humaira menarik napas dalam dalam, dia lelah karena aktivitas nya dirumah sakit hari ini, pasien yang full dan banyak tindakan medis yang di lakukan. sekarang di tambah lagi Abraham ada disini, dia bingung bagai mana harus menghadapi abraham. orang tua di desa pun belum sempat di beritahu perihal tragedi yang mereka lalui, humaira lelah batin dan fisik. membuat semua energi nya terkuras dan drop seketika.
"kita bicara di caffe rumah sakit aja" ucap humaira sambil melangkah terlebih dahulu.
"sayang, nggak rindu sama abang? ketus banget ngomong nya..."abraham pura pura merajuk.
"kalau nggak mau , adek tinggal pulang ya! gerah mau ganti baju sama mandi, istirahat juga! lagi cape dan nggak mood sama sekali berdebat dengan abang!"jawab humaira tegas
"kalo gitu yok, abang anter aya pulang dulu, nanti kita bicara di luar aja. kita cari tempat yang enak buat lurusin masalah kita ya sayang.."bujuk Abraham, berharap humaira bersedia.
" kenapa mesti gitu? sebenarnya gak ad yang mesti di luruskan lagi bang, keputusan adek udah bulat! kita nggak bisa lanjutin pernikahan ini, adek gamang bang! takut banget.. adek..."
"iya iya iya!!! stop sayang.. maaf... maafin abang dek! please ya!! kita gak usah bahas ini dulu ya.. yok abang anter pulang! jangan ribut disini ya syang.. malu sama teman kerja mu." potong abraham cepat. dia tetap ingin mengambil kelemahan hati humaira, biasanya langsung luluh jika abraham sudah meminta maaf begitu.
"maaf udah adek kasih, kalo balikan lagi jangan pernah berharap bang!" humaira menatap tajam.
"oke oke!! iya abang bodoh, abang salah, abang brengsek! oke sayang?! sekarang kamu mau nya abang gimana biar bisa balikan lagi sama kamu? abang berlutut minta maaf? atau abang mesti loncat dari jembatan dulu kayak di film film? udah mati baru kamu maafin abang?!"abraham mendesak humaira, tangan nya merengkuh lengan humaira kuat.
melihat situasi tidak memungkinkan untuk terjadi keributan, humaira segera melepaskan tangan abraham.
"ayok kita keluar dari sini, kita bicara di tempat lain aja!" humaira berjalan sambil menghentak kan kaki nya dengan kesal. Abraham menang lagi, dia hafal sifat humaira. tidak ingin membuat keributan di keramaian, dan dia tidak mau masalah nya jadi tontonan orang lain.
abraham segera memesan taxi online, tujuan nya tempat dia menginap. tak berapa lama taxi online muncul, humaira segera naik setelah abraham membukakan pintu. abraham tersenyum, humaira kembali jadi gadis penurut lagi, begitulah humaira. sifatnya yang patuh dengan semua perkatan abraham membuat abraham semakin suka dan gemas.
"mau turun di lobby yang mana pak? " tanya driver online itu.
"di lobby yang suit ya mas!" ucap abraham membuat humaira membulat kan bola matanya
"bang!!! emang ini kemana sih?! kok di hotel turunnya?!!! kamu nggak lagi ngigau siang bolong gini kan?!" tandas humaira kesal. pikiran nya menjadi tidak karuan, mengingat kisah abraham dan gadis kalimantan itu, humaira bergidik ngeri di sertai jijik.
abraham paham, dia tersenyum santai. "kita makan siang di restoran ini sayang! jangan berpikir yang aneh2 dan terlalu jauh" ucapnya singkat
"awas kamu macam macam ya bang! aku gak akan pernah maafin kamu!! " tandas humaira garang
"iya sayang! iya!!" jawab abraham enteng. lalu segera menggandeng humaira menuju restoran hotel itu.
"kamu nginap disini bang?" tanya humaira pelan.
" iya, abang nginap disini." jawab abraham
"kapan sampe nya kamu?! perasaan kemaren masih enak enakan disana sama...."
"oke stop sayang...! please jangan bahas lagi ya.. please ! kita ganti topik oke?!" abraham memotong ucapan humaira
"aku sampe jam 3 tadi subuh, abis telpon abang adek blokir abang langsung terbang kesini" abraham menatap bola mata indah humaira tak berkedip. lalu mengambil tanga gadis itu, dan mengecup nya pelan.
humaira luluh.. bagai mana pun juga dia mencintai pria brengsek ini, dia menangis pelan tak bersuara. hanya air mata yang mengalir di pipi nya. batin nya betul betul lelah dengan masalah ini.
abraham tersentak, segera dia menghampiri kursi humaira duduk, dan memeluk kepala gadis itu sambil berdiri, tak berapa lama isakan gadis itu mulai terdengar, muka gadis itu sudah terbenam karena menahan isak tangisnya di perut abraham. dan abraham jadi semakin iba, dia betul betul menyesali perbuatannya. lagi lagi menyakiti hati gadis penurut itu. dia mengusap kepala itu dengan penuh kasih.
