Merasa kehilangan sahabat

Setelah kepergian Tiara kini hari hari Qinan tidak secerah dulu lagi sekarang Qinan lebih banyak diam, karena Qinan sudah menganggap Tiara seperti saudara kandung sendiri. Tapi apa hendak dikata, Qinan harus siap menerima keputusan dari pihak panti asuhan, cepat atau lambat semua anak anak akan meninggalkan panti asuhan. Perasaan Qinan masih saja dihantui akan kepergian Zio, tapi Qinan tidak bisa menahannya karena sahabatnya juga ingin mengubah nasib nya menjadi lebih baik.

"Qinan, sedang apa kamu sendiri ditaman ini, mengapa kamu melamun." Sapa Zio.

"Aku sedang ingin sendiri, aku penasaran dengan asal usul ku kenapa aku terlahir tanpa didampingi orang tua. Menyedihkan bukan? " jawab Qinan lesu.

"Kamu egois Qinan, kamu hanya memikirkan dirimu sendiri, dan seakan hidup mu yang paling sedih dan menderita. Kamu seharusnya melihat diantara anak anak lainnya, bukankah sama seperti kamu bahkan lebih menyedihkan tanpa kamu ketahui." Ucap Zio mengingatkan.

"Maksud aku bukan begitu Zio, aku tidak bermaksud untuk menyudutkanmu, kita sama sama seperjuangan dan bernasib yang sama. Tapi setelah ini kita tidak pernah tahu nasib buruk atau baik yang akan membawa kita selanjutnya." Pungkas Qinan.

"Sudahlah Qinan, kamu tidak usah terlalu memikirkan hal buruk yang kiranya belum benar kenyataannya, lebih baik kamu menyemangati dirimu sendiri agar menjadi lebih baik kedepannya. Dan hari hari kita akan melewati persidangan lagi seperti dulu, akankah kita akan keluar bersama atau kamu bahkan aku yang akan meninggalkan panti ini. Aku harap kamu tetap setia dengan perjanjian kita untuk tetap bersahabat, apakah kamu siap menerima kenyataan ini, Qinan?" ucap Zio.

"Aku siap Zio,aku akan belajar tegar dan sabar,dan aku harus banyak belajar agar bisa sukses." Ucap Qinan.

"Pintar, ya sudah kalau begitu, nanti siapkan hatimu untuk membukakan hati seorang ibu atau ayah yang menginginkanmu untuk hadir didalam keluarganya." Pungkas Zio.

Qinan pun mengangguk dan tersenyum, Zio membalasnya.

Waktu sudah sore, semua sudah duduk rapih dikursi masing masing, semua terdiam dan hening tidak ada satu katapun yang terucap. Semua mengatur pernafasan dan detak jantung masing masing agar rasa takut pun hilang seketika.

Dan tiba saatnya para orang tua asuh masuk dalam ruangan dan menyapa dengan ramah sambil menyapa dan tak lupa menggandeng seseorang anak yang akan dipilih menjadi keluarganya. Perasaan Zio maupun Qinan mulai was was, karena takut jika akan terpisah diwaktu yang cepat. Qinan tak henti hentinya berdoa agar bisa satu keluarga dengan Zio, namun apa hendak dikata, nasib berkata lain. Kini Zio yang digandeng oleh seorang pria paruh baya yang gagah dan berwibawa datang seorang diri untuk menjemput Zio.

"Apakah kamu bersedia untuk menjadi bagian dari keluarga Wilyam dan menjadi saudara putra semata wayang ku?" tanya tuan Wilyam lembut.

"Saya bersedia, tetapi apakah saya bisa membawa sahabat saya untuk tinggal bersama?" jawab Zio.

"Maafkan saya Nak, saya tidak bisa membawa sahabat kamu, karena putra saya tidak menyukai kehadiran saudara perempuan. Apakah kamu masih bersedia?" ucap tuan Wilyam.

Zio hanya mengangguk menandakan bahwa Zio menyetujui permintaan tuan Wilyam. Zio meminta izin untuk mengemasi barang barangnya.

"Qinan, tunggu.. kamu mau kemana jangan pergi dulu." Ucap Zio sembari berlari dan mengejar Qinan.

