Pertama Kerja

Setelah sampai di restauran Qinan cepat cepat masuk karena takut terlambat dan mendapatkan sanksi. Qinan langsung menemui pemilik restauran yang tidak lain adalah Ferdi.

"Selamat siang tuan,, maaf jika Qinan datang terlambat. Apakah Qinan sudah diizinkan untuk memulai kerja hari ini tuan?" Sapa Qinan dengan gugup.

"Apa... "Tuan," apa kamu lupa Qin, jangan panggil aku tuan tetapi panggil saja kak Ferdi." Ucap Ferdi.

"Tapi Tuan, mmmm maksud Qinan Kak Ferdi, tapi apa tidak bermasalah jika Qinan memanggil bosnya sebutan kak Ferdi, lalu kalau karyawan lainnya mengetahuinya lalu mengatakan sesuatu yang tidak baik bagaimana? menyedihkan bukan?" Jawab Qinan.

"Tidak ada yang berani mengatakan itu Qin, semua pasti takut dengan kakak. Sudah lah cepat ganti bajumu lalu bergabung dengan yang lainnya, jika kamu ada yang tidak mengerti kamu bisa menanyakan langsung dengan yang lainnya. Kamu paham?" ucap Ferdi.

"Qinan mengerti kak," jawab Qinan dan meninggalkan ruang kerja Ferdi.

Setelah Qinan selesai mengganti pakaiannya Qinan menghampiri salah satu karyawan restauran.

"Hei.. apakah kamu mau berteman denganku. Perkenalkan namaku Qinan, aku karyawan baru disini." Sapa Qinan dengan ramah dengan mengulurkan tangannya , dan karyawan tersebut menerima pertemanan dengan hangat.

"Salam kenal, namaku Bela." jawab Bela dengan ramah dan menerima uluran dari Qinan.

"Semoga kamu betah ya kerja disini, kamu jangan khawatir karyawan disini semuanya baik baik. Jika ada yang tidak kamu mengerti kamu bisa tanyakan langsung padaku atau yang lainnya, yang terpenting kerja disini jangan mencari muka dengan Bos atau bisa dikatakan Tuan muda. Jangan suka mengajak Bos untuk mengobrol atau omongan kosong. Karena Bos tidak menyukainya, jika melanggar bisa dipecat." Ucap Bela serius, Qinan hanya melongo mendengar ucapan Bela.

Tuh kan,,, bagaimana coba, justru aku sudah kenal dan aku dilarang memanggil Tuan, ditambah suruh panggil kakak, kalau ketahuan bagaimana... aaaah menyedihkan. Gumam Qinan bergidik ngeri.

"Kamu melamun Qin," ucap Bela.

"Aaah tidak, aku hanya bahagia bisa diterima kerja disini. karena waktu itu aku susah mencari pekerjaan dan akhirnya aku mendapatkannya." Jawab Qinan bohong.

Waktu begitu cepat dan kini tidak terasa sudah malam, semua karyawan sibuk menyelesaikan pekerjaan nya masing masing, karena pekerjaan sudah beres maka semua karyawan bergegas mengganti pakaiannya untuk segera pulang. Qinan juga bersiap siap untuk pulang, tidak sengaja Qinan berpapasan dengan Bela dan mengajaknya untuk keluar bareng. Setelah sampai didepan restauran perasaan Qinan pun cemas, karena takut sudah tidak ada angkot yang melaju sampai depan rumah Qinan.

"Qinan.. pulang bareng aku yuk.. kita kan searah nanti kamu ku antar pulang bagaimana?" ajak Bela membujuk.

"Aku pulang naik angkot saja Bel, karena aku mau membeli sesuatu untuk ibu, jadi kamu pulang duluan saja nanti aku menyusul." Jawab Qinan bohong.

"Tapi Qin, ini malam loh, angkot sepertinya sepi dan jugaan kamu sendirian. pulang saja yuk Qin," Ucap Bela resah.

"Terimakasih Bela, tapi sepertinya aku tidak bisa pulang bareng kamu, lain kali saja ya Bel, soalnya ini penting banget buat ibuku." Jawab Bela masih tetap bohong.

