19. First Kiss

Bastian semakin mendekat ke arah Catherine kemudian tangannya terangkat dan dengan sekali gerakan menarik ikat rambut Catherine secara cepat membuat rambutnya kembali tergerai ke bawah.

“Bastian,” tegur Catherine sksn tindakan pria itu barusan, hendak mengambil kembali ikat rambutnya namun Bastian sudah lebih dulu memasukkan ikat rambut itu ke dalam saku celananya dan berakhir mengangkat kedua tangannya ke atas.

“Ambil sendiri kalau mau benda itu kembali,” ujar Bastian sembari menunjuk ke arah saku celanannya menggunakan dagunya itu.

Tangan Catherine mengambang di udara, tepat di depan saku celana pria itu sebelum Catherine berakhir mengepalkan tangannya dan menarik tangannya kembali, mengurungkan niat untuk mengambil ikat rambut itu. Catherine akhirnya hanya merapikan rambutnya.

Bastian masih memperhatikan gerakan wanita itu yang sibuk menyisiri rambutnya yang berantakan menggunakan jemarinya sebelum Catherine menghentikan gerakannya itu karena merasa diperhatikan secara intens oleh sepasang mata, yaitu milik Bastian itu.

“Sebenarnya apa yang kau lakukan kepadaku Catherine?” tanya Bastian secara tiba-tiba, entah kenapa Catherine merasa nada bicara pria itu terdengar putus asa.

Catherine hanya menatap tak mengerti ke arah Bastian.

“Aku tidak sudi jika orang lain memiliki akses untuk melihat wajah cantikmu ini, terutama kedua amta indahmu itu,” ujar Bastian dengan nada pelannya smebari tak melepaskan pandangannya dari Catherine.

Catherine semakin bingung setelah mendapat kalimat pujian dari mulut Bastian itu. Semua orang di kampsu tahu betul bahwa Bastian selalu dikelilingi oleh wanita-wanita cantik yang pada dasarnya adalah anggota cheerleders yang levelnya jauh berbeda dengan Catherine yang menekuni klun karate.

Para wanita itu sibuk dengan make up dan baju bagus mereka, sedangkan Catherine sibuk berkelahi dan membanting orang-orang saat mengajari gerakan bela dirinya itu.

“Apa kau sedang mabuk Bastian?”

Bastian terkekeh pelan, “Sepertinya iya, karena sekarang pikiranku sangat tidak waras.”

Mendengar ucapan pria itu, Catherine mendadak jadi takut dan gugup.

“Apa maksudmu?”

“Bastian kembali menatap Catherine, menancapkan fokusnya tepat pada kedua manik Catherine yang Bastian puji beberapa waktu lalu itu.

“Benarkah kau wanita yang seperti itu?” tanya Bastian, raut pria itu seakan terluka membuat Catherine bertanya-tanya dalam hati, apa dia ada mengucapkan sesuatu yang salah.

“Seperti apa?”

Bastian mengambil jeda sejenak sebelum kembali berujar, “Yang rela tidur dengan pria lain hanya untuk membayari hutangmu. Please, jangan katakan hal seperti itu lagi,” mohon Bastian.

Bastian kemudian meraih pipi Catherine dan berakhir melepas masker yang sedari tadi melekat pada wajah Catherine itu.

“Ke-kenapa? Kau tidak tahu apa-apa soal kehidupanku,” ujar Catherine berusaha membangun pertahanan dirinya walaupun berakhir gugup karena tindakan Bastian yang bergerak di luar dugaannya itu.

Setiap tindakan Bastian sekarang terasa seakan menghipnotisnya. Otak Catherine bahkan tidak diberikan waktu untuk memproses, membuatnya tidak menolak setiap tindakan Bastian, mulai dari melepas ikat rambutnya kemudian sekarang maskernya itu.

Catherine bahkan tidak marah lagi padahal Bastian seenaknya melepas maskernya itu.

Bastian kemudian memojokkan Catherine ke dinding di belakangnya, tempat di lorong yang menghubungkan mereka dengan ruangan-ruangan yang disewa oleh para tamu VIP untuk menikmati waktu mereka dalam tempat yang lebih private.

Catherine telah menantangnya dengan berkata demikian. Bastian membuang masker wanita itu begitu saja dan terus mendekatkan tubuhnya guna mengikis jarak diantara mereka berdua.

Punggung Catherine menabrak ke dinding lorong dengan cepat diikuti kedua lengan Bastian yang turut mengunci pergerakan tubuhnya itu, mengurungnya dalam jangkauan pria itu.

“Bas…”

Catherine sudah hendak mengeluarkan kalimatnya guna memperingati Bastian akan betapa dekatnya jarak mereka berdua saat ini sebelum Bastian yang mendekatkan wajahnya kemudian mendaratkan bibirnya tepat pada bibir Catherine.

