Dirumah ibu Leni.
Qinan sangat bahagia karena sudah lulus sekolah dan mendapatkan prestasi yang gemilang, Qinan tidak akan menyia-nyiakan kesempatan emas. Qinan menyusun berkas berkas yang akan dikumpulkan untuk pendaftaran di Universitas Xxx yang terbilang elit, Qinan tidak pernah merasa minder dengan statusnya maupun keadaannya yang kurang mampu. Dengan keterbatasan ekonomi Qinan tidak menyia nyiakan waktunya untuk bekerja demi memenuhi kebutuhannya maupun kebutuhan kluarga nya.
Tibalah waktunya Qinan bersiap siap untuk berangkat mendaftarkan diri di kampus dan mencari pekerjaan.
"Ibu, Qinan berangkat dulu bu, soalnya Qinan mau mencari pekerjaan setengah waktu untuk biaya kuliah Qinan dan kebutuhan dirumah. Apakah ibu mengizinkan? " Tanya Qinan dengan perasaan cemas.
"Terserah kamu saja, tapi ingat nomer satu mencari pekerjaan. Karena tanpa pekerjaan kita tidak bisa makan." Ucap ibu Leni ketus.
"Qinan mengerti bu, doakan Qinan ya bu, semoga Qinan berhasil dia duanya, antara kerjaan dan kuliah." Ucap Qinan semangat, sedangkan Meika menatapnya dengan sinis.
"Serius kamu mau mendaftar di Universitas Xxx, apa kamu yakin akan diterima, disana lawan kamu anak pengusaha semua loh, kamu mau pakai gengsi yang mana, lihat dong penampilan kamu baju aja itu itu terus. Kalau aku pasti bisa mengimbangi penampilan mereka mereka, secara aku kan suka fashion dan berdandan. Lah kamu, bulukan gitu, mana ada yang mau berteman sama kamu." Ejek Meika, namun tidak ditanggapi oleh Qinan.
"Qinan berangkat bu," ucap Qinan sambil mencium punggung tangan ibu Leni dan pergi meninggalkan rumah.
Sesampai di kampus Qinan masuk dalam ruangan yang dikhususkan pendaftaran jalur prestasi, Qinan dengan percaya diri masuk den menyapa petugas dibagian pendaftaran. Dan setelah diberi berbagai pertanyaan Qinan menjawabnya dengan sempurna dan petugas pun mengatakan kalau Qinan diterima di kampus Xxx tanpa syarat yang berat, selama Qinan mengabdi menuntut ilmu di kampus Xxx tanpa dimintai pembayaran sepersen pun. Bahkan jika Qinan semakin menunjukkan keberhasilannya maka Qinan akan mendapatkan kesempatan naik level. Naik level yang dimaksud bisa masuk ke perusahaan mana pun. Karena kampus Xxx dikuasi oleh perusahaan besar di dalam negeri.
Perasaan bahagia kini Qinan mendapatkannya, apa yang Qinan harapkan kini telah tercapai, Qinan berjalan tanpa menyadari keberadaan Meika yang sedang sibuk menyusun berkas untuk pendaftaran. Tapi tiba tiba Qinan menabrak seseorang yang tidak dikenalnya.
Bruuuug...
"Aduh, maaf maaf saya tidak sengaja." Ucap Qinan dengan rasa bersalah.
"Kalau jalan itu lihat lihat, punya mata tidak." Ucap pria asing ketus.
"Saya punya mata pak, tadi saya teledor." Jawab Qinan polos.
Dasar wanita sukanya mencari masalah. Gumam pria asing sambil geleng geleng dan meninggalkan Qinan.
Ganteng sih, tapi Sombong. Gumam Qinan.
Qinan akhirnya menyadari disudut tangga ada Meika dan menghampirinya.
"Meika.. kamu mau mendaftar juga di kampus Xxx." Tanya Qinan polos.
"Ya iya lah, emang kamu tidak mampu untuk mendaftar disini, dan hanya menghalu masuk di halaman kampus ini." Ucap Meika ketus.
"Benar ucapanmu Meika, aku terlalu halu untuk masuk di kampus ini, tapi tidak mengapa jika perasaan halu ku bisa menjadi nyata." Ucap Qinan dengan penuh percaya diri.