"Baik lah kamu hati hati, aku pulang duluan ya Qin, jaga diri kamu baik baik." ucap Bela sambil memanaskan motor.

Qinan melambaikan tangan untuk Bela, dan Bela membalasnya. Tanpa disadari sedari tadi ada yang memperhatikan Qinan dan mendekatinya yang tidak lain adalah Ferdi, suara Ferdi mengagetkan Qinan yang sedang mematung memikirkan bagaimana caranya untuk pulang diwaktu malam begini, karena Qinan tidak mempunyai kendaraan, jika tinggal di kost akan tambah sulit untuk memenuhi kebutuhannya. Fikir Qinan.

"Qinan, Kenapa kamu tidak ikut pulang bersama temanmu, lalu kenapa kamu berbohong. Mobil angkot kalau sudah jam segini mana ada yang lewat, apa kamu mau jalan kaki lagi. Jangan pernah menyia-nyiakan kebaikan seseorang nanti menyesal bagaimana?" ucap Ferdi mengingatkan.

"Qinan tidak ingin merepotkan orang lain kak, kan ada ojek kak jadi Qinan bisa naik ojek." Jawab Qinan untuk menghindari alasannya.

"Kalau kamu diculik dan orang lain tidak tahu jika yang diculik adalah seorang gadis cantik dan pintar seperti kamu, bagaimana?" ucap Ferdi sambil meledek, sedangkan Qinan hanya senyum tipis.

"Sudah ayo pulang bareng kakak, tidak baik gadis cantik sepertimu pulang sendirian, banyak mangsa dijalanan nanti." Ucap Ferdi.

"Terimakasih kak, tapi sepertinya Qinan tidak bisa ikut pulang bareng kak Ferdi, Qinan ingin membeli sesuatu untuk ibu." Jawab Qinan bohong.

"Sudah cepatan masuk mobil, kakak ingin main ke rumah kamu, karena waktu pulang larut malam kakak tidak mampir dan menjelaskan nya kepada ibu kamu. Kakak takut nanti ibu kamu salah paham menilaimu. Jadi cepat masuk," titah Ferdi. Qinan yang sudah tidak punya alasan lagi selain ikut perintah Ferdi.

Di dalam mobil Qinan hanya memandangi luar dari kaca mobil. Qinan selalu terngiang akan surat dari Zio.

"Kamu sedang menghayal atau sedang memikirkan seseorang Qin," ucap Ferdi yang memecahkan kesunyian.

Qinan terperanjat kaget hingga keningnya terbentur kaca mobil.

"Aduh,, kakak bilang apa tadi?" tanya ulang Qinan karena sibuk melamun jadi tidak fokus mendengarkan ucapannya Ferdi.

"Kamu sedang memikirkan siapa?" sampai sampai serius begitu,sedang kepikiran dengan kekasih atau calon suami." Goda Ferdi.

"Kekasih? suami? belum kepikiran kalo itu kak, Qinan masih sibuk menata masa depan Qinan kedepannya. Qinan masih ingin memperjuangkan cita cita dan... tiba tiba kalimat Qinan berhenti, sangat berat untuk mengutarakan teka teki yang ada didalam fikiran Qinan.

"Dan apa?" tanya Ferdi penasaran.

"Dan membahagiakan orangtua yang pastinya kak," ucap Qinan meyakinkan, sebenarnya Qinan ingin mengatakan mencari kebenaran tentang dirinya dan yang jelas mencari keberadaan orang tuanya. Fikir Qinan, namun ucapan itu terhenti karena Qinan tidak ingin berbagi kesedihannya. sedangkan Ferdi hanya senyum senyum.

Terlihat serba kekurangan saja sudah terasa menyedihkan, apalagi jika kak Ferdi mengetahui tentang diriku dari panti asuhan, bayi yang terbuang.Menyedihkan bukan.. sampai saat ini saja aku belum menemui titik terang. Aku harus mulai dari mana, sangat sulit untuk menemukan keberadaan orang tuaku. Mungkin aku sudah ditakdirkan untuk menjadi anak sebatang kara. Gumam Qinan, yang tidak terasa sudah sampai didepan rumahnya.

