16. Pekerjaan di Kelab Malam

“Kau bisa memanggilku madam Grinn,” ujar wanita itu ketika suara high heels nya mengetuk lantai dengan cukup keras, mengantarkan Catherine ke sebuah ruangan.

“Baik madam Grinn,” balas Catherine dengan nada sopannya sembari masuk ke dalam sebuah ruangan yang mirip seperti ruangan untuk para karyawan sebab disana terdapat banyak rak loker-loker.

Madam Grinn kemudian membalikkan tubuhnya seketika membuat Catherine ikut menghentikan langkahnya yang sedari tadi mengekori wanita itu dari belakang.

“Aku lihat kau masih muda dan cantik, bahkan sepertinya kau bukan tipe wanita yang nakal. Kenapa kau mau bekerja disini?” tanya madam Grinn kepada Catherine sembari terus memperhatikan Catherine dari ujung rambut hingga ujung kaki.

Bahkan rasanya tangan madam Grinn gatal ingin melepas kacamata itu karena sangat tidak sesuai dengan penampilan wanita itu. Ia akui Catherine adalah tipe wanita yang sangat cantik, kulitnya juga sangat bersih, hanya saja tertutupi oleh pakaian panjang, terlebih jaket kuning yang ia pakai itu sangat ketinggalan jaman kemudian kacamata yang sama sekali tidak cocok dengan wajahnya dan rambutnya yang seakan sengaja digerai bebas untuk menutupi wajahnya itu.

“Aku adalah keponakan dari tante Viola,” ujar Catherine.

Madam Grinn langsung menampilkan raut tak sukanya setelah mendengar nama itu keluar dari mulut Catherine, “Oh jalan itu?”

“Jalang?” tanya Catherine tidak mengerti, tampaknya madam Grinn dan tante Viola pernah terlibat masalah sebelumnya.

“Iya, dia pernah hutang dengan kelab malam ini dan dia kabur entah kemana karena tidak bsia membayarnya,” jelas madam Grinn membuat Catherine semakin dilanda kebingungan. Entah kenapa perasaannya mendadak tidak enak.

Madam Grinn kemudian tiba-tiba menampilkan senyum penuh artinya, “Jadi dia menyuruhmu ke sini untuk menyuruhku mempekerjakanmu agar bisa membayar hutangnya ya?”

Tubuh Catherine mematung seketika, apa maksudnya ini? Tante Viola menjebaknya?

Catherine kemudian segera mengeluarkan ponselnya dari saku jaketnya kemudian menekan nomor tante Viola untuk meneleponnya tetapi nomor wanita itu sudah tidak aktif. Catherine mencengkram ponselnya dengan kuat, menyalurkan rasa amarahnya. Sedangkan madam Grinn yang melihat kejadian itu hanya bisa menggeleng pelan, memang Viola itu perlu diberi predikat sebagai wanita ular yang licik.

“Sepertinya ada kesalahan disini, aku permisi,” ujar Catherine dan ketika hendak berbalik untuk pergi dari sana, madam Grinn langsung mencegat tangannya untuk menghentikan aksi kaburnya itu.

“Setelah menyerahkan diri secara sukarela seperti ini, kau tidak boleh kabur dari sini kan adikku yang manis?” tanya madam Grinn sembari mencolek hidung Catherine sekali kemudian tersenyum kecil.

“Kau harus membayar hutang tantemu itu dan jangan coba kabur dari sini ya manis, jika kau berani melakukannya maka semua orang di kampus akan tahu tentang kunjunganmu ini,” ujar madam Grinn diikuti nada penuh peringatannya di akhir sembari menunjuk ke arah cctv yang menggantung di sudut ruangan.

Sekarang Catherine akhirnya tahu cara kerja dunia luar yang ekstrim ini, bahkan jika dia tidak berhati-hati maka ia bisa saja dijebak seperti ini.

Catherine hanya bsia terdiam smebari mengepalkan tangannya kuat-kuat.

“Ambil ini dan pakailah saat bekerja nanti,” ujar madam Grinn kemudian melemparkan sebuah pakaian ke arah Catherine yang langsung ditangkap wanita itu dengan sigap.

“Good luck untuk pekerjaanmu. Jika para tamu itu bandel, hukum saja mereka. Pastinya hukum dengan cara yang lembut ya agar mereka ketagihan untuk mengunjungi tempat ini lagi,” ujar madam Grinn sembari tersenyum lebar ke arah Catherine.

