Berhenti Bekerja Di Restauran

Ferdi dan Angga menikmati hidangan yang sudah Ferdi sajikan, tiba tiba Ferdi teringat dengan Qinan. Ada perasaan yang tidak enak dengan Qinan, Ferdi ingin pamit untuk meninggalkan sahabatnya namun perasaan Ferdi takut jika Angga akan tersinggung. Karena Ferdi menyadari akan karakter Angga sahabatnya yang keras kepala. Fikir Ferdi.

Aku berharap Qinan tidak langsung pulang, kasihan dia pasti sangat kaget melihat sikap Angga yang keras. Sepertinya tadi dia ingin mengatakan sesuatu, karena jika Qinan memanggilku dengan sebutan bos tanpa ada orang lain pasti sedang membutuhkan pertolongan. Semoga saja Angga cepat pulang dan aku bisa menemui Qinan, pasti dia sedang bersedih. Gumam Ferdi dengan raut wajah yang terlihat sedang gelisah.

"Kamu kenapa Fer gelisah gitu, sedang memikirkan seseorang atau..

"Atau memikirkanmu kapan kamu akan segera menikah dan memberiku keponakan yang cantik dan akan ku jadikan permaisuri ku "puas," ucap Ferdi melanjutkan kalimat Angga yang langsung terpotong oleh Ferdi begitu saja, dan membuat Angga tertawa hingga terpingkal pingkal.

"Hahahahaha,, mengerikan sekali hayalan kamu Ferdi," Ucap Angga disertai senyuman yang puas.

"Sudah lah Fer, bisa bisa keriting rambutku jika harus mendengar penuturanmu yang selalu kita buat bahan ejekan." Ucap Angga memincingkan alisnya.

Angga dan Ferdi sudah seperti saudara sendiri, susah senang mereka hadapi bersama.Ferdi sudah tidak mempunyai seorang ibu, begitu juga dengan Angga, tetapi Angga mempunyai seorang adik laki laki meski hanya adik angkat. Namun Angga tetap menyayanginya, beda dengan Ferdi yang sebenarnya mempunyai adik kandung namun telah hilang dan belum dapat ditemukan. Mereka bertahan sendiri karena kedua nya memiliki alasan masing masing, sebenarnya keduanya ingin segera menikah namun perasaan tidak bisa dibohongi jika mereka menutupi perasaannya.

"Ferdi aku pulang dulu, terimakasih untuk hari ini kamu sudah membuatku tertawa puas. Dan sekalian aku mau pamit besok aku mau pergi ke Amerika ada kerjaan yang harus aku tangani, karena adikku masih tahap belajar untuk mempelajari tentang perusahaan. Jadi aku harus ikut turun tangan, aku titip ayahku fer, sering seringlah maen kerumah dan ajaklah ayahmu agar suasana tetap hangat." Ucap Angga.

"Tega kamu ya Angga, mengumpulkan para jomblo dalam satu rumah." Jawab Ferdi dengan dibuat ketus. sedangkan Angga hanya tertawa terpingkal pingkal lagi, karena Angga baru sadar jika ayahnya dan ayah Ferdi begitu juga dengan Ferdi sama sama melajang. Fikir Angga dengan tawanya.

"Tidak masalah nanti jika aku pulang dari Amerika aku pastikan akan membawa bidadari untukmu fer,kamu dirumah jangan resah." Goda Angga.

"Bidadari berbentuk boneka maksud kamu, ciiiih." Jawab Ferdi dibuat ketus.

"Ah sudah lah aku pamit dulu Ferdi, perut ku sudah sakit menahan tawa darimu." Ucap Angga.

"Baik lah Angga, hati hati diperjalanan, semoga kamu pulang membawa keberhasilan." Ucap Ferdi.

Setelah kepergian Angga Ferdi teringat akan Qinan. Ferdi langsung pergi mencari keberadaan Qinan namun Ferdi tidak menemukannya. Disaat Ferdi melihat sosok Qinan mata Ferdi memandanginya dengan perasaan curiga. Pelan pelan Ferdi menghampiri Qinan dan mendengarkan pembicaraan Qinan.

"Rasain kamu Qinan, baru tahu rasa kamu kan, bagaimana rasanya kena amuk oleh sahabat tuan muda.Memangnya enak,, sebentar lagi kamu akan segera dipecat dan tidak ada lagi sainganku untuk mendekati tuan muda disini. Selamat ya akan jadi pengangguran." Ucap salah satu karyawan yang dari dulu yang tidak menyukai Qinan yang tidak lain adalah Heni.

