Sementara itu di gedung pengungsi itu, Ethan masih berada di bagian belakang gedung seperti semula dengan tubuh tertunduk, ia terdiam bagaikan membeku, rasa sakit dan penyesalan karena kegagalannya itu semakin hari semakin bertambah....
Tapi tiba-tiba suara seseorang yang sangat ia kenal memanggilnya....
"Ethan! kau di sana 'kan?!"
membuatnya menoleh ke asal suara dan melihat gadis cantik rambut sebahu yang selalu setia padanya, yup! gadis itu adalah Jennie. salah satu orang yang paling berharga bagi Ethan, namun Ethan terlalu takut untuk kembali menjadi orang yang lebih terbuka sehingga sempat berharap Jennie berhenti mendekatinya meskipun ia sangat menyayangi gadis itu.
Rasa sayang yang tak bisa ia ungkapkan, yang tak bisa keluar dari setiap kata yang menggema di sudut bibirnya....
Dilihatnya Jennie mendekat lalu kemudian telah ada di hadapannya, raut wajah khawatir itu ... membuat Ethan bersyukur memiliki Jennie meski tak dapat diungkapkannya....
"Ethan, kau baik-baik saja? " tanya Jennie.
"Aku sudah dengar semua yang terjadi, semuanya bukan salahmu! dan Theo berkata seperti itu karena ia masih kecil dan belum mengerti! kau tau? saat aku datang ke sini ... orang-orang terutama anak-anak banyak yang menyadari kedatangan dan keberadaanmu serta ingin berbincang denganmu! bagi mereka ... kau adalah penyelamat! kau adalah seorang pahlawan! " ungkap Jennie penuh kesungguhan, sementara Ethan sudah mengetahui hal itu karena sebelumnya sudah ditemui beberapa orang itu, tapi hal itu tak cukup untuk meyakinkannya dan membuat rasa bersalah pemuda itu menghilang, malah semakin bertambah sakit.
Ethan pun mulai menceritakan hal yang terjadi saat ia baru sampai di sini pada Jennie.
Apa yang terjadi? mari kita menelisik ke beberapa jam yang lalu, saat Ethan baru sampai di tempat itu....
Beberapa jam yang lalu....
Ethan menunjukkan kartu pengenalnya pada para petugas dan memperkenankan tujuannya, tentunya ia diperbolehkan masuk, setelah itu saat ia baru berjalan saja sudah banyak orang yang membicarakannya yang identitasnya sebagai Vanguard memang tak disembunyikan dan dipublikasikan saja.
karena untuk menghindari kesalahpahaman dari dikira monster atau ancaman, juga karena keadaan dunia yang sedang krisis juga, mereka seperti tak percaya orang seperti Ethan atau yang tentunya mereka mengenalnya dengan 'Vanguard' bisa datang ke tempat mereka, terutama anak-anak yang terlihat antusias, tapi mengapa dia berjalan terburu-buru dengan wajah yang suram seperti itu??.
Tapi anak-anak kecil tetap mendekatinya dan mengerumuninya, mereka menyapanya dan menatapnya dengan mata yang berbinar sembari mengedip-ngedip lucu.
"Kau kak Vanguard 'kan? "
"kakak yang jadi Vanguard yah?! wah! "
"kalau tidak salah kata orang-orang nama aslinya kak Ethan yah?"
"Vanguard sangat hebat dan keren! aku bertemu dengannya langsung sekarang! "
suara anak-anak kecil itu, dikerumuni anak-anak kecil membuat Ethan jadi agak grogi dan bingung dengan situasinya ini, lalu kemudian salah satu dari mereka mulai berkata....
"Vanguard selalu mencoba melindungi dan menyelamatkan nyawa kau sangat keren kak!"
"Kau adalah seorang penyelamat! kau adalah seorang pahlawan! "
"ya! Vanguard adalah seorang pahlawan! "
ujar anak-anak itu, 'pahlawan ' yah? sayangnya Ethan masih cukup down untuk mencerna kalimat itu dengan baik sehingga ia menjadi yakin, malah membuatnya semakin terpuruk, bayang-bayang tangisan Theo dan mayat ayah Theo juga darahnya di malam hujan itu terus memenuhi benaknya, dia telah gagal ... dia Bukanlah seorang pelindung, penyelamat ataupun pahlawan! itulah yang ada di benaknya ia pun mulai bergumam....
"Aku ... bukanlah seorang pahlawan ... aku pernah gagal menyelamatkan seseorang, aku ... aku.... " kalimat itu tak mampu ia lanjutkan dan ia yang sudah terlanjur frustasi itu pun berlari meninggalkan kerumunan itu sampai pada akhirnya menemukan tempat Theo dan Ren berada.
sementara itu kembali ke saat ini, Jennie mendengar apa yang di Ceritakan Ethan, ia pun ikut mengatakan "Itu benar Ethan! yang mereka katakan itu benar! " ujarnya.
