5. Gosip Foto Panas

Insiden tabrakannya dengan Bastian tadi membuat Catherine tidak jadi pergi ke perpustakaan untuk mengerjakan tugasnya. Ia memilih untuk kembali ke kamar asramanya untuk segera membersihkan kaos milik Bastian itu.

Catherine sudah mencucinya dengan segala jenis sabun yang ia punya serta diterjen dan Catherine juga sudha mengerahkan seluruh tenaganya untuk menggosok noda bandel itu, sudah hampir satu jam Catherine berkutat dengan kaos milik Bastian itu, tetapi noda bercak kopi itu tidak kunjung hilang.

Catherine akhirnya menyerah.

Sepertinya dia harus menyerahkan kaos itu ke tempat laundry. Mengingat betapa mahalnya harga kaos yang dipakai Bastian itu, niat hati ingin berhemat dengan nencuci sendiri noda itu namun daripada baju Bastian semakin rusak dan Catherine harus berakhir membayar ganti rugi, sebaiknya dia memberikan baju itu ke laundry saja.

Catherine juga ingin cepat-cepat mengembalikan kaos itu dan menyelesaikan urusannya dengan Bastian secepat mungkin.

Saat ia kelaur dari kamar mandinya, tiba-tiba Poppy, teman sekamar Catherine datang menghampirinya.

Dengan nada bicaranya yang melengking itu, Poppy berujar dengan anda histerisnya.

“Catherine, aku baru saja mendengar gosip bahwa kau dibuli Bastian. Apa itu benar?” tanya Poppy secara spontan kepada Catherine.

Caatherine yang mendapat pertanyaan seperti itu hanya menampilkan raut bingungnya.

“Gosip darimana?” tanya Catherine kembali, setahunya Bastian tidak membulinya, hanya saja mereka terlibat sedikit masalah.

Poppy kemudian menyodorkan ponselnya ke arah Catherine, menampilkan sebuah foto dimana Bastian dan dirinya sedang berdiri di lorong kampus dengan tangan Catherine yang terlihat jelas sedang meraba perut telanjang pria itu.

Sial.

Kenapa foto yang diambil harus begitu pas disaat momen canggung seperti itu. Catherine yang akhirnya tidak tahan harus berakhir membuang wajahnya ke arah samping.

“Kalian saling kenal? Kau mengenal Bastian, si pangeran kampus itu?” tanya Poppy lagi beruntun dnegan nada antusiasnya.

Perlu dicatat bahwa Poppy juga merupakan fans garis keras Bastian, bahkan Poppy diam-diams ering memotret Bastian ketika berjalan dia rea kampus kemudian mencetaknya menjadi lembaran foto dan menempelnya pada kasurnya kemudian dompetnya dan juga casing ponselnya.

“Gosip memang sangat cepat tersebar ya,” ujar Catherine akhirnya, tidak menyangka interaksi kecil mereka itu sudah cukup untuk mengundang perhatian para warga kampus.

Poppy masih menatap dengan raut penasarannya ke arah Catherine kemudian berujar, “Sekarang kau terkenal Catherine.”

Bisa dibilang Catherine dan Poppy tidaklah begitu dekat, namun Catherine paling banyak berinteraksi dengan Poppy sebab mereka dalah teman satu kamar di asrama. Kemudian ada juga roomate Catherine, yaitu Jessica yang saat ini sedang tiduran di kasurnya sembari bermain ponselnya.

Dan ada satu kasur lagi yang kosong sebab seharusnya setiap kamar asrama itu dihuni oleh empat orang, jadi karena kosong untuk sementara waktu ini, mereka bertiga menaruh barang-barang mereka di kasur mengingat kamar mereka cukup sempit.

“Paling kau yang sok cari perhatian kepadanya,” Jessica akhirnya melontarkan komentarnya dari kaur atas membuat Poppy dan Catherine sontak mendongakkan kepalanya ke area kasur atas.

Jessica itu memang tipe wanita yang memiliki mulut pedas yang susah dikontrol. Ia berbicara sesuka hatinya tanpa menyaring terlebih dahulu, terlepas perkataannya itu benar atau salah, itu urusan belakangan.

Poppy melempar tatapan tajamnya ke arah kasur Jessica yang berada di atas itu, sebelum mencebikkan bibirnya sekali.

“Diam Jessica, kita tidak bertanya pendapatmu disini,” ujarnya dengan nada sewot.

Melainkan takut, Jessica malah semakin berani mengelaurkan kalimat pedasnya itu.

