12. Taruhan

Pelajaran mereka akhirnya berakhir disusul Catherine yang langsung bergegas menyimpan barangnya, terlihat buru-buru ingin meninggalkan kelas apalagi kebetulan ia melihat Poppy yang berjalan masuk ke dalam kelasnya itu.

Poppy yang ingin menyapa Catherine itu berakhir shock ketika menemukan Bastian disana. Tubuhnya mematung, mulutnya terbuka lebar dan kakinya gemetar.

Poppy benar-benar fans dengan Bastian. Baginya Bastian adalah pria tertampan yang pernah ia lihat seumur hidupnya. Dan berhadapan langsung begini dengannya membautnya gugup, Poppy senang tetapi dia tidak tahu harus bersikap bagaimana.

Poppy akhirnya secara perlahan mengambil langkah mendekat, sembari tatapannya tak lepas dari mengamati gerak-gerik Bastian. Rahangnya yang tegas, hidungnya yang mancung dan alisnya yang tebal itu. Wajah Bastian benar-benar terlihat tampan dan tegas layaknya pahatan patung yang terbentuk secara sempurna.

Namun baru saja Poppy ingin melihat wajah Bastian dengan lebih jelas, tiba-tiba teriakan Catherine berhasil membuyarkan lamunannya.

“Poppy!” teriak Catherine kemudian segera mengambil tasnya dan berlari menghampiri Poppy.

Catherine menghampiri Poppy kemudian langsung memeluk lengan wanita itu dan menariknya untuk berbalik arah, terpatnya keluar dari kelas. Poppy yang ingin melihat Bastian dalam jarak dekat akhirnya tidak jadi karena Catherine tahu-tahu menariknya kelaur kelas.

“Kita ada janji makan siang bareng di kantin kan?” tanya Catherine dengan suaranya yang agak dikeraskan, berharap Bastian dapat mendengarnya.

Poppy yang tidak tahu menahu tentang janji makan siang itu hanya menautkan alisnya bingung.

‘Sejak kapan kita ada janji…”

“Benar kan? Ah, mungkin kau lupa. Ayo kita pergi sekarang saja daripada nanti kantinnya ramai,” potong Catherine cepat kemudian benar-benar menarik Poppy keluar dari kelasnya.

Sedangkan Bastian di belakang hanya mengamati interaksi keduanya dengan senyum kecilnya. Ia tahu Catherine sengaja melakukan hal itu untuk menghindarinya.

“Cute,” gumamnya tanpa sadar.

 

Catherine mengira Bastian sudah kapok setelah insiden mereka yang duduk bersebelahan di kelas. Namun tampaknya Bastian belum menyerah juga atau barangkali peringatan Catherine memang pria itu hiraukan secara total. Sebab saat Catherine pergi ke perpustakaan, Bastian ternyata datang untuk menghampirinya lagi.

Catherine saat itu sedang membaca salah satu buku bacaan filosofi yang ia ambil dari rak buku tadi kemudian duduk di sebuah kursi yang disediakan perpustakaan bagi para pengunjungnya.

Catherine tengah menikmati waktu sendiriannya mengingat dia sudah menyelesaikan semua tugas kuliahnya.

Tiba-tiba ponsel Catherine bergetar membuat wanita itu meraih ponselnya dan melihat siapa pengirim pesan itu.

Ekspresi Catherine berubah tidak nyaman ketika membaca isi pesan itu yang berasal dari tante Viola.

‘Jangan lupa dengan pekerjaan yang aku berikan itu. Setelah kau melunasi hutang kedua orang tuamu, aku berjanji akan melepaskanmu.’

Disusul sebuah alamat yang dikirimkan oleh tante Viola. Catherine tidak tahu persis jenis pekerjaan apa yang diberikan tante Viola, tetapi Catherine akan mencobanya. Setidaknya mengambil pekerjaan sampingan akan membantunya membayar hutangnya, baik Bastian maupun kepada tante Viola.