Sedangkan Qinan hanya diam dan pasrah jika keputusan pahit yang akan Qinan dapati. Karena Qinan sadar bahwa Qinan sudah melakukan kesalahan yang fatal, mungkin jika Qinan berhati hati mungkin tidak akan terjadi hal seperti tadi. Fikir Qinan dalam keadaan sedih.

"Ehem ehem, kalian masih mau bertahan disini atau ingin cepat dipecat dari restauran ini." Ucap Ferdi dengan serius, para karyawan lainnya langsung pindah tempat dan langsung menyibukkan diri masing masing, sedangkan Qinan masih dalam diamnya karena sudah pasrah jika harus dipecat.

"Kamu mau dipecat atau minta dipindah bagian perawat orang tua." Ucap Ferdi disamping telinga Qinan, sedangkan Qinan kaget dengan ucapan Ferdi. Qinan langsung berbalik arah dan kedua bola mata Qinan terbelalak yang dihadapannya adalah Ferdi.

"Kak Ferdi," eeeemmm maksud saya tuan,, eemm pak bos." Jawab Qinan dengan gugup.

"Panggil saja semuanya sekalian tukang sayur apa tukang bakso disebut juga." Ucap Ferdi dengan senyum jailnya.

"Kamu sudah saya pecat bekerja di restauran ini. Sekarang posisi kamu bekerja di rumahku merawat ayah ku, karena aku akan beralih sibuk di perusahaan. Jsdi restauran sudah saya serahkan kepada asisten ku, ini alamat yang harus kamu tuju, awas jangan sampai nyasar dirumah pria yang sudah kamu tumpahkan minuman di jas nya."

Ucap Ferdi sambil menakuti.

"Tapi, apa Qinan bisa merawat orang tua, sedangkan Qinan belum terbiasa." Jawab Qinan lesu.

"Tenang ayahku masih bisa beraktifitas seperti biasa hanya saja ayahku kadang pemalas untuk mandi untuk olahraga bahkan makan dan yang lainnya,tidak usah takut dirumah banyak pelayan." Ucap Ferdi.

"Baik," jawab Qinan singkat.

Qinan pergi dan membantu teman temannya menyelesaikan pekerjaan. Qinan masih terbayang bayang akan pekerjaan yang diberikan Ferdi. Ingin menolak tetapi Qinan masih membutuhkan pekerjaan, dengan berat Qinan menerima tawaran dari Ferdi. Dari pada tidak bekerja sama sekali, Qinan harus menerimanya. Fikir Qinan.

Selesai beres beres Qinan menemui sahabatnya yang tidak lain adalah Bela, karena Bela selalu ada untuk Qinan dalam keadaan sedih maupun senang.

"Bela, maafkan aku ya jika aku besok sudah tidak bisa bekerja disini lagi, aku akan pindah tempat. Tapi kita masih bisa untuk berbagi kabar maupun untuk bertemu. Terimakasih ya Bel, selama ini kamu selalu ada waktu untukku disaat aku sedang susah maupun senang, tapi kebanyakan susahnya. Maafkan aku ya Bel," Ucap Qinan sedih.

"Kamu mau pindah kerja dimana Qinan, apa kamu dipecat oleh tuan muda. Tidak adil namanya Qin, sebenarnya kamu jatuh bukan ulah kamu tetapi ada seseorang yang melakukannya. Apa perlu aku mengatakannya kepada tuan muda, agar kamu tidak dipecat. Disini kan banyak CCTV jadi mudah untuk memberikan bukti untuk tuan muda Qin, dan kamu tidak jadi dipecat." Ucap Bela meyakinkan. Namun Qinan tetap dengan keputusan Ferdi yang diberikan.

"Tidak perlu kok Bela, biarlah nanti juga akan ada balasannya. Karena aku dipecat bukan berarti aku kehilangan pekerjaan tetapi justru aku masih mendapatkan pekerjaan, mulai besok aku sudah bisa bekerja dirumah tuan muda. Aku disuruh merawat ayah nya tuan muda, karena tuan muda sudah tidak lagi di restauran ini, tetapi di perusahaannya." Jawab Qinan.