"Qinan.. kita sudah sampai, apakah kamu sudah selesai untuk melamun," Ucap Ferdi sambil meledek.

"Kita sudah sampai, aaah cepat sekali, aku sampai lupa membelikan sesuatu untuk ibu, duh.. maafkan anakmu ini bu," gerutu Qinan bohong agar Ferdi pun mendengarkannya. Karena dari awal Qinan beralasan mau membeli sesuatu untuk ibunya agar tidak diketahui alasannya.

"Ayo turun, dan bawa barang bareng di bagasi mobil." Titah Ferdi, Qinan bingung barang barang apa yang dimaksud Ferdi.

Ketika Qinan melihat bagasi mobil, Qinan melotot melihat begitu banyak barang bawaan.

"Ini untuk siapa kak?" kakak mau ke panti asuhan?" tanya Qinan penasaran.

"Tidak, ini untuk kamu dan ibu kamu dan saudara kamu jika kamu mempunyai saudara." Pungkas Ferdi.

"Kerja belum ada satu bulan sudah mendapatkan kejutan. Tapi Qinan tidak mau jika gajih Qinan dipotong maupun dimintai imbalan yang lainnya." Ucap Qinan jutek.

"Justru itu jika kamu menolak pemberian kakak maka akan kakak potong gajih kamu." Jawab Ferdi menekan.

"Terserah kakak saja lah, yang penting kakak bahagia." Ucap Qinan jutek.

Didalam rumah Meika dan ibunya mengintip dibalik tirai jendela, mereka berdua melihatnya dengan tatapan sinis.

"Lihat tuh ma, Qinan mengajak lelaki itu ke rumah, sombong sekali Qinan. Paling ujung ujungnya juga dimanfaatkan doang." Gerutu Meika sinis.

"Sudah kita lihat saja nanti, seperti apa lelaki itu." Ucap ibu Leni.

Tok tok tok,,

"Ibu.. Qinan pulang bu," ucap Qinan didepan pintu bersama Ferdi.

Setelah Meika membuka pintu wajah Meika tersipu malu dan kaget, pasalnya Meika mengira Qinan membawa om om kerumah, tidak tahunya pria tampan dan kaya raya.

Aduuuh ganteng banget pria ini, kelihatannya anak pengusaha. Kenapa aku berpenampilan seperti ini, memalukan. seharusnya aku tadi dandan yang cantik, ah sial. Gumam Meika dengan penyesalannya.

Sedangkan ibu Leni tidak kalah kagetnya melihat tubuh Ferdi yang terbilang sangat tampan dan sempurna.

Udah ganteng tajir lagi, wah kesempatan untuk Meika agar bisa menarik perhatian. Gumam ibu Leni.

"Bu kenapa melamun, Qinan boleh masuk, kan?" tanya Qinan heran.

"Tentu saja sayang, ayo kalian berdua masuk, dan duduklah nanti Meika akan membuatkan minuman hangat untuk kalian.Maafkan ibu jika tidak bisa menjemput mu nak,kamu tahu sendiri kan kita tidak punya kendaraan." Ucap ibu Leni merendahkan diri, padahal hanya untuk mencari perhatian Ferdi.

"Oh ya bu, bos Qinan memberi hadiah untuk ibu dan Meika. Padahal Qinan sudah menolaknya namun pak bos memaksanya." Ucap Qinan sambil melirik kearah Ferdi, sedangkan Ferdi hanya senyum manis yang diperlihatkan.

Akhirnya aku bisa memanggilnya dangan sebutan pak bos. Gumam Qinan dengan senyum yang ditahan.

"Aduh jadi merepotkan. Siapa namamu nak?" ucap ibu Leni. karena Ferdi terlihat masih muda. Jadi ibu Leni canggung mau memanggil tuan atau sebuat apa yang pantas, fikir ibu Leni.

"Namaku Ferdi bu," bibir Ferdi pun berat untuk melanjutkan nama yang sebenarnya, Ferdi merahasiakannya karena kesepakatan dengan orang tuanya agar tidak diketahui identitas yang sebenarnya.

