Hari Pernikahan

Dikamar yang luasnya hanya sederhana tempat Qinan menggantungkan hidupnya, kini seakan menjadi saksi bisu perjuangan Qinan untuk menata masa depannya yang sirna.Mentari pagi yang hangat masih tetap saja tidak membangkitkan energi untuk Qinan. Qinan hanya berdiam mematung, melamun, dan mengingat satu demi satu kenangan semasa kecil hingga kini tumbuh dewasa. Semua hanya halusinasi untuk mewujudkannya, Qinan hanya pasrah dan mungkin hanya keajaiban yang bisa merubahnya. Fikir Qinan dalam lamunannya.

ndrettt ndreeet.... suara getaran ponsel terdengar oleh Qinan meski sedang tidak fokus dengan kenyataan. Qinan mengambil ponselnya lalu membuka pesan masuk yang tidak lain dari Ferdi.

***

* Ferdi

"Selamat pagi Qinan... sudah 2 hari ini kamu tidak menggangguku, apakah kamu marah terhadap kakak waktu makan malam bersama sahabat kakak?" pesan Ferdi.

*Qinan

"Kabar Qinan baik kak, maafkan Qinan jika mulai besok Qinan tidak bisa bekerja lagi ditempat kak Ferdi, karena Qinan pindah tempat untuk bekerja." Jawab Qinan.

Ferdi lalu membuka pesan dari Qinan, kedua mata Ferdi terkejut melihat pesan dari Qinan.

Maksudnya apa ini, kenapa Qinan balas pesanku jauh dari dugaanku. Apakah beneran marah, tapi kenapa harus pindah bekerja. Sepertinya ada sesuatu deh, apa Ibu nya menyakitinya. Apa sebaiknya aku kerumahnya untuk memastikan keadaan Qinan ,apa beneran marah atau ada masalah lainnya. Tapi malam ini adalah pernikahan Angga, mana mungkin aku akan mengabaikannya. Gumam Ferdi.

Dengan perasaan yang khawatir akan Qinan yang tiba tiba berubah drastis akan sikapnya membuat Ferdi menjadi resah. Ferdi berhenti sejenak memikirkan Qinan, karena masih ada tanggung jawab yang harus Ferdi lakukan demi sahabatnya bahagia dihari pernikahannya.

Ferdi langsung melajukan mobilnya untuk datang kerumah Angga sahabatnya. Ferdi harus menghibur Angga agar tidak menjadi setres karena pernikahannya yang tidak diharapkan. Karena Angga tidak ingin menyakiti perasaan Ayah nya maka apapun yang diminta Ayah nya Angga menerimanya. Begitu juga Ayah nya selalu menuruti keinginan Angga.

Tidak terasa waktu begitu cepat sore hari sudah berganti malam, Qinan yang sedari tadi berada dikamar untuk berdandan dan memakai baju pernikahan, air mata Qinan tidak henti hentinya mengalir. Rasa sesak didada kini bergemuruh menggoncangkan perasaannya, ingin berlari dan berteriak sekuat tenaga namun tidak kuasa. Qinan hanya menahan rasa sakit yang teramat dalam demi seseorang yang berstatus menjadi seorang Ibu.

Sedangkan Angga kini sudah duduk rapih ditemani sahabatnya yang tidak lain adalah Ferdi yang sedang menunggu calon pengantin wanita, rasa penasaran pun kini terbayang bayang oleh Angga maupun Ferdi.

Mana ada wanita mau menikah denganku kalau bukan harta dan tahta dari keluarga Wilyam. Aku yakin wanita yang akan mendampingiku yang tidak lain adalah wanita pembohong. Gumam Angga dengan perasaan kesal.

Sedangkan Ferdi berbeda pemikirannya dengan Angga.

Aku yakin wanita yang akan menjadi istri Angga orang yang baik,bertanggung jawab dan tulus. Karena aku percaya dengan Tuan Wilyam untuk mencarikan pendamping hidup putra nya tidak sembarang wanita, kamu pasti akan beruntung setelah menikah nanti sahabatku. Bukankah ucapanmu kini telah terbukti dengan kekuranganmu kamu akan menemukan wanita yang jujur bukan pembohong, dan yang pastinya tidak silau dengan Harta dan Tahta. Gumam Ferdi dengan yakin.