"Kau dan mereka takkan mengerti Jennie, aku telah gagal menyelamatkan nyawa sementara mereka tak mengetahui hal itu, dan kau? kau tau kejadian itu 'kan? tapi kau tetap bersikeras menganggapku seorang pahlawan? sebenarnya mengapa?! itu tak berhak untukku! " Ethan menanggapi dengan air mata yang kembali luruh.
Jennie menghela nafasnya, menatap Ethan dengan tatapan serius, dan kemudian mengatakan....
"Ethan, aku tau kau seperti ini karena terlalu lama memendam semuanya sendirian, kau telah berjuang bertahun-tahun, berlatih dan berlatih lagi demi menjadi Vanguard.... "
"... sesuatu yang akan menjadi harapan manusia, tapi ... meskipun selama bertahun-tahun kau dilatih untuk menjadi seorang penyelamat, kau ... tetaplah manusia! seorang pahlawan pun jika dirinya adalah manusia ... dirinya bisa merasakan letih, dirinya bisa gagal ... dan semua itu juga kau alami karena kau manusia! " teriak Jennie sembari mengguncang bahu Ethan.
"Pahlawan adalah seseorang yang bisa menyelamatkan dan melindungi orang lain, seorang 'Saviour' entah seperti yang kau lakukan yaitu menyelematkan nyawa, atau ... menyelamatkan seseorang dari keterpurukan seperti usaha yang sedang kulakukan untuk mu ini! " teriaknya lagi, sementara Ethan terdiam namun mulai tanggap akan maksud dari setiap kalimat yang terucap dari bibir gadis itu.
"Menjadi seorang pahlawan bukan tentang seberapa 'sempurna'-nya dirimu, tapi seberapa serius kamu menjalani kewajiban dan tugasmu! seberapa keras berusaha melindungi mereka! karena tak ada yang namanya 'sempurna' bahkan bagi seorang pahlawan pun.... " Jennie menitikkan air matanya, kemudian ia memeluk Ethan dengan segala ketulusan dari dalam hatinya, dan berbisik pada telinga pemuda itu....
"kau tau? apapun tugas yang dibebankan padamu sebagai Vanguard, bagiku kau tetaplah kau! Ethan Luxshield! Satu-satunya teman masa kecilku yang amat tulus padaku, bahkan kenangan itu masih terkenang jelas, meski berasal dari sepuluh tahun silam.... "
bisikan lembut gadis itu dan kata-kata manisnya membuat Ethan ikut terhanyut kedalamnya ia membalas pelukan Jennie dan menenggelamkan dirinya dalam pelukan hangat itu sembari terhanyut dalam tangis.
Kemudian suara pemuda yang penuh isakkan berkata "Jennie ... aku akui kalau aku tak pernah membencimu, maafkan sikap dinginku selama ini ... aku hanya--"
"Aku tau...." Jennie memotong kalimat Ethan "....kau memang tak pernah membenciku, tapi aku tak tau alasan kau menjaga jarak dariku, bisa kau beritahu aku? " tanya Jennie lembut, Ethan mengangguk, melepas pelukan mereka dan kalimat demi kalimat mulai keluar dari dua buah bibirnya.
"Setiap kau bersikap selembut dan sebaik ini, rasanya benar-benar sana seperti dulu karena kau tak pernah berubah ... seperti kembali ke sepuluh tahun yang lalu ... tapi.... "
"...Rasanya amat menyakitkan, setiap senyummu, suaramu yang lembut, serasa membuatku kembali ke sepuluh tahun yang lalu saat semuanya masih baik-baik saja ... saat aku, dirimu, ayahmu sebelum berkhianat dan orang tuaku berkumpul dan bercanda tawa bersama, betapa indahnya saat-saat itu.... "
"Terlalu indah sampai menyakitkan untuk dikenang, juga ... aku adalah Armor Saviour Vanguard, aku memikul tanggung jawab besar antara aku, musuh dan para makhluk aberasi, aku tak mau menjadi lebih terbuka lagi, karena baik kau dan yang lainnya tak ada hubungannya dengan ini ... ini adalah pertarungan ku.... " ujar Ethan dengan nada bergetar.
"Apa maksudmu? ini bukan pertarunganmu sendiri! ini pertarunganku, Ren, Rika, kapten James, semua yang ada di TART dan seluruh umat manusia! kamu tidak sendirian! sadarkah kamu kalau kami menunggumu berbicara terbuka begini? kami sudah lama mengkhawatirkanmu yang terlalu tertutup.... " Ujar Jennie mewakilkan perasaan rekan-rekam Ethan yang lainnya melihat Ethan yang seperti itu.
