****
Di rumah tuan Wilyam.
Ferdi sedang dalam keadaan bingung untuk mencari solusi sahabatnya. Berbagai saran yang Ferdi berikan kepada tuan Wilyam namun tidak diterimanya. Ferdi pun menyerah untuk memberi saran, karena yang pasti putra Wilyam akan menentangnya. Tiba tiba tuan Wilyam menemukan ide atau cara agar putra nya sembuh dari sakitnya maupun depresi yang dialami.
"Fer, bagaimana kalau Angga menikah,jika Angga menikah maka setiap harinya maupun setiap waktunya ada yang mengawasi dan merawatnya." Tapi.. tiba tiba fikiran tuan Wilyam membuyar karena mungkin harapannya tipis mendapatkan seorang wanita yang tulus untuk menjadi istrinya.Fikir tuan Wilyam.
"Tapi kenapa om?" tanya Ferdi penasaran.
"Tapi apakah ada seorang wanita yang mau menikah dengan Angga dengan tulus, sedangkan sekarang Angga menjadi lebih keras hatinya. Dan apakah Angga mau menikah, sedangkan Angga masih belum siap untuk menikah sejak kejadian waktu lampau yang ditinggalkan oleh pacarnya demi lelaki yang lebih kaya dari Angga. Karena dulu om pernah dititik bawah hampir mengalami kehancuran di perusahaan om, dan diwaktu itulah pacar Angga meninggalkannya, Angga menjadi frustasi karena disaat dia sedang susah justru ditinggalkan pergi. Dan sekarang Angga harus mengalami ujian yang berat lagi, sebuah kecelakaan yang menimpanya dan mengalami kelumpuhan membuat Angga menjadi shok dan depresi. Om benar benar bingung untuk mencari jalan keluarnya. Apakah kamu bisa memberi solusi yang tepat Ferdi," ucap tuan Wilyam dengan perasaan yang tidak bisa ditulis.
"Ferdi yakin, pasti ada seorang wanita yang dikirimkan Tuhan untuk merawat Angga dengan tulus. percayalah dengan Ferdi, bagaimana kalau om membuat agenda penerimaan calon istri Angga tetapi melalui mulut ke mulut,jadi tidak akan menjadi bahan berita yang populer." Jawab Ferdi menegaskan.
"Solusi yang kamu berikan kepada om sangatlah tepat.Tapi om rasa tanpa adanya imbalan seperti tidak akan pernah berhasil, maka akan om tawarkan dengan imbalan sebanyak-banyaknya diatas nominal sekian.Jadi mulai besok kamu bisa mencoba untuk menjadi penggosip." Ucap tuan Wilyam disertai senyum.
"Aku harus jadi emak emak rempong yang suka menjadi penggosip om," jawab Ferdi sambil bergidik ngeri.
"Tentu saja, bukankah kamu pandai berakting?" demi sahabatmu kamu pasti mampu melakukannya. sekarang pergilah kedapur temui pelayan dibelakang, om yakin diantara pelayan pasti ada yang bisa dipercaya untuk menyampaikan pesan dari om," jawab tuan Wilyam meyakinkan.
"Demi Angga ,Ferdi akan selalu ada untuk persahabatan, dan untuk Ferdi akan selalu siap membantu om dalam keadaan susah." Ucap Ferdi meyakinkan.
Setelah tugas selesai Ferdi langsung pamit untuk pulang, karena sudah larut malam, perasaan Ferdi tidak enak karena kefikiran ayahnya.
"Om, Ferdi pamit pulang ya om, besok Ferdi datang lagi kemari untuk mengetahui perkembangannya. Dan satu lagi, om harus menyampaikan kepada Angga bahwa Angga harus siap menikah dengan wanita pilihan om sendiri." Ucap Ferdi mengingatkan.
"Terimakasih ya fer,kamu selalu ada waktu untuk Angga." Ucap tuan Wilyam.
Ferdi hanya mengangguk dan tersenyum sambil melangkahkan kakinya untuk pulang. Sedangkan tuan Wilyam menemui anaknya yang sedang berada dikamar.
"Angga, apa boleh papa menanyakan sesuatu padamu nak," ucap tuan Wilyam dengan tatapan serius.
"Katakanlah," apa yang akan papa sampaikan untuk Angga. Jawab Angga datar.
"Sebelumnya papa ingin meminta maaf kepadamu sebelum papa mengatakannya, sebenarnya papa ingin kamu agar cepat menikah. Papa selalu kefikiran akan dirimu nak, papa sudah tua dan siapa yang akan merawatmu dan memantau kesehatan kamu. Apakah kamu mau papa nikahkan dengan seorang wanita pilihan papa,karena papa takut ketika papa sudah tidak bisa merawatmu Angga. Apa kamu tidak kasihan dengan papa kamu ini yang sudah tua ini nak," ucap tuan Wilyam memohon. Sedangkan Angga diam diri, ingin memberontak namun tidak bisa dan akhirnya Angga pasrah dengan keputusan papa nya.