Kini Qinan telah selesai mengubah dirinya dengan penampilan yang baru,Qinan terlihat Anggun memakai kebaya pengantin warna putih yang serasi dengan warna kulitnya. Dengan pelan Qinan melangkahkan kakinya menuruni tangga satu persatu, orang orang yang dibawah memandangnya dengan perasaan takjub akan keanggunan Qinan termasuk Angga terpesona akan penampilan Qinan yang membuat Angga menjadi terpanah. Namun tidak bagi Angga dan Ferdi setelah Terlihat jelas siapa calon pengantin wanita nya, wajah keduanya terlihat pucat karena tidak menyangka yang akan dinikahi Angga adalah Qinan.

Keduanya sontak kaget dan orang orang menengok kesumber suara dari keduanya.

"Apa...!! " ucap Angga kaget dan kesal setelah mengetahui siapa calon istrinya ternyata adalah wanita yang sudah membuat Angga kesal.

"Qinan....!!" ucap Ferdi shok. Bagaimana tidak shok, Ferdi tanpa diberi tahu jika mau menikah, ditambah lagi mengundurkan diri dari pekerjaannya dan mengatakan pindah kerja. Dan ternyata Qinan menikah dengan sahabatnya yaitu Angga.

Sedangkan Qinan pun kaget setelah melihat calon suaminya yang tidak lain adalah Angga sahabat Ferdi yang sudah kesal terhadap Qinan karena masalah di restauran.

Mereka berdua pun dibuat kikuk antara Qinan dan Angga, ingin membatalkan pernikahannya namun sama sama tidak kuasa. Akhirnya keduanya pasrah akan nasib mereka masing masing setelah menikah, fikir keduanya.

Setelah pengucapan ijab Qobul diucapkan oleh Angga, kini Qinan sudah sah menjadi istri Angga menurut Agama dan Hukum.

Ferdi dengan ragu akhirnya mendekati Qinan dengan perasaan senang dan sedih.

"Qinan," selamat atas pernikahanmu, semoga bahagia menjadi keluarga sakinah, mawadah dan warohmah." Ucap Ferdi dengan lesu.

"Terimakasih kak," ucap Qinan dengan perasaan tidak enak.

"Dan buat kamu Angga," selamat atas pernikahanmu, semoga kamu bisa menjadi imam yang baik untuk Qinan, jaga dia dengan baik. Semoga rumah tangga kalian bahagia menjadi keluarga yang sakinah, mawadah dan warohmah." Ucap Ferdi sedikit lesu.

"Baik fer," terimakasih atas ucapannya, semoga kamu segera menyusul." Ucap Angga datar.

Setelah semuanya menikmati hidangan yang disajikan dan satu persatu berpamitan untuk pulang,karena waktu pun sudah larut malam.Qinan bingung harus berbuat apa, dengan mengatur nafasnya pelan pelan Qinan memberanikan diri untuk mendekati suaminya yaitu Angga.

"Maaf Tuan," mari saya antar ke kamar untuk beristirahat. Ucap Qinan dengan malu karena didekat Angga ada Ayah mertua.

"Kenapa kamu panggil suamimu dengan sebutan Tuan, Nak...?" panggil saja suamiku, dan panggil juga papa untuk papa Angga,karena kamu sudah sah menjadi istri Angga." ucap Ayah Angga.

Sedangkan Angga hanya geram dalam hati, tidak berani membantah ucapan orang tuanya. Karena akan menimbulkan masalah baru, fikir Angga.

"Baik pa... " jawab Qinan dengan malu dan Qinan langsung pamit untuk masuk kamar dan mendorong pelan kursi roda yang diduduki Angga.

Setelah berada dikamar Qinan ingin membantu Angga naik diatas tempat tidur namun ditepis nya oleh Angga.

"Kamu jangan sentuh anggota tubuhku." ucap Angga lantang.