“Apa yang sedang kau lakukan?”

Bastian menghampiri Catherine dari arah belakang sembari menarik kursi dan duduk di samping wanita itu membuat Catherine refleks langsung mematikan ponselnya dan meletakkan kembali ke atas meja.

“Kau tidak punya mata?” Catherine balik bertanya kemudian kembali fokus apda buku bacaannya, entah kenapa pesan yang dikirimkan oleh tante Viola itu berhasil menyulut emosinya membuat Catherine kebetulan melampiaskannya pada Bastian yang baru datang itu.

Catherine juga tidak tahu dia punya keberanian dari mana, namun setelah melihat Bastian selalu mengekori Catherine baik di kelas maupun sekarang, Catherine hanya berharap pria itu bisa pergi ketika dia terus-terusan mengeluarkan kalimat tajamnya seperti ini.

Bastian hanya menaikkan alis kanannya melihat jawaban ketus Catherine itu sebelum tersenyum kecil penuh arti.

“Belajar pelajaran apa?” tanya Bastian lagi dengan cerewet.

“Kau tidak akan mengerti, selama ini kau tidak mengerjakan pr,” ujar Catherine. Wanita itu sedang membaca buku bacaan sebagai sumber referensinya untuk ujian yang berhubungan dengan filosofi nantinya.

Bastian yang lagi-lagi mendapat jawaban ketus dari Catherine itu akhirnya memasang wajah sedihnya, “Aku merasa sakit hati jadinya,” ujar Bastian dengan nada melasnya.

“Tapi itu fakta,” balas Catherine.

Bastian hanya bisa terkekeh melihat sikap berani Catherine itu dengannya. Catherine benar-benar berbeda, Bastian baru pertama kali bertemu dengan wanita yang berbicara ketus seperti ini dengannya. Menarik. Semakin menarik.

“Memang benar itu fakta, tetapi karena kau terus-terusan menghinaku seperti ini, aku jadi merasa tertantang,” ujar Bastian yang berhasil membuat Catherine menoleh ke arahnya.

Bastian yang berhasil mendapatkan fokus Catherine dari buku bacaannya itu langsung menampilkan senyum miringnya penuh arti membuat Catherine kian gugup, menebak apa sebenarnya isi pikiran dari pria aneh itu.

“Bagaimana jika kita melakukan sebuah permainan?” tawar Bastian.

“Tidak,” tolak Catherine langsung.

Namun Bastian tampak tidak memperdulikan jawaban itu dan malah melanjutkan penjelasannya.

“Kalau nilaiku bisa lebih tinggi darimu? Atau mungkin sama mengingat nilaimu selama ini selalu sempurna. Aku akan melupakan semua hutangmu itu kepadaku,” jelas Bastian lagi yang akhirnya membuat Catherine tertarik.

Wanita itu menatap Bastian dengan mata berbinarnya sekarang. Dasar. Bastian tahu betul apa maunya Catherine itu.

“Semacam taruhan?” tanya Catherine.

Bastian menangguk, “Kau bisa menanggapnya semacam itu. Jika nilaimu lebih tinggi di ujian mendatang kali ini, aku tidak akan menganggumu lagi dan semua hutangmu lunas. Tetapi jika nilaiku lebih tinggi atau bahkan nilai kita sama, maka kau juga harus melakukan sesuatu untukku,” jelas Bastian lagi kepada Catherine dengan rautnya yang mendadak serius.

Ditawarkan begitu tentu saja Catherine tertarik. Sebab Catherine rasa Bastian tidak mungkin akan mendapatkan nilai sempurna atau tinggi dalam ujian kali ini. Dosen mereka juga terbilang cukup membenci Bastian dan Catherine tahu seberapa sering Bastian tidak mengikuti pembelajaran di kelas atau bolos, jadi dia pasti ketinggalan banyak materi di kelas.