"Apa Qin, yang benar saja kamu, jadi tuan muda sangatlah kaya raya. Tapi kenapa tuan muda berpenampilan tidak menunjukkan bahwa dia seorang pengusaha. Pantas saja kemarin yang kamu siram juga kelihatannya orang besar bukan orang sembarangan. Wah kamu sangat beruntung Qin bisa bekerja dirumah seorang pengusaha besar." Ucap Bela dengan perasaan senang.

"Tapi kamu jangan bilang kepada yang lainnya jika aku bekerja dirumah tuan muda." Ucap Qinan memohon.

"Tenang saja Qinan semua baik baik saja, aman." Ucap Bela meyakinkan.

Pekerjaan Qinan sudah terselesaikan, waktu sudah malam dan menandakan waktunya para karyawan untuk pulang, Qinan pun langsung bersiap siap untuk pulang, sebelum pulang Qinan ingat sesuatu yaitu pesan ibunya. Bahwa Qinan pulang harus membawa uang, sedangkan Qinan lupa untuk meminta gajihnya dulu karena Qinan harus mendapati masalah jadi lupa akan pesan ibunya.

Aduh kenapa aku harus lupa, padahal aku mau minta izin sama kak Ferdi untuk meminta gajihnya dulu, bagaimana nasibku nanti ketika sampai rumah. Pasti akan kudapati hukuman yang menyedihkan. Gumam Qinan dengan perasaan gelisah.

"Qinan," ucap Ferdi menemui Qinan.

"Ada apa kak? " jawab Qinan kaget.

"Ini gajih kamu di restauran." Untuk gajih merawat ayahku setelah kamu lolos dari seleksi. Ucap Ferdi Mengerjai.

"Terimakasih kak, bukannya bulan ini belum ada satu bulan Qinan bekerja lalu kenapa uangnya banyak sekali. Kakak tidak menyogok Qinan kan," Ucap Qinan penasaran.

Tidak Qinan, itu gajih dan pesangon. Karena kamu sudah bekerja sangat lama di restauran kakak. Ucap Ferdi meyakinkan.

"Terimakasih kak, kalau begitu Qinan pamit pulang kak, selamat malam."

Ucap Qinan.

"Hati hati jangan ngebut ngebut naik motornya." Ucap Ferdi menasehati.

"Baik kak, bye bye.." jawab Qinan.

Perasaan Qinan sangat lega, karena akhirnya pulang tidak dengan tangan hampa, justru pulang membawa hoki. Fikir Qinan.

Terpopuler

Comments

Sunarmi Narmi

Sunarmi Narmi

uangnya jgan ksih ke ibuk semua Qinan...pesangonmu disimpen buat tabunganmu...cukup gajimu saja....plis thor jgan bikin emosi ya 🙏🙏🙏🙏🙏🙏🙏🙏🙏🙏🙏🙏🙏🤗🤗🤗🤗🤗🤗🤗

2023-06-10

0

Asih Ningsih

Asih Ningsih

angga pasti kakaknya zio n bentar lg mereka akan brtemu lg.