"Oh nak Ferdi toh namanya , terimakasih ya nsk Ferdi atas kebaikanmu dengan nak Qinan." Ucap ibu Leni pura pura malu.

Sedangkan Meika sangat kesal karena melihat keakraban Qinan dan Ferdi, Meika pun langsung masuk kamar dan memainkan ponselnya.

Ferdi yang sedari tadi banyak ngobrol dengan ibu Leni dan Qinan tidak terasa waktu sudah menujukkan waktunya untuk istirahat, karena perasaan yang tidak enak,Ferdi berpamitan untuk pulang karena tidak enak jika bertamu sampai larut malam.Fikir Ferdi.

"Bu.. Ferdi pulang dulu ya, dan kamu Qinan besok jangan lupa berangkat ya?" ucap Ferdi lembut.

"Baik pak bos," ucap Qinan meledek.

Puas kamu panggil aku pak bos, awas saja besok akan aku hukum. Gumam Ferdi, sambil melangkah untuk keluar.

Terpopuler

Comments

Wirda Wati

Wirda Wati

pak bos...qinan kayaknya adik kamu

2023-01-31

0

Asih Ningsih

Asih Ningsih

udh kelihatan ibuk asuh Qinan cuma manfaatin doang aku yakin suatu hari Qinan pasti keluar dari rumah itu.

