Menikah Karena Perjodohan
Di panti asuhan Mandiri Jaya, Qinan dan teman temannya berkumpul di dalam ruangan untuk pemilihan dari orang tua asuh yang akan menjemput diantara sekian anak anak. Setiap ada para orang tua asuh yang datang, Qinan selalu sembunyi untuk tidak mengikuti seleksi dan selalu mendapat teguran dari pengasuh panti asuhan. Dengan berat hati Qinan harus patuh pada aturan panti asuhan.
"Qinan, kamu sedang apa dibalik lemari?" tanya Zio yang mengetahui keberadaan Qinan.
"Aku sedang mencari pensil aku yang jatuh, apakah kamu menemukannya Zio?" jawab Qinan bohong demi untuk menghindar acara penjemputan anak panti asuhan.
"Aku tidak menemukannya, mungkin saja kamu lupa meletakkan pensil kamu Qin, Ayolah kita masuk ruangan, karena kita sudah ditunggu." Ucap Zio lembut.
Sebenarnya Zio mengetahui alasan Qinan untuk tidak masuk ruangan,namun Zio tidak ingin memaksanya.
"Maafkan aku Zio, kalau aku tidak bisa masuk karena aku mau mencari pensil aku dulu, nanti kalau sudah ditemukan aku akan menyusulmu, tapi kamu janji jangan tinggalkan aku ya, Zio.." jawab Qinan sambil memohon, karena Qinan hanya mempunyai dua sahabat dan Qinan tidak ingin berpisah sebelum dewasa.
"Tenang saja, aku tidak akan meninggalkanmu Qinan, maafkan aku jika aku tidak bisa menemanimu untuk mencarikan pensil kamu yang hilang, dan sekarang aku harus masuk ke ruangan. Hati hati Qin, takut nanti ada yang mengetahuimu," ucap Zio lembut sembari mengingatkan.
Tiara pun langsung berlari mengejar Zio, namun kedua bola mata Tiara tertuju pada Qinan yang tidak ikut masuk bersama Zio.
"Qinan, kenapa kamu tidak masuk?" tanya Tiara tergesa gesa karna tengah berlari.
"Maafkan aku Tia, jika aku tidak bisa masuk. Karena aku sedang mencari pensilku yang hilang telah." Jawab Qinan lesu.
"Kamu telah bohong kan Qin,sebenarnya kamu tidak ingin pergi dari panti ini, tapi sampai kapan kita akan bertahan disini. Lalu masa depan kita bagaimana? jika kita mengandalkan belas kasihan dari orang orang dermawan. Kita sudah SMP Qinan, kemana kita akan menuju sukses, kalau kita tidak keluar dari zona ini." Bujuk Tiara lembut, seketika itu juga Qinan mulai berfikir tentang masa depannya.
"Tapi Tia.. aku bingung aku harus bersikap bagaimana, jika aku diambil oleh orang tua asuh dan apakah aku akan mendapatkan kenyamanan kebebasan yang positif atau bahkan aku akan menghadapi mimpi buruk, aku takut jika hal buruk akan menghampiriku. Aku sudah nyaman di tempat ini dan aku sulit untuk meninggalkannya." Jawab Qinan lesu.
"Tapi... apakah kita sampai tua akan seperti ini yang tidak memiliki cita cita dan harapan yang cemerlang Qinan, cobalah kamu berfikir yang positif. Cepat atau lambat aku akan mengejar impianku, dan soal persahabatan kita bisa berjumpa dengan membuat janji bagaimana? Zio pun ingin menghempaskan sayapnya untuk mengejar cita citanya Qin, kita masih muda kita masih mempunyai banyak waktu untuk mengubahnya menjadi lebih baik. Ayolah kita masuk kita hadapi masalah ini bersama sama, kita tidak sendiri meski kita berpisah persahabatan kita tetap berlanjut." Ucap Tiara mengingatkan.
"Tapi kamu janji, bahwa persahabatan kita nanti tidak akan pernah hilang." Jawab Qinan dengan perasaan sedih. Namun Qinan pun nurut dengan nasehat Tiara, dan Qinan akhirnya ikut seleksi anak asuh.
Qinan dan Tiara memasuki ruangan, terlihat Zio yang memandang Qinan dengan senyum manisnya karena akhirnya Qinan mau mengikuti peraturan panti asuhan.
Didalam ruangan perasaan Qinan bercampur aduk, Qinan masih memikirkan jika tiba tiba harus berpisah dengan sahabatnya. Qinan tidak berani bicara sepatah katapun, Qinan hanya berdiam diri mematung.
Semua yang ada didalam ruangan menjadi hening tidak ada yang berani mengucapkan sepatah katapun semua terdiam membisu, hanya suara nafas anak anak yang mengatur detak jantung karena memikirkan masa depan masing masing, semua anak anak seraya mengerjakan ujian skhir sekolah yang sangat rumit untuk diselesaikan, dan tibalah waktunya para pengasuh menggandeng anak yang akan dibawa pulang.