2022-08-09

0

Eni Trisnawati Mmhe Winvan

Eni Trisnawati Mmhe Winvan

kasian Qinan uang gajihnya di hambur hamburkan

2022-05-13

0

lihat semua
Episodes
1 Panti Asuhan
2 Merasa kehilangan sahabat
3 Orang Tua Asuh
4 Pingsan
5 Surat dari Zio
6 Pertama Kerja
7 Kedatangan Tamu
8 Berhenti Bekerja Di Restauran
9 Merasa Tertekan
10 Pekerjaan Baru
11 Di Rumah Ferdi
12 Rencana Tuan Wilyam
13 Rencana Perjodohan
14 Dipaksa Menikah
15 Makan Malam
16 Hari Pernikahan
17 Salah Tingkah
18 Tidak Bersemangat
19 Merasa Curiga
20 Masuk Ke Perusahaan
21 Perubahan Angga
22 Merasa Malu
23 Kedatangan Sahabat
24 Angga mengerjai Qinan
25 Pertemuan#1
26 Pertemuan#2
27 Ketahuan
28 Menginap Di Panti
29 Tumbuh Rasa
30 Di Rumah Sakit
31 Di Klinik
32 Kumpul Bersama Sahabat
33 Kesembuhan Angga
34 Merasa Bahagia
35 Berpamitan Pulang
36 Kepulangan Angga dan Qinan
37 Kepulangan Zio
38 Memberi Kejutan#1
39 Memberi Kejutan#2
40 Memberi Kejutan#3
41 Ferdi Khawatir
42 Pertemuan Zio, Qinan, dan Tiara
43 Qinan Kecelakaan
44 Qinan Membutuhkan Donor Darah
45 Qinan Koma
46 Amarah Tuan Danu
47 Di Kantor Polisi
48 Mendapatkan Informasi
49 Qinan Lupa Ingatan #1
50 Lupa Ingatan#2
51 Angga gelisah
52 Kekesalan Angga
53 Qinan Sudah Pulih
54 Qinan Pulang Dari Rumah Sakit
55 Zio Mengajak Ferdi Menginap Di Panti
56 Ferdi Dan Zio Sudah Sampai Di Panti
57 Zio Bertemu Nara
58 Angga Jatuh Cinta
59 Kebahagiaan Angga dan Qinan
60 Kebersamaan Di Panti
61 Kecelakaan Tuan Danu
62 Terbongkar Setatus Qinan
63 Merasa Kehilangan
64 Kesedihan
65 Kecurigaan
66 Ketegaran Zio
67 Rindu Ibu Asuh
68 Membongkar Masa Lalu
69 Penjelasan Tuan Wilyam
70 Qinan Di Culik
71 Mencari Qinan
72 Merasa Lega
73 Permintaan Qinan
74 Bertemu Teman Lama
75 Kebahagiaan Ferdi
76 Pertemuan Di Rumah Tuan Danu
77 Ferdi Merasa Malu
78 Kepergian Zio, Pernikahan Ferdi, Dan Kelahiran Putera Angga Dan Qinan
79 Pengumuman
80 Pengumuman ke 2
81 #S2 Liburan
82 #S2 Bencana Alam
83 #S2 Pencarian
84 #S2 Terdampar
85 #S2 Kekhawatiran
86 #S2 Perubahan Angga
87 #S2 Pulang Ke Rumah Ibu Romlah
88 #S2 Kedatangan Pak RT
89 #S2 Masuk Rumah Sakit
90 #S2 Harapan Qinan
91 #S2 Qinan Pingsan
92 #S2 Kedatangan Ferdi dan Zio
93 #S2 Amarah Ferdi.
94 #S2 Kecemasan
95 #S2 Angga Sadarkan Diri
96 #S2 Kesembuhan Angga
97 #S2 Permintaan Angga
98 #S2 Jalan jalan
99 #S2 Keseruan Bersama
100 #S2 Kabar Duka
101 #S2 Tertangkap Basah
102 #S2 Pulang
103 #S2 Mengejutkan
104 #S2 Kebahagiaan Keluarga Danuarta
105 #S2 Meminta Pendapat
106 #S2 Menolong
107 #S2 Melaporkan
108 #S2 Di Restauran
109 #S2 Kecemasan Zio
110 #S2 Hari Bahagia #1
111 #S2 Hari bahagia #2
112 #S2 Kedatangan Ibu Reni
113 #S2 Keputusan
114 #S2 Persiapan Berangkat
115 #S2 Kepergian Zio dan Kelahiran Putra Ferdi
116 #S2 Kelahiran putri pertama Zio
117 Awal Mula
118 Makan Bersama
119 Berkunjung
120 Pertama masuk Kantor
121 Bertemu
122 Pertemuan
123 Kabar dari Kampung
124 Sampai Di Kampung
125 Ganan dan Maura
126 Permintaan
127 Pernikahan
128 Dirawat
129 Pemakaman
130 Merasa bingung
131 Laporan
132 Ditinggal pulang
133 Di Toko
134 Makan satu piring
