Surat dari Zio

Mobil mewah pun sudah sampai di halaman rumah ibu Leni. Meika dan ibunya mengintip dibalik tirai jendela dan melihat seksama Qinan telah diantar oleh pria tampan dan sepertinya bukan orang biasa fikir Meika dan ibunya.

"Ma.. lihat tuh Qinan pulang malam malam gini, katanya mencari pekerjaan tapi masa iya selarut ini. Jangan jangan Qinan bekerja di tempat yang tidak benar, tuh lihat tiba tiba pulang dengan pria tajir kan ma,pasti tidak ada yang beres dengan Qinan." Ucap Meika dengan curiga.

"Benar juga katamu sayang, lihat saja akan Mama tegur, bahkan akan mama hukum." Jawab ibu Leni sengit.

"Terimakasih ya kak sudah mau mengantar Qinan, dan terimakasih juga atas pekerjaannya." Ucap Qinan lembut.

"Sama sama Qinan, sudah malam masuk lah, kak Ferdi pulang dulu ya, sampai ketemu besok di Restauran." Jawab Ferdi.

Ferdi pun melajukan mobilnya segera pulang karena waktu sudah larut malam.

Qinan segera masuk rumah dan mengetuk ngetuk pintu rumah namun tidak ada yang membukakan pintu. Qinan menunggu cukup lama menunggu diluar. sedangkan Meika dan ibunya tertawa tipis agar tidak didengar oleh Qinan. setelah cukup lama Meika membuka pintu dan menyuruh Qinan untuk masuk.

"Wah wah... rupanya pekerjaan kamu sangat menjijikan ya, sampai sampai larut malam begini baru pulang." Ucap Meika sadis.

"Maafkan Qinan bu, tadi yang mengantar pulang adalah bos Qinan. Tadi Qinan sempat pingsan dipinggir jalan tepatnya di depan Restauran bos nya Qinan. karena tadi Qinan mencari pekerjaan tidak nemu, karena kelelahan Qinan pingsan,lalu yang menolong dan yang mengantar Qinan adalah bos nya Qinan bu," ucap Qinan dengan perasaan takut.

"Terserah kamu saja, yang terpenting kamu mendapatkan uang." Ucap Ibu Leni sengit.

Qinan langsung masuk kamar lalu membersihkan diri, setelah itu langsung merebahkan tubuhnya di tempat tidur.

Sangat melelahkan seharian ini, kebetulan besok pagi jadwal kampus masih kosong jadi aku bisa menyempatkan diri untuk pergi ke panti sebelum berangkat kerja. Aku sangat merindukan dengan sosok sahabat sahabatku Zio dan Tiara. tidak terasa hampir 4 tahun tidak pernah berjumpa, apa kabarnya mereka berdua ya.. pasti mereka melanjutkan kuliah nya di luar negeri, karena kata ibu Reni, Zio dan Tiara hidupnya sangat tercukupi orang tuanya memiliki perusahaan. Sedangkan aku hanya setetes air, menyedihkan. Gumam Qinan dengan perasaan sedih.

Pagi hari setelah Qinan membantu kesibukan dapur Qinan langsung mandi dan bersiap siap untuk pergi ke panti langsung menuju tempat Qinan bekerja.

"Tumben jam segini sudah rapi mau kemana kamu Qin, bukannya pagi ini jadwal kampus kosong. Apa mau berangkat kerja? " tanya Meika curiga dan tatapan sinis.

"Aku mau pergi ke panti, kebetulan jadwal kosong dan sekalian berangkat kerja." Jawab Qinan santai.

"Kamu tidak bosan kah sering datang ke panti, kamu saja belum sukses bikin malu saja." Ucap Meika sinis.

Kenapa mesti malu, bukankah aku berasal dari panti. Jugaan tidak hina hina juga kok Meika, sukses juga butuh waktu bekerja saja baru mau aku mulai. Masa iya harus secepat itu langsung sukses,semua itu butuh proses. Jawab Qinan dengan percaya diri meski sering di hina dan dicaci maki, tetapi Qinan tidak mempedulikannya karena hanya membuat mental jadi kendor.

"Bu.. Qinan berangkat dulu ya bu, doakan Qinan agar dapat bekerja dengan baik." Ucap Qinan sembari mencium punggung tangan ibu Leni.