"sayang.. abang minta maaf ya .. aya sayang.. maafin abang ya.. maafin abang..." abraham berkali kali mengucapkan kata kata maaf itu.
" kamu jahat bang.. jahat kamu.. kamu.. "
"braaaakkkkkk" kepala humaira segera di tangkap abraham, bahunya tapi terbentur sandaran kursi cukup keras. abraham kaget kenpa tiba tiba tubuh di pelukan nya lunglai tak berdaya, humaira pingsan seketika. Abraham panik bukan kepalang.
"mas mas! tolong bantu saya! calon istri saya tiba tiba pingsan " abraham berteriak memanggil pelayan. segera abraham menggendong tubuh mungil itu,dan dua orang pelayan segera menghampiri.
"kita bawa ke sofa itu aja ya pak, biar ibu bisa di tidurkan disana!" ucap mereka sambil memanggil pelayan wanita yg ada disana..
" tidak usah! tolong kalian ikut saya, bukakan pintu kamar saya saja, kamar no 789." tolak abraham, dia tidak ingin humaira jadi tontonan tamu restoran yg lainnya.
" baik pak! kami akan mengiringi bapak sampai ke kamar"
tak berapa lama mereka sampai di kamar tempat abraham menginap, dan dia segera meletakkan humaira ke tempat tidur.
" antar kan makan siang pesanan saya tadi ke kamar saja ya! sepertinya kami nggak bisa turun dulu buat lunch" ucap abrham, dan pelayan itu segera menyetujui permintaan custumer nya.
abraham memandang wajah cantik humaira tak berkedip, terlihat pucat pasi. abraham dengan setia menunggu mata indah itu terbuka.
"sayang.. aku jahat banget sama kamu ya..! kamu kok gini tiba tiba syang..bangum lah.." batin abraham sambik mengelus kepala gadis itu. berulang ulsng sampai akhirnya abraham kelelahan, dia memejamkan matanya.
perlahan humaira mulai membuka matanya, kepala nya terasa pusing, dia memandang sekitar dan saat menoleh ke kiri terlihat abraham tengah tertidur sambil duduk di lantai, dagu nya bertopang di tempat tidur persis di sebelah humaira.
humaira tersenyum, berasa mimpi bisa sedekat ini dengan abraham, dia mengelus rambut yang hitam legam itu, membuat pemiliknya terbangun. abraham segera meraih tangan itu dan mengecup nya.
"abang sayang banget sama aya.. cinta juga.. maaf abang jahatin kamu terus" ucap nya pelan sambil terisak. beberapa bulir air mata itu lolos dari mata indah nya. humaira terdiam, dia tau abraham saat ini betul betul jera.
"kalo abang sayang kenapa abang tega selingkuhin adek? 2 bulan lagi bang.. kita bakalan nikah! tapi abang malah bermain main api.. abang ... abang.. hikss hiksss hiksss " humaira tidak sanggup melanjutkan kata katanya. dia kembali menangis, meratapi nasib cinta nya.
" abang jahat dek.. aya boleh pukulin abang sepuas aya! pukul dek! pukul!! abang gak berhak atas maaf adek.. abang memang brengsek!" abraham meradang, tangisnya pecah di hadapan wanita itu. dia berlutut sambil memukul mukul kepala nya sendiri..
"abang!! gak usah kayak gini.... gak berguna lagi bang.. cukup..." jawab humaira sambil menahan kedua tangan abraham,
abraham semakin pilu, dia bangun dan merengkuh gadis itu, lalu memeluk nya erat. abraham menangis terisak isak, sambil berkali kali mengucapkan kata maaf. humaira juga menangis, dia bingung apa yang harus dia perbuat. abraham betul betul jera kali ini.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 61 Episodes
Comments
QQ
Biarpun cinta tp udah sering selingkuh jgn mau lg lah Humaira ntar nyesel lg lho
2021-11-21
0
arin
hemm jngn lluh Ra,udh sring selingkuh psti bkl keulang lgi...jngn sampe Humaira lluh thor
2021-07-24
0
Imas
Hade ko msh mau aja
2020-12-28
3