahui alasan Qinan untuk tidak masuk ruangan,namun Zio tidak ingin memaksanya.

"Maafkan aku Zio, kalau aku tidak bisa masuk karena aku mau mencari pensil aku dulu, nanti kalau sudah ditemukan aku akan menyusulmu, tapi kamu janji jangan tinggalkan aku ya, Zio.." jawab Qinan sambil memohon, karena Qinan hanya mempunyai dua sahabat dan Qinan tidak ingin berpisah sebelum dewasa.

"Tenang saja, aku tidak akan meninggalkanmu Qinan, maafkan aku jika aku tidak bisa menemanimu untuk mencarikan pensil kamu yang hilang, dan sekarang aku harus masuk ke ruangan. Hati hati Qin, takut nanti ada yang mengetahuimu," ucap Zio lembut sembari mengingatkan.

Tiara pun langsung berlari mengejar Zio, namun kedua bola mata Tiara tertuju pada Qinan yang tidak ikut masuk bersama Zio.

"Qinan, kenapa kamu tidak masuk?" tanya Tiara tergesa gesa karna tengah berlari.

"Maafkan aku Tia, jika aku tidak bisa masuk. Karena aku sedang mencari pensilku yang hilang telah." Jawab Qinan lesu.

"Kamu telah bohong kan Qin,sebenarnya kamu tidak ingin pergi dari panti ini, tapi sampai kapan kita akan bertahan disini. Lalu masa depan kita bagaimana? jika kita mengandalkan belas kasihan dari orang orang dermawan. Kita sudah SMP Qinan, kemana kita akan menuju sukses, kalau kita tidak keluar dari zona ini." Bujuk Tiara lembut, seketika itu juga Qinan mulai berfikir tentang masa depannya.

"Tapi Tia.. aku bingung aku harus bersikap bagaimana, jika aku diambil oleh orang tua asuh dan apakah aku akan mendapatkan kenyamanan kebebasan yang positif atau bahkan aku akan menghadapi mimpi buruk, aku takut jika hal buruk akan menghampiriku. Aku sudah nyaman di tempat ini dan aku sulit untuk meninggalkannya." Jawab Qinan lesu.

"Tapi... apakah kita sampai tua akan seperti ini yang tidak memiliki cita cita dan harapan yang cemerlang Qinan, cobalah kamu berfikir yang positif. Cepat atau lambat aku akan mengejar impianku, dan soal persahabatan kita bisa berjumpa dengan membuat janji bagaimana? Zio pun ingin menghempaskan sayapnya untuk mengejar cita citanya Qin, kita masih muda kita masih mempunyai banyak waktu untuk mengubahnya menjadi lebih baik. Ayolah kita masuk kita hadapi masalah ini bersama sama, kita tidak sendiri meski kita berpisah persahabatan kita tetap berlanjut." Ucap Tiara mengingatkan.

"Tapi kamu janji, bahwa persahabatan kita nanti tidak akan pernah hilang." Jawab Qinan dengan perasaan sedih. Namun Qinan pun nurut dengan nasehat Tiara, dan Qinan akhirnya ikut seleksi anak asuh.

Qinan dan Tiara memasuki ruangan, terlihat Zio yang memandang Qinan dengan senyum manisnya karena akhirnya Qinan mau mengikuti peraturan panti asuhan.

Didalam ruangan perasaan Qinan bercampur aduk, Qinan masih memikirkan jika tiba tiba harus berpisah dengan sahabatnya. Qinan tidak berani bicara sepatah katapun, Qinan hanya berdiam diri mematung.

Semua yang ada didalam ruangan menjadi hening tidak ada yang berani mengucapkan sepatah katapun semua terdiam membisu, hanya suara nafas anak anak yang mengatur detak jantung karena memikirkan masa depan masing masing, semua anak anak seraya mengerjakan ujian skhir sekolah yang sangat rumit untuk diselesaikan, dan tibalah waktunya para pengasuh menggandeng anak yang akan dibawa pulang.