"Iya, jangan lupa kalau dapat tambahan lembur kasih ke ibu untuk tambahan uang belanja dapur." Jawab ibu Leni, sedangkan Qinan hanya mengangguk.

Tibalah Qinan dihalaman Panti Asuhan, perasaan Qinan sangat merindukan sahabat sahabat nya. Namun apa daya keadaan yang harus merubahnya. Qinan pun dikagetkan suara anak kecil yang memanggilnya. Perasaan Qinan sangat senang disaat itu juga.

"Kak Qinan... sapa anak anak panti dengan ramah, Qinan pun membalasnya dengan merangkul anak anak panti. Namun ada yang berbeda dari salah satu anak panti yang menyendiri disudut ruangan. Qinan langsung menghampiri anak tersebut dan menyapanya.

"Nara.. apa kabarnya sayang," sapa Qinan lembut, Nara masih saja diam tidak menjawab sapaan Qinan.

Kamu kenapa tidak menjawabnya, apakah kamu sedang marah Dengan kakak, atau.. Nara sedang ada masalah. katakan jangan diam mematung sayang kakak kesini mau memberi kabar baik," apakah kamu mau mendengarkannya? " ucap Qinan lembut duduk disamping Nara.

Nara langsung berbalik dan memeluk Qinan.

"Cerita lah sama kakak jika kamu sedang bersedih." Ucap Qinan meyakinkan.

"Kak Zio pergi sangat jauh kak, dan entah kapan akan kembali lagi. Nara sedih karena hanya kak Zio pengganti seorang ayah, Nara tahu kalau kak Zio masih muda. Tetapi sosok kak Zio sangat penyayang, kak Zio selalu memberi hadiah untuk Nara." Ucap Nara polos, sedangkan Qinan hanya diam karena tidak bisa berbuat apa apa , jangankan buat membeli hadiah untuk kebutuhan sehari hari terpenuhi saja sudah sangat cukup. Fikir Qinan.

"Maafkan kakak ya sayang, jika kak Qinan belum bisa membuatmu bahagia. Tapi kakak ada kejutan buat kamu, mulai nanti kak Qinan sudah bisa bekerja. Kalau kak Qinan sudah mendapatkan gajih kak Qinan akan sering memberi hadiah untuk Nara." Ucap Qinan menenangkan suasana hati Nara.

"Bener nih kalau kak Qinan sudah mendapatkan pekerjaan, hore,,, Nara senang, Nara doakan agar kak Qinan cepat sukses seperti kak Zio dan kak Tiara." Ucap Nara ceria.

"Terimakasih sayang, ya sudah kamu bermain sama teman teman kamu karena ingin menemui ibu Reni dan mau bekerja, kakak takut telat nanti pecat bagaimana? kan sayang baru memberi kejutan tiba tiba tidak mendapatkan apa apa." Ucap Qinan.

"Baik kak Qinan, sampai ketemu dilain waktu." Ucap Nara sembari pergi meninggalkan Qinan.

"Ibu.. apa kabar nya?" Qinan ada kabar baik bu, apakah ibu mau mendengarkannya?" sapa Qinan.

"Kabar ibu sangat baik Nak, apa kamu sedang bahagia atau sedang mendapat hoki." Jawab ibu Reni.

"Qinan sedang bahagia berlipat lipat bu, pertama Qinan diterima di kampus Xxx yang kedua Qinan sudah mendapatkan pekerjaan dan yang ke tiga Qinan bisa datang ke panti bu," ucap Qinan dengan perasaan bahagia.

"Syukurlah nak jika kamu mulai menggapai impian kamu, dan kini kamu bisa berdiri kokoh tanpa sahabatmu. Dan sekarang kamu jauh lebih baik dari yang sebelumnya, ibu sangat bangga padamu. dari dulu kamu selalu menyembunyikan kemampuanmu, kamu selalu tersenyum meski hatimu sedang tidak bersahabat. ibu sangat bahagia mendengarnya, semoga kamu jauh lebih sukses dari yang lainnya." Ucap bu Reni.

"Aaah ibu berlebihan memuji Qinan." Jawab Qinan malu malu.

"Nak, ada pesan dari Zio. Sebelum Zio berpamitan untuk pergi, Zio memberikan kertas ini kepada ibu untuk disampaikan kepadamu. Ibu tidak berani membukanya, karena pesan untukmu. Ambillah jangan takut untuk membukanya, siapa tau ada pesan penting untukmu Nak, percayalah Zio memberi pesan ini pasti isi pesannya baik." Ucap Ibu Reni.