2022-08-09

0

Eni Trisnawati Mmhe Winvan

Eni Trisnawati Mmhe Winvan

Qinan harus siap dengan hukuman ferdi yang akan di berikan besok 😁😁😁😁

2022-05-13

0

lihat semua
Episodes
1 Panti Asuhan
2 Merasa kehilangan sahabat
3 Orang Tua Asuh
4 Pingsan
5 Surat dari Zio
6 Pertama Kerja
7 Kedatangan Tamu
8 Berhenti Bekerja Di Restauran
9 Merasa Tertekan
10 Pekerjaan Baru
11 Di Rumah Ferdi
12 Rencana Tuan Wilyam
13 Rencana Perjodohan
14 Dipaksa Menikah
15 Makan Malam
16 Hari Pernikahan
17 Salah Tingkah
18 Tidak Bersemangat
19 Merasa Curiga
20 Masuk Ke Perusahaan
21 Perubahan Angga
22 Merasa Malu
23 Kedatangan Sahabat
24 Angga mengerjai Qinan
25 Pertemuan#1
26 Pertemuan#2
27 Ketahuan
28 Menginap Di Panti
29 Tumbuh Rasa
30 Di Rumah Sakit
31 Di Klinik
32 Kumpul Bersama Sahabat
33 Kesembuhan Angga
34 Merasa Bahagia
35 Berpamitan Pulang
36 Kepulangan Angga dan Qinan
37 Kepulangan Zio
38 Memberi Kejutan#1
39 Memberi Kejutan#2
40 Memberi Kejutan#3
41 Ferdi Khawatir
42 Pertemuan Zio, Qinan, dan Tiara
43 Qinan Kecelakaan
44 Qinan Membutuhkan Donor Darah
45 Qinan Koma
46 Amarah Tuan Danu
47 Di Kantor Polisi
48 Mendapatkan Informasi
49 Qinan Lupa Ingatan #1
50 Lupa Ingatan#2
51 Angga gelisah
52 Kekesalan Angga
53 Qinan Sudah Pulih
54 Qinan Pulang Dari Rumah Sakit
55 Zio Mengajak Ferdi Menginap Di Panti
56 Ferdi Dan Zio Sudah Sampai Di Panti
57 Zio Bertemu Nara
58 Angga Jatuh Cinta
59 Kebahagiaan Angga dan Qinan
60 Kebersamaan Di Panti
61 Kecelakaan Tuan Danu
62 Terbongkar Setatus Qinan
63 Merasa Kehilangan
64 Kesedihan
65 Kecurigaan
66 Ketegaran Zio
67 Rindu Ibu Asuh
68 Membongkar Masa Lalu
69 Penjelasan Tuan Wilyam
70 Qinan Di Culik
71 Mencari Qinan
72 Merasa Lega
73 Permintaan Qinan
74 Bertemu Teman Lama
75 Kebahagiaan Ferdi
76 Pertemuan Di Rumah Tuan Danu
77 Ferdi Merasa Malu
78 Kepergian Zio, Pernikahan Ferdi, Dan Kelahiran Putera Angga Dan Qinan
79 Pengumuman
80 Pengumuman ke 2
81 #S2 Liburan
82 #S2 Bencana Alam
83 #S2 Pencarian
84 #S2 Terdampar
85 #S2 Kekhawatiran
86 #S2 Perubahan Angga
87 #S2 Pulang Ke Rumah Ibu Romlah
88 #S2 Kedatangan Pak RT
89 #S2 Masuk Rumah Sakit
90 #S2 Harapan Qinan
91 #S2 Qinan Pingsan
92 #S2 Kedatangan Ferdi dan Zio
93 #S2 Amarah Ferdi.
94 #S2 Kecemasan
95 #S2 Angga Sadarkan Diri
96 #S2 Kesembuhan Angga
97 #S2 Permintaan Angga
98 #S2 Jalan jalan
99 #S2 Keseruan Bersama
100 #S2 Kabar Duka
101 #S2 Tertangkap Basah
102 #S2 Pulang
103 #S2 Mengejutkan
104 #S2 Kebahagiaan Keluarga Danuarta
105 #S2 Meminta Pendapat
106 #S2 Menolong
107 #S2 Melaporkan
108 #S2 Di Restauran
109 #S2 Kecemasan Zio
110 #S2 Hari Bahagia #1
111 #S2 Hari bahagia #2
112 #S2 Kedatangan Ibu Reni
113 #S2 Keputusan
114 #S2 Persiapan Berangkat
115 #S2 Kepergian Zio dan Kelahiran Putra Ferdi
116 #S2 Kelahiran putri pertama Zio
117 Awal Mula
118 Makan Bersama
119 Berkunjung
120 Pertama masuk Kantor
121 Bertemu
122 Pertemuan
123 Kabar dari Kampung
124 Sampai Di Kampung
125 Ganan dan Maura
126 Permintaan
127 Pernikahan
128 Dirawat
129 Pemakaman
130 Merasa bingung
131 Laporan
132 Ditinggal pulang
133 Di Toko
134 Makan satu piring