"Pergilah Zio, aku terima keputusan kamu, mungkin aku masih harus banyak belajar tentang hidup ini. Percayalah kita akan bertemu lagi, dan aku minta jangan keluarkan sepatah katapun untukku. Karena aku tidak sanggup untuk menatapmu, pergilah aku tidak marah aku hanya sedang mengontrol emosiku." Ucap Qinan dengan perasaan sedih.

Zio mengerti dengan ucapan Qinan, Zio pun mengalah dan menerima permintaan Qinan. Perasaan Zio sebenarnya sakit jika harus meninggalkan sahabatnya, tapi Zio juga ingin merubah nasibnya agar menjadi lebih baik.

Tunggu aku kembali Qinan, percayalah aku akan menemui mu disetiap akhir tahun, setelah aku sukses nanti aku tidak akan jauh darimu lagi. Sekarang dengan berat hati kita harus berpisah, aku berharap kamu tidak akan pernah berubah. Gumam Zio.

Kini hari hari Qinan hanyalah seorang diri tanpa sahabat sahabatnya untuk bersenda gurau, Qinan terlihat murung setelah kepergian Zio.

"Nak Qinan, ada masalah apa hingga kamu menjadi anak yang pendiam, dimana kecerianmu waktu dulu yang sering kamu perlihatkan didepan Ibu. Apa karena kamu sedang merindukan sahabat sahabat kamu Tiara dan Zio. Percayalah nanti giliran kamu seperti sahabat kamu yang akan memiliki orang tua.

Sebenarnya ada sesuatu yang akan Ibu ceritakan kepadamu, tapi kamu jangan bersedih. Justru ini kabar baik untukmu, karena sekarang kamu sudah besar. Ibu akan mengatakannya kepada kamu sekarang sebelum kamu pergi meninggalkan panti ini." Ucap Ibu panti.

"Memang ada rahasia apa bu, hingga ibu merasa khawatir." Jawab Qinan penasaran.

"Begini ceritanya nak, Ibu berharap kamu tidak larut dalam kesedihanmu. Ibu akan menceritakan asal usul kamu, sekarang sudah waktunya kamu mengetahui semuanya. Dulu ibu menemukan bayi mungil di pos ronda, kebetulan pos ronda sangatlah sepi, Ibu mendengar suara bayi yang menangis sangat kencang. Ibu penasaran dan ibu mencari sumber suara bayi yang menangis, dan betapa kagetnya ibu melihat bayi mungil sendirian dan menangis terus terusan. Ibu tidak tega untuk melihatnya dan ibu membawa bayi tersebut ke panti dan merawatnya, hingga kini sudah tumbuh besar yang bernama Qinan Mauza. Namamu sangat cantik seperti orangnya, ibu mendapatkan kertas bertuliskan pesan, bahwa kamu bernama Qinan Danuarta. Tetapi ibu takut jika orang jahat mendapatkan mu dan menculik mu,dan ibu takut kehilangan kamu. Maka dengan mengganti nama belakangmu mungkin lebih baik nak, maafkan ibu ya nak. Kamu harus hati hati jika menyebutkan namamu dengan sebutan Qinan Danuarta. Ibu ada bukti kuat lagi ibu mendapati sebuah gelang cantik yang bernama Qinan Danuarta. Ini gelangnya dan simpanlah dengan baik, jika suatu saat kamu membutuhkan bukti maka tunjukkanlah bukti ini. Memang mustahil mendapatkan kejutan, tapi apa salahnya jika berusaha." Ucap Ibu panti.

"Terimakasih ya bu,, selama ini ibu sudah merawatku sejak bayi dan masih menyimpan sebuah pesan dari orang yang yang telah membuangku." Jawab Qinan bersedih.

"Jangan menangis nak,percaya sama ibu perjuanganmu tidak mudah untuk menggapainya. kamu harus tegar dan sabar untuk mendapatkan sesuatu yang manis." Ucap ibu panti.

Qinan pun merebahkan tubuhnya menatap langit langit kamar dan memikirkan siapa dirinya yang sebenarnya.

Sebenarnya aku ini siapa, dari keluarga siapa,dan apakah aku masih punya keluarga.Aaaah mengapa baru sekarang aku kepikiran tentang siapa aku, tapi jika aku tidak keluar dari panti ini mana mungkin aku akan mendapatkan info tentang diriku. Benar kata Zio dan Tiara harus keluar dari panti ini jika ingin sukses. Baik lah jika nanti ada seseorang yang menginginkan aku untuk menjadi bagian dari keluarganya maka akan aku terima, entah kaya atau sederhana bahkan miskin akan aku terima. Gumam Qinan.