Perasaan Tiara kaget dan juga senang karena tangannya digandeng dengan lembut oleh seorang wanita cantik dan pria gagah paruh baya yang berpenampilan wah dan mengagumkan.Sedangkan Qinan memandangi Tiara dengan perasaan sakit karena sahabatnya akan pergi meninggalkan panti asuhan dan akan tinggal bersama orang tua asuhnya. Qinan tidak dapat membendung air mata nya dan terpaksa meninggalkan ruangan sambil berlari dan menangis, Zio pun langsung mengejar Qinan karena takut terjadi sesuatu yang tidak diinginkan. Zio berusaha mengejar Qinan dan berusaha menasehati nya.
"Qinan, tunggu.." ucap Zio tergesa gesa karena berlari.
Qinan yang sedang berusaha menghapus air matanya agar tidak diketahui oleh Zio,namun tetap saja kedua mata Qinan menjadi sembab.
"Kamu kenapa menangis, bukannya kamu senang karena sahabatmu telah menemukan orang tua, meski statusnya orang tua asuh. Setidaknya Tiara sudah bebas dan dapat mengejar cita citanya. Apakah kamu tidak ingin mengejar cita cita kamu untuk menjadi sukses, bukannya kamu ingin menjadi boss atau Nona sukses." Ucap Zio mengingatkan.
"Aku hanya sedih, apa aku bisa jauh dari orang orang yang aku sayangi, dan apakah cita cita aku akan tergapai." Jawab Qinan dengan perasaan sedih.
"Kamu pasti bisa dan dapat melewatinya, aku percaya sama kamu Qinan, kamu anak yang cerdas bahkan kamu banyak ide untuk menyemangati anak anak yang akan pergi meninggalkan panti asuhan ini. Lalu mengapa kamu harus lemah dan tidak punya prinsip dan tekad yang bulat." Ucap Zio menasehati.
"Kamu benar Zio, aku sendiri menjadi lemah dan mudah putus asa dengan sesuatu yang belum tentu kebenarannya, terimakasih ya Zio kamu sudah mengingatkanku. Aku akan coba belajar, dan mulai dari sekarang aku harus bisa menerima kenyataan." Jawab Qinan.
Tiara pun datang untuk menemui Qinan dan Zio, sekaligus berpamitan untuk mengucapkan selamat tinggal, tetapi perasaan Tiara juga sedih dan rasanya berat untuk meninggalkan sahabatnya. karena dari kecil selalu bersama dan selalu menguatkan dan kini harus berpisah dengan hati yang lapang.
"Qinan, Zio.. kalian sedang apa? mengapa kalian meninggalkanku didalam ruangan. Apakah kalian senang jika aku pergi dari panti ini, dan kalian berdua bebas tanpa gangguan dari aku." Ucap Tiara sedih.
"Hei.. siapa bilang, justru aku bahagia tapi bukan berarti aku senang tanpa ada pengganggu. Aku senang karena kamu sudah mendapatkan orang tua asuh dan kamu mempunyai kesempatan emas untuk menggapai impian kamu Tia, dan setelah sukses kamu jangan pernah melupakanku,dan semoga kamu betah tinggal bersama orang tua asuhmu,sedangkan aku masih harus menunggu seseorang yang bisa menggandeng tanganku dengan lembut." Ucap Qinan dibuat wajah ceria, meski perasaannya ada rasa sakit karena harus berpisah dengan sahabatnya. begitu juga dengan Tiara perasaannya pun juga sedih karena harus meninggalkan tempat yang penuh kenangan dan kenangan bersama sahabatnya.
"Terimakasih Qinan, aku doakan agar kamu dan Zio segera menyusulku dan kita akan sukses bersama." Ucap Tiara.
"Selamat untukmu ya Tiara semoga kamu bisa menjalani kehidupanmu yang baru dengan bahagia dan dapat menggapai cita cita kamu." Ucap Zio.
"Terimakasih juga untukmu Zio, semoga kamu segera menyusul. Oh ya bagaimana kalau setiap akhir tahun kita berjumpa dipanti ini, jika awal tahun kita tidak bisa berjumpa atau tidak ada yang datang berarti kita harus kembali lagi di tahun depannya bagaimana?" Ucap Tiara memberi ide.
"Perjanjian yang tepat itu, baik lah kita janji bersama." Jawab Qinan.
"Ok lah jika perjanjian ini yang terbaik aku ngikut saja kata kalian." Jawab Zio.
Tiara pun mengemas ngemasi barang bawaannya dibantu oleh Qinan dan Zio, setelah selesai Qinan dan Zio mengantarkannya sampai depan pintu utama masuk. Qinan, Zio dan Tiara saling berpelukan dan menangis karena terasa berat untuk berpisah. Mau bagaimana lagi berpisah tetap akan berpisah jadi harus saling menguatkan demi masa depan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 286 Episodes
Comments
Wirda Wati
mampir
2023-01-30
0
Serpihan Hati
sukadeh. baca. ceritanya. ada. Tiara. juga. oh. iya. namaku. juga. Tiara
2023-01-26
0
NO NAME
.
2022-10-08
0