Bastian hanya menempelkannya dalam waktu yang cukup lama sekaligus melihat reaksi Catherine akan tindakannya itu barusan.

Dan sesuai dengan dugaan Bastian, Catherine terlihat shock berat. Tubuh wanita itu berubah kaku, mematung dengan matanya yang sukses membulat. Otak Catherine serasa berhenti bekerja.

Bastian terus mempertahankan posisi mereka itu hingga akhirnya kesadaran Catherine kembali. Seolah terlempar secara paksa untuk menapak kembali pada realita, Catherine langsung mendorong tubuh Bastian sekuat tenaga membuatnya turut membuat jarak diantara mereka akhirnya.

First kiss Catherine.

“Kau bahkan tidak tahu cara untuk membalas ciumanku itu,” ujar Bastian yang terkesan mengejek Catherine itu.

Sekarang Catherine akhirnya tahu apa maksud dibalik tindakan Bastian barusan. Pria itu sengaja, dia ingin memancing Catherine dan membuktikan bahwa perkataan Catherine itu hanyalah omong kosong belaka.

Catherine kemudian memberanikan diri untuk menatap kedua manik pria itu. Kontak mata mereka terjalin secara cukup lama yang Catherine gunakan untuk menyelami kedua manik Bastian itu.

“Ulang.”

Bastian menaikkan alis kanannya, tampak bingung dengan perkataan wanita itu.

“Apa?”

Catherine semakin memperdalam tatapannya, menatap serius ke arah Bastian. Tidak ada keraguan dan raut tersipu malunya lagi seperti di awal-awal pertemuan mereka. Semuanya hilang lenyap, tenggelam dalam euforia asing yang tengah menguasai diri Catherine saat itu.

Catherine tahu hal itu berbahaya.

Semua interaksinya dengan Bastian berbahaya.

Begitu asing dan baru.

Catherine ketagihan.

Katakan saja Catherine sudah gila.

“Kubilang ulang. Ulangi ciuman itu.”

Bastian masih menatap Catherine seakan tidak percaya dengan pendengarannya sendiri sebelum Catherine berjinjit untuk mendekatkan wajahnya menghampiri Bastian.

“Lama sekali kau,” gerutu wanita itu kemudian dengan segera kembali mendaratkan bibirnya apda bibir Bastian.

Catherine memang bertindak dengan sangat berani, bahkan ia bisa dengan pandai memainkan ekspresinya khas seorang ahli agar Bastian tidak lagi mengiranya berbohong atau bahkan meremehkannya.

Tetapi sebaik apapun Catherine berusaha berakting, tidak menutup kemungkinan bahwa jantungnya berdetak dengan sangat cepat saat itu, bahkan hampir melompat keluar.

Catherine hanya bisa berdoa agar Bastian tidak dapat mendengarnya.

Dan sialnya Catherine lupa bahwa itu adalah ciuman pertamnya, Catherine bahkan tidak tahu harus bagaimana bersikap lagi setelah selesai menempelkan bibir mereka, persis seperti yang Bastian lakukan tadi.

Bastian tentunya kaget dengan sikap Catherine yang terkesan tiba-tiba dan sangat berani itu.

Bastian meraih kedua pipi wanita itu secara lembut dan menciuminya dengan sangat lembut serta perlahan. Bastian tahu persis bahwa itu adalah pengalaman pertama Catherine, jadi Bastian berusaha bersikap dengan sangat hati-hati walaupun nyatanya sangat sulit.

Sikap kaku wanita itu dan bagaimana cara wanita itu yang membalasnya dengan polos membaut Basstian semakin menginginkan lebih. Bastian ingin menjadi seorang pria brengsek dengan menarik Catherine dan menenggelamkannya secara paksa dalam dunia asing yang baru mereka masuki itu.

Catherine kemudian menutup kedua matanya karena terlalu malu untuk menatap Bastian sekarang. Apalagi saat Bastian secara terang-terangan mengulum bibirnya dengan perlahan sebelum Bastian semakin terbawa suasana dan mulai membuka mulutnya untuk melahap bibir Catherine secara kasar.

Ciuman yang tadinya lembut berubah menjadi cepat dan terburu-buru.

Bastian akhirnya menjauhkan wajahnya guna memberikan jeda untuk Catherien mengambil tarikan napasnya.

Bastian dapat melihat wajah Catherine sangat merah, seperti kepiting rebus. Napas wanita itu bahkan masih tersenggal-senggal akibat ulahnya. Catherine hanya menunduk, tidak berani untuk menatap Bastian lagi membuat pandangan Bastian berakhir jatuh pada bibir wanita itu yang masih basah.

“Sekarang kau percaya?” tanya Catherine lagi sebelum memberanikan diri untuk mendongak dan menatap lekat ke arah Bastian.

