Pingsan

Dirumah ibu Leni.

Qinan sangat bahagia karena sudah lulus sekolah dan mendapatkan prestasi yang gemilang, Qinan tidak akan menyia-nyiakan kesempatan emas. Qinan menyusun berkas berkas yang akan dikumpulkan untuk pendaftaran di Universitas Xxx yang terbilang elit, Qinan tidak pernah merasa minder dengan statusnya maupun keadaannya yang kurang mampu. Dengan keterbatasan ekonomi Qinan tidak menyia nyiakan waktunya untuk bekerja demi memenuhi kebutuhannya maupun kebutuhan kluarga nya.

Tibalah waktunya Qinan bersiap siap untuk berangkat mendaftarkan diri di kampus dan mencari pekerjaan.

"Ibu, Qinan berangkat dulu bu, soalnya Qinan mau mencari pekerjaan setengah waktu untuk biaya kuliah Qinan dan kebutuhan dirumah. Apakah ibu mengizinkan? " Tanya Qinan dengan perasaan cemas.

"Terserah kamu saja, tapi ingat nomer satu mencari pekerjaan. Karena tanpa pekerjaan kita tidak bisa makan." Ucap ibu Leni ketus.

"Qinan mengerti bu, doakan Qinan ya bu, semoga Qinan berhasil dia duanya, antara kerjaan dan kuliah." Ucap Qinan semangat, sedangkan Meika menatapnya dengan sinis.

"Serius kamu mau mendaftar di Universitas Xxx, apa kamu yakin akan diterima, disana lawan kamu anak pengusaha semua loh, kamu mau pakai gengsi yang mana, lihat dong penampilan kamu baju aja itu itu terus. Kalau aku pasti bisa mengimbangi penampilan mereka mereka, secara aku kan suka fashion dan berdandan. Lah kamu, bulukan gitu, mana ada yang mau berteman sama kamu." Ejek Meika, namun tidak ditanggapi oleh Qinan.

"Qinan berangkat bu," ucap Qinan sambil mencium punggung tangan ibu Leni dan pergi meninggalkan rumah.

Sesampai di kampus Qinan masuk dalam ruangan yang dikhususkan pendaftaran jalur prestasi, Qinan dengan percaya diri masuk den menyapa petugas dibagian pendaftaran. Dan setelah diberi berbagai pertanyaan Qinan menjawabnya dengan sempurna dan petugas pun mengatakan kalau Qinan diterima di kampus Xxx tanpa syarat yang berat, selama Qinan mengabdi menuntut ilmu di kampus Xxx tanpa dimintai pembayaran sepersen pun. Bahkan jika Qinan semakin menunjukkan keberhasilannya maka Qinan akan mendapatkan kesempatan naik level. Naik level yang dimaksud bisa masuk ke perusahaan mana pun. Karena kampus Xxx dikuasi oleh perusahaan besar di dalam negeri.

Perasaan bahagia kini Qinan mendapatkannya, apa yang Qinan harapkan kini telah tercapai, Qinan berjalan tanpa menyadari keberadaan Meika yang sedang sibuk menyusun berkas untuk pendaftaran. Tapi tiba tiba Qinan menabrak seseorang yang tidak dikenalnya.

Bruuuug...

"Aduh, maaf maaf saya tidak sengaja." Ucap Qinan dengan rasa bersalah.

"Kalau jalan itu lihat lihat, punya mata tidak." Ucap pria asing ketus.

"Saya punya mata pak, tadi saya teledor." Jawab Qinan polos.

Dasar wanita sukanya mencari masalah. Gumam pria asing sambil geleng geleng dan meninggalkan Qinan.

Ganteng sih, tapi Sombong. Gumam Qinan.

Qinan akhirnya menyadari disudut tangga ada Meika dan menghampirinya.

"Meika.. kamu mau mendaftar juga di kampus Xxx." Tanya Qinan polos.

"Ya iya lah, emang kamu tidak mampu untuk mendaftar disini, dan hanya menghalu masuk di halaman kampus ini." Ucap Meika ketus.