Waktu pun berlalu kini Qinan sudah terbiasa sendiri tanpa adanya Tiara maupun Zio, dan tiba saatnya orang tua asuh menjemput dan membawanya untuk tinggal bersama. Perasaan Qinan kini sudah tidak merasakan was was jika ada seseorang yang datang menjemputnya. Qinan pun terasa merasakan sesuatu ketika tangannya disentuh oleh seorang ibu yang menggandeng tangannya, mungkin terbawa suasana nyaman Qinan tidak menyadarinya.

"Gadis cantik, apakah kamu bersedia tinggal bersama ibu dan anak ibu?" ucap wanita paruh baya yang berpenampilan sederhana. Qinan hanya mengangguk dengan polos.

"Sekarang kemasi barang barang kamu dan pulanglah bersamaku." Ucap wanita paruh baya.

Didalam kamar Qinan menatap setiap sudut kamar, terasa mimpi jika Qinan harus pergi meninggalkan panti yang penuh kenangan. Qinan terasa berat untuk meninggalkan suasana panti, tidak terasa air mata berjatuhan dan ibu Reni pemilik panti asuhan menghampiri Qinan dan memeluknya dengan lembut dan memberi nasehat untuk Qinan.

"Jika kamu ragu maka katakanlah, jika kamu yakin ini yang terbaik untukmu maka terimalah dengan hati yang lapang. Ibu tahu orang tua yang akan mengasuhmu bukan lah orang yang terpandang akan hartanya dan tahtanya tetapi Ibu yang akan mendampingimu hanyalah orang sederhana. Apakah kamu siap untuk berlabuh didalam keluarganya, Ibu Ranum memiliki satu putri yang usuinya diatas kamu. Ibu berharap kamu betah dan bisa bersahabat dengan putrinya." Ucap Ibu Reni selaku pemilik panti asuhan.

"Qinan siap berlabuh bu, dengan cara ini Qinan berharap bisa menemukan orang tua Qinan." jawab Qinan yakin.

"Ibu berharap kamu kuat menjalaninya dan semoga kamu dapat berkumpul bersama keluarga tercinta." Ucap bu Reni.

Terpopuler

Comments

Wirda Wati

Wirda Wati

masih meraba

2023-01-31

0

Asih Ningsih

Asih Ningsih

iya klu ada saudara perempuan Qinan pasti di jadikan pembantu atau di manfaatin tenaganya aja.