Perasaan Tiara kaget dan juga senang karena tangannya digandeng dengan lembut oleh seorang wanita cantik dan pria gagah paruh baya yang berpenampilan wah dan mengagumkan.Sedangkan Qinan memandangi Tiara dengan perasaan sakit karena sahabatnya akan pergi meninggalkan panti asuhan dan akan tinggal bersama orang tua asuhnya. Qinan tidak dapat membendung air mata nya dan terpaksa meninggalkan ruangan sambil berlari dan menangis, Zio pun langsung mengejar Qinan karena takut terjadi sesuatu yang tidak diinginkan. Zio berusaha mengejar Qinan dan berusaha menasehati nya.

"Qinan, tunggu.." ucap Zio tergesa gesa karena berlari.

Qinan yang sedang berusaha menghapus air matanya agar tidak diketahui oleh Zio,namun tetap saja kedua mata Qinan menjadi sembab.

"Kamu kenapa menangis, bukannya kamu senang karena sahabatmu telah menemukan orang tua, meski statusnya orang tua asuh. Setidaknya Tiara sudah bebas dan dapat mengejar cita citanya. Apakah kamu tidak ingin mengejar cita cita kamu untuk menjadi sukses, bukannya kamu ingin menjadi boss atau Nona sukses." Ucap Zio mengingatkan.

"Aku hanya sedih, apa aku bisa jauh dari orang orang yang aku sayangi, dan apakah cita cita aku akan tergapai." Jawab Qinan dengan perasaan sedih.

"Kamu pasti bisa dan dapat melewatinya, aku percaya sama kamu Qinan, kamu anak yang cerdas bahkan kamu banyak ide untuk menyemangati anak anak yang akan pergi meninggalkan panti asuhan ini. Lalu mengapa kamu harus lemah dan tidak punya prinsip dan tekad yang bulat." Ucap Zio menasehati.

"Kamu benar Zio, aku sendiri menjadi lemah dan mudah putus asa dengan sesuatu yang belum tentu kebenarannya, terimakasih ya Zio kamu sudah mengingatkanku. Aku akan coba belajar, dan mulai dari sekarang aku harus bisa menerima kenyataan." Jawab Qinan.

Tiara pun datang untuk menemui Qinan dan Zio, sekaligus berpamitan untuk mengucapkan selamat tinggal, tetapi perasaan Tiara juga sedih dan rasanya berat untuk meninggalkan sahabatnya. karena dari kecil selalu bersama dan selalu menguatkan dan kini harus berpisah dengan hati yang lapang.

"Qinan, Zio.. kalian sedang apa? mengapa kalian meninggalkanku didalam ruangan. Apakah kalian senang jika aku pergi dari panti ini, dan kalian berdua bebas tanpa gangguan dari aku." Ucap Tiara sedih.

"Hei.. siapa bilang, justru aku bahagia tapi bukan berarti aku senang tanpa ada pengganggu. Aku senang karena kamu sudah mendapatkan orang tua asuh dan kamu mempunyai kesempatan emas untuk menggapai impian kamu Tia, dan setelah sukses kamu jangan pernah melupakanku,dan semoga kamu betah tinggal bersama orang tua asuhmu,sedangkan aku masih harus menunggu seseorang yang bisa menggandeng tanganku dengan lembut." Ucap Qinan dibuat wajah ceria, meski perasaannya ada rasa sakit karena harus berpisah dengan sahabatnya. begitu juga dengan Tiara perasaannya pun juga sedih karena harus meninggalkan tempat yang penuh kenangan dan kenangan bersama sahabatnya.

"Terimakasih Qinan, aku doakan agar kamu dan Zio segera menyusulku dan kita akan sukses bersama." Ucap Tiara.

"Selamat untukmu ya Tiara semoga kamu bisa menjalani kehidupanmu yang baru dengan bahagia dan dapat menggapai cita cita kamu." Ucap Zio.