Dengan berat hati Qinan mengambil kertas dari tangan bu Reni. Dengan sangat pelan Qinan membuka isi kertas tersebut dengan melangkah pelan pelan menuju kamar tempat dimana Zio, Tiara dan Qinan datang.

***

Dear Qinan..

"Qinan gadis yang cantik, apa kabarmu saat ini?" baik baik saja, kah?" Sudah lama aku tidak pernah berjumpa denganmu, aku tidak pernah mengetahui kabar darimu. Ibu Reni selalu diam, jika ku menanyakan tentang dirimu. Ibu Reni selalu menjawab dengan jawaban yang selalu sama. Aku khawatir akan dirimu, sebenarnya aku ingin mengajakmu untuk tinggal bersamaku, namun kamu tidak bisa aku temukan. Maafkan aku Qinan, jika untuk beberapa tahun ini aku tidak bisa pulang, mungkin saat kamu membaca surat dariku,aku sekarang sudah ada dinegeri orang. Tepatnya aku di Amerika, orang tuaku menyuruhku untuk melanjutkan kuliahku di Amerika. Percayalah aku akan pulang dan akan menjemputmu, jagalah perasaanku dengan baik, Karena aku akan setia menjaga perasaanku ini untukmu. Bersabarlah aku akan kembali, jagalah dirimu dengan baik, dan maafkan aku jika aku jauh darimu."

" Zio"

Air mata Qinan mengalir deras tanpa disadari ada ibu Reni di belakang Qinan untuk memeluknya dan menenangkan qinan dari perasaan sedihnya.

"Kenapa kamu menangis Nak.. apakah sesakit inikah perasaanmu kepada Zio. Bersabarlah itu kunci kepercayaan, ibu percaya kamu pasti bisa melewatinya. Kamu wanita yang kuat dan juga tegar, jadi bersabarlah." Ucap Ibu Reni menenangkan perasaan sedih Qinan.

Qinan hanya mengangguk, dan pamit untuk pergi berangkat bekerja. Diperjalanan Qinan masih memikirkan surat dari Zio. Qinan tidak menyangka jika Zio mempunyai perasaan kepada Qinan. Qinan sendiri bingung apakah ada perasaan yang sama dengan Zio, atau bertepuk sebelah tangan. Fikir Qinan.

Terpopuler

Comments

Wirda Wati

Wirda Wati

lanjuut

2023-01-31

0

Asih Ningsih

Asih Ningsih

iya dgn di perlakukan kyk pembantu lebih baik keluar dari rumah itu aja.