"Aduh mending kamu pergi jauh dari sini deh, dari pada mataku menjadi buram melihat penampilan kamu yang tidak layak." Ucap Meika mengejek sambil tertawa dan diikuti oleh teman teman Meika. Qinan tidak meresponnya bagi Qinan lebih aman diejek dari pada disanjung, karena jika disanjung harus bisa mempertahankan agar tidak dituding dengan buruk, namun jika diejek bisa merubahnya pelan pelan tapi pasti. Fikir Qinan.
Persoalan mendaftar kini sudah terselesaikan tinggal persoalan mencari pekerjaan, karena tanpa bekerja Qinan tidak bisa kuliah. Karena untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari Qinan harus bekerja, disamping itu juga Qinan harus menyetor sebagian
gajinya untuk Meika dan ibu nya.
Qinan berjalan kaki menyusuri toko toko untuk mendapatkan pekerjaan, namun tidak ada satu toko pun yang menerima pekerja. Qinan merasa putus asa dan waktu pun sudah hampir sore Qinan masih berjalan dengan lesu, karena sedari pulang dari kampus Qinan belum makan, perasaan lapar pun mengundang. Namun tetap saja berjalan kaki tetapi tidak bisa dipungkiri tubuh Qinan terasa lemas dan lelah. Qinan akhirnya berhenti dan beristirahat didepan Restauran terbesar dan paling elit di dalam Negeri. Qinan meluruskan kakinya karena terasa pegal ditambah rasa haus, Qinan hanya kipas kipas dengan bukunya agar rasa hausnya berkurang.
Saat Qinan mau berdiri tiba tiba tubuh Qinan menjadi lemas dan tidak bisa menjaga keseimbangannya, karena tidak kuat untuk berdiri tubuh Qinan pun terjatuh, namun disaat itu juga ada seorang pria yang melihat Qinan dan dengan sigap pria tersebut menangkap tubuh Qinan. Qinan pun pingsan dipangkuan pria asing tersebut.
"Aduh, pingsan lagi." Ucap pria asing dengan cemas.
Pria tersebut akhirnya membawa Qinan ke klinik terdekat, setelah sampai di klinik, dokter memeriksa keadaan Qinan.
"Bagaimana keadaannya dokter? " ucap pria asing dengan perasaan cemas.
"Keadaannya baik baik saja dan tidak kenapa kenapa, hanya saja kurang cairan, mungkin kurang minum mbak nya, pasien juga sudah sadarkan diri." Jawab dokter.
Terimakasih dokter, ucap pria asing dengan perasaan tenang.Pria asing tersebut pun langsung pergi ke mini market terdekat untuk membeli air minum dan makanan ringan, setelah itu pria asing tersebut menemui Qinan didalam ruangan dalam posisi berbaring.
"Bagaimana keadaanmu, ini aku bawakan air minum dan makanan ringan, sepertinya kamu sedari tadi menahan haus dan lapar." Ucap pria asing.
"Dari mana tuan mengetahui jika saya sedang lapar dan haus." Jawab Qinan polos.
"Dari dokter, kata dokter kamu kekurangan cairan. Memang kamu dari mana sehingga tubuhmu menjadi dehidrasi." Ucap pria asing tersebut.
Qinan sembari makan dan menjawab pertanyaan dari pria asing tersebut, dan Qinan akhirnya menceritakan semuanya.
"Tadi pagi saya pergi ke kampus Xxx mau mendaftar menjadi mahasiswi baru. Setelah saya diterima menjadi mahasiswi, lalu saya pergi mencari pekerjaan. Karena jika saya tidak mendapatkan pekerjaan maka saya tidak bisa melanjutkan kuliah. Sepanjang perjalanan dari kampus saya jalan kaki karena mengingat saya tidak mempunyai kendaraan. Dan setelah saya berada didepan Restauran Merpati Jaya tubuh saya terasa lemas dan setelah itu saya tidak ingat apa apa." Jawab Qinan sambil menunduk.
"Jangan panggil aku tuan karena aku bukan orang terhormat,panggil saja kak Ferdi. Apakah kamu mau bekerja di tempat kakak,soalnya Restauran kakak sekarang sedang membutuhkan pekerja.Syaratnya mudah Jujur dan disiplin." Ucap Ferdi.
"Kakak punya restauran, wah hebat sekali. Benar nih restauran kakak membutuhkan pekerja,tapi bukan karena kasihan kan? " ucap Qinan dengan perasaan senang.