Sedangkan Qinan hanya diam menuruti kemauan suaminya, bahkan Qinan tidak merasa disakiti karena diperlakukan kasar oleh suaminya. Dalam fikiran Qinan untuk bekerja merawat orang sakit, karena Qinan menyadari bahwa pernikahan ini hanya didasari pembayaran. Meski Qinan tidak menikmatinya, dan hanya akan menjadi pelampiasan amarah suaminya Qinan sudah siap menerima resiko nya apa yang akan menimpanya. Fikir Qinan.

"Dan jangan lupa bahwa kamu tidurnya di sofa, bukan diatas tempat tidurku ini,dan jangan bermimpi untuk tidur bersamaku diatas ranjang ini. Karena terlalu kotor jika kamu tidur bersamaku," ucap Angga dengan sadis.

Tetapi Qinan tidak meresponnya, karena hanya akan menambah perdebatan saja, jadi Qinan cukup berdiam diri tanpa peduli sakitnya di hina, dicaci bahkan lebih sakit dari itu. Fikir Qinan dengan perasaan yang sudah mati rasa.

Terpopuler

Comments

Wirda Wati

Wirda Wati

tunggu azabmu ibu Leni...sedih juga lihat qinnan😭😭😭

2023-01-31

0

Asih Ningsih

Asih Ningsih

sedih juga bacanya sabar ya kinan suatu hari dgn kesabaranmu angga akan bucin ama kamu.

2022-08-10

0

Milhiyah

Milhiyah

Terlalu tukang adopsix, tunggu aja azabnya dan akan berimbas ke maika pastinya .....ya kan thor