"Terimakasih juga untukmu Zio, semoga kamu segera menyusul. Oh ya bagaimana kalau setiap akhir tahun kita berjumpa dipanti ini, jika awal tahun kita tidak bisa berjumpa atau tidak ada yang datang berarti kita harus kembali lagi di tahun depannya bagaimana?" Ucap Tiara memberi ide.

"Perjanjian yang tepat itu, baik lah kita janji bersama." Jawab Qinan.

"Ok lah jika perjanjian ini yang terbaik aku ngikut saja kata kalian." Jawab Zio.

Tiara pun mengemas ngemasi barang bawaannya dibantu oleh Qinan dan Zio, setelah selesai Qinan dan Zio mengantarkannya sampai depan pintu utama masuk. Qinan, Zio dan Tiara saling berpelukan dan menangis karena terasa berat untuk berpisah. Mau bagaimana lagi berpisah tetap akan berpisah jadi harus saling menguatkan demi masa depan.

Terpopuler

Comments

Wirda Wati

Wirda Wati

mampir

2023-01-30

0

Serpihan Hati

Serpihan Hati

sukadeh. baca. ceritanya. ada. Tiara. juga. oh. iya. namaku. juga. Tiara

2023-01-26

0

NO NAME

NO NAME

.

2022-10-08

0

lihat semua
Episodes
1 Panti Asuhan
2 Merasa kehilangan sahabat
3 Orang Tua Asuh
4 Pingsan
5 Surat dari Zio
6 Pertama Kerja
7 Kedatangan Tamu
8 Berhenti Bekerja Di Restauran
9 Merasa Tertekan
10 Pekerjaan Baru
11 Di Rumah Ferdi
12 Rencana Tuan Wilyam
13 Rencana Perjodohan
14 Dipaksa Menikah
15 Makan Malam
16 Hari Pernikahan
17 Salah Tingkah
18 Tidak Bersemangat
19 Merasa Curiga
20 Masuk Ke Perusahaan
21 Perubahan Angga
22 Merasa Malu
23 Kedatangan Sahabat
24 Angga mengerjai Qinan
25 Pertemuan#1
26 Pertemuan#2
27 Ketahuan
28 Menginap Di Panti
29 Tumbuh Rasa
30 Di Rumah Sakit
31 Di Klinik
32 Kumpul Bersama Sahabat
33 Kesembuhan Angga
34 Merasa Bahagia
35 Berpamitan Pulang
36 Kepulangan Angga dan Qinan
37 Kepulangan Zio
38 Memberi Kejutan#1
39 Memberi Kejutan#2
40 Memberi Kejutan#3
41 Ferdi Khawatir
42 Pertemuan Zio, Qinan, dan Tiara
43 Qinan Kecelakaan
44 Qinan Membutuhkan Donor Darah
45 Qinan Koma
46 Amarah Tuan Danu
47 Di Kantor Polisi
48 Mendapatkan Informasi
49 Qinan Lupa Ingatan #1
50 Lupa Ingatan#2
51 Angga gelisah
52 Kekesalan Angga
53 Qinan Sudah Pulih
54 Qinan Pulang Dari Rumah Sakit
55 Zio Mengajak Ferdi Menginap Di Panti
56 Ferdi Dan Zio Sudah Sampai Di Panti
57 Zio Bertemu Nara
58 Angga Jatuh Cinta
59 Kebahagiaan Angga dan Qinan
60 Kebersamaan Di Panti
61 Kecelakaan Tuan Danu