"Benar kok, kakak sedang mencari pekerja wanita untuk melayani para tamu. Oh ya nama kamu sendiri siapa?" ucap Ferdi
"Nama saya Qinan kak," jawab Qinan.
Deg... Ferdi kaget mendengar jawaban Qinan.
"Nama kamu Qinan?" tanya Ferdi.
"Benar kak, nama saya Qinan Mauza.Ada apa kak?" Jawab Qinan penasaran.
"Aaah tidak, kakak hanya teringat dengan adik kakak, namanya hampir sama denganmu. mungkin jika adik kakak masih ada, mungkin sekarang sudah sebesar kamu." Pungkas Ferdi.
"Oooh adik kak Ferdi sudah tidak ada, maafkan Qinan ya kak, jika sudah membuat kakak menjadi sedih. Qinan mau mengucapkan terimakasih banyak kalau kak Ferdi sudah menolong Qinan." Ucap Qinan dengan perasaan tidak enak.
"Tidak apa apa, justru kakak setelah bertemu denganmu rasa rindu kakak dengan adik kakak terobati.wajah kamu sangat teduh seperti mendiang Ibuku. Aah sudah lah sekarang sudah malam, kakak antar kamu sampai rumah kamu ya, tidak baik seorang wanita dijalanan sendiri."Ucap Ferdi.
"Tapi kak, Qinan bisa kok pulang sendiri, kan bisa naik taxi." Ucap Qinan bohong.
Aduh kenapa aku mesti bohong lagi, sudah tau tadi aku jalan kaki dari kampus. Mana ada uang untuk membayar taxi, yang ada aku diketawain. Gumam Qinan.
"Kamu sangat lucu Qinan, bukankah kamu jalan kaki sepanjang jalan? " sudah lah ayo kakak antar pulang, tidak usah menolak." Ucap Ferdi, sedangkan Qinan senyum senyum sambil garuk garuk kepala yang tidak gatal.
Qinan pun masuk kedalam mobil, Qinan takjub melihat mobil Ferdi yang sangat mewah.
"Waaaah rupanya kakak orang kaya ya, mobilnya sangat bagus dan nyaman. Pasti harganya sangat mahal, kapan Qinan bisa sukses seperti kak Ferdi ya,, kak Ferdi benar benar hebat." Ucap Qinan.
"Terlalu berlebihan kamu Qin, ini semua bukan punya kak Ferdi tetapi milik Ayah kak Ferdi, kakak tidak mempunyai apa apa."Ucap Ferdi merendah diri.
"Tapi tentu saja, kakak ikut mengelolanya. Sedangkan Qinan bisa mendapat pekerjaan saja sudah sangat bersyukur dan senang, karena Qinan bukan dari golongan orang yang punya. Maka dari itu Qinan ingin berusaha dan mengejar cita cita, agar bisa sukses seperti kak Ferdi." Ucap Qinan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 286 Episodes
Comments
Sunarmi Narmi
Kisah nyata sperti Qinan bnyak lo thor didunia Nyata..kdang lihat nyesek jg...tpi gimana lgi kita beda rumah dn si anak kdang ngak mau dibantu dgn alasan bls budi krn sdh mau adopsi/ jdi ortu asuh....🥴🥴🥴🥴🤕🤕
2023-06-10
0
Wirda Wati
semoga qinan ketemu saudaranya.
peringatan utk kita yg ambil anak asuh bukan untuk dijadikan pelayan.
kalau TDK mampu membahagiakannya jangan diambil.
mungkin qinal lebih bahagia di panti.
2023-01-31
0
Fadillah Ahmad
pingsan lagi? emang sebelumnya qinan pernah pingsan apa di toko itu? dan orang yang menangkap tubuh qinan itu, apa pernah lihat qinan pingsan? beda loh artinya kata kata "pingsan lagi" itu sama kata *pingsan" aja contoh "aduh pingsan lagi" itu tanda nya orang itu udh pernah lihat dia pingsan sebelum ini,dan kalau kata "aduh pingsan" itu tanda nya dia tidak mengenal orang yang pingsan tersebut, jadi beda ya artinya nya "aduh pingsan lagi" sama "aduh pingsan" mohon di revisi ya.. Terima kasih...
2022-10-24
0