"Dan juga, mulai sekarang ... jika kau merasa sakit karena perlakuanku yang tetap sama seperti sepuluh tahun yang lalu, maka kita harus membuatnya benar-benar sama, kau juga harus kembali seperti dulu, agar kita bisa menghadapi saat-saat berat ber sama-sama seperti ini dengan saling menguatkan.... "
"... ayo kita mulai semuanya dari awal lagi yah? " tanyanya dan Ethan mengangguk pelan.
Mereka menatap satu sama lain lekat-lekat, kemudian Ethan tersenyum dengan mata yang terlihat lebih bercahaya, mungkin karena sekarang bebannya rasanya seakan lepas karena menyadari ada orang-orang di sampingnya yang amat peduli padanya....
"Terimakasih.... " ujarnya penuh ketulusan membuat Jennie tersenyum juga, suasana do antara mereka amat hangat dan penuh dengan ketulusan hati.
Grauhhhhh!
tiba-tiba terdengar auman, mereka segera mengecek ke gerbang depan tempat itu dan bertanya apa yang terjadi pada para petugas, mereka pun melihat beberapa makhluk aberasi tipe satu dan juga makhluk aberasi tipe dua yang bertanduk saat itu, sekaligus yang telah menghabisi ayah Theo, datang ke tempat itu.
Para pasukan militer yang tersedia pun dikerahkan ke sana, dua tank bersiap mengisi saya, tapi dilihat semakin lama makhluk aberasi tipe satu semakin banyak yang datang hingga puluhan, tidak! mungkin ratusan!.
meskipun makhluk aberasi tipe duanya tetap hanya satu, para Tank mulai menembaki para makhluk aberasi tipe satu yang datang seakan tiada habisnya, sementara makhluk aberasi bertanduk yang tipe dua itu? ia berhasil menerobos masuk, para tentara mulai kewalahan sementara makhluk bertanduk itu mulai menyerang.
Ethan mulai mengangkat beltnya tapi tangannya ditahan oleh Jennie yang menatapnya khawatir "Terlalu berbahaya, apalagi kondisimu.... "
Ethan hanya tersenyum mendengarnya kemudian menjawab "Terimakasih sudah mencemaskan aku, tenang saja ... aku akan baik-baik saja, aku berjanji.... "
Jennie menunduk ragu, ia takut terjadi sesuatu hal yang tak diinginkan pada pemuda ini, kemudian Ethan berkata lagi....
"Bukan tentang sebaik apa aku melindungi dan menyelamatkan seseorang, tapi tentang seberapa keras aku berusaha 'kan? karena itu ... aku akan mencoba melakukan yang terbaik.... " Ethan menatap penuh kesungguhan yang membuat Jennie merasa tak bisa menghentikannya lagi, lagipula benar juga, baru saja beberapa saat yang paling ia mengatakan itu pada Ethan.
Jennie tersenyum kemudian dengan nada bercanda dia mengatakan "Awas kalau kau ingkar janji yah! Berhati-hatilah! " peringatnya dan Ethan hanya mengangguk kemudian maju dan memasang beltnya di pinggang.
ia pun menekan tombol Atas dari core tengah belt dan terdengar lah suara sistem robotik dari belt system ....
"Access transformation greanted! "
(Akses transformasi diberikan)
"Initiating Transformation Sequence! "
(Memulai Urutan Transformasi! )
terdengar suara mesin desisan mekanisme di dalamnya
lalu memutarlah bagian tengah dari belt itu dan memencet beberapa tombol disampingnya.
Dengan satu tangan mengepal ke depan dada samping ia pun menatap penuh tekad dan berteriak....
"Tranformasi Armor! aktifkan! "
Dan terdengar lagi suara....
"Armor Activated! "
(Armor teraktivasi!)
Partikel logan pun mengelilinginya dan mengerubungi tubuhnya membentuk logam-logam yang terasa ringan berbentuk setoran segi lima yang kemudian menyatu dan menjadi sebuah armor dan wujud baru.
dengan tanduk dan visor merahnya juga dengan armor dan kostum serba hitam dan senjata senapan dan terdengar lagi suara dari beltnya.
"Transformation Complicated! "
(Transformasi terselesaikan)
-
-
-
Pertarungan apakah yang akan terjadi? nantikan kelanjutannya!
Bersambung....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 23 Episodes
Comments
SATURNUS MV
ceritanya bagus ada pesan moralnya 👍🏻😁
2025-03-21
0