2022-08-09

0

Eni Trisnawati Mmhe Winvan

Eni Trisnawati Mmhe Winvan

ea kalo jodoh gak bakalan kemana sih hanya yang di atas yang maha mengatur

2022-05-13

0

lihat semua
Episodes
1 Panti Asuhan
2 Merasa kehilangan sahabat
3 Orang Tua Asuh
4 Pingsan
5 Surat dari Zio
6 Pertama Kerja
7 Kedatangan Tamu
8 Berhenti Bekerja Di Restauran
9 Merasa Tertekan
10 Pekerjaan Baru
11 Di Rumah Ferdi
12 Rencana Tuan Wilyam
13 Rencana Perjodohan
14 Dipaksa Menikah
15 Makan Malam
16 Hari Pernikahan
17 Salah Tingkah
18 Tidak Bersemangat
19 Merasa Curiga
20 Masuk Ke Perusahaan
21 Perubahan Angga
22 Merasa Malu
23 Kedatangan Sahabat
24 Angga mengerjai Qinan
25 Pertemuan#1
26 Pertemuan#2
27 Ketahuan
28 Menginap Di Panti
29 Tumbuh Rasa
30 Di Rumah Sakit
31 Di Klinik
32 Kumpul Bersama Sahabat
33 Kesembuhan Angga
34 Merasa Bahagia
35 Berpamitan Pulang
36 Kepulangan Angga dan Qinan
37 Kepulangan Zio
38 Memberi Kejutan#1
39 Memberi Kejutan#2
40 Memberi Kejutan#3
41 Ferdi Khawatir
42 Pertemuan Zio, Qinan, dan Tiara
43 Qinan Kecelakaan
44 Qinan Membutuhkan Donor Darah
45 Qinan Koma
46 Amarah Tuan Danu
47 Di Kantor Polisi
48 Mendapatkan Informasi
49 Qinan Lupa Ingatan #1
50 Lupa Ingatan#2
51 Angga gelisah
52 Kekesalan Angga
53 Qinan Sudah Pulih
54 Qinan Pulang Dari Rumah Sakit
55 Zio Mengajak Ferdi Menginap Di Panti
56 Ferdi Dan Zio Sudah Sampai Di Panti
57 Zio Bertemu Nara
58 Angga Jatuh Cinta
59 Kebahagiaan Angga dan Qinan
60 Kebersamaan Di Panti
61 Kecelakaan Tuan Danu
62 Terbongkar Setatus Qinan
63 Merasa Kehilangan
64 Kesedihan
65 Kecurigaan
66 Ketegaran Zio
67 Rindu Ibu Asuh
68 Membongkar Masa Lalu
69 Penjelasan Tuan Wilyam
70 Qinan Di Culik
71 Mencari Qinan
72 Merasa Lega
73 Permintaan Qinan
74 Bertemu Teman Lama
75 Kebahagiaan Ferdi
76 Pertemuan Di Rumah Tuan Danu
77 Ferdi Merasa Malu
78 Kepergian Zio, Pernikahan Ferdi, Dan Kelahiran Putera Angga Dan Qinan
79 Pengumuman
80 Pengumuman ke 2
81 #S2 Liburan
82 #S2 Bencana Alam
83 #S2 Pencarian
84 #S2 Terdampar
85 #S2 Kekhawatiran
86 #S2 Perubahan Angga
87 #S2 Pulang Ke Rumah Ibu Romlah
88 #S2 Kedatangan Pak RT
89 #S2 Masuk Rumah Sakit
90 #S2 Harapan Qinan
91 #S2 Qinan Pingsan
92 #S2 Kedatangan Ferdi dan Zio
93 #S2 Amarah Ferdi.
94 #S2 Kecemasan
95 #S2 Angga Sadarkan Diri
96 #S2 Kesembuhan Angga
97 #S2 Permintaan Angga
98 #S2 Jalan jalan
99 #S2 Keseruan Bersama
100 #S2 Kabar Duka
101 #S2 Tertangkap Basah
102 #S2 Pulang
103 #S2 Mengejutkan
104 #S2 Kebahagiaan Keluarga Danuarta
105 #S2 Meminta Pendapat
106 #S2 Menolong
107 #S2 Melaporkan
108 #S2 Di Restauran
109 #S2 Kecemasan Zio
110 #S2 Hari Bahagia #1
111 #S2 Hari bahagia #2
112 #S2 Kedatangan Ibu Reni
113 #S2 Keputusan
114 #S2 Persiapan Berangkat
115 #S2 Kepergian Zio dan Kelahiran Putra Ferdi
116 #S2 Kelahiran putri pertama Zio
117 Awal Mula
118 Makan Bersama
119 Berkunjung
120 Pertama masuk Kantor
121 Bertemu
122 Pertemuan
123 Kabar dari Kampung
124 Sampai Di Kampung
125 Ganan dan Maura
126 Permintaan
127 Pernikahan
128 Dirawat
129 Pemakaman
130 Merasa bingung
131 Laporan
132 Ditinggal pulang
133 Di Toko
134 Makan satu piring