"Benar ucapanmu Meika, aku terlalu halu untuk masuk di kampus ini, tapi tidak mengapa jika perasaan halu ku bisa menjadi nyata." Ucap Qinan dengan penuh percaya diri.

"Aduh mending kamu pergi jauh dari sini deh, dari pada mataku menjadi buram melihat penampilan kamu yang tidak layak." Ucap Meika mengejek sambil tertawa dan diikuti oleh teman teman Meika. Qinan tidak meresponnya bagi Qinan lebih aman diejek dari pada disanjung, karena jika disanjung harus bisa mempertahankan agar tidak dituding dengan buruk, namun jika diejek bisa merubahnya pelan pelan tapi pasti. Fikir Qinan.

Persoalan mendaftar kini sudah terselesaikan tinggal persoalan mencari pekerjaan, karena tanpa bekerja Qinan tidak bisa kuliah. Karena untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari Qinan harus bekerja, disamping itu juga Qinan harus menyetor sebagian

gajinya untuk Meika dan ibu nya.

Qinan berjalan kaki menyusuri toko toko untuk mendapatkan pekerjaan, namun tidak ada satu toko pun yang menerima pekerja. Qinan merasa putus asa dan waktu pun sudah hampir sore Qinan masih berjalan dengan lesu, karena sedari pulang dari kampus Qinan belum makan, perasaan lapar pun mengundang. Namun tetap saja berjalan kaki tetapi tidak bisa dipungkiri tubuh Qinan terasa lemas dan lelah. Qinan akhirnya berhenti dan beristirahat didepan Restauran terbesar dan paling elit di dalam Negeri. Qinan meluruskan kakinya karena terasa pegal ditambah rasa haus, Qinan hanya kipas kipas dengan bukunya agar rasa hausnya berkurang.

Saat Qinan mau berdiri tiba tiba tubuh Qinan menjadi lemas dan tidak bisa menjaga keseimbangannya, karena tidak kuat untuk berdiri tubuh Qinan pun terjatuh, namun disaat itu juga ada seorang pria yang melihat Qinan dan dengan sigap pria tersebut menangkap tubuh Qinan. Qinan pun pingsan dipangkuan pria asing tersebut.

"Aduh, pingsan lagi." Ucap pria asing dengan cemas.

Pria tersebut akhirnya membawa Qinan ke klinik terdekat, setelah sampai di klinik, dokter memeriksa keadaan Qinan.

"Bagaimana keadaannya dokter? " ucap pria asing dengan perasaan cemas.

"Keadaannya baik baik saja dan tidak kenapa kenapa, hanya saja kurang cairan, mungkin kurang minum mbak nya, pasien juga sudah sadarkan diri." Jawab dokter.

Terimakasih dokter, ucap pria asing dengan perasaan tenang.Pria asing tersebut pun langsung pergi ke mini market terdekat untuk membeli air minum dan makanan ringan, setelah itu pria asing tersebut menemui Qinan didalam ruangan dalam posisi berbaring.

"Bagaimana keadaanmu, ini aku bawakan air minum dan makanan ringan, sepertinya kamu sedari tadi menahan haus dan lapar." Ucap pria asing.

"Dari mana tuan mengetahui jika saya sedang lapar dan haus." Jawab Qinan polos.

"Dari dokter, kata dokter kamu kekurangan cairan. Memang kamu dari mana sehingga tubuhmu menjadi dehidrasi." Ucap pria asing tersebut.

Qinan sembari makan dan menjawab pertanyaan dari pria asing tersebut, dan Qinan akhirnya menceritakan semuanya.

"Tadi pagi saya pergi ke kampus Xxx mau mendaftar menjadi mahasiswi baru. Setelah saya diterima menjadi mahasiswi, lalu saya pergi mencari pekerjaan. Karena jika saya tidak mendapatkan pekerjaan maka saya tidak bisa melanjutkan kuliah. Sepanjang perjalanan dari kampus saya jalan kaki karena mengingat saya tidak mempunyai kendaraan. Dan setelah saya berada didepan Restauran Merpati Jaya tubuh saya terasa lemas dan setelah itu saya tidak ingat apa apa." Jawab Qinan sambil menunduk.