2022-07-12

0

lihat semua
Episodes
1 Panti Asuhan
2 Merasa kehilangan sahabat
3 Orang Tua Asuh
4 Pingsan
5 Surat dari Zio
6 Pertama Kerja
7 Kedatangan Tamu
8 Berhenti Bekerja Di Restauran
9 Merasa Tertekan
10 Pekerjaan Baru
11 Di Rumah Ferdi
12 Rencana Tuan Wilyam
13 Rencana Perjodohan
14 Dipaksa Menikah
15 Makan Malam
16 Hari Pernikahan
17 Salah Tingkah
18 Tidak Bersemangat
19 Merasa Curiga
20 Masuk Ke Perusahaan
21 Perubahan Angga
22 Merasa Malu
23 Kedatangan Sahabat
24 Angga mengerjai Qinan
25 Pertemuan#1
26 Pertemuan#2
27 Ketahuan
28 Menginap Di Panti
29 Tumbuh Rasa
30 Di Rumah Sakit
31 Di Klinik
32 Kumpul Bersama Sahabat
33 Kesembuhan Angga
34 Merasa Bahagia
35 Berpamitan Pulang
36 Kepulangan Angga dan Qinan
37 Kepulangan Zio
38 Memberi Kejutan#1
39 Memberi Kejutan#2
40 Memberi Kejutan#3
41 Ferdi Khawatir
42 Pertemuan Zio, Qinan, dan Tiara
43 Qinan Kecelakaan
44 Qinan Membutuhkan Donor Darah
45 Qinan Koma
46 Amarah Tuan Danu
47 Di Kantor Polisi
48 Mendapatkan Informasi
49 Qinan Lupa Ingatan #1
50 Lupa Ingatan#2
51 Angga gelisah
52 Kekesalan Angga
53 Qinan Sudah Pulih
54 Qinan Pulang Dari Rumah Sakit
55 Zio Mengajak Ferdi Menginap Di Panti
56 Ferdi Dan Zio Sudah Sampai Di Panti
57 Zio Bertemu Nara
58 Angga Jatuh Cinta
59 Kebahagiaan Angga dan Qinan
60 Kebersamaan Di Panti
61 Kecelakaan Tuan Danu
62 Terbongkar Setatus Qinan
63 Merasa Kehilangan
64 Kesedihan
65 Kecurigaan
66 Ketegaran Zio
67 Rindu Ibu Asuh
68 Membongkar Masa Lalu
69 Penjelasan Tuan Wilyam
70 Qinan Di Culik
71 Mencari Qinan
72 Merasa Lega
73 Permintaan Qinan
74 Bertemu Teman Lama
75 Kebahagiaan Ferdi
76 Pertemuan Di Rumah Tuan Danu
77 Ferdi Merasa Malu
78 Kepergian Zio, Pernikahan Ferdi, Dan Kelahiran Putera Angga Dan Qinan
79 Pengumuman
80 Pengumuman ke 2
81 #S2 Liburan
82 #S2 Bencana Alam
83 #S2 Pencarian
84 #S2 Terdampar
85 #S2 Kekhawatiran
86 #S2 Perubahan Angga
87 #S2 Pulang Ke Rumah Ibu Romlah
88 #S2 Kedatangan Pak RT
89 #S2 Masuk Rumah Sakit
90 #S2 Harapan Qinan
91 #S2 Qinan Pingsan
92 #S2 Kedatangan Ferdi dan Zio
93 #S2 Amarah Ferdi.
94 #S2 Kecemasan
95 #S2 Angga Sadarkan Diri
96 #S2 Kesembuhan Angga
97 #S2 Permintaan Angga
98 #S2 Jalan jalan
99 #S2 Keseruan Bersama
100 #S2 Kabar Duka
101 #S2 Tertangkap Basah
102 #S2 Pulang
103 #S2 Mengejutkan
104 #S2 Kebahagiaan Keluarga Danuarta
105 #S2 Meminta Pendapat
106 #S2 Menolong
107 #S2 Melaporkan
108 #S2 Di Restauran
109 #S2 Kecemasan Zio
110 #S2 Hari Bahagia #1
111 #S2 Hari bahagia #2
112 #S2 Kedatangan Ibu Reni
113 #S2 Keputusan
114 #S2 Persiapan Berangkat
115 #S2 Kepergian Zio dan Kelahiran Putra Ferdi
116 #S2 Kelahiran putri pertama Zio
117 Awal Mula
118 Makan Bersama
119 Berkunjung
120 Pertama masuk Kantor
121 Bertemu
122 Pertemuan
123 Kabar dari Kampung
124 Sampai Di Kampung
125 Ganan dan Maura
126 Permintaan
127 Pernikahan
128 Dirawat
129 Pemakaman
130 Merasa bingung
131 Laporan
132 Ditinggal pulang
133 Di Toko
134 Makan satu piring
135 Ke Gunung
136 Bertemu
137 Mempermalukan
138 Meninggalkan Kampung