135 Ke Gunung
136 Bertemu
137 Mempermalukan
138 Meninggalkan Kampung
139 Pulang Ke Rumah
140 Berangkat Ke Kota
141 Di Restoran
142 Pertemuan
143 Berdiam diri
144 Salah Tingkah
145 Dikejutkan
146 Rasa Malu
147 Dikerjain
148 Penasaran
149 Terbongkar
150 Ungkapan
151 Bertemu Kakek
152 Maura menerima permintaan Ganan
153 Kabar Duka
154 Pertemuan
155 Mencari Ide
156 Malam spesial
157 Tidak Disangka
158 Pertemuan
159 Jebakan
160 Kepergok
161 Ketahuan
162 Dikejutkan
163 Menjadi Sekretaris
164 Kumpul Bersama
165 Kejutan
166 Bercerita
167 Terkejut
168 Jatuh Sakit
169 Geram
170 Bertemu dengan Gadis
171 Bertemu Teman Kerja
172 Memilih Jawaban
173 Di Mall
174 Seperti Tommy and Jerry
175 Tertukar
176 Berangkat Ke Bandara
177 Sampai Di Korea Selatan
178 Sampai Di Hotel
179 Mencari Makanan
180 Ungkapan Rasa
181 Akan perasaan
182 Merasa senang
183 Mendaftar Pekerjaan
184 Perasaan Cemas Dan Khawatir
185 Kaget
186 Merasa Sakit Hati
187 Penasaran
188 Kedinginan
189 Perasaan Zeil
190 Penyesalan
191 Ungkapan
192 Menunggu Jadwal Penerbangan
193 Sudah Sampai Di Negeri Formosa
194 Bertemu Sahabat
195 Pertemuan Yang Bahagia
196 Menginap
197 Kecemasan Tirta
198 Perawatan
199 Pertemuan Terakhir
200 Sudah Sampai
201 Penasaran
202 Diluar Dugaan
203 Bersiap siap
204 Berangkat Ke Acara Pernikahan
205 Perasaan Cemas
206 Hari pernikahan #1
207 Hari Pernikahan #2
208 Hari Pernikahan #3
209 Ijab Qobul
210 Amarah Ganan
211 Tidak Disangka
212 Ketahuan
213 Merasa Canggung
214 Salah tingkah
215 Jalan Jalan Pagi
216 Meminta Izin
217 Bersiap siap untuk pulang
218 Perasaan yang sangat lega
219 Semakin Gugup
220 Merasa Bahagia
221 Rencana Liburan
222 Ketahuan
223 Menyesal
224 Meminta Maaf
225 Kebersamaan
226 Menginap
227 Di Ruang Rapat
228 Makan Siang Bersama
229 Khawatir
230 Permintaan kedua orang tua
231 Kejutan dihari pernikahan
232 Ingin Segera Berdamai
233 Tidak Berdaya
234 Masa Lalu
235 Permintaan yang menyulitkan
236 Perubahan
237 Mencari ide
238 Bau Tidak Enak
239 Periksa Kandungan
240 Mendekati Resepsi Pernikahan
241 Keluar Malam
242 Bertemu gadis kecil
243 Permintaan pergi ke gunung
244 Tergoda dengan buah duren
245 Memanjat Pohon Durian
246 Diperhatikan
247 Zeil dan Alfan yang gelisah
248 Kebahagiaan Alfan dan Zeil
249 Zeil yang gugup
250 Malam yang bahagia untuk Zeil dan Alfan
251 Ketahuan
252 Perubahan istri Tirta
253 Pergi ke rumah sakit untuk periksa
254 Merasa pusing
255 Siap siap untuk pulang
256 Panik akan berita yang didapatkan
257 Curiga
258 Bertemu seseorang
259 Terkejut
260 Pertemuan yang menegangkan
261 Merasa lega
262 Kumpul bersama
263 Akhir dari sebuah kisah
264 PENGUMUMAN
265 Bonus chapter #1
266 Bonus Chapter#2
267 Bonus Chapter#3
268 Bonus Chapter #4
269 Bonus Chapter#5
270 Bonus Chapter#6
271 PENGUMUMAN
272 Bonus Chapter #7
273 Bonus Chapter#8
274 Bonus Chapter#9
275 Bonus Chapter#10
276 Bonus Chapter#11
277 Bonus Chapter #12
278 Bonus Chapter#13
279 Bonus Chapter #14
280 Bonus Chapter #15
281 Bonus Chapter #16
282 Pengumuman
283 PENGUMUMAN
284 PENGUMUMAN
285 PENGUMUMAN
286 Promo Novel Baru
Episodes