2022-08-09

0

Ani Niken

Ani Niken

semoga aja cepat2 keremu dengan keluargay Qinan

2022-06-26

0

lihat semua
Episodes
1 Panti Asuhan
2 Merasa kehilangan sahabat
3 Orang Tua Asuh
4 Pingsan
5 Surat dari Zio
6 Pertama Kerja
7 Kedatangan Tamu
8 Berhenti Bekerja Di Restauran
9 Merasa Tertekan
10 Pekerjaan Baru
11 Di Rumah Ferdi
12 Rencana Tuan Wilyam
13 Rencana Perjodohan
14 Dipaksa Menikah
15 Makan Malam
16 Hari Pernikahan
17 Salah Tingkah
18 Tidak Bersemangat
19 Merasa Curiga
20 Masuk Ke Perusahaan
21 Perubahan Angga
22 Merasa Malu
23 Kedatangan Sahabat
24 Angga mengerjai Qinan
25 Pertemuan#1
26 Pertemuan#2
27 Ketahuan
28 Menginap Di Panti
29 Tumbuh Rasa
30 Di Rumah Sakit
31 Di Klinik
32 Kumpul Bersama Sahabat
33 Kesembuhan Angga
34 Merasa Bahagia
35 Berpamitan Pulang
36 Kepulangan Angga dan Qinan
37 Kepulangan Zio
38 Memberi Kejutan#1
39 Memberi Kejutan#2
40 Memberi Kejutan#3
41 Ferdi Khawatir
42 Pertemuan Zio, Qinan, dan Tiara
43 Qinan Kecelakaan
44 Qinan Membutuhkan Donor Darah
45 Qinan Koma
46 Amarah Tuan Danu
47 Di Kantor Polisi
48 Mendapatkan Informasi
49 Qinan Lupa Ingatan #1
50 Lupa Ingatan#2
51 Angga gelisah
52 Kekesalan Angga
53 Qinan Sudah Pulih
54 Qinan Pulang Dari Rumah Sakit
55 Zio Mengajak Ferdi Menginap Di Panti
56 Ferdi Dan Zio Sudah Sampai Di Panti
57 Zio Bertemu Nara
58 Angga Jatuh Cinta
59 Kebahagiaan Angga dan Qinan
60 Kebersamaan Di Panti
61 Kecelakaan Tuan Danu
62 Terbongkar Setatus Qinan
63 Merasa Kehilangan
64 Kesedihan
65 Kecurigaan
66 Ketegaran Zio
67 Rindu Ibu Asuh
68 Membongkar Masa Lalu
69 Penjelasan Tuan Wilyam
70 Qinan Di Culik
71 Mencari Qinan
72 Merasa Lega
73 Permintaan Qinan
74 Bertemu Teman Lama
75 Kebahagiaan Ferdi
76 Pertemuan Di Rumah Tuan Danu
77 Ferdi Merasa Malu
78 Kepergian Zio, Pernikahan Ferdi, Dan Kelahiran Putera Angga Dan Qinan
79 Pengumuman
80 Pengumuman ke 2
81 #S2 Liburan
82 #S2 Bencana Alam
83 #S2 Pencarian
84 #S2 Terdampar
85 #S2 Kekhawatiran
86 #S2 Perubahan Angga
87 #S2 Pulang Ke Rumah Ibu Romlah
88 #S2 Kedatangan Pak RT
89 #S2 Masuk Rumah Sakit
90 #S2 Harapan Qinan
91 #S2 Qinan Pingsan
92 #S2 Kedatangan Ferdi dan Zio
93 #S2 Amarah Ferdi.
94 #S2 Kecemasan
95 #S2 Angga Sadarkan Diri
96 #S2 Kesembuhan Angga
97 #S2 Permintaan Angga
98 #S2 Jalan jalan
99 #S2 Keseruan Bersama
100 #S2 Kabar Duka
101 #S2 Tertangkap Basah
102 #S2 Pulang
103 #S2 Mengejutkan
104 #S2 Kebahagiaan Keluarga Danuarta
105 #S2 Meminta Pendapat
106 #S2 Menolong
107 #S2 Melaporkan
108 #S2 Di Restauran
109 #S2 Kecemasan Zio
110 #S2 Hari Bahagia #1
111 #S2 Hari bahagia #2
112 #S2 Kedatangan Ibu Reni
113 #S2 Keputusan
114 #S2 Persiapan Berangkat
115 #S2 Kepergian Zio dan Kelahiran Putra Ferdi
116 #S2 Kelahiran putri pertama Zio
117 Awal Mula
118 Makan Bersama
119 Berkunjung
120 Pertama masuk Kantor
121 Bertemu
122 Pertemuan
123 Kabar dari Kampung
124 Sampai Di Kampung
125 Ganan dan Maura
126 Permintaan
127 Pernikahan
128 Dirawat
129 Pemakaman
130 Merasa bingung
131 Laporan
132 Ditinggal pulang
133 Di Toko
134 Makan satu piring
135 Ke Gunung
136 Bertemu