"Jangan panggil aku tuan karena aku bukan orang terhormat,panggil saja kak Ferdi. Apakah kamu mau bekerja di tempat kakak,soalnya Restauran kakak sekarang sedang membutuhkan pekerja.Syaratnya mudah Jujur dan disiplin." Ucap Ferdi.

"Kakak punya restauran, wah hebat sekali. Benar nih restauran kakak membutuhkan pekerja,tapi bukan karena kasihan kan? " ucap Qinan dengan perasaan senang.

"Benar kok, kakak sedang mencari pekerja wanita untuk melayani para tamu. Oh ya nama kamu sendiri siapa?" ucap Ferdi

"Nama saya Qinan kak," jawab Qinan.

Deg... Ferdi kaget mendengar jawaban Qinan.

"Nama kamu Qinan?" tanya Ferdi.

"Benar kak, nama saya Qinan Mauza.Ada apa kak?" Jawab Qinan penasaran.

"Aaah tidak, kakak hanya teringat dengan adik kakak, namanya hampir sama denganmu. mungkin jika adik kakak masih ada, mungkin sekarang sudah sebesar kamu." Pungkas Ferdi.

"Oooh adik kak Ferdi sudah tidak ada, maafkan Qinan ya kak, jika sudah membuat kakak menjadi sedih. Qinan mau mengucapkan terimakasih banyak kalau kak Ferdi sudah menolong Qinan." Ucap Qinan dengan perasaan tidak enak.

"Tidak apa apa, justru kakak setelah bertemu denganmu rasa rindu kakak dengan adik kakak terobati.wajah kamu sangat teduh seperti mendiang Ibuku. Aah sudah lah sekarang sudah malam, kakak antar kamu sampai rumah kamu ya, tidak baik seorang wanita dijalanan sendiri."Ucap Ferdi.

"Tapi kak, Qinan bisa kok pulang sendiri, kan bisa naik taxi." Ucap Qinan bohong.

Aduh kenapa aku mesti bohong lagi, sudah tau tadi aku jalan kaki dari kampus. Mana ada uang untuk membayar taxi, yang ada aku diketawain. Gumam Qinan.

"Kamu sangat lucu Qinan, bukankah kamu jalan kaki sepanjang jalan? " sudah lah ayo kakak antar pulang, tidak usah menolak." Ucap Ferdi, sedangkan Qinan senyum senyum sambil garuk garuk kepala yang tidak gatal.

Qinan pun masuk kedalam mobil, Qinan takjub melihat mobil Ferdi yang sangat mewah.

"Waaaah rupanya kakak orang kaya ya, mobilnya sangat bagus dan nyaman. Pasti harganya sangat mahal, kapan Qinan bisa sukses seperti kak Ferdi ya,, kak Ferdi benar benar hebat." Ucap Qinan.

"Terlalu berlebihan kamu Qin, ini semua bukan punya kak Ferdi tetapi milik Ayah kak Ferdi, kakak tidak mempunyai apa apa."Ucap Ferdi merendah diri.

"Tapi tentu saja, kakak ikut mengelolanya. Sedangkan Qinan bisa mendapat pekerjaan saja sudah sangat bersyukur dan senang, karena Qinan bukan dari golongan orang yang punya. Maka dari itu Qinan ingin berusaha dan mengejar cita cita, agar bisa sukses seperti kak Ferdi." Ucap Qinan.

Terpopuler

Comments

Sunarmi Narmi

Sunarmi Narmi

Kisah nyata sperti Qinan bnyak lo thor didunia Nyata..kdang lihat nyesek jg...tpi gimana lgi kita beda rumah dn si anak kdang ngak mau dibantu dgn alasan bls budi krn sdh mau adopsi/ jdi ortu asuh....🥴🥴🥴🥴🤕🤕

2023-06-10

0

Wirda Wati

Wirda Wati

semoga qinan ketemu saudaranya.
peringatan utk kita yg ambil anak asuh bukan untuk dijadikan pelayan.
kalau TDK mampu membahagiakannya jangan diambil.
mungkin qinal lebih bahagia di panti.