“Dan apa hukuman yang kau maksud itu?” tanya Catherine sembari menatap ke arah Bastian, tidak ada senyum jahil yang selalu pria itu tampilkan seperti biasanya, hanya ada raut tegas yang memunculkan aura khas pria sopan dan berkelasnya itu.

“Friends with benefit,” jawab Bastian singkat.

Catherine menyatukan kedua alisnya bingung, ia tidak pernah mendengar istilah itu sebelumnya. Bastian yang seakan bisa membaca isi pikiran wanita itu akhirnya kembali membuka mulut untuk menjelaskan.

“Singkatnya aku ingin kita menjadi teman, tapi dalam tahap yang lebih menyenangkan dan dekat,” ujar Bastian sembari menatap lurus kedua manik milik Catherine itu.

Catherine hanya terdiam, masih berusaha mencerna kalimat pria itu dan tanpa ia tahu Bastian tersenyum penuh arti. Bastian benar-benar tersenyum dengan sangat tampan sekarang sebelum akhirnya ia bangkit berdiri dari kursinya.

“Kalau begitu aku perdi gulu, belajar yang baik ya,” ujar Bastian kemudian mengelus puncak kepala Catherine pelan membuat tubuh wanita itu seketika mematung diam.

Bastian sudah hendak berjalan pergi sebelum langkahnya terhenti karena panggilan Catherine.

“Tunggu.”

Bastian berbalik untuk menoleh kembali sembari menampilkan kembali senyum tampannya yang terkesan menyebalkannya itu.

“Kenapa? Sekarang kau ingin aku menetap?”

Catherine menggeleng, “Tidak, aku hanya ingin bilang good luck untuk ujiannya. Semoga nilaimu merah,” ujar Catherine, entah wanita itu sedang mendoakan Bastian atau sedang menyumpahinya.

Dan anehnya mendengar kalimat kurang ajar wanita itu kepadanya malah membuat tawa Bastian pecah. Bastian tertawa dengan sangat lepas membuat Catherine yang menyaksikan pemandangan di depannya itu harus menahan napas smebari tatapannya terpaku kepada Bastian. Ini sudah kali kedua ia melihat Bastian tertawa lepas seperti ini.

“Mohon kecilkan suara anda, ini adalah perpustakaan,” kemudian terdengar suara teguran dari karyawan perpustakaan yang berjaga.

Bastian akhirnya meredakan tawanya sebelum kembali menatap Catherine.

“Itu artinya kau menerima taruhan kita kan?” tanya Bastian lagi dengan santainya sembari memasukkan kedua tangannya di balik saku celanannya itu. Bahkan setelah ditegur oleh karyawan perpustakaan, pria itu tidak terlihat ketakutan sama sekali.

Catherine hanya menangguk pelan, “Aku menerimanya,” ujarnya dengan suara yang lebih pelan, takut mereka ditegur lagi.

Bastian kemudian tersenyum kecil, “Aku senang mendengarnya dan terima kasih atas doanya,” ujar Bastian sembari mengedipkan matanya sekali kemudian berjalan pergi dari perpustakaan.

Catherine akhirnya kembali pada buku bacaan di tangannya itu namun baru lanjut membaca beberapa kalimat, tiba-tiba fokusnya mendadak buyar sebab kepikiran dengan taruhannya itu.

Apakah Catherine sudah melakukan hal yang benar?