137 Mempermalukan
138 Meninggalkan Kampung
139 Pulang Ke Rumah
140 Berangkat Ke Kota
141 Di Restoran
142 Pertemuan
143 Berdiam diri
144 Salah Tingkah
145 Dikejutkan
146 Rasa Malu
147 Dikerjain
148 Penasaran
149 Terbongkar
150 Ungkapan
151 Bertemu Kakek
152 Maura menerima permintaan Ganan
153 Kabar Duka
154 Pertemuan
155 Mencari Ide
156 Malam spesial
157 Tidak Disangka
158 Pertemuan
159 Jebakan
160 Kepergok
161 Ketahuan
162 Dikejutkan
163 Menjadi Sekretaris
164 Kumpul Bersama
165 Kejutan
166 Bercerita
167 Terkejut
168 Jatuh Sakit
169 Geram
170 Bertemu dengan Gadis
171 Bertemu Teman Kerja
172 Memilih Jawaban
173 Di Mall
174 Seperti Tommy and Jerry
175 Tertukar
176 Berangkat Ke Bandara
177 Sampai Di Korea Selatan
178 Sampai Di Hotel
179 Mencari Makanan
180 Ungkapan Rasa
181 Akan perasaan
182 Merasa senang
183 Mendaftar Pekerjaan
184 Perasaan Cemas Dan Khawatir
185 Kaget
186 Merasa Sakit Hati
187 Penasaran
188 Kedinginan
189 Perasaan Zeil
190 Penyesalan
191 Ungkapan
192 Menunggu Jadwal Penerbangan
193 Sudah Sampai Di Negeri Formosa
194 Bertemu Sahabat
195 Pertemuan Yang Bahagia
196 Menginap
197 Kecemasan Tirta
198 Perawatan
199 Pertemuan Terakhir
200 Sudah Sampai
201 Penasaran
202 Diluar Dugaan
203 Bersiap siap
204 Berangkat Ke Acara Pernikahan
205 Perasaan Cemas
206 Hari pernikahan #1
207 Hari Pernikahan #2
208 Hari Pernikahan #3
209 Ijab Qobul
210 Amarah Ganan
211 Tidak Disangka
212 Ketahuan
213 Merasa Canggung
214 Salah tingkah
215 Jalan Jalan Pagi
216 Meminta Izin
217 Bersiap siap untuk pulang
218 Perasaan yang sangat lega
219 Semakin Gugup
220 Merasa Bahagia
221 Rencana Liburan
222 Ketahuan
223 Menyesal
224 Meminta Maaf
225 Kebersamaan
226 Menginap
227 Di Ruang Rapat
228 Makan Siang Bersama
229 Khawatir
230 Permintaan kedua orang tua
231 Kejutan dihari pernikahan
232 Ingin Segera Berdamai
233 Tidak Berdaya
234 Masa Lalu
235 Permintaan yang menyulitkan
236 Perubahan
237 Mencari ide
238 Bau Tidak Enak
239 Periksa Kandungan
240 Mendekati Resepsi Pernikahan
241 Keluar Malam
242 Bertemu gadis kecil
243 Permintaan pergi ke gunung
244 Tergoda dengan buah duren
245 Memanjat Pohon Durian
246 Diperhatikan
247 Zeil dan Alfan yang gelisah
248 Kebahagiaan Alfan dan Zeil
249 Zeil yang gugup
250 Malam yang bahagia untuk Zeil dan Alfan
251 Ketahuan
252 Perubahan istri Tirta
253 Pergi ke rumah sakit untuk periksa
254 Merasa pusing
255 Siap siap untuk pulang
256 Panik akan berita yang didapatkan
257 Curiga
258 Bertemu seseorang
259 Terkejut
260 Pertemuan yang menegangkan
261 Merasa lega
262 Kumpul bersama
263 Akhir dari sebuah kisah
264 PENGUMUMAN
265 Bonus chapter #1
266 Bonus Chapter#2
267 Bonus Chapter#3
268 Bonus Chapter #4
269 Bonus Chapter#5
270 Bonus Chapter#6
271 PENGUMUMAN
272 Bonus Chapter #7
273 Bonus Chapter#8
274 Bonus Chapter#9
275 Bonus Chapter#10
276 Bonus Chapter#11
277 Bonus Chapter #12
278 Bonus Chapter#13
279 Bonus Chapter #14
280 Bonus Chapter #15
281 Bonus Chapter #16
282 Pengumuman
283 PENGUMUMAN
284 PENGUMUMAN
285 PENGUMUMAN
286 Promo Novel Baru
Episodes