2023-01-31

0

Fadillah Ahmad

Fadillah Ahmad

pingsan lagi? emang sebelumnya qinan pernah pingsan apa di toko itu? dan orang yang menangkap tubuh qinan itu, apa pernah lihat qinan pingsan? beda loh artinya kata kata "pingsan lagi" itu sama kata *pingsan" aja contoh "aduh pingsan lagi" itu tanda nya orang itu udh pernah lihat dia pingsan sebelum ini,dan kalau kata "aduh pingsan" itu tanda nya dia tidak mengenal orang yang pingsan tersebut, jadi beda ya artinya nya "aduh pingsan lagi" sama "aduh pingsan" mohon di revisi ya.. Terima kasih...

2022-10-24

0

lihat semua
Episodes
1 Panti Asuhan
2 Merasa kehilangan sahabat
3 Orang Tua Asuh
4 Pingsan
5 Surat dari Zio
6 Pertama Kerja
7 Kedatangan Tamu
8 Berhenti Bekerja Di Restauran
9 Merasa Tertekan
10 Pekerjaan Baru
11 Di Rumah Ferdi
12 Rencana Tuan Wilyam
13 Rencana Perjodohan
14 Dipaksa Menikah
15 Makan Malam
16 Hari Pernikahan
17 Salah Tingkah
18 Tidak Bersemangat
19 Merasa Curiga
20 Masuk Ke Perusahaan
21 Perubahan Angga
22 Merasa Malu
23 Kedatangan Sahabat
24 Angga mengerjai Qinan
25 Pertemuan#1
26 Pertemuan#2
27 Ketahuan
28 Menginap Di Panti
29 Tumbuh Rasa
30 Di Rumah Sakit
31 Di Klinik
32 Kumpul Bersama Sahabat
33 Kesembuhan Angga
34 Merasa Bahagia
35 Berpamitan Pulang
36 Kepulangan Angga dan Qinan
37 Kepulangan Zio
38 Memberi Kejutan#1
39 Memberi Kejutan#2
40 Memberi Kejutan#3
41 Ferdi Khawatir
42 Pertemuan Zio, Qinan, dan Tiara
43 Qinan Kecelakaan
44 Qinan Membutuhkan Donor Darah
45 Qinan Koma
46 Amarah Tuan Danu
47 Di Kantor Polisi
48 Mendapatkan Informasi
49 Qinan Lupa Ingatan #1
50 Lupa Ingatan#2
51 Angga gelisah
52 Kekesalan Angga
53 Qinan Sudah Pulih
54 Qinan Pulang Dari Rumah Sakit
55 Zio Mengajak Ferdi Menginap Di Panti
56 Ferdi Dan Zio Sudah Sampai Di Panti
57 Zio Bertemu Nara
58 Angga Jatuh Cinta
59 Kebahagiaan Angga dan Qinan
60 Kebersamaan Di Panti
61 Kecelakaan Tuan Danu
62 Terbongkar Setatus Qinan
63 Merasa Kehilangan
64 Kesedihan
65 Kecurigaan
66 Ketegaran Zio
67 Rindu Ibu Asuh
68 Membongkar Masa Lalu
69 Penjelasan Tuan Wilyam
70 Qinan Di Culik
71 Mencari Qinan
72 Merasa Lega
73 Permintaan Qinan
74 Bertemu Teman Lama
75 Kebahagiaan Ferdi
76 Pertemuan Di Rumah Tuan Danu