“Selamat bersenang-senang,” teriaknya sekali lagi sebelum benar-benar keluar dari ruangan itu.

--

 

Catherine menatap penampilan dirinya dalam pantulan kaca didepannya itu. Sebuah kemeja putih dipadukan dengan semacam rompi di depannya dilengkapi dengan rok hitam yang ketat dengan panjang diatas lutus yang bahkan bagi Catherine itu adalah rok yang sangat pendek dan jangan lupakan sepasang hak tinggi yang diberikan khusus oleh madam Grinn mengingat Catherine datang dengan memakai sepatu ketsnya itu.

Catherine terus menarik rok itu ke bawah, berharap rok itu dapat sedikit lebih panjang lagi, namun tampaknya rok itu memang sengaja di desain dengan model seperti itu.

Catherine menyalakan kran air dengan gerakan aksarnya sebelum menangkupkan kedua telapak tangannya guna menampung air yang mengalir deras dari kran itu kemudian turut membasahi wajahnya.

Catherine menumpuhkan kedua tangannya pada sisi wastafel dengan wajahnya yang masih basah karena air itu, membiarkan air itu menetes ke bawah membasahi kemeja putihnya itu.

“Tenangkan dirimu Catherine, kau bisa melewatinya,” ujar Catherine memberi semangat kepada dirinya sendiri.

Catherine kemudian menarik beberapa lembar tissue dengan kasarnya sebelum mengeringkan wajahnya yang basah dan mengambil kacamatanya untuk memakainya kembali. Walaupun rambut Catherine dituntut untuk diikat satu ke atas agar bisa seragam dengan para pekerja yang lain, jadinya kacamata dan masker yang Catherine pakai adalah hal terakhir yang bisa ia gunakan sebagai pertahanan dirinya.

Selangkah keluar dari toilet, hak tinggi Catherine mengetuk pelan di sepanjang lorong. Baru beberapa langkah berjalan, tiba-tiba ad seorang pria yang mabuk, jalannya sempoyongan dan hampir menabrak tubuh Catherine sebelum wanita itu dengan lihai memutar tubuhnya, membuat pria yang sudah mabuk keras itu berakhri terjatuh ke atas lantai.

Sudah hal yang biasa bagi seseorang mabuk di temapt yang seperti itu, jadi Catherine hanya berjalan meninggalkannya saja dan bergerak menuju meja bar, tempat para barista membuat minuman mereka untuk para tamu.

Seorang pria dengan rambut keriwil sibuk mencampurkan beberapa cairan berwarna-warna, memasukkan es balok ke dalamnya kemudian mengocoknya dengan begitu ahli sebelum akhirnya menuangkannya ke dalam beberapa gelas dengan mudah.

“Antarkan ini ke ruangan 101,” ujar barista itu kepada Catherine.

Catherine menangguk sekali, meraih nampan dan meletakkan dua gelas minuman itu diatasnya sebelum menghentikan pergerakannya. Catherine baru pertama kali disana, jadi dia masih belum tahu secara jelas letak setiap ruangan disana.

“Boleh aku tanya dimana ruangan 101?” tanya Catherine kepada barista itu.

“Kau pekerja baru?” tanyanya dan Catherine menangguk.

“Di ujung belokan sana, nanti setiap pintu ada terdapat angka-angkanya,” terang barista itu.

“Terima kasih,” Catherine berujar kemudian membawa nampan itu pergi dari sana.

“Kau kerja dengan memakai masker?” pertanyaan barista itu berkumandang lagi sembari menatap aneh ke arah penampilan Catherine itu.

“Aku sedang flu,” Catherine hanya membalas singkat dan segera pergi meninggalkan meja bar itu untuk mengantarkan minuman itu kepada tamu.

Sejatinya itu hanyalah alasan yang Catherine buat-buat. Catherine memakai masker karena ia malas berinteraksi dengan para tamu disana yang pastinya, untuk bertatapan mata saja Catherine merasa jijik, apalagi membiarkan wajahnya terekspos dengan bebas seperti itu.

Setidaknya Catherine harus belajar dari pengalaman sebelumnya. Tempat ini dipenuhi dengan jebakan dan tipu muslihat, salah berbut saja wajah Catherine bisa direkam dan dijadikan buronan oleh mereka.