Bastian kemudian tersenyum kecil, wanita itu terlihat sangatlah menggemaskan baginya. Harga diri Catherine terlalu tinggi untuk mengatakan bahwa itu adalah pertama kalinya bagi wanita itu. Ciuman itu adalah pertama kalinya. Bastian kemudian mengusap bibir Catherine dengan jari jempolnya itu.

“Aku percaya.”

Episodes
1 1. Teman Diatas Ranjang
2 2. Ciuman Panas
3 3. Masa Lalu
4 4. Tumpahan Kopi dan Basah
5 5. Gosip Foto Panas
6 6. Tante Viola
7 7. Ganti Rugi
8 8. Pesta Sabtu Malam
9 9. Senyuman Candu
10 10. Aksi Gila Lily
11 11. Mengejar
12 12. Taruhan
13 13. Teman Tidur
14 14. Friends With Benefit
15 15. Preman
16 16. Pekerjaan di Kelab Malam
17 17. Perdebatan Kelab Malam
18 18. Perlawanan Catherine
19 19. First Kiss
20 20. Pemilik Kelab Malam
21 21. Asrama Pria
22 22. Mata Zamrud
23 23. Teman Sekamar
24 24. Ruangan Kosong
25 25. Berbahaya
26 26. Kolam
27 27. Mabuk
28 28. Kamar Asrama
29 29. Berkelahi dan Sentuhan
30 30. Gigitan di Leher
31 31. Desahan Pertama
32 32. Pistol dan Perkelahian
33 33. Luka dan Sentuhan Aneh
34 34. Mengobati Luka
35 35. Otak dan Tubuh Berbanding Terbalik
36 36. Rumor Tidak Jelas
37 37. Ajakan Pesta
38 38. Pesta Yang Aneh
39 39. Kekacauan Pesta
40 40. Akhir Taruhan
41 41. Bibir Yang Menyatu Dengan Panas
42 42. Pengalaman Pertama
43 43. Perpustakaan dan Bastian
44 44. Bastian Playboy
45 45. Trauma Masa Lalu
46 46. Hiburan Kesedihan
47 47. Cinta Pertama
48 48. Pusat Perhatian
49 49. Masa lalu dan Masa depan
50 50. Agen FBI
51 51. Kenangan Cinta Pertama
52 52. Kasus Baru
53 53. Misi Berbahaya
54 54. Si Cantik dan Pemberani
55 55. Pesta Dibawah Tanah
56 56. Perkelahian
57 57. Perkelahian Pt.2
58 58. Kabur Bersama
59 59. Kapal dan Malam Hari
Episodes

Updated 59 Episodes

1
1. Teman Diatas Ranjang
2
2. Ciuman Panas
3
3. Masa Lalu
4
4. Tumpahan Kopi dan Basah
5
5. Gosip Foto Panas
6
6. Tante Viola
7
7. Ganti Rugi
8
8. Pesta Sabtu Malam
9
9. Senyuman Candu
10
10. Aksi Gila Lily
11
11. Mengejar
12
12. Taruhan
13
13. Teman Tidur
14
14. Friends With Benefit
15
15. Preman
16
16. Pekerjaan di Kelab Malam
17
17. Perdebatan Kelab Malam
18
18. Perlawanan Catherine
19
19. First Kiss
20
20. Pemilik Kelab Malam
21
21. Asrama Pria
22
22. Mata Zamrud
23
23. Teman Sekamar
24
24. Ruangan Kosong
25
25. Berbahaya
26
26. Kolam
27
27. Mabuk
28
28. Kamar Asrama
29
29. Berkelahi dan Sentuhan
30
30. Gigitan di Leher
31
31. Desahan Pertama
32
32. Pistol dan Perkelahian
33
33. Luka dan Sentuhan Aneh
34
34. Mengobati Luka
35
35. Otak dan Tubuh Berbanding Terbalik
36
36. Rumor Tidak Jelas
37
37. Ajakan Pesta
38
38. Pesta Yang Aneh
39
39. Kekacauan Pesta
40
40. Akhir Taruhan
41
41. Bibir Yang Menyatu Dengan Panas
42
42. Pengalaman Pertama
43
43. Perpustakaan dan Bastian
44
44. Bastian Playboy
45
45. Trauma Masa Lalu
46
46. Hiburan Kesedihan
47
47. Cinta Pertama
48
48. Pusat Perhatian
49
49. Masa lalu dan Masa depan
50
50. Agen FBI
51
51. Kenangan Cinta Pertama
52
52. Kasus Baru
53
53. Misi Berbahaya
54
54. Si Cantik dan Pemberani
55
55. Pesta Dibawah Tanah
56
56. Perkelahian
57
57. Perkelahian Pt.2
58
58. Kabur Bersama
59
59. Kapal dan Malam Hari

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!