135 Ke Gunung
136 Bertemu
137 Mempermalukan
138 Meninggalkan Kampung
139 Pulang Ke Rumah
140 Berangkat Ke Kota
141 Di Restoran
142 Pertemuan
143 Berdiam diri
144 Salah Tingkah
145 Dikejutkan
146 Rasa Malu
147 Dikerjain
148 Penasaran
149 Terbongkar
150 Ungkapan
151 Bertemu Kakek
152 Maura menerima permintaan Ganan
153 Kabar Duka
154 Pertemuan
155 Mencari Ide
156 Malam spesial
157 Tidak Disangka
158 Pertemuan
159 Jebakan
160 Kepergok
161 Ketahuan
162 Dikejutkan
163 Menjadi Sekretaris
164 Kumpul Bersama
165 Kejutan
166 Bercerita
167 Terkejut
168 Jatuh Sakit
169 Geram
170 Bertemu dengan Gadis
171 Bertemu Teman Kerja
172 Memilih Jawaban
173 Di Mall
174 Seperti Tommy and Jerry
175 Tertukar
176 Berangkat Ke Bandara
177 Sampai Di Korea Selatan
178 Sampai Di Hotel
179 Mencari Makanan
180 Ungkapan Rasa
181 Akan perasaan
182 Merasa senang
183 Mendaftar Pekerjaan
184 Perasaan Cemas Dan Khawatir
185 Kaget
186 Merasa Sakit Hati
187 Penasaran
188 Kedinginan
189 Perasaan Zeil
190 Penyesalan
191 Ungkapan
192 Menunggu Jadwal Penerbangan
193 Sudah Sampai Di Negeri Formosa
194 Bertemu Sahabat
195 Pertemuan Yang Bahagia
196 Menginap
197 Kecemasan Tirta
198 Perawatan
199 Pertemuan Terakhir
200 Sudah Sampai
201 Penasaran
202 Diluar Dugaan
203 Bersiap siap
204 Berangkat Ke Acara Pernikahan
205 Perasaan Cemas
206 Hari pernikahan #1
207 Hari Pernikahan #2
208 Hari Pernikahan #3
209 Ijab Qobul
210 Amarah Ganan
211 Tidak Disangka
212 Ketahuan
213 Merasa Canggung
214 Salah tingkah
215 Jalan Jalan Pagi
216 Meminta Izin
217 Bersiap siap untuk pulang
218 Perasaan yang sangat lega
219 Semakin Gugup
220 Merasa Bahagia
221 Rencana Liburan
222 Ketahuan
223 Menyesal
224 Meminta Maaf
225 Kebersamaan
226 Menginap
227 Di Ruang Rapat
228 Makan Siang Bersama
229 Khawatir
230 Permintaan kedua orang tua
231 Kejutan dihari pernikahan
232 Ingin Segera Berdamai
233 Tidak Berdaya
234 Masa Lalu
235 Permintaan yang menyulitkan
236 Perubahan
237 Mencari ide
238 Bau Tidak Enak
239 Periksa Kandungan
240 Mendekati Resepsi Pernikahan
241 Keluar Malam
242 Bertemu gadis kecil
243 Permintaan pergi ke gunung
244 Tergoda dengan buah duren
245 Memanjat Pohon Durian
246 Diperhatikan
247 Zeil dan Alfan yang gelisah
248 Kebahagiaan Alfan dan Zeil
249 Zeil yang gugup
250 Malam yang bahagia untuk Zeil dan Alfan
251 Ketahuan
252 Perubahan istri Tirta
253 Pergi ke rumah sakit untuk periksa
254 Merasa pusing
255 Siap siap untuk pulang
256 Panik akan berita yang didapatkan
257 Curiga
258 Bertemu seseorang
259 Terkejut
260 Pertemuan yang menegangkan
261 Merasa lega
262 Kumpul bersama
263 Akhir dari sebuah kisah
264 PENGUMUMAN
265 Bonus chapter #1
266 Bonus Chapter#2
267 Bonus Chapter#3
268 Bonus Chapter #4
269 Bonus Chapter#5
270 Bonus Chapter#6
271 PENGUMUMAN
272 Bonus Chapter #7
273 Bonus Chapter#8
274 Bonus Chapter#9
275 Bonus Chapter#10
276 Bonus Chapter#11
277 Bonus Chapter #12
278 Bonus Chapter#13
279 Bonus Chapter #14
280 Bonus Chapter #15
281 Bonus Chapter #16
282 Pengumuman
283 PENGUMUMAN
284 PENGUMUMAN
285 PENGUMUMAN
286 Promo Novel Baru
Episodes