135 Ke Gunung
136 Bertemu
137 Mempermalukan
138 Meninggalkan Kampung
139 Pulang Ke Rumah
140 Berangkat Ke Kota
141 Di Restoran
142 Pertemuan
143 Berdiam diri
144 Salah Tingkah
145 Dikejutkan
146 Rasa Malu
147 Dikerjain
148 Penasaran
149 Terbongkar
150 Ungkapan
151 Bertemu Kakek
152 Maura menerima permintaan Ganan
153 Kabar Duka
154 Pertemuan
155 Mencari Ide
156 Malam spesial
157 Tidak Disangka
158 Pertemuan
159 Jebakan
160 Kepergok
161 Ketahuan
162 Dikejutkan
163 Menjadi Sekretaris
164 Kumpul Bersama
165 Kejutan
166 Bercerita
167 Terkejut
168 Jatuh Sakit
169 Geram
170 Bertemu dengan Gadis
171 Bertemu Teman Kerja
172 Memilih Jawaban
173 Di Mall
174 Seperti Tommy and Jerry
175 Tertukar
176 Berangkat Ke Bandara
177 Sampai Di Korea Selatan
178 Sampai Di Hotel
179 Mencari Makanan
180 Ungkapan Rasa
181 Akan perasaan
182 Merasa senang
183 Mendaftar Pekerjaan
184 Perasaan Cemas Dan Khawatir
185 Kaget
186 Merasa Sakit Hati
187 Penasaran
188 Kedinginan
189 Perasaan Zeil
190 Penyesalan
191 Ungkapan
192 Menunggu Jadwal Penerbangan
193 Sudah Sampai Di Negeri Formosa
194 Bertemu Sahabat
195 Pertemuan Yang Bahagia
196 Menginap
197 Kecemasan Tirta
198 Perawatan
199 Pertemuan Terakhir
200 Sudah Sampai
201 Penasaran
202 Diluar Dugaan
203 Bersiap siap
204 Berangkat Ke Acara Pernikahan
205 Perasaan Cemas
206 Hari pernikahan #1
207 Hari Pernikahan #2
208 Hari Pernikahan #3
209 Ijab Qobul
210 Amarah Ganan
211 Tidak Disangka
212 Ketahuan
213 Merasa Canggung
214 Salah tingkah
215 Jalan Jalan Pagi
216 Meminta Izin
217 Bersiap siap untuk pulang
218 Perasaan yang sangat lega
219 Semakin Gugup
220 Merasa Bahagia
221 Rencana Liburan
222 Ketahuan
223 Menyesal
224 Meminta Maaf
225 Kebersamaan
226 Menginap
227 Di Ruang Rapat
228 Makan Siang Bersama
229 Khawatir
230 Permintaan kedua orang tua
231 Kejutan dihari pernikahan
232 Ingin Segera Berdamai
233 Tidak Berdaya
234 Masa Lalu
235 Permintaan yang menyulitkan
236 Perubahan
237 Mencari ide
238 Bau Tidak Enak
239 Periksa Kandungan
240 Mendekati Resepsi Pernikahan
241 Keluar Malam
242 Bertemu gadis kecil
243 Permintaan pergi ke gunung
244 Tergoda dengan buah duren
245 Memanjat Pohon Durian
246 Diperhatikan
247 Zeil dan Alfan yang gelisah
248 Kebahagiaan Alfan dan Zeil
249 Zeil yang gugup
250 Malam yang bahagia untuk Zeil dan Alfan
251 Ketahuan
252 Perubahan istri Tirta
253 Pergi ke rumah sakit untuk periksa
254 Merasa pusing
255 Siap siap untuk pulang
256 Panik akan berita yang didapatkan
257 Curiga
258 Bertemu seseorang
259 Terkejut
260 Pertemuan yang menegangkan
261 Merasa lega
262 Kumpul bersama
263 Akhir dari sebuah kisah
264 PENGUMUMAN
265 Bonus chapter #1
266 Bonus Chapter#2
267 Bonus Chapter#3
268 Bonus Chapter #4
269 Bonus Chapter#5
270 Bonus Chapter#6
271 PENGUMUMAN
272 Bonus Chapter #7
273 Bonus Chapter#8
274 Bonus Chapter#9
275 Bonus Chapter#10
276 Bonus Chapter#11
277 Bonus Chapter #12
278 Bonus Chapter#13
279 Bonus Chapter #14
280 Bonus Chapter #15
281 Bonus Chapter #16
282 Pengumuman
283 PENGUMUMAN
284 PENGUMUMAN
285 PENGUMUMAN
286 Promo Novel Baru
Episodes