139 Pulang Ke Rumah
140 Berangkat Ke Kota
141 Di Restoran
142 Pertemuan
143 Berdiam diri
144 Salah Tingkah
145 Dikejutkan
146 Rasa Malu
147 Dikerjain
148 Penasaran
149 Terbongkar
150 Ungkapan
151 Bertemu Kakek
152 Maura menerima permintaan Ganan
153 Kabar Duka
154 Pertemuan
155 Mencari Ide
156 Malam spesial
157 Tidak Disangka
158 Pertemuan
159 Jebakan
160 Kepergok
161 Ketahuan
162 Dikejutkan
163 Menjadi Sekretaris
164 Kumpul Bersama
165 Kejutan
166 Bercerita
167 Terkejut
168 Jatuh Sakit
169 Geram
170 Bertemu dengan Gadis
171 Bertemu Teman Kerja
172 Memilih Jawaban
173 Di Mall
174 Seperti Tommy and Jerry
175 Tertukar
176 Berangkat Ke Bandara
177 Sampai Di Korea Selatan
178 Sampai Di Hotel
179 Mencari Makanan
180 Ungkapan Rasa
181 Akan perasaan
182 Merasa senang
183 Mendaftar Pekerjaan
184 Perasaan Cemas Dan Khawatir
185 Kaget
186 Merasa Sakit Hati
187 Penasaran
188 Kedinginan
189 Perasaan Zeil
190 Penyesalan
191 Ungkapan
192 Menunggu Jadwal Penerbangan
193 Sudah Sampai Di Negeri Formosa
194 Bertemu Sahabat
195 Pertemuan Yang Bahagia
196 Menginap
197 Kecemasan Tirta
198 Perawatan
199 Pertemuan Terakhir
200 Sudah Sampai
201 Penasaran
202 Diluar Dugaan
203 Bersiap siap
204 Berangkat Ke Acara Pernikahan
205 Perasaan Cemas
206 Hari pernikahan #1
207 Hari Pernikahan #2
208 Hari Pernikahan #3
209 Ijab Qobul
210 Amarah Ganan
211 Tidak Disangka
212 Ketahuan
213 Merasa Canggung
214 Salah tingkah
215 Jalan Jalan Pagi
216 Meminta Izin
217 Bersiap siap untuk pulang
218 Perasaan yang sangat lega
219 Semakin Gugup
220 Merasa Bahagia
221 Rencana Liburan
222 Ketahuan
223 Menyesal
224 Meminta Maaf
225 Kebersamaan
226 Menginap
227 Di Ruang Rapat
228 Makan Siang Bersama
229 Khawatir
230 Permintaan kedua orang tua
231 Kejutan dihari pernikahan
232 Ingin Segera Berdamai
233 Tidak Berdaya
234 Masa Lalu
235 Permintaan yang menyulitkan
236 Perubahan
237 Mencari ide
238 Bau Tidak Enak
239 Periksa Kandungan
240 Mendekati Resepsi Pernikahan
241 Keluar Malam
242 Bertemu gadis kecil
243 Permintaan pergi ke gunung
244 Tergoda dengan buah duren
245 Memanjat Pohon Durian
246 Diperhatikan
247 Zeil dan Alfan yang gelisah
248 Kebahagiaan Alfan dan Zeil
249 Zeil yang gugup
250 Malam yang bahagia untuk Zeil dan Alfan
251 Ketahuan
252 Perubahan istri Tirta
253 Pergi ke rumah sakit untuk periksa
254 Merasa pusing
255 Siap siap untuk pulang
256 Panik akan berita yang didapatkan
257 Curiga
258 Bertemu seseorang
259 Terkejut
260 Pertemuan yang menegangkan
261 Merasa lega
262 Kumpul bersama
263 Akhir dari sebuah kisah
264 PENGUMUMAN
265 Bonus chapter #1
266 Bonus Chapter#2
267 Bonus Chapter#3
268 Bonus Chapter #4
269 Bonus Chapter#5
270 Bonus Chapter#6
271 PENGUMUMAN
272 Bonus Chapter #7
273 Bonus Chapter#8
274 Bonus Chapter#9
275 Bonus Chapter#10
276 Bonus Chapter#11
277 Bonus Chapter #12
278 Bonus Chapter#13
279 Bonus Chapter #14
280 Bonus Chapter #15
281 Bonus Chapter #16
282 Pengumuman
283 PENGUMUMAN
284 PENGUMUMAN
285 PENGUMUMAN
286 Promo Novel Baru
Episodes