62 Terbongkar Setatus Qinan
63 Merasa Kehilangan
64 Kesedihan
65 Kecurigaan
66 Ketegaran Zio
67 Rindu Ibu Asuh
68 Membongkar Masa Lalu
69 Penjelasan Tuan Wilyam
70 Qinan Di Culik
71 Mencari Qinan
72 Merasa Lega
73 Permintaan Qinan
74 Bertemu Teman Lama
75 Kebahagiaan Ferdi
76 Pertemuan Di Rumah Tuan Danu
77 Ferdi Merasa Malu
78 Kepergian Zio, Pernikahan Ferdi, Dan Kelahiran Putera Angga Dan Qinan
79 Pengumuman
80 Pengumuman ke 2
81 #S2 Liburan
82 #S2 Bencana Alam
83 #S2 Pencarian
84 #S2 Terdampar
85 #S2 Kekhawatiran
86 #S2 Perubahan Angga
87 #S2 Pulang Ke Rumah Ibu Romlah
88 #S2 Kedatangan Pak RT
89 #S2 Masuk Rumah Sakit
90 #S2 Harapan Qinan
91 #S2 Qinan Pingsan
92 #S2 Kedatangan Ferdi dan Zio
93 #S2 Amarah Ferdi.
94 #S2 Kecemasan
95 #S2 Angga Sadarkan Diri
96 #S2 Kesembuhan Angga
97 #S2 Permintaan Angga
98 #S2 Jalan jalan
99 #S2 Keseruan Bersama
100 #S2 Kabar Duka
101 #S2 Tertangkap Basah
102 #S2 Pulang
103 #S2 Mengejutkan
104 #S2 Kebahagiaan Keluarga Danuarta
105 #S2 Meminta Pendapat
106 #S2 Menolong
107 #S2 Melaporkan
108 #S2 Di Restauran
109 #S2 Kecemasan Zio
110 #S2 Hari Bahagia #1
111 #S2 Hari bahagia #2
112 #S2 Kedatangan Ibu Reni
113 #S2 Keputusan
114 #S2 Persiapan Berangkat
115 #S2 Kepergian Zio dan Kelahiran Putra Ferdi
116 #S2 Kelahiran putri pertama Zio
117 Awal Mula
118 Makan Bersama
119 Berkunjung
120 Pertama masuk Kantor
121 Bertemu
122 Pertemuan
123 Kabar dari Kampung
124 Sampai Di Kampung
125 Ganan dan Maura
126 Permintaan
127 Pernikahan
128 Dirawat
129 Pemakaman
130 Merasa bingung
131 Laporan
132 Ditinggal pulang
133 Di Toko
134 Makan satu piring
135 Ke Gunung
136 Bertemu
137 Mempermalukan
138 Meninggalkan Kampung
139 Pulang Ke Rumah
140 Berangkat Ke Kota
141 Di Restoran
142 Pertemuan
143 Berdiam diri
144 Salah Tingkah
145 Dikejutkan
146 Rasa Malu
147 Dikerjain
148 Penasaran
149 Terbongkar
150 Ungkapan
151 Bertemu Kakek
152 Maura menerima permintaan Ganan
153 Kabar Duka
154 Pertemuan
155 Mencari Ide
156 Malam spesial
157 Tidak Disangka
158 Pertemuan
159 Jebakan
160 Kepergok
161 Ketahuan
162 Dikejutkan
163 Menjadi Sekretaris
164 Kumpul Bersama
165 Kejutan
166 Bercerita
167 Terkejut
168 Jatuh Sakit
169 Geram
170 Bertemu dengan Gadis
171 Bertemu Teman Kerja
172 Memilih Jawaban
173 Di Mall
174 Seperti Tommy and Jerry
175 Tertukar
176 Berangkat Ke Bandara