Updated 286 Episodes

1
Panti Asuhan
2
Merasa kehilangan sahabat
3
Orang Tua Asuh
4
Pingsan
5
Surat dari Zio
6
Pertama Kerja
7
Kedatangan Tamu
8
Berhenti Bekerja Di Restauran
9
Merasa Tertekan
10
Pekerjaan Baru
11
Di Rumah Ferdi
12
Rencana Tuan Wilyam
13
Rencana Perjodohan
14
Dipaksa Menikah
15
Makan Malam
16
Hari Pernikahan
17
Salah Tingkah
18
Tidak Bersemangat
19
Merasa Curiga
20
Masuk Ke Perusahaan
21
Perubahan Angga
22
Merasa Malu
23
Kedatangan Sahabat
24
Angga mengerjai Qinan
25
Pertemuan#1
26
Pertemuan#2
27
Ketahuan
28
Menginap Di Panti
29
Tumbuh Rasa
30
Di Rumah Sakit
31
Di Klinik
32
Kumpul Bersama Sahabat
33
Kesembuhan Angga
34
Merasa Bahagia
35
Berpamitan Pulang
36
Kepulangan Angga dan Qinan
37
Kepulangan Zio
38
Memberi Kejutan#1
39
Memberi Kejutan#2
40
Memberi Kejutan#3
41
Ferdi Khawatir
42
Pertemuan Zio, Qinan, dan Tiara
43
Qinan Kecelakaan
44
Qinan Membutuhkan Donor Darah
45
Qinan Koma
46
Amarah Tuan Danu
47
Di Kantor Polisi
48
Mendapatkan Informasi
49
Qinan Lupa Ingatan #1
50
Lupa Ingatan#2
51
Angga gelisah
52
Kekesalan Angga
53
Qinan Sudah Pulih
54
Qinan Pulang Dari Rumah Sakit
55
Zio Mengajak Ferdi Menginap Di Panti
56
Ferdi Dan Zio Sudah Sampai Di Panti
57
Zio Bertemu Nara
58
Angga Jatuh Cinta
59
Kebahagiaan Angga dan Qinan
60
Kebersamaan Di Panti
61
Kecelakaan Tuan Danu
62
Terbongkar Setatus Qinan
63
Merasa Kehilangan
64
Kesedihan
65
Kecurigaan
66
Ketegaran Zio
67
Rindu Ibu Asuh
68
Membongkar Masa Lalu
69
Penjelasan Tuan Wilyam
70
Qinan Di Culik
71
Mencari Qinan
72
Merasa Lega
73
Permintaan Qinan
74
Bertemu Teman Lama
75
Kebahagiaan Ferdi
76
Pertemuan Di Rumah Tuan Danu
77
Ferdi Merasa Malu
78
Kepergian Zio, Pernikahan Ferdi, Dan Kelahiran Putera Angga Dan Qinan
79
Pengumuman
80
Pengumuman ke 2
81
#S2 Liburan
82
#S2 Bencana Alam
83
#S2 Pencarian
84
#S2 Terdampar
85
#S2 Kekhawatiran
86
#S2 Perubahan Angga
87
#S2 Pulang Ke Rumah Ibu Romlah
88
#S2 Kedatangan Pak RT
89
#S2 Masuk Rumah Sakit
90
#S2 Harapan Qinan
91
#S2 Qinan Pingsan
92
#S2 Kedatangan Ferdi dan Zio
93
#S2 Amarah Ferdi.
94
#S2 Kecemasan
95
#S2 Angga Sadarkan Diri
96
#S2 Kesembuhan Angga
97
#S2 Permintaan Angga
98
#S2 Jalan jalan
99
#S2 Keseruan Bersama
100
#S2 Kabar Duka
101
#S2 Tertangkap Basah
102
#S2 Pulang
103
#S2 Mengejutkan
104
#S2 Kebahagiaan Keluarga Danuarta
105
#S2 Meminta Pendapat
106
#S2 Menolong
107
#S2 Melaporkan
108
#S2 Di Restauran
109
#S2 Kecemasan Zio
110
#S2 Hari Bahagia #1
111
#S2 Hari bahagia #2
112
#S2 Kedatangan Ibu Reni
113
#S2 Keputusan
114
#S2 Persiapan Berangkat
115
#S2 Kepergian Zio dan Kelahiran Putra Ferdi
116
#S2 Kelahiran putri pertama Zio
117
Awal Mula
118
Makan Bersama
119
Berkunjung
120
Pertama masuk Kantor
121
Bertemu
122
Pertemuan
123
Kabar dari Kampung
124
Sampai Di Kampung
125
Ganan dan Maura
126
Permintaan
127
Pernikahan
128
Dirawat
129
Pemakaman
130
Merasa bingung
131
Laporan
132
Ditinggal pulang
133
Di Toko
134
Makan satu piring
135
Ke Gunung
136
Bertemu
137
Mempermalukan
138
Meninggalkan Kampung
139
Pulang Ke Rumah