Updated 286 Episodes

1
Panti Asuhan
2
Merasa kehilangan sahabat
3
Orang Tua Asuh
4
Pingsan
5
Surat dari Zio
6
Pertama Kerja
7
Kedatangan Tamu
8
Berhenti Bekerja Di Restauran
9
Merasa Tertekan
10
Pekerjaan Baru
11
Di Rumah Ferdi
12
Rencana Tuan Wilyam
13
Rencana Perjodohan
14
Dipaksa Menikah
15
Makan Malam
16
Hari Pernikahan
17
Salah Tingkah
18
Tidak Bersemangat
19
Merasa Curiga
20
Masuk Ke Perusahaan
21
Perubahan Angga
22
Merasa Malu
23
Kedatangan Sahabat
24
Angga mengerjai Qinan
25
Pertemuan#1
26
Pertemuan#2
27
Ketahuan
28
Menginap Di Panti
29
Tumbuh Rasa
30
Di Rumah Sakit
31
Di Klinik
32
Kumpul Bersama Sahabat
33
Kesembuhan Angga
34
Merasa Bahagia
35
Berpamitan Pulang
36
Kepulangan Angga dan Qinan
37
Kepulangan Zio
38
Memberi Kejutan#1
39
Memberi Kejutan#2
40
Memberi Kejutan#3
41
Ferdi Khawatir
42
Pertemuan Zio, Qinan, dan Tiara
43
Qinan Kecelakaan
44
Qinan Membutuhkan Donor Darah
45
Qinan Koma
46
Amarah Tuan Danu
47
Di Kantor Polisi
48
Mendapatkan Informasi
49
Qinan Lupa Ingatan #1
50
Lupa Ingatan#2
51
Angga gelisah
52
Kekesalan Angga
53
Qinan Sudah Pulih
54
Qinan Pulang Dari Rumah Sakit
55
Zio Mengajak Ferdi Menginap Di Panti
56
Ferdi Dan Zio Sudah Sampai Di Panti
57
Zio Bertemu Nara
58
Angga Jatuh Cinta
59
Kebahagiaan Angga dan Qinan
60
Kebersamaan Di Panti
61
Kecelakaan Tuan Danu
62
Terbongkar Setatus Qinan
63
Merasa Kehilangan
64
Kesedihan
65
Kecurigaan
66
Ketegaran Zio
67
Rindu Ibu Asuh
68
Membongkar Masa Lalu
69
Penjelasan Tuan Wilyam
70
Qinan Di Culik
71
Mencari Qinan
72
Merasa Lega
73
Permintaan Qinan
74
Bertemu Teman Lama
75
Kebahagiaan Ferdi
76
Pertemuan Di Rumah Tuan Danu
77
Ferdi Merasa Malu
78
Kepergian Zio, Pernikahan Ferdi, Dan Kelahiran Putera Angga Dan Qinan
79
Pengumuman
80
Pengumuman ke 2
81
#S2 Liburan
82
#S2 Bencana Alam
83
#S2 Pencarian
84
#S2 Terdampar
85
#S2 Kekhawatiran
86
#S2 Perubahan Angga
87
#S2 Pulang Ke Rumah Ibu Romlah
88
#S2 Kedatangan Pak RT
89
#S2 Masuk Rumah Sakit
90
#S2 Harapan Qinan
91
#S2 Qinan Pingsan
92
#S2 Kedatangan Ferdi dan Zio
93
#S2 Amarah Ferdi.
94
#S2 Kecemasan
95
#S2 Angga Sadarkan Diri
96
#S2 Kesembuhan Angga
97
#S2 Permintaan Angga
98
#S2 Jalan jalan
99
#S2 Keseruan Bersama
100
#S2 Kabar Duka
101
#S2 Tertangkap Basah
102
#S2 Pulang
103
#S2 Mengejutkan
104
#S2 Kebahagiaan Keluarga Danuarta
105
#S2 Meminta Pendapat
106
#S2 Menolong
107
#S2 Melaporkan
108
#S2 Di Restauran
109
#S2 Kecemasan Zio
110
#S2 Hari Bahagia #1
111
#S2 Hari bahagia #2
112
#S2 Kedatangan Ibu Reni
113
#S2 Keputusan
114
#S2 Persiapan Berangkat
115
#S2 Kepergian Zio dan Kelahiran Putra Ferdi
116
#S2 Kelahiran putri pertama Zio
117
Awal Mula
118
Makan Bersama
119
Berkunjung
120
Pertama masuk Kantor
121
Bertemu
122
Pertemuan
123
Kabar dari Kampung
124
Sampai Di Kampung
125
Ganan dan Maura
126
Permintaan
127
Pernikahan
128
Dirawat
129
Pemakaman
130
Merasa bingung
131
Laporan
132
Ditinggal pulang
133
Di Toko
134
Makan satu piring
135
Ke Gunung
136
Bertemu
137
Mempermalukan
138
Meninggalkan Kampung
139
Pulang Ke Rumah