77 Ferdi Merasa Malu
78 Kepergian Zio, Pernikahan Ferdi, Dan Kelahiran Putera Angga Dan Qinan
79 Pengumuman
80 Pengumuman ke 2
81 #S2 Liburan
82 #S2 Bencana Alam
83 #S2 Pencarian
84 #S2 Terdampar
85 #S2 Kekhawatiran
86 #S2 Perubahan Angga
87 #S2 Pulang Ke Rumah Ibu Romlah
88 #S2 Kedatangan Pak RT
89 #S2 Masuk Rumah Sakit
90 #S2 Harapan Qinan
91 #S2 Qinan Pingsan
92 #S2 Kedatangan Ferdi dan Zio
93 #S2 Amarah Ferdi.
94 #S2 Kecemasan
95 #S2 Angga Sadarkan Diri
96 #S2 Kesembuhan Angga
97 #S2 Permintaan Angga
98 #S2 Jalan jalan
99 #S2 Keseruan Bersama
100 #S2 Kabar Duka
101 #S2 Tertangkap Basah
102 #S2 Pulang
103 #S2 Mengejutkan
104 #S2 Kebahagiaan Keluarga Danuarta
105 #S2 Meminta Pendapat
106 #S2 Menolong
107 #S2 Melaporkan
108 #S2 Di Restauran
109 #S2 Kecemasan Zio
110 #S2 Hari Bahagia #1
111 #S2 Hari bahagia #2
112 #S2 Kedatangan Ibu Reni
113 #S2 Keputusan
114 #S2 Persiapan Berangkat
115 #S2 Kepergian Zio dan Kelahiran Putra Ferdi
116 #S2 Kelahiran putri pertama Zio
117 Awal Mula
118 Makan Bersama
119 Berkunjung
120 Pertama masuk Kantor
121 Bertemu
122 Pertemuan
123 Kabar dari Kampung
124 Sampai Di Kampung
125 Ganan dan Maura
126 Permintaan
127 Pernikahan
128 Dirawat
129 Pemakaman
130 Merasa bingung
131 Laporan
132 Ditinggal pulang
133 Di Toko
134 Makan satu piring
135 Ke Gunung
136 Bertemu
137 Mempermalukan
138 Meninggalkan Kampung
139 Pulang Ke Rumah
140 Berangkat Ke Kota
141 Di Restoran
142 Pertemuan
143 Berdiam diri
144 Salah Tingkah
145 Dikejutkan
146 Rasa Malu
147 Dikerjain
148 Penasaran
149 Terbongkar
150 Ungkapan
151 Bertemu Kakek
152 Maura menerima permintaan Ganan
153 Kabar Duka
154 Pertemuan
155 Mencari Ide
156 Malam spesial
157 Tidak Disangka
158 Pertemuan
159 Jebakan
160 Kepergok
161 Ketahuan
162 Dikejutkan
163 Menjadi Sekretaris
164 Kumpul Bersama
165 Kejutan
166 Bercerita
167 Terkejut
168 Jatuh Sakit
169 Geram
170 Bertemu dengan Gadis
171 Bertemu Teman Kerja
172 Memilih Jawaban
173 Di Mall
174 Seperti Tommy and Jerry
175 Tertukar
176 Berangkat Ke Bandara
177 Sampai Di Korea Selatan
178 Sampai Di Hotel
179 Mencari Makanan
180 Ungkapan Rasa
181 Akan perasaan
182 Merasa senang
183 Mendaftar Pekerjaan