177 Sampai Di Korea Selatan
178 Sampai Di Hotel
179 Mencari Makanan
180 Ungkapan Rasa
181 Akan perasaan
182 Merasa senang
183 Mendaftar Pekerjaan
184 Perasaan Cemas Dan Khawatir
185 Kaget
186 Merasa Sakit Hati
187 Penasaran
188 Kedinginan
189 Perasaan Zeil
190 Penyesalan
191 Ungkapan
192 Menunggu Jadwal Penerbangan
193 Sudah Sampai Di Negeri Formosa
194 Bertemu Sahabat
195 Pertemuan Yang Bahagia
196 Menginap
197 Kecemasan Tirta
198 Perawatan
199 Pertemuan Terakhir
200 Sudah Sampai
201 Penasaran
202 Diluar Dugaan
203 Bersiap siap
204 Berangkat Ke Acara Pernikahan
205 Perasaan Cemas
206 Hari pernikahan #1
207 Hari Pernikahan #2
208 Hari Pernikahan #3
209 Ijab Qobul
210 Amarah Ganan
211 Tidak Disangka
212 Ketahuan
213 Merasa Canggung
214 Salah tingkah
215 Jalan Jalan Pagi
216 Meminta Izin
217 Bersiap siap untuk pulang
218 Perasaan yang sangat lega
219 Semakin Gugup
220 Merasa Bahagia
221 Rencana Liburan
222 Ketahuan
223 Menyesal
224 Meminta Maaf
225 Kebersamaan
226 Menginap
227 Di Ruang Rapat
228 Makan Siang Bersama
229 Khawatir
230 Permintaan kedua orang tua
231 Kejutan dihari pernikahan
232 Ingin Segera Berdamai
233 Tidak Berdaya
234 Masa Lalu
235 Permintaan yang menyulitkan
236 Perubahan
237 Mencari ide
238 Bau Tidak Enak
239 Periksa Kandungan
240 Mendekati Resepsi Pernikahan
241 Keluar Malam
242 Bertemu gadis kecil
243 Permintaan pergi ke gunung
244 Tergoda dengan buah duren
245 Memanjat Pohon Durian
246 Diperhatikan
247 Zeil dan Alfan yang gelisah
248 Kebahagiaan Alfan dan Zeil
249 Zeil yang gugup
250 Malam yang bahagia untuk Zeil dan Alfan
251 Ketahuan
252 Perubahan istri Tirta
253 Pergi ke rumah sakit untuk periksa
254 Merasa pusing
255 Siap siap untuk pulang
256 Panik akan berita yang didapatkan
257 Curiga
258 Bertemu seseorang
259 Terkejut
260 Pertemuan yang menegangkan
261 Merasa lega
262 Kumpul bersama
263 Akhir dari sebuah kisah
264 PENGUMUMAN
265 Bonus chapter #1
266 Bonus Chapter#2
267 Bonus Chapter#3
268 Bonus Chapter #4
269 Bonus Chapter#5
270 Bonus Chapter#6
271 PENGUMUMAN
272 Bonus Chapter #7
273 Bonus Chapter#8
274 Bonus Chapter#9
275 Bonus Chapter#10
276 Bonus Chapter#11
277 Bonus Chapter #12
278 Bonus Chapter#13
279 Bonus Chapter #14
280 Bonus Chapter #15
281 Bonus Chapter #16
282 Pengumuman
283 PENGUMUMAN
284 PENGUMUMAN
285 PENGUMUMAN
286 Promo Novel Baru
Episodes