Updated 286 Episodes

1
Panti Asuhan
2
Merasa kehilangan sahabat
3
Orang Tua Asuh
4
Pingsan
5
Surat dari Zio
6
Pertama Kerja
7
Kedatangan Tamu
8
Berhenti Bekerja Di Restauran
9
Merasa Tertekan
10
Pekerjaan Baru
11
Di Rumah Ferdi
12
Rencana Tuan Wilyam
13
Rencana Perjodohan
14
Dipaksa Menikah
15
Makan Malam
16
Hari Pernikahan
17
Salah Tingkah
18
Tidak Bersemangat
19
Merasa Curiga
20
Masuk Ke Perusahaan
21
Perubahan Angga
22
Merasa Malu
23
Kedatangan Sahabat
24
Angga mengerjai Qinan
25
Pertemuan#1
26
Pertemuan#2
27
Ketahuan
28
Menginap Di Panti
29
Tumbuh Rasa
30
Di Rumah Sakit
31
Di Klinik
32
Kumpul Bersama Sahabat
33
Kesembuhan Angga
34
Merasa Bahagia
35
Berpamitan Pulang
36
Kepulangan Angga dan Qinan
37
Kepulangan Zio
38
Memberi Kejutan#1
39
Memberi Kejutan#2
40
Memberi Kejutan#3
41
Ferdi Khawatir
42
Pertemuan Zio, Qinan, dan Tiara
43
Qinan Kecelakaan
44
Qinan Membutuhkan Donor Darah
45
Qinan Koma
46
Amarah Tuan Danu
47
Di Kantor Polisi
48
Mendapatkan Informasi
49
Qinan Lupa Ingatan #1
50
Lupa Ingatan#2
51
Angga gelisah
52
Kekesalan Angga
53
Qinan Sudah Pulih
54
Qinan Pulang Dari Rumah Sakit
55
Zio Mengajak Ferdi Menginap Di Panti
56
Ferdi Dan Zio Sudah Sampai Di Panti
57
Zio Bertemu Nara
58
Angga Jatuh Cinta
59
Kebahagiaan Angga dan Qinan
60
Kebersamaan Di Panti
61
Kecelakaan Tuan Danu
62
Terbongkar Setatus Qinan
63
Merasa Kehilangan
64
Kesedihan
65
Kecurigaan
66
Ketegaran Zio
67
Rindu Ibu Asuh
68
Membongkar Masa Lalu
69
Penjelasan Tuan Wilyam
70
Qinan Di Culik
71
Mencari Qinan
72
Merasa Lega
73
Permintaan Qinan
74
Bertemu Teman Lama
75
Kebahagiaan Ferdi
76
Pertemuan Di Rumah Tuan Danu
77
Ferdi Merasa Malu
78
Kepergian Zio, Pernikahan Ferdi, Dan Kelahiran Putera Angga Dan Qinan
79
Pengumuman
80
Pengumuman ke 2
81
#S2 Liburan
82
#S2 Bencana Alam
83
#S2 Pencarian
84
#S2 Terdampar
85
#S2 Kekhawatiran
86
#S2 Perubahan Angga
87
#S2 Pulang Ke Rumah Ibu Romlah
88
#S2 Kedatangan Pak RT
89
#S2 Masuk Rumah Sakit
90
#S2 Harapan Qinan
91
#S2 Qinan Pingsan
92
#S2 Kedatangan Ferdi dan Zio
93
#S2 Amarah Ferdi.
94
#S2 Kecemasan
95
#S2 Angga Sadarkan Diri
96
#S2 Kesembuhan Angga
97
#S2 Permintaan Angga
98
#S2 Jalan jalan
99
#S2 Keseruan Bersama
100
#S2 Kabar Duka
101
#S2 Tertangkap Basah
102
#S2 Pulang
103
#S2 Mengejutkan
104
#S2 Kebahagiaan Keluarga Danuarta
105
#S2 Meminta Pendapat
106
#S2 Menolong
107
#S2 Melaporkan
108
#S2 Di Restauran
109
#S2 Kecemasan Zio
110
#S2 Hari Bahagia #1
111
#S2 Hari bahagia #2
112
#S2 Kedatangan Ibu Reni
113
#S2 Keputusan
114
#S2 Persiapan Berangkat
115
#S2 Kepergian Zio dan Kelahiran Putra Ferdi
116
#S2 Kelahiran putri pertama Zio
117
Awal Mula
118
Makan Bersama
119
Berkunjung
120
Pertama masuk Kantor
121
Bertemu
122
Pertemuan
123
Kabar dari Kampung
124
Sampai Di Kampung
125
Ganan dan Maura
126
Permintaan
127
Pernikahan
128
Dirawat
129
Pemakaman
130
Merasa bingung
131
Laporan
132
Ditinggal pulang
133
Di Toko
134
Makan satu piring
135
Ke Gunung
136
Bertemu
137
Mempermalukan
138
Meninggalkan Kampung
139
Pulang Ke Rumah