184 Perasaan Cemas Dan Khawatir
185 Kaget
186 Merasa Sakit Hati
187 Penasaran
188 Kedinginan
189 Perasaan Zeil
190 Penyesalan
191 Ungkapan
192 Menunggu Jadwal Penerbangan
193 Sudah Sampai Di Negeri Formosa
194 Bertemu Sahabat
195 Pertemuan Yang Bahagia
196 Menginap
197 Kecemasan Tirta
198 Perawatan
199 Pertemuan Terakhir
200 Sudah Sampai
201 Penasaran
202 Diluar Dugaan
203 Bersiap siap
204 Berangkat Ke Acara Pernikahan
205 Perasaan Cemas
206 Hari pernikahan #1
207 Hari Pernikahan #2
208 Hari Pernikahan #3
209 Ijab Qobul
210 Amarah Ganan
211 Tidak Disangka
212 Ketahuan
213 Merasa Canggung
214 Salah tingkah
215 Jalan Jalan Pagi
216 Meminta Izin
217 Bersiap siap untuk pulang
218 Perasaan yang sangat lega
219 Semakin Gugup
220 Merasa Bahagia
221 Rencana Liburan
222 Ketahuan
223 Menyesal
224 Meminta Maaf
225 Kebersamaan
226 Menginap
227 Di Ruang Rapat
228 Makan Siang Bersama
229 Khawatir
230 Permintaan kedua orang tua
231 Kejutan dihari pernikahan
232 Ingin Segera Berdamai
233 Tidak Berdaya
234 Masa Lalu
235 Permintaan yang menyulitkan
236 Perubahan
237 Mencari ide
238 Bau Tidak Enak
239 Periksa Kandungan
240 Mendekati Resepsi Pernikahan
241 Keluar Malam
242 Bertemu gadis kecil
243 Permintaan pergi ke gunung
244 Tergoda dengan buah duren
245 Memanjat Pohon Durian
246 Diperhatikan
247 Zeil dan Alfan yang gelisah
248 Kebahagiaan Alfan dan Zeil
249 Zeil yang gugup
250 Malam yang bahagia untuk Zeil dan Alfan
251 Ketahuan
252 Perubahan istri Tirta
253 Pergi ke rumah sakit untuk periksa
254 Merasa pusing
255 Siap siap untuk pulang
256 Panik akan berita yang didapatkan
257 Curiga
258 Bertemu seseorang
259 Terkejut
260 Pertemuan yang menegangkan
261 Merasa lega
262 Kumpul bersama
263 Akhir dari sebuah kisah
264 PENGUMUMAN
265 Bonus chapter #1
266 Bonus Chapter#2
267 Bonus Chapter#3
268 Bonus Chapter #4
269 Bonus Chapter#5
270 Bonus Chapter#6
271 PENGUMUMAN
272 Bonus Chapter #7
273 Bonus Chapter#8
274 Bonus Chapter#9
275 Bonus Chapter#10
276 Bonus Chapter#11
277 Bonus Chapter #12
278 Bonus Chapter#13
279 Bonus Chapter #14
280 Bonus Chapter #15
281 Bonus Chapter #16
282 Pengumuman
283 PENGUMUMAN
284 PENGUMUMAN
285 PENGUMUMAN
286 Promo Novel Baru
Episodes