Updated 286 Episodes

1
Panti Asuhan
2
Merasa kehilangan sahabat
3
Orang Tua Asuh
4
Pingsan
5
Surat dari Zio
6
Pertama Kerja
7
Kedatangan Tamu
8
Berhenti Bekerja Di Restauran
9
Merasa Tertekan
10
Pekerjaan Baru
11
Di Rumah Ferdi
12
Rencana Tuan Wilyam
13
Rencana Perjodohan
14
Dipaksa Menikah
15
Makan Malam
16
Hari Pernikahan
17
Salah Tingkah
18
Tidak Bersemangat
19
Merasa Curiga
20
Masuk Ke Perusahaan
21
Perubahan Angga
22
Merasa Malu
23
Kedatangan Sahabat
24
Angga mengerjai Qinan
25
Pertemuan#1
26
Pertemuan#2
27
Ketahuan
28
Menginap Di Panti
29
Tumbuh Rasa
30
Di Rumah Sakit
31
Di Klinik
32
Kumpul Bersama Sahabat
33
Kesembuhan Angga
34
Merasa Bahagia
35
Berpamitan Pulang
36
Kepulangan Angga dan Qinan
37
Kepulangan Zio
38
Memberi Kejutan#1
39
Memberi Kejutan#2
40
Memberi Kejutan#3
41
Ferdi Khawatir
42
Pertemuan Zio, Qinan, dan Tiara
43
Qinan Kecelakaan
44
Qinan Membutuhkan Donor Darah
45
Qinan Koma
46
Amarah Tuan Danu
47
Di Kantor Polisi
48
Mendapatkan Informasi
49
Qinan Lupa Ingatan #1
50
Lupa Ingatan#2
51
Angga gelisah
52
Kekesalan Angga
53
Qinan Sudah Pulih
54
Qinan Pulang Dari Rumah Sakit
55
Zio Mengajak Ferdi Menginap Di Panti
56
Ferdi Dan Zio Sudah Sampai Di Panti
57
Zio Bertemu Nara
58
Angga Jatuh Cinta
59
Kebahagiaan Angga dan Qinan
60
Kebersamaan Di Panti
61
Kecelakaan Tuan Danu
62
Terbongkar Setatus Qinan
63
Merasa Kehilangan
64
Kesedihan
65
Kecurigaan
66
Ketegaran Zio
67
Rindu Ibu Asuh
68
Membongkar Masa Lalu
69
Penjelasan Tuan Wilyam
70
Qinan Di Culik
71
Mencari Qinan
72
Merasa Lega
73
Permintaan Qinan
74
Bertemu Teman Lama
75
Kebahagiaan Ferdi
76
Pertemuan Di Rumah Tuan Danu
77
Ferdi Merasa Malu
78
Kepergian Zio, Pernikahan Ferdi, Dan Kelahiran Putera Angga Dan Qinan
79
Pengumuman
80
Pengumuman ke 2
81
#S2 Liburan
82
#S2 Bencana Alam
83
#S2 Pencarian
84
#S2 Terdampar
85
#S2 Kekhawatiran
86
#S2 Perubahan Angga
87
#S2 Pulang Ke Rumah Ibu Romlah
88
#S2 Kedatangan Pak RT
89
#S2 Masuk Rumah Sakit
90
#S2 Harapan Qinan
91
#S2 Qinan Pingsan
92
#S2 Kedatangan Ferdi dan Zio
93
#S2 Amarah Ferdi.
94
#S2 Kecemasan
95
#S2 Angga Sadarkan Diri
96
#S2 Kesembuhan Angga
97
#S2 Permintaan Angga
98
#S2 Jalan jalan
99
#S2 Keseruan Bersama
100
#S2 Kabar Duka
101
#S2 Tertangkap Basah
102
#S2 Pulang
103
#S2 Mengejutkan
104
#S2 Kebahagiaan Keluarga Danuarta
105
#S2 Meminta Pendapat
106
#S2 Menolong
107
#S2 Melaporkan
108
#S2 Di Restauran
109
#S2 Kecemasan Zio
110
#S2 Hari Bahagia #1
111
#S2 Hari bahagia #2
112
#S2 Kedatangan Ibu Reni
113
#S2 Keputusan
114
#S2 Persiapan Berangkat
115
#S2 Kepergian Zio dan Kelahiran Putra Ferdi
116
#S2 Kelahiran putri pertama Zio
117
Awal Mula
118
Makan Bersama
119
Berkunjung
120
Pertama masuk Kantor
121
Bertemu
122
Pertemuan
123
Kabar dari Kampung
124
Sampai Di Kampung
125
Ganan dan Maura
126
Permintaan
127
Pernikahan
128
Dirawat
129
Pemakaman
130
Merasa bingung
131
Laporan
132
Ditinggal pulang
133
Di Toko
134
Makan satu piring
135
Ke Gunung
136
Bertemu
137
Mempermalukan
138
Meninggalkan Kampung
139
Pulang Ke Rumah