 

Episodes
1 1. Teman Diatas Ranjang
2 2. Ciuman Panas
3 3. Masa Lalu
4 4. Tumpahan Kopi dan Basah
5 5. Gosip Foto Panas
6 6. Tante Viola
7 7. Ganti Rugi
8 8. Pesta Sabtu Malam
9 9. Senyuman Candu
10 10. Aksi Gila Lily
11 11. Mengejar
12 12. Taruhan
13 13. Teman Tidur
14 14. Friends With Benefit
15 15. Preman
16 16. Pekerjaan di Kelab Malam
17 17. Perdebatan Kelab Malam
18 18. Perlawanan Catherine
19 19. First Kiss
20 20. Pemilik Kelab Malam
21 21. Asrama Pria
22 22. Mata Zamrud
23 23. Teman Sekamar
24 24. Ruangan Kosong
25 25. Berbahaya
26 26. Kolam
27 27. Mabuk
28 28. Kamar Asrama
29 29. Berkelahi dan Sentuhan
30 30. Gigitan di Leher
31 31. Desahan Pertama
32 32. Pistol dan Perkelahian
33 33. Luka dan Sentuhan Aneh
34 34. Mengobati Luka
35 35. Otak dan Tubuh Berbanding Terbalik
36 36. Rumor Tidak Jelas
37 37. Ajakan Pesta
38 38. Pesta Yang Aneh
39 39. Kekacauan Pesta
40 40. Akhir Taruhan
41 41. Bibir Yang Menyatu Dengan Panas
42 42. Pengalaman Pertama
43 43. Perpustakaan dan Bastian
44 44. Bastian Playboy
45 45. Trauma Masa Lalu
46 46. Hiburan Kesedihan
47 47. Cinta Pertama
48 48. Pusat Perhatian
49 49. Masa lalu dan Masa depan
50 50. Agen FBI
51 51. Kenangan Cinta Pertama
52 52. Kasus Baru
53 53. Misi Berbahaya
54 54. Si Cantik dan Pemberani
55 55. Pesta Dibawah Tanah
56 56. Perkelahian
57 57. Perkelahian Pt.2
58 58. Kabur Bersama
59 59. Kapal dan Malam Hari
Episodes

Updated 59 Episodes

1
1. Teman Diatas Ranjang
2
2. Ciuman Panas
3
3. Masa Lalu
4
4. Tumpahan Kopi dan Basah
5
5. Gosip Foto Panas
6
6. Tante Viola
7
7. Ganti Rugi
8
8. Pesta Sabtu Malam
9
9. Senyuman Candu
10
10. Aksi Gila Lily
11
11. Mengejar
12
12. Taruhan
13
13. Teman Tidur
14
14. Friends With Benefit
15
15. Preman
16
16. Pekerjaan di Kelab Malam
17
17. Perdebatan Kelab Malam
18
18. Perlawanan Catherine
19
19. First Kiss
20
20. Pemilik Kelab Malam
21
21. Asrama Pria
22
22. Mata Zamrud
23
23. Teman Sekamar
24
24. Ruangan Kosong
25
25. Berbahaya
26
26. Kolam
27
27. Mabuk
28
28. Kamar Asrama
29
29. Berkelahi dan Sentuhan
30
30. Gigitan di Leher
31
31. Desahan Pertama
32
32. Pistol dan Perkelahian
33
33. Luka dan Sentuhan Aneh
34
34. Mengobati Luka
35
35. Otak dan Tubuh Berbanding Terbalik
36
36. Rumor Tidak Jelas
37
37. Ajakan Pesta
38
38. Pesta Yang Aneh
39
39. Kekacauan Pesta
40
40. Akhir Taruhan
41
41. Bibir Yang Menyatu Dengan Panas
42
42. Pengalaman Pertama
43
43. Perpustakaan dan Bastian
44
44. Bastian Playboy
45
45. Trauma Masa Lalu
46
46. Hiburan Kesedihan
47
47. Cinta Pertama
48
48. Pusat Perhatian
49
49. Masa lalu dan Masa depan
50
50. Agen FBI
51
51. Kenangan Cinta Pertama
52
52. Kasus Baru
53
53. Misi Berbahaya
54
54. Si Cantik dan Pemberani
55
55. Pesta Dibawah Tanah
56
56. Perkelahian
57
57. Perkelahian Pt.2
58
58. Kabur Bersama
59
59. Kapal dan Malam Hari

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!