Updated 286 Episodes

1
Panti Asuhan
2
Merasa kehilangan sahabat
3
Orang Tua Asuh
4
Pingsan
5
Surat dari Zio
6
Pertama Kerja
7
Kedatangan Tamu
8
Berhenti Bekerja Di Restauran
9
Merasa Tertekan
10
Pekerjaan Baru
11
Di Rumah Ferdi
12
Rencana Tuan Wilyam
13
Rencana Perjodohan
14
Dipaksa Menikah
15
Makan Malam
16
Hari Pernikahan
17
Salah Tingkah
18
Tidak Bersemangat
19
Merasa Curiga
20
Masuk Ke Perusahaan
21
Perubahan Angga
22
Merasa Malu
23
Kedatangan Sahabat
24
Angga mengerjai Qinan
25
Pertemuan#1
26
Pertemuan#2
27
Ketahuan
28
Menginap Di Panti
29
Tumbuh Rasa
30
Di Rumah Sakit
31
Di Klinik
32
Kumpul Bersama Sahabat
33
Kesembuhan Angga
34
Merasa Bahagia
35
Berpamitan Pulang
36
Kepulangan Angga dan Qinan
37
Kepulangan Zio
38
Memberi Kejutan#1
39
Memberi Kejutan#2
40
Memberi Kejutan#3
41
Ferdi Khawatir
42
Pertemuan Zio, Qinan, dan Tiara
43
Qinan Kecelakaan
44
Qinan Membutuhkan Donor Darah
45
Qinan Koma
46
Amarah Tuan Danu
47
Di Kantor Polisi
48
Mendapatkan Informasi
49
Qinan Lupa Ingatan #1
50
Lupa Ingatan#2
51
Angga gelisah
52
Kekesalan Angga
53
Qinan Sudah Pulih
54
Qinan Pulang Dari Rumah Sakit
55
Zio Mengajak Ferdi Menginap Di Panti
56
Ferdi Dan Zio Sudah Sampai Di Panti
57
Zio Bertemu Nara
58
Angga Jatuh Cinta
59
Kebahagiaan Angga dan Qinan
60
Kebersamaan Di Panti
61
Kecelakaan Tuan Danu
62
Terbongkar Setatus Qinan
63
Merasa Kehilangan
64
Kesedihan
65
Kecurigaan
66
Ketegaran Zio
67
Rindu Ibu Asuh
68
Membongkar Masa Lalu
69
Penjelasan Tuan Wilyam
70
Qinan Di Culik
71
Mencari Qinan
72
Merasa Lega
73
Permintaan Qinan
74
Bertemu Teman Lama
75
Kebahagiaan Ferdi
76
Pertemuan Di Rumah Tuan Danu
77
Ferdi Merasa Malu
78
Kepergian Zio, Pernikahan Ferdi, Dan Kelahiran Putera Angga Dan Qinan
79
Pengumuman
80
Pengumuman ke 2
81
#S2 Liburan
82
#S2 Bencana Alam
83
#S2 Pencarian
84
#S2 Terdampar
85
#S2 Kekhawatiran
86
#S2 Perubahan Angga
87
#S2 Pulang Ke Rumah Ibu Romlah
88
#S2 Kedatangan Pak RT
89
#S2 Masuk Rumah Sakit
90
#S2 Harapan Qinan
91
#S2 Qinan Pingsan
92
#S2 Kedatangan Ferdi dan Zio
93
#S2 Amarah Ferdi.
94
#S2 Kecemasan
95
#S2 Angga Sadarkan Diri
96
#S2 Kesembuhan Angga
97
#S2 Permintaan Angga
98
#S2 Jalan jalan
99
#S2 Keseruan Bersama
100
#S2 Kabar Duka
101
#S2 Tertangkap Basah
102
#S2 Pulang
103
#S2 Mengejutkan
104
#S2 Kebahagiaan Keluarga Danuarta
105
#S2 Meminta Pendapat
106
#S2 Menolong
107
#S2 Melaporkan
108
#S2 Di Restauran
109
#S2 Kecemasan Zio
110
#S2 Hari Bahagia #1
111
#S2 Hari bahagia #2
112
#S2 Kedatangan Ibu Reni
113
#S2 Keputusan
114
#S2 Persiapan Berangkat
115
#S2 Kepergian Zio dan Kelahiran Putra Ferdi
116
#S2 Kelahiran putri pertama Zio
117
Awal Mula
118
Makan Bersama
119
Berkunjung
120
Pertama masuk Kantor
121
Bertemu
122
Pertemuan
123
Kabar dari Kampung
124
Sampai Di Kampung
125
Ganan dan Maura
126
Permintaan
127
Pernikahan
128
Dirawat
129
Pemakaman
130
Merasa bingung
131
Laporan
132
Ditinggal pulang
133
Di Toko
134
Makan satu piring
135
Ke Gunung
136
Bertemu
137
Mempermalukan
138
Meninggalkan Kampung
139
Pulang Ke Rumah