"Semua terserah dengan keputusan papa dan Angga ada permintaan, apakah papa mau mengabulkannya?" jawab Angga datar.
"Benarkah," kamu mau menerima permintaan papa, terimakasih Angga,karena papa ingin kamu cepat sembuh seperti sedia kala,dan papa juga akan mengabulkan permintaan kamu. Katakanlah apa yang kamu inginkan." Ucap tuan Wilyam dengan perasaan tenang.
"Angga ingin ada perjanjian setelah sudah sembuh maka Angga akan menceraikannya. Apakah papa sanggup memenuhi permintaan Angga?" jawab Angga dengan penekanan.
"Tapi nak.. bukankah perceraian sangat dibenci Agama." Ucap tuan Wilyam lesu.
"Terserah papa mau atau tidaknysemua ada pada diri papa, menikah dengan orang yang tidak dikenal bahkan tidak saling cinta, lalu apa gunanya Pa, bukankah itu sangat menyakitkan." Ucap Angga menekan.
Sedangkan tuan Wilyam bingung dengan permintaan Angga, namun dengan cara apa lagi kalau bukan untuk menikahkan putranya. Angga mau menerima permintaan ayahnya saja sudah sangat bersyukur ,mau tidak mau permintaan Angga akan dipenuhi dari pada bertolak belaka. Fikir Angga.
"Baik lah Angga,,, papa akan menerima permintaan kamu, papa sangat senang karena akhirnya kamu mau menikah. Jadi akan papa segera mencarikan wanita yang baik, cantik dan cerdas untukmu." Ucap tuan Wilyam dengan perasaan tenang.
Perasaan tuan Wilyam menjadi lega, apa yang diharapkan kini pada akhirnya mendapatkan titik terang, meski belum sepenuhnya terlaksanakan.
Waktu pun telah berlalu, namun tuan Wilyam belum mendapatkan seorang wanita yang layak untuk dijadikan istri putranya. Tuan Wilyam mencari calon menantu juga tidak sembarang seorang wanita, setiap wanita yang datang untuk memperkenalkan diri harus melalui penyeleksian. Begitu juga dengan Ferdi tidak pernah lupa mencarikan sosok wanita untuk sahabatnya, namun lagi dan lagi usaha Ferdi tidak menbuahkan hasil. Ferdi pun terkadang ingin menyerah namun teringat akan keadaan sahabatnya yang sangat memprihatinkan.
Ferdi pun berusaha meminta bantuan kepada kepala pelayan tuan Wilyam agar bisa memberi solusi untuk mencarikan seorang wanita yang sesuai kriteria tuan Wilyam. Tuan Wilyam tidak memberatkan status calon menantunya, cukup menjadi seorang wanita yang baik, pintar dan bertanggung jawab itu sudah cukup, tidak harus berharta dan bertahta. Ferdi pun mencoba menemui kepala pelayan tuan Wilyam agar misi yang terakhir menemukan titik terang.
"Pak mus, apakah ada waktu untukku sejenak." Ucap Ferdi.
"Maaf tuan muda, silahkan jika ada yang mau tuan muda katakan." Jawab pak Mus.
"Pak Mus bisakah membantuku untuk mencarikan seorang wanita untuk Angga." Ucap Ferdi dengan penuh harap.
"Baik tuan," akan saya usahakan titah tuan muda." Jawab pak Mus.
"Terimakasih Pak Mus, jika sudah menemukan seseorang yang tepat maka bawalah ke hadapan Paman Wilyam. Pastikan wanita itu baik, pintar, cerdas, dan mau bertanggung jawab." Ucap Ferdi.
"Baik tuan," akan saya usahakan untuk tuan muda Angga." Jawab pak Mus.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 286 Episodes
Comments
Wirda Wati
aku pengennya Zip dan qinan berjodoh.
tanya authort dulu....
🤣🤣🤣🤣
Firasatku qinan utk Angga..
ibu asuhnya mengambil keuntungan dibalik itu 🙏
2023-01-31
0
Asih Ningsih
ya pada saatnya Qinan pasti yg jdi istrinya.
2022-08-09
0
Eni Trisnawati Mmhe Winvan
di zaman sekarang ini mana ada perempuan baik pintar dan tanggung jawab buat di jadiin istri orang lumpuh terkecuali di novel atau di film
2022-05-13
0