140
Berangkat Ke Kota
141
Di Restoran
142
Pertemuan
143
Berdiam diri
144
Salah Tingkah
145
Dikejutkan
146
Rasa Malu
147
Dikerjain
148
Penasaran
149
Terbongkar
150
Ungkapan
151
Bertemu Kakek
152
Maura menerima permintaan Ganan
153
Kabar Duka
154
Pertemuan
155
Mencari Ide
156
Malam spesial
157
Tidak Disangka
158
Pertemuan
159
Jebakan
160
Kepergok
161
Ketahuan
162
Dikejutkan
163
Menjadi Sekretaris
164
Kumpul Bersama
165
Kejutan
166
Bercerita
167
Terkejut
168
Jatuh Sakit
169
Geram
170
Bertemu dengan Gadis
171
Bertemu Teman Kerja
172
Memilih Jawaban
173
Di Mall
174
Seperti Tommy and Jerry
175
Tertukar
176
Berangkat Ke Bandara
177
Sampai Di Korea Selatan
178
Sampai Di Hotel
179
Mencari Makanan
180
Ungkapan Rasa
181
Akan perasaan
182
Merasa senang
183
Mendaftar Pekerjaan
184
Perasaan Cemas Dan Khawatir
185
Kaget
186
Merasa Sakit Hati
187
Penasaran
188
Kedinginan
189
Perasaan Zeil
190
Penyesalan
191
Ungkapan
192
Menunggu Jadwal Penerbangan
193
Sudah Sampai Di Negeri Formosa
194
Bertemu Sahabat
195
Pertemuan Yang Bahagia
196
Menginap
197
Kecemasan Tirta
198
Perawatan
199
Pertemuan Terakhir
200
Sudah Sampai
201
Penasaran
202
Diluar Dugaan
203
Bersiap siap
204
Berangkat Ke Acara Pernikahan
205
Perasaan Cemas
206
Hari pernikahan #1
207
Hari Pernikahan #2
208
Hari Pernikahan #3
209
Ijab Qobul
210
Amarah Ganan
211
Tidak Disangka
212
Ketahuan
213
Merasa Canggung
214
Salah tingkah
215
Jalan Jalan Pagi
216
Meminta Izin
217
Bersiap siap untuk pulang
218
Perasaan yang sangat lega
219
Semakin Gugup
220
Merasa Bahagia
221
Rencana Liburan
222
Ketahuan
223
Menyesal
224
Meminta Maaf
225
Kebersamaan
226
Menginap
227
Di Ruang Rapat
228
Makan Siang Bersama
229
Khawatir
230
Permintaan kedua orang tua
231
Kejutan dihari pernikahan
232
Ingin Segera Berdamai
233
Tidak Berdaya
234
Masa Lalu
235
Permintaan yang menyulitkan
236
Perubahan
237
Mencari ide
238
Bau Tidak Enak
239
Periksa Kandungan
240
Mendekati Resepsi Pernikahan
241
Keluar Malam
242
Bertemu gadis kecil
243
Permintaan pergi ke gunung
244
Tergoda dengan buah duren
245
Memanjat Pohon Durian
246
Diperhatikan
247
Zeil dan Alfan yang gelisah
248
Kebahagiaan Alfan dan Zeil
249
Zeil yang gugup
250
Malam yang bahagia untuk Zeil dan Alfan
251
Ketahuan
252
Perubahan istri Tirta
253
Pergi ke rumah sakit untuk periksa
254
Merasa pusing
255
Siap siap untuk pulang
256
Panik akan berita yang didapatkan
257
Curiga
258
Bertemu seseorang
259
Terkejut
260
Pertemuan yang menegangkan
261
Merasa lega
262
Kumpul bersama
263
Akhir dari sebuah kisah
264
PENGUMUMAN
265
Bonus chapter #1
266
Bonus Chapter#2
267
Bonus Chapter#3
268
Bonus Chapter #4
269
Bonus Chapter#5
270
Bonus Chapter#6
271
PENGUMUMAN
272
Bonus Chapter #7
273
Bonus Chapter#8
274
Bonus Chapter#9
275
Bonus Chapter#10
276
Bonus Chapter#11
277
Bonus Chapter #12
278
Bonus Chapter#13
279
Bonus Chapter #14
280
Bonus Chapter #15
281
Bonus Chapter #16
282
Pengumuman
283
PENGUMUMAN
284
PENGUMUMAN
285
PENGUMUMAN
286
Promo Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!