Updated 286 Episodes

1
Panti Asuhan
2
Merasa kehilangan sahabat
3
Orang Tua Asuh
4
Pingsan
5
Surat dari Zio
6
Pertama Kerja
7
Kedatangan Tamu
8
Berhenti Bekerja Di Restauran
9
Merasa Tertekan
10
Pekerjaan Baru
11
Di Rumah Ferdi
12
Rencana Tuan Wilyam
13
Rencana Perjodohan
14
Dipaksa Menikah
15
Makan Malam
16
Hari Pernikahan
17
Salah Tingkah
18
Tidak Bersemangat
19
Merasa Curiga
20
Masuk Ke Perusahaan
21
Perubahan Angga
22
Merasa Malu
23
Kedatangan Sahabat
24
Angga mengerjai Qinan
25
Pertemuan#1
26
Pertemuan#2
27
Ketahuan
28
Menginap Di Panti
29
Tumbuh Rasa
30
Di Rumah Sakit
31
Di Klinik
32
Kumpul Bersama Sahabat
33
Kesembuhan Angga
34
Merasa Bahagia
35
Berpamitan Pulang
36
Kepulangan Angga dan Qinan
37
Kepulangan Zio
38
Memberi Kejutan#1
39
Memberi Kejutan#2
40
Memberi Kejutan#3
41
Ferdi Khawatir
42
Pertemuan Zio, Qinan, dan Tiara
43
Qinan Kecelakaan
44
Qinan Membutuhkan Donor Darah
45
Qinan Koma
46
Amarah Tuan Danu
47
Di Kantor Polisi
48
Mendapatkan Informasi
49
Qinan Lupa Ingatan #1
50
Lupa Ingatan#2
51
Angga gelisah
52
Kekesalan Angga
53
Qinan Sudah Pulih
54
Qinan Pulang Dari Rumah Sakit
55
Zio Mengajak Ferdi Menginap Di Panti
56
Ferdi Dan Zio Sudah Sampai Di Panti
57
Zio Bertemu Nara
58
Angga Jatuh Cinta
59
Kebahagiaan Angga dan Qinan
60
Kebersamaan Di Panti
61
Kecelakaan Tuan Danu
62
Terbongkar Setatus Qinan
63
Merasa Kehilangan
64
Kesedihan
65
Kecurigaan
66
Ketegaran Zio
67
Rindu Ibu Asuh
68
Membongkar Masa Lalu
69
Penjelasan Tuan Wilyam
70
Qinan Di Culik
71
Mencari Qinan
72
Merasa Lega
73
Permintaan Qinan
74
Bertemu Teman Lama
75
Kebahagiaan Ferdi
76
Pertemuan Di Rumah Tuan Danu
77
Ferdi Merasa Malu
78
Kepergian Zio, Pernikahan Ferdi, Dan Kelahiran Putera Angga Dan Qinan
79
Pengumuman
80
Pengumuman ke 2
81
#S2 Liburan
82
#S2 Bencana Alam
83
#S2 Pencarian
84
#S2 Terdampar
85
#S2 Kekhawatiran
86
#S2 Perubahan Angga
87
#S2 Pulang Ke Rumah Ibu Romlah
88
#S2 Kedatangan Pak RT
89
#S2 Masuk Rumah Sakit
90
#S2 Harapan Qinan
91
#S2 Qinan Pingsan
92
#S2 Kedatangan Ferdi dan Zio
93
#S2 Amarah Ferdi.
94
#S2 Kecemasan
95
#S2 Angga Sadarkan Diri
96
#S2 Kesembuhan Angga
97
#S2 Permintaan Angga
98
#S2 Jalan jalan
99
#S2 Keseruan Bersama
100
#S2 Kabar Duka
101
#S2 Tertangkap Basah
102
#S2 Pulang
103
#S2 Mengejutkan
104
#S2 Kebahagiaan Keluarga Danuarta
105
#S2 Meminta Pendapat
106
#S2 Menolong
107
#S2 Melaporkan
108
#S2 Di Restauran
109
#S2 Kecemasan Zio
110
#S2 Hari Bahagia #1
111
#S2 Hari bahagia #2
112
#S2 Kedatangan Ibu Reni
113
#S2 Keputusan
114
#S2 Persiapan Berangkat
115
#S2 Kepergian Zio dan Kelahiran Putra Ferdi
116
#S2 Kelahiran putri pertama Zio
117
Awal Mula
118
Makan Bersama
119
Berkunjung
120
Pertama masuk Kantor
121
Bertemu
122
Pertemuan
123
Kabar dari Kampung
124
Sampai Di Kampung
125
Ganan dan Maura
126
Permintaan
127
Pernikahan
128
Dirawat
129
Pemakaman
130
Merasa bingung
131
Laporan
132
Ditinggal pulang
133
Di Toko
134
Makan satu piring
135
Ke Gunung
136
Bertemu
137
Mempermalukan
138
Meninggalkan Kampung
139
Pulang Ke Rumah