140
Berangkat Ke Kota
141
Di Restoran
142
Pertemuan
143
Berdiam diri
144
Salah Tingkah
145
Dikejutkan
146
Rasa Malu
147
Dikerjain
148
Penasaran
149
Terbongkar
150
Ungkapan
151
Bertemu Kakek
152
Maura menerima permintaan Ganan
153
Kabar Duka
154
Pertemuan
155
Mencari Ide
156
Malam spesial
157
Tidak Disangka
158
Pertemuan
159
Jebakan
160
Kepergok
161
Ketahuan
162
Dikejutkan
163
Menjadi Sekretaris
164
Kumpul Bersama
165
Kejutan
166
Bercerita
167
Terkejut
168
Jatuh Sakit
169
Geram
170
Bertemu dengan Gadis
171
Bertemu Teman Kerja
172
Memilih Jawaban
173
Di Mall
174
Seperti Tommy and Jerry
175
Tertukar
176
Berangkat Ke Bandara
177
Sampai Di Korea Selatan
178
Sampai Di Hotel
179
Mencari Makanan
180
Ungkapan Rasa
181
Akan perasaan
182
Merasa senang
183
Mendaftar Pekerjaan
184
Perasaan Cemas Dan Khawatir
185
Kaget
186
Merasa Sakit Hati
187
Penasaran
188
Kedinginan
189
Perasaan Zeil
190
Penyesalan
191
Ungkapan
192
Menunggu Jadwal Penerbangan
193
Sudah Sampai Di Negeri Formosa
194
Bertemu Sahabat
195
Pertemuan Yang Bahagia
196
Menginap
197
Kecemasan Tirta
198
Perawatan
199
Pertemuan Terakhir
200
Sudah Sampai
201
Penasaran
202
Diluar Dugaan
203
Bersiap siap
204
Berangkat Ke Acara Pernikahan
205
Perasaan Cemas
206
Hari pernikahan #1
207
Hari Pernikahan #2
208
Hari Pernikahan #3
209
Ijab Qobul
210
Amarah Ganan
211
Tidak Disangka
212
Ketahuan
213
Merasa Canggung
214
Salah tingkah
215
Jalan Jalan Pagi
216
Meminta Izin
217
Bersiap siap untuk pulang
218
Perasaan yang sangat lega
219
Semakin Gugup
220
Merasa Bahagia
221
Rencana Liburan
222
Ketahuan
223
Menyesal
224
Meminta Maaf
225
Kebersamaan
226
Menginap
227
Di Ruang Rapat
228
Makan Siang Bersama
229
Khawatir
230
Permintaan kedua orang tua
231
Kejutan dihari pernikahan
232
Ingin Segera Berdamai
233
Tidak Berdaya
234
Masa Lalu
235
Permintaan yang menyulitkan
236
Perubahan
237
Mencari ide
238
Bau Tidak Enak
239
Periksa Kandungan
240
Mendekati Resepsi Pernikahan
241
Keluar Malam
242
Bertemu gadis kecil
243
Permintaan pergi ke gunung
244
Tergoda dengan buah duren
245
Memanjat Pohon Durian
246
Diperhatikan
247
Zeil dan Alfan yang gelisah
248
Kebahagiaan Alfan dan Zeil
249
Zeil yang gugup
250
Malam yang bahagia untuk Zeil dan Alfan
251
Ketahuan
252
Perubahan istri Tirta
253
Pergi ke rumah sakit untuk periksa
254
Merasa pusing
255
Siap siap untuk pulang
256
Panik akan berita yang didapatkan
257
Curiga
258
Bertemu seseorang
259
Terkejut
260
Pertemuan yang menegangkan
261
Merasa lega
262
Kumpul bersama
263
Akhir dari sebuah kisah
264
PENGUMUMAN
265
Bonus chapter #1
266
Bonus Chapter#2
267
Bonus Chapter#3
268
Bonus Chapter #4
269
Bonus Chapter#5
270
Bonus Chapter#6
271
PENGUMUMAN
272
Bonus Chapter #7
273
Bonus Chapter#8
274
Bonus Chapter#9
275
Bonus Chapter#10
276
Bonus Chapter#11
277
Bonus Chapter #12
278
Bonus Chapter#13
279
Bonus Chapter #14
280
Bonus Chapter #15
281
Bonus Chapter #16
282
Pengumuman
283
PENGUMUMAN
284
PENGUMUMAN
285
PENGUMUMAN
286
Promo Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!