Episodes
1 1. Teman Diatas Ranjang
2 2. Ciuman Panas
3 3. Masa Lalu
4 4. Tumpahan Kopi dan Basah
5 5. Gosip Foto Panas
6 6. Tante Viola
7 7. Ganti Rugi
8 8. Pesta Sabtu Malam
9 9. Senyuman Candu
10 10. Aksi Gila Lily
11 11. Mengejar
12 12. Taruhan
13 13. Teman Tidur
14 14. Friends With Benefit
15 15. Preman
16 16. Pekerjaan di Kelab Malam
17 17. Perdebatan Kelab Malam
18 18. Perlawanan Catherine
19 19. First Kiss
20 20. Pemilik Kelab Malam
21 21. Asrama Pria
22 22. Mata Zamrud
23 23. Teman Sekamar
24 24. Ruangan Kosong
25 25. Berbahaya
26 26. Kolam
27 27. Mabuk
28 28. Kamar Asrama
29 29. Berkelahi dan Sentuhan
30 30. Gigitan di Leher
31 31. Desahan Pertama
32 32. Pistol dan Perkelahian
33 33. Luka dan Sentuhan Aneh
34 34. Mengobati Luka
35 35. Otak dan Tubuh Berbanding Terbalik
36 36. Rumor Tidak Jelas
37 37. Ajakan Pesta
38 38. Pesta Yang Aneh
39 39. Kekacauan Pesta
40 40. Akhir Taruhan
41 41. Bibir Yang Menyatu Dengan Panas
42 42. Pengalaman Pertama
43 43. Perpustakaan dan Bastian
44 44. Bastian Playboy
45 45. Trauma Masa Lalu
46 46. Hiburan Kesedihan
47 47. Cinta Pertama
48 48. Pusat Perhatian
49 49. Masa lalu dan Masa depan
50 50. Agen FBI
51 51. Kenangan Cinta Pertama
52 52. Kasus Baru
53 53. Misi Berbahaya
54 54. Si Cantik dan Pemberani
55 55. Pesta Dibawah Tanah
56 56. Perkelahian
57 57. Perkelahian Pt.2
58 58. Kabur Bersama
59 59. Kapal dan Malam Hari
Episodes

Updated 59 Episodes

1
1. Teman Diatas Ranjang
2
2. Ciuman Panas
3
3. Masa Lalu
4
4. Tumpahan Kopi dan Basah
5
5. Gosip Foto Panas
6
6. Tante Viola
7
7. Ganti Rugi
8
8. Pesta Sabtu Malam
9
9. Senyuman Candu
10
10. Aksi Gila Lily
11
11. Mengejar
12
12. Taruhan
13
13. Teman Tidur
14
14. Friends With Benefit
15
15. Preman
16
16. Pekerjaan di Kelab Malam
17
17. Perdebatan Kelab Malam
18
18. Perlawanan Catherine
19
19. First Kiss
20
20. Pemilik Kelab Malam
21
21. Asrama Pria
22
22. Mata Zamrud
23
23. Teman Sekamar
24
24. Ruangan Kosong
25
25. Berbahaya
26
26. Kolam
27
27. Mabuk
28
28. Kamar Asrama
29
29. Berkelahi dan Sentuhan
30
30. Gigitan di Leher
31
31. Desahan Pertama
32
32. Pistol dan Perkelahian
33
33. Luka dan Sentuhan Aneh
34
34. Mengobati Luka
35
35. Otak dan Tubuh Berbanding Terbalik
36
36. Rumor Tidak Jelas
37
37. Ajakan Pesta
38
38. Pesta Yang Aneh
39
39. Kekacauan Pesta
40
40. Akhir Taruhan
41
41. Bibir Yang Menyatu Dengan Panas
42
42. Pengalaman Pertama
43
43. Perpustakaan dan Bastian
44
44. Bastian Playboy
45
45. Trauma Masa Lalu
46
46. Hiburan Kesedihan
47
47. Cinta Pertama
48
48. Pusat Perhatian
49
49. Masa lalu dan Masa depan
50
50. Agen FBI
51
51. Kenangan Cinta Pertama
52
52. Kasus Baru
53
53. Misi Berbahaya
54
54. Si Cantik dan Pemberani
55
55. Pesta Dibawah Tanah
56
56. Perkelahian
57
57. Perkelahian Pt.2
58
58. Kabur Bersama
59
59. Kapal dan Malam Hari

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!