140
Berangkat Ke Kota
141
Di Restoran
142
Pertemuan
143
Berdiam diri
144
Salah Tingkah
145
Dikejutkan
146
Rasa Malu
147
Dikerjain
148
Penasaran
149
Terbongkar
150
Ungkapan
151
Bertemu Kakek
152
Maura menerima permintaan Ganan
153
Kabar Duka
154
Pertemuan
155
Mencari Ide
156
Malam spesial
157
Tidak Disangka
158
Pertemuan
159
Jebakan
160
Kepergok
161
Ketahuan
162
Dikejutkan
163
Menjadi Sekretaris
164
Kumpul Bersama
165
Kejutan
166
Bercerita
167
Terkejut
168
Jatuh Sakit
169
Geram
170
Bertemu dengan Gadis
171
Bertemu Teman Kerja
172
Memilih Jawaban
173
Di Mall
174
Seperti Tommy and Jerry
175
Tertukar
176
Berangkat Ke Bandara
177
Sampai Di Korea Selatan
178
Sampai Di Hotel
179
Mencari Makanan
180
Ungkapan Rasa
181
Akan perasaan
182
Merasa senang
183
Mendaftar Pekerjaan
184
Perasaan Cemas Dan Khawatir
185
Kaget
186
Merasa Sakit Hati
187
Penasaran
188
Kedinginan
189
Perasaan Zeil
190
Penyesalan
191
Ungkapan
192
Menunggu Jadwal Penerbangan
193
Sudah Sampai Di Negeri Formosa
194
Bertemu Sahabat
195
Pertemuan Yang Bahagia
196
Menginap
197
Kecemasan Tirta
198
Perawatan
199
Pertemuan Terakhir
200
Sudah Sampai
201
Penasaran
202
Diluar Dugaan
203
Bersiap siap
204
Berangkat Ke Acara Pernikahan
205
Perasaan Cemas
206
Hari pernikahan #1
207
Hari Pernikahan #2
208
Hari Pernikahan #3
209
Ijab Qobul
210
Amarah Ganan
211
Tidak Disangka
212
Ketahuan
213
Merasa Canggung
214
Salah tingkah
215
Jalan Jalan Pagi
216
Meminta Izin
217
Bersiap siap untuk pulang
218
Perasaan yang sangat lega
219
Semakin Gugup
220
Merasa Bahagia
221
Rencana Liburan
222
Ketahuan
223
Menyesal
224
Meminta Maaf
225
Kebersamaan
226
Menginap
227
Di Ruang Rapat
228
Makan Siang Bersama
229
Khawatir
230
Permintaan kedua orang tua
231
Kejutan dihari pernikahan
232
Ingin Segera Berdamai
233
Tidak Berdaya
234
Masa Lalu
235
Permintaan yang menyulitkan
236
Perubahan
237
Mencari ide
238
Bau Tidak Enak
239
Periksa Kandungan
240
Mendekati Resepsi Pernikahan
241
Keluar Malam
242
Bertemu gadis kecil
243
Permintaan pergi ke gunung
244
Tergoda dengan buah duren
245
Memanjat Pohon Durian
246
Diperhatikan
247
Zeil dan Alfan yang gelisah
248
Kebahagiaan Alfan dan Zeil
249
Zeil yang gugup
250
Malam yang bahagia untuk Zeil dan Alfan
251
Ketahuan
252
Perubahan istri Tirta
253
Pergi ke rumah sakit untuk periksa
254
Merasa pusing
255
Siap siap untuk pulang
256
Panik akan berita yang didapatkan
257
Curiga
258
Bertemu seseorang
259
Terkejut
260
Pertemuan yang menegangkan
261
Merasa lega
262
Kumpul bersama
263
Akhir dari sebuah kisah
264
PENGUMUMAN
265
Bonus chapter #1
266
Bonus Chapter#2
267
Bonus Chapter#3
268
Bonus Chapter #4
269
Bonus Chapter#5
270
Bonus Chapter#6
271
PENGUMUMAN
272
Bonus Chapter #7
273
Bonus Chapter#8
274
Bonus Chapter#9
275
Bonus Chapter#10
276
Bonus Chapter#11
277
Bonus Chapter #12
278
Bonus Chapter#13
279
Bonus Chapter #14
280
Bonus Chapter #15
281
Bonus Chapter #16
282
Pengumuman
283
PENGUMUMAN
284
PENGUMUMAN
285
PENGUMUMAN
286
Promo Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!