140
Berangkat Ke Kota
141
Di Restoran
142
Pertemuan
143
Berdiam diri
144
Salah Tingkah
145
Dikejutkan
146
Rasa Malu
147
Dikerjain
148
Penasaran
149
Terbongkar
150
Ungkapan
151
Bertemu Kakek
152
Maura menerima permintaan Ganan
153
Kabar Duka
154
Pertemuan
155
Mencari Ide
156
Malam spesial
157
Tidak Disangka
158
Pertemuan
159
Jebakan
160
Kepergok
161
Ketahuan
162
Dikejutkan
163
Menjadi Sekretaris
164
Kumpul Bersama
165
Kejutan
166
Bercerita
167
Terkejut
168
Jatuh Sakit
169
Geram
170
Bertemu dengan Gadis
171
Bertemu Teman Kerja
172
Memilih Jawaban
173
Di Mall
174
Seperti Tommy and Jerry
175
Tertukar
176
Berangkat Ke Bandara
177
Sampai Di Korea Selatan
178
Sampai Di Hotel
179
Mencari Makanan
180
Ungkapan Rasa
181
Akan perasaan
182
Merasa senang
183
Mendaftar Pekerjaan
184
Perasaan Cemas Dan Khawatir
185
Kaget
186
Merasa Sakit Hati
187
Penasaran
188
Kedinginan
189
Perasaan Zeil
190
Penyesalan
191
Ungkapan
192
Menunggu Jadwal Penerbangan
193
Sudah Sampai Di Negeri Formosa
194
Bertemu Sahabat
195
Pertemuan Yang Bahagia
196
Menginap
197
Kecemasan Tirta
198
Perawatan
199
Pertemuan Terakhir
200
Sudah Sampai
201
Penasaran
202
Diluar Dugaan
203
Bersiap siap
204
Berangkat Ke Acara Pernikahan
205
Perasaan Cemas
206
Hari pernikahan #1
207
Hari Pernikahan #2
208
Hari Pernikahan #3
209
Ijab Qobul
210
Amarah Ganan
211
Tidak Disangka
212
Ketahuan
213
Merasa Canggung
214
Salah tingkah
215
Jalan Jalan Pagi
216
Meminta Izin
217
Bersiap siap untuk pulang
218
Perasaan yang sangat lega
219
Semakin Gugup
220
Merasa Bahagia
221
Rencana Liburan
222
Ketahuan
223
Menyesal
224
Meminta Maaf
225
Kebersamaan
226
Menginap
227
Di Ruang Rapat
228
Makan Siang Bersama
229
Khawatir
230
Permintaan kedua orang tua
231
Kejutan dihari pernikahan
232
Ingin Segera Berdamai
233
Tidak Berdaya
234
Masa Lalu
235
Permintaan yang menyulitkan
236
Perubahan
237
Mencari ide
238
Bau Tidak Enak
239
Periksa Kandungan
240
Mendekati Resepsi Pernikahan
241
Keluar Malam
242
Bertemu gadis kecil
243
Permintaan pergi ke gunung
244
Tergoda dengan buah duren
245
Memanjat Pohon Durian
246
Diperhatikan
247
Zeil dan Alfan yang gelisah
248
Kebahagiaan Alfan dan Zeil
249
Zeil yang gugup
250
Malam yang bahagia untuk Zeil dan Alfan
251
Ketahuan
252
Perubahan istri Tirta
253
Pergi ke rumah sakit untuk periksa
254
Merasa pusing
255
Siap siap untuk pulang
256
Panik akan berita yang didapatkan
257
Curiga
258
Bertemu seseorang
259
Terkejut
260
Pertemuan yang menegangkan
261
Merasa lega
262
Kumpul bersama
263
Akhir dari sebuah kisah
264
PENGUMUMAN
265
Bonus chapter #1
266
Bonus Chapter#2
267
Bonus Chapter#3
268
Bonus Chapter #4
269
Bonus Chapter#5
270
Bonus Chapter#6
271
PENGUMUMAN
272
Bonus Chapter #7
273
Bonus Chapter#8
274
Bonus Chapter#9
275
Bonus Chapter#10
276
Bonus Chapter#11
277
Bonus Chapter #12
278
Bonus Chapter#13
279
Bonus Chapter #14
280
Bonus Chapter #15
281
Bonus Chapter #16
282
Pengumuman
283
PENGUMUMAN
284
PENGUMUMAN
285
PENGUMUMAN
286
Promo Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!