Updated 286 Episodes

1
Panti Asuhan
2
Merasa kehilangan sahabat
3
Orang Tua Asuh
4
Pingsan
5
Surat dari Zio
6
Pertama Kerja
7
Kedatangan Tamu
8
Berhenti Bekerja Di Restauran
9
Merasa Tertekan
10
Pekerjaan Baru
11
Di Rumah Ferdi
12
Rencana Tuan Wilyam
13
Rencana Perjodohan
14
Dipaksa Menikah
15
Makan Malam
16
Hari Pernikahan
17
Salah Tingkah
18
Tidak Bersemangat
19
Merasa Curiga
20
Masuk Ke Perusahaan
21
Perubahan Angga
22
Merasa Malu
23
Kedatangan Sahabat
24
Angga mengerjai Qinan
25
Pertemuan#1
26
Pertemuan#2
27
Ketahuan
28
Menginap Di Panti
29
Tumbuh Rasa
30
Di Rumah Sakit
31
Di Klinik
32
Kumpul Bersama Sahabat
33
Kesembuhan Angga
34
Merasa Bahagia
35
Berpamitan Pulang
36
Kepulangan Angga dan Qinan
37
Kepulangan Zio
38
Memberi Kejutan#1
39
Memberi Kejutan#2
40
Memberi Kejutan#3
41
Ferdi Khawatir
42
Pertemuan Zio, Qinan, dan Tiara
43
Qinan Kecelakaan
44
Qinan Membutuhkan Donor Darah
45
Qinan Koma
46
Amarah Tuan Danu
47
Di Kantor Polisi
48
Mendapatkan Informasi
49
Qinan Lupa Ingatan #1
50
Lupa Ingatan#2
51
Angga gelisah
52
Kekesalan Angga
53
Qinan Sudah Pulih
54
Qinan Pulang Dari Rumah Sakit
55
Zio Mengajak Ferdi Menginap Di Panti
56
Ferdi Dan Zio Sudah Sampai Di Panti
57
Zio Bertemu Nara
58
Angga Jatuh Cinta
59
Kebahagiaan Angga dan Qinan
60
Kebersamaan Di Panti
61
Kecelakaan Tuan Danu
62
Terbongkar Setatus Qinan
63
Merasa Kehilangan
64
Kesedihan
65
Kecurigaan
66
Ketegaran Zio
67
Rindu Ibu Asuh
68
Membongkar Masa Lalu
69
Penjelasan Tuan Wilyam
70
Qinan Di Culik
71
Mencari Qinan
72
Merasa Lega
73
Permintaan Qinan
74
Bertemu Teman Lama
75
Kebahagiaan Ferdi
76
Pertemuan Di Rumah Tuan Danu
77
Ferdi Merasa Malu
78
Kepergian Zio, Pernikahan Ferdi, Dan Kelahiran Putera Angga Dan Qinan
79
Pengumuman
80
Pengumuman ke 2
81
#S2 Liburan
82
#S2 Bencana Alam
83
#S2 Pencarian
84
#S2 Terdampar
85
#S2 Kekhawatiran
86
#S2 Perubahan Angga
87
#S2 Pulang Ke Rumah Ibu Romlah
88
#S2 Kedatangan Pak RT
89
#S2 Masuk Rumah Sakit
90
#S2 Harapan Qinan
91
#S2 Qinan Pingsan
92
#S2 Kedatangan Ferdi dan Zio
93
#S2 Amarah Ferdi.
94
#S2 Kecemasan
95
#S2 Angga Sadarkan Diri
96
#S2 Kesembuhan Angga
97
#S2 Permintaan Angga
98
#S2 Jalan jalan
99
#S2 Keseruan Bersama
100
#S2 Kabar Duka
101
#S2 Tertangkap Basah
102
#S2 Pulang
103
#S2 Mengejutkan
104
#S2 Kebahagiaan Keluarga Danuarta
105
#S2 Meminta Pendapat
106
#S2 Menolong
107
#S2 Melaporkan
108
#S2 Di Restauran
109
#S2 Kecemasan Zio
110
#S2 Hari Bahagia #1
111
#S2 Hari bahagia #2
112
#S2 Kedatangan Ibu Reni
113
#S2 Keputusan
114
#S2 Persiapan Berangkat
115
#S2 Kepergian Zio dan Kelahiran Putra Ferdi
116
#S2 Kelahiran putri pertama Zio
117
Awal Mula
118
Makan Bersama
119
Berkunjung
120
Pertama masuk Kantor
121
Bertemu
122
Pertemuan
123
Kabar dari Kampung
124
Sampai Di Kampung
125
Ganan dan Maura
126
Permintaan
127
Pernikahan
128
Dirawat
129
Pemakaman
130
Merasa bingung
131
Laporan
132
Ditinggal pulang
133
Di Toko
134
Makan satu piring
135
Ke Gunung
136
Bertemu
137
Mempermalukan
138
Meninggalkan Kampung
139
Pulang Ke Rumah