140
Berangkat Ke Kota
141
Di Restoran
142
Pertemuan
143
Berdiam diri
144
Salah Tingkah
145
Dikejutkan
146
Rasa Malu
147
Dikerjain
148
Penasaran
149
Terbongkar
150
Ungkapan
151
Bertemu Kakek
152
Maura menerima permintaan Ganan
153
Kabar Duka
154
Pertemuan
155
Mencari Ide
156
Malam spesial
157
Tidak Disangka
158
Pertemuan
159
Jebakan
160
Kepergok
161
Ketahuan
162
Dikejutkan
163
Menjadi Sekretaris
164
Kumpul Bersama
165
Kejutan
166
Bercerita
167
Terkejut
168
Jatuh Sakit
169
Geram
170
Bertemu dengan Gadis
171
Bertemu Teman Kerja
172
Memilih Jawaban
173
Di Mall
174
Seperti Tommy and Jerry
175
Tertukar
176
Berangkat Ke Bandara
177
Sampai Di Korea Selatan
178
Sampai Di Hotel
179
Mencari Makanan
180
Ungkapan Rasa
181
Akan perasaan
182
Merasa senang
183
Mendaftar Pekerjaan
184
Perasaan Cemas Dan Khawatir
185
Kaget
186
Merasa Sakit Hati
187
Penasaran
188
Kedinginan
189
Perasaan Zeil
190
Penyesalan
191
Ungkapan
192
Menunggu Jadwal Penerbangan
193
Sudah Sampai Di Negeri Formosa
194
Bertemu Sahabat
195
Pertemuan Yang Bahagia
196
Menginap
197
Kecemasan Tirta
198
Perawatan
199
Pertemuan Terakhir
200
Sudah Sampai
201
Penasaran
202
Diluar Dugaan
203
Bersiap siap
204
Berangkat Ke Acara Pernikahan
205
Perasaan Cemas
206
Hari pernikahan #1
207
Hari Pernikahan #2
208
Hari Pernikahan #3
209
Ijab Qobul
210
Amarah Ganan
211
Tidak Disangka
212
Ketahuan
213
Merasa Canggung
214
Salah tingkah
215
Jalan Jalan Pagi
216
Meminta Izin
217
Bersiap siap untuk pulang
218
Perasaan yang sangat lega
219
Semakin Gugup
220
Merasa Bahagia
221
Rencana Liburan
222
Ketahuan
223
Menyesal
224
Meminta Maaf
225
Kebersamaan
226
Menginap
227
Di Ruang Rapat
228
Makan Siang Bersama
229
Khawatir
230
Permintaan kedua orang tua
231
Kejutan dihari pernikahan
232
Ingin Segera Berdamai
233
Tidak Berdaya
234
Masa Lalu
235
Permintaan yang menyulitkan
236
Perubahan
237
Mencari ide
238
Bau Tidak Enak
239
Periksa Kandungan
240
Mendekati Resepsi Pernikahan
241
Keluar Malam
242
Bertemu gadis kecil
243
Permintaan pergi ke gunung
244
Tergoda dengan buah duren
245
Memanjat Pohon Durian
246
Diperhatikan
247
Zeil dan Alfan yang gelisah
248
Kebahagiaan Alfan dan Zeil
249
Zeil yang gugup
250
Malam yang bahagia untuk Zeil dan Alfan
251
Ketahuan
252
Perubahan istri Tirta
253
Pergi ke rumah sakit untuk periksa
254
Merasa pusing
255
Siap siap untuk pulang
256
Panik akan berita yang didapatkan
257
Curiga
258
Bertemu seseorang
259
Terkejut
260
Pertemuan yang menegangkan
261
Merasa lega
262
Kumpul bersama
263
Akhir dari sebuah kisah
264
PENGUMUMAN
265
Bonus chapter #1
266
Bonus Chapter#2
267
Bonus Chapter#3
268
Bonus Chapter #4
269
Bonus Chapter#5
270
Bonus Chapter#6
271
PENGUMUMAN
272
Bonus Chapter #7
273
Bonus Chapter#8
274
Bonus Chapter#9
275
Bonus Chapter#10
276
Bonus Chapter#11
277
Bonus Chapter #12
278
Bonus Chapter#13
279
Bonus Chapter #14
280
Bonus Chapter #15
281
Bonus Chapter #16
282
Pengumuman
283
PENGUMUMAN
284
PENGUMUMAN
285
PENGUMUMAN
286
Promo Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!