“Bastian mana mungkin tertarik dengan wanita culun dan tidak modis seperti Catherine. Kembali saja ke kamar mandi dan berkacalah disana untuk melihat bukti dari perkataanku ini,” balas Jessica kemudian menjulurkan kepalanya kelaur dari pagar kasur bertingkat dua itu kemudian mendengus kasar sekali sebelum menatap meremehkan ke arah Catherine.

“Aku hanya tidak sengaja menumpahkan kopi ke bajunya,” Catherine akhirnya bersuara setelah sekian lama berdiam dan memperhatikan obrolan Poppy dan Jessica itu.

“Lihat, benar kan apa yang kubilang? Itu hanya ketidaksengajaan,” balas Jessica langsung sembari tersenyum penuh kemenangan.

Poppy terdiam, tidak tahu harus membalas Jessica seperti bagaimana lagi dan memilih untuk melihat ke Catherine, mengisyaratkan wanita itu untuk tidak tinggal diam. Rasanya Poppy ingin menjahit mulut Jessica itu.

“Bastian juga bukan tipeku,” ujar Catherine singkat, padat dan jelas kemudian segera meraih ponselnya yang berada di atas kasurnya kemudian berjalan kelaur dari kamar asramanya itu.

Catherine memanglah tipe yang pendiam, namun jika dihina dan ditindas secara terang-terangan begini, Catherine pasti akan memberikan pembelaannya.

‘Ingat pesan daddy Catherine, lemah bukan berarti bisa ditindas seenaknya. Jika apa yang dituduhkan itu tidak benar, maka kita harus bisa berdiri untuk diri kita sendiri.’

Catherine selalu mengingat pesan dari ayahnya itu.

Catherine cuman ingin hidup dengan tenang jadi Catherine tidak suka mencari masalah di area kampus. Catherine hanya ingin hidup damai dan lulus dengan damai tanpa suatu masalah.

Se-simpel itu keinginannya.

Jessica yang mendengar kalimat itu meluncur begitu saja dari mulut seorang Catherine, wanita culun yang baru saja ia hina habis-haisan itu hanya bisa tercengang.

Sedangkan Poppy yang benar-benar kaget dengan kalimat Catherine itu hanya bisa bertepuk tangan tampak puas.

Poppy kemudian menjulurkan lidahnya kepada Jessica untuk mengejek wanita itu yang sudah kalah telak dalam perdebatan hari ini, sedangkan Jessica yang tidak terima diperlakukan begitu hanya kembali melayangkan kalimat tajamnya.

“Dasar wanita gila,” Jessica berdecak pelan.

“Kau yang gila,” balas Poppy tak mau kalah.

“Kalian berdua yang gila,” balas Jessica lagi sembari meraih bonekanya dan melempar ke arah bawah, tepat ke arah Poppy.

Kemudian yang terjadi selanjutnya adalah mereka melakukan perang bantal, saling melempar hingga kamar itu berakhir menjadi kapal pecah.

Beberapa langkah setelah keluar dari kamar asramanya, tiba-tiba ponsel Catherine bergetar sekali menandakan ada panggilan yang masuk. Catherine mengecek layar ponselnya dan menemukan nama yang sedang ia hindari beberapa hari ini itu muncul di layar ponselnya itu.

Catherine akhirnya membiarkan panggilan itu tanpa mengangkatnya dan kembali meneruskan langkahnya menuju ke tempat laundry yang terletak tidak begitu jauh dari gedung asrama mereka. Jadi Catherine bisa menghemat uang dengan berjalan kaki saja.

Baru saja hendak mendorong pintu masuk tempat laundry, tiba-tiba sebuah tangan menarik pergelangan tangan Catherine kemudian menyentaknya membaut tubuh Catherine berbalik cepat untuk berhadapan dengan si pelaku.

“Tante Viola?” Catherine refleks bergumam pelan saat melihat kehadiran tantenya dihadapannya saat itu.

Catherine tidak menyangka wanita itu akan seniat itu sampai menghampirinya ke area kampusnya. Sepertinya karena Catherine belakangan ini mengabaikan panggilan wanita itu.

“Kau sudah berani tidak menjawab teleponku ya?” tanya tante Viola dengan rautnya yang terlihat sedang menahan amarah.