140
Berangkat Ke Kota
141
Di Restoran
142
Pertemuan
143
Berdiam diri
144
Salah Tingkah
145
Dikejutkan
146
Rasa Malu
147
Dikerjain
148
Penasaran
149
Terbongkar
150
Ungkapan
151
Bertemu Kakek
152
Maura menerima permintaan Ganan
153
Kabar Duka
154
Pertemuan
155
Mencari Ide
156
Malam spesial
157
Tidak Disangka
158
Pertemuan
159
Jebakan
160
Kepergok
161
Ketahuan
162
Dikejutkan
163
Menjadi Sekretaris
164
Kumpul Bersama
165
Kejutan
166
Bercerita
167
Terkejut
168
Jatuh Sakit
169
Geram
170
Bertemu dengan Gadis
171
Bertemu Teman Kerja
172
Memilih Jawaban
173
Di Mall
174
Seperti Tommy and Jerry
175
Tertukar
176
Berangkat Ke Bandara
177
Sampai Di Korea Selatan
178
Sampai Di Hotel
179
Mencari Makanan
180
Ungkapan Rasa
181
Akan perasaan
182
Merasa senang
183
Mendaftar Pekerjaan
184
Perasaan Cemas Dan Khawatir
185
Kaget
186
Merasa Sakit Hati
187
Penasaran
188
Kedinginan
189
Perasaan Zeil
190
Penyesalan
191
Ungkapan
192
Menunggu Jadwal Penerbangan
193
Sudah Sampai Di Negeri Formosa
194
Bertemu Sahabat
195
Pertemuan Yang Bahagia
196
Menginap
197
Kecemasan Tirta
198
Perawatan
199
Pertemuan Terakhir
200
Sudah Sampai
201
Penasaran
202
Diluar Dugaan
203
Bersiap siap
204
Berangkat Ke Acara Pernikahan
205
Perasaan Cemas
206
Hari pernikahan #1
207
Hari Pernikahan #2
208
Hari Pernikahan #3
209
Ijab Qobul
210
Amarah Ganan
211
Tidak Disangka
212
Ketahuan
213
Merasa Canggung
214
Salah tingkah
215
Jalan Jalan Pagi
216
Meminta Izin
217
Bersiap siap untuk pulang
218
Perasaan yang sangat lega
219
Semakin Gugup
220
Merasa Bahagia
221
Rencana Liburan
222
Ketahuan
223
Menyesal
224
Meminta Maaf
225
Kebersamaan
226
Menginap
227
Di Ruang Rapat
228
Makan Siang Bersama
229
Khawatir
230
Permintaan kedua orang tua
231
Kejutan dihari pernikahan
232
Ingin Segera Berdamai
233
Tidak Berdaya
234
Masa Lalu
235
Permintaan yang menyulitkan
236
Perubahan
237
Mencari ide
238
Bau Tidak Enak
239
Periksa Kandungan
240
Mendekati Resepsi Pernikahan
241
Keluar Malam
242
Bertemu gadis kecil
243
Permintaan pergi ke gunung
244
Tergoda dengan buah duren
245
Memanjat Pohon Durian
246
Diperhatikan
247
Zeil dan Alfan yang gelisah
248
Kebahagiaan Alfan dan Zeil
249
Zeil yang gugup
250
Malam yang bahagia untuk Zeil dan Alfan
251
Ketahuan
252
Perubahan istri Tirta
253
Pergi ke rumah sakit untuk periksa
254
Merasa pusing
255
Siap siap untuk pulang
256
Panik akan berita yang didapatkan
257
Curiga
258
Bertemu seseorang
259
Terkejut
260
Pertemuan yang menegangkan
261
Merasa lega
262
Kumpul bersama
263
Akhir dari sebuah kisah
264
PENGUMUMAN
265
Bonus chapter #1
266
Bonus Chapter#2
267
Bonus Chapter#3
268
Bonus Chapter #4
269
Bonus Chapter#5
270
Bonus Chapter#6
271
PENGUMUMAN
272
Bonus Chapter #7
273
Bonus Chapter#8
274
Bonus Chapter#9
275
Bonus Chapter#10
276
Bonus Chapter#11
277
Bonus Chapter #12
278
Bonus Chapter#13
279
Bonus Chapter #14
280
Bonus Chapter #15
281
Bonus Chapter #16
282
Pengumuman
283
PENGUMUMAN
284
PENGUMUMAN
285
PENGUMUMAN
286
Promo Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!