140
Berangkat Ke Kota
141
Di Restoran
142
Pertemuan
143
Berdiam diri
144
Salah Tingkah
145
Dikejutkan
146
Rasa Malu
147
Dikerjain
148
Penasaran
149
Terbongkar
150
Ungkapan
151
Bertemu Kakek
152
Maura menerima permintaan Ganan
153
Kabar Duka
154
Pertemuan
155
Mencari Ide
156
Malam spesial
157
Tidak Disangka
158
Pertemuan
159
Jebakan
160
Kepergok
161
Ketahuan
162
Dikejutkan
163
Menjadi Sekretaris
164
Kumpul Bersama
165
Kejutan
166
Bercerita
167
Terkejut
168
Jatuh Sakit
169
Geram
170
Bertemu dengan Gadis
171
Bertemu Teman Kerja
172
Memilih Jawaban
173
Di Mall
174
Seperti Tommy and Jerry
175
Tertukar
176
Berangkat Ke Bandara
177
Sampai Di Korea Selatan
178
Sampai Di Hotel
179
Mencari Makanan
180
Ungkapan Rasa
181
Akan perasaan
182
Merasa senang
183
Mendaftar Pekerjaan
184
Perasaan Cemas Dan Khawatir
185
Kaget
186
Merasa Sakit Hati
187
Penasaran
188
Kedinginan
189
Perasaan Zeil
190
Penyesalan
191
Ungkapan
192
Menunggu Jadwal Penerbangan
193
Sudah Sampai Di Negeri Formosa
194
Bertemu Sahabat
195
Pertemuan Yang Bahagia
196
Menginap
197
Kecemasan Tirta
198
Perawatan
199
Pertemuan Terakhir
200
Sudah Sampai
201
Penasaran
202
Diluar Dugaan
203
Bersiap siap
204
Berangkat Ke Acara Pernikahan
205
Perasaan Cemas
206
Hari pernikahan #1
207
Hari Pernikahan #2
208
Hari Pernikahan #3
209
Ijab Qobul
210
Amarah Ganan
211
Tidak Disangka
212
Ketahuan
213
Merasa Canggung
214
Salah tingkah
215
Jalan Jalan Pagi
216
Meminta Izin
217
Bersiap siap untuk pulang
218
Perasaan yang sangat lega
219
Semakin Gugup
220
Merasa Bahagia
221
Rencana Liburan
222
Ketahuan
223
Menyesal
224
Meminta Maaf
225
Kebersamaan
226
Menginap
227
Di Ruang Rapat
228
Makan Siang Bersama
229
Khawatir
230
Permintaan kedua orang tua
231
Kejutan dihari pernikahan
232
Ingin Segera Berdamai
233
Tidak Berdaya
234
Masa Lalu
235
Permintaan yang menyulitkan
236
Perubahan
237
Mencari ide
238
Bau Tidak Enak
239
Periksa Kandungan
240
Mendekati Resepsi Pernikahan
241
Keluar Malam
242
Bertemu gadis kecil
243
Permintaan pergi ke gunung
244
Tergoda dengan buah duren
245
Memanjat Pohon Durian
246
Diperhatikan
247
Zeil dan Alfan yang gelisah
248
Kebahagiaan Alfan dan Zeil
249
Zeil yang gugup
250
Malam yang bahagia untuk Zeil dan Alfan
251
Ketahuan
252
Perubahan istri Tirta
253
Pergi ke rumah sakit untuk periksa
254
Merasa pusing
255
Siap siap untuk pulang
256
Panik akan berita yang didapatkan
257
Curiga
258
Bertemu seseorang
259
Terkejut
260
Pertemuan yang menegangkan
261
Merasa lega
262
Kumpul bersama
263
Akhir dari sebuah kisah
264
PENGUMUMAN
265
Bonus chapter #1
266
Bonus Chapter#2
267
Bonus Chapter#3
268
Bonus Chapter #4
269
Bonus Chapter#5
270
Bonus Chapter#6
271
PENGUMUMAN
272
Bonus Chapter #7
273
Bonus Chapter#8
274
Bonus Chapter#9
275
Bonus Chapter#10
276
Bonus Chapter#11
277
Bonus Chapter #12
278
Bonus Chapter#13
279
Bonus Chapter #14
280
Bonus Chapter #15
281
Bonus Chapter #16
282
Pengumuman
283
PENGUMUMAN
284
PENGUMUMAN
285
PENGUMUMAN
286
Promo Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!