Episodes
1 1. Teman Diatas Ranjang
2 2. Ciuman Panas
3 3. Masa Lalu
4 4. Tumpahan Kopi dan Basah
5 5. Gosip Foto Panas
6 6. Tante Viola
7 7. Ganti Rugi
8 8. Pesta Sabtu Malam
9 9. Senyuman Candu
10 10. Aksi Gila Lily
11 11. Mengejar
12 12. Taruhan
13 13. Teman Tidur
14 14. Friends With Benefit
15 15. Preman
16 16. Pekerjaan di Kelab Malam
17 17. Perdebatan Kelab Malam
18 18. Perlawanan Catherine
19 19. First Kiss
20 20. Pemilik Kelab Malam
21 21. Asrama Pria
22 22. Mata Zamrud
23 23. Teman Sekamar
24 24. Ruangan Kosong
25 25. Berbahaya
26 26. Kolam
27 27. Mabuk
28 28. Kamar Asrama
29 29. Berkelahi dan Sentuhan
30 30. Gigitan di Leher
31 31. Desahan Pertama
32 32. Pistol dan Perkelahian
33 33. Luka dan Sentuhan Aneh
34 34. Mengobati Luka
35 35. Otak dan Tubuh Berbanding Terbalik
36 36. Rumor Tidak Jelas
37 37. Ajakan Pesta
38 38. Pesta Yang Aneh
39 39. Kekacauan Pesta
40 40. Akhir Taruhan
41 41. Bibir Yang Menyatu Dengan Panas
42 42. Pengalaman Pertama
43 43. Perpustakaan dan Bastian
44 44. Bastian Playboy
45 45. Trauma Masa Lalu
46 46. Hiburan Kesedihan
47 47. Cinta Pertama
48 48. Pusat Perhatian
49 49. Masa lalu dan Masa depan
50 50. Agen FBI
51 51. Kenangan Cinta Pertama
52 52. Kasus Baru
53 53. Misi Berbahaya
54 54. Si Cantik dan Pemberani
55 55. Pesta Dibawah Tanah
56 56. Perkelahian
57 57. Perkelahian Pt.2
58 58. Kabur Bersama
59 59. Kapal dan Malam Hari
60 60. Malam Bersama
61 61. Terjebak Bersama
62 62. Perasaan Berdebar
63 63. Cemburu
64 64. Diganggu Madam
65 65. Hukuman
66 66. Hilang Akal
67 67. Kursi Rotan
68 68. Semakin Dekat
69 69. Pembelaan Diri
70 70. Pesta Arak Desa
71 71. Gerah
Episodes

Updated 71 Episodes

1
1. Teman Diatas Ranjang
2
2. Ciuman Panas
3
3. Masa Lalu
4
4. Tumpahan Kopi dan Basah
5
5. Gosip Foto Panas
6
6. Tante Viola
7
7. Ganti Rugi
8
8. Pesta Sabtu Malam
9
9. Senyuman Candu
10
10. Aksi Gila Lily
11
11. Mengejar
12
12. Taruhan
13
13. Teman Tidur
14
14. Friends With Benefit
15
15. Preman
16
16. Pekerjaan di Kelab Malam
17
17. Perdebatan Kelab Malam
18
18. Perlawanan Catherine
19
19. First Kiss
20
20. Pemilik Kelab Malam
21
21. Asrama Pria
22
22. Mata Zamrud
23
23. Teman Sekamar
24
24. Ruangan Kosong
25
25. Berbahaya
26
26. Kolam
27
27. Mabuk
28
28. Kamar Asrama
29
29. Berkelahi dan Sentuhan
30
30. Gigitan di Leher
31
31. Desahan Pertama
32
32. Pistol dan Perkelahian
33
33. Luka dan Sentuhan Aneh
34
34. Mengobati Luka
35
35. Otak dan Tubuh Berbanding Terbalik
36
36. Rumor Tidak Jelas
37
37. Ajakan Pesta
38
38. Pesta Yang Aneh
39
39. Kekacauan Pesta
40
40. Akhir Taruhan
41
41. Bibir Yang Menyatu Dengan Panas
42
42. Pengalaman Pertama
43
43. Perpustakaan dan Bastian
44
44. Bastian Playboy
45
45. Trauma Masa Lalu
46
46. Hiburan Kesedihan
47
47. Cinta Pertama
48
48. Pusat Perhatian
49
49. Masa lalu dan Masa depan
50
50. Agen FBI
51
51. Kenangan Cinta Pertama
52
52. Kasus Baru
53
53. Misi Berbahaya
54
54. Si Cantik dan Pemberani
55
55. Pesta Dibawah Tanah
56
56. Perkelahian
57
57. Perkelahian Pt.2
58
58. Kabur Bersama
59
59. Kapal dan Malam Hari
60
60. Malam Bersama
61
61. Terjebak Bersama
62
62. Perasaan Berdebar
63
63. Cemburu
64
64. Diganggu Madam
65
65. Hukuman
66
66. Hilang Akal
67
67. Kursi Rotan
68
68. Semakin Dekat
69
69. Pembelaan Diri
70
70. Pesta Arak Desa
71
71. Gerah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!