10 Tahun yang Lalu....
Terlihat segerombolan warga berlari luntang-lantung ke sana ke mari demi menyelamatkan diri mereka, gedung-gedung yang hancur, dan puing-puing bangunan yang bertebaran, selain harus mencoba melarikan diri sejauh mungkin ... mereka juga harus berhati-hati agar dapat menghindari puing-puing bangunan yang jatuh atau yang ada di bawah agar tak tersandung.
Yang terpenting dalam benak mereka semua adalah harus berhasil menyelamatkan diri ... bersama dengan keluarga mereka lagi, saling menjaga dari kejaran makhluk aneh hasil aberasi bom yang tiba-tiba muncul saat itu.
Tapi banyak yang harus mengalami kehilangan ... sesuatu yang tak ingin di alami siapapun, entah karena salah satu orang yang mereka cintai tewas terbunuh oleh serangan atau malah menjadi makanan makhluk aberasi.
Di sana terdapat satu keluarga yang tengah berlari dan mencoba saling melindungi satu sama lain, saling berpegangan tangan, keluarga itu terdiri dari seorang ayah dan ibu bersama dua anak laki-lakinya, yang pertama sudah berumur 13 tahunan dengan rambut coklat dan netra ambernya sementara yang satunya sekitar 8 tahunan dengan rambut coklat dan netra hazelnya.
Saat mereka sibuk melarikan diri, mereka pikir sudah tak ada lagi yang mengejar mereka dan rata-rata makhluk-makhluk itu fokus dengan orang lain, tapi tiba-tiba salah satu makhluk aberasi muncul di hadapan mereka.
BRUKK!
Makhluk itu memukul Si ayah hingga terpental membuat Si ibu dan dua anak lelaki nya panik, ayah dan ibunya menyuruh kedua anak lelaki nya pergi terdengar ibunya berkata....
"Ken ... pergi, pergi dari sini, jagalah Ren bersamamu.... " ujar Sang ibu pada anak lelakinya yang bernama 'Ken' agar menjaga Sang adik yang tak lain dan tak bukan adalah 'Ren'.
"Tidak, kami tidak bisa meninggalkan ayah dan ibu disini! tidak akan! " sanggah Ken.
Lalu bagaimana dengan ayah mereka yang tadi terpental? ia sudah bangkit dan mengambil salah satu barang kayu untuk memakainya melawan makhluk aberasi sementara....
Ken merasa khawatir? lalu bagaimana dengan Ren yang masih berusia 8 tahun saat itu? apa yang ia rasakan? ia memasang tampang polos seakan-akan tak mengerti apapun, tapi sebenarnya hatinya terasa sakit, semuanya tengah berjuang dan dia tak bisa melakukan apapun, sebagai yang paling kecil ia hanya bisa terus di jaga dan di jaga.
Ketidakmampuan melindungi seperti itu ... memang sangat menyakitkan, bahkan bagi anak berumur 8 tahun itu pun.
Setelah berseteru sebentar, ibu mereka berhasil meyakinkan 'Ken' kakak laki-lakinya Ren, Ken pun langsung berlari sembari terus memegang tangan Ren, dengan berlinang air mata....
Ren tak menunjukkan air matanya, tapi hatinya terasa sakit, ia hanya mengikuti langkah demi langkahnya saat di pandu kakaknya itu, tapi pikirannya entah kemana....
Entah apa yang terjadi pada orang tua mereka, singkat cerita pada akhirnya mereka sampai ke tempat pengungsian, ya! hanya mereka berdua....
kedua orang tua anak itu? entah apa yang terjadi pada mereka ... sekarang kedua anak itu pun di obati luka-lukanya, dan setelah selesai tak ada satu pun yang berbicara di antara mereka, Ren melihat kakaknya menangis di luar, yaa ... lingkungan sekitar tempat pengungsian tentunya.
Ken, kakaknya itu menatap ke langit dengan tangis yang pecah, tangannya mengepal erat, tubuhnya gemetar, Ren menatap kakaknya dari kejauhan dia juga merasakan rasa sakit, tapi ia tak ingin menunjukkannya pada Sang kakak, ia harus bersikap seolah-olah lugu dan tak mengerti apa yang terjadi.
perlahan ia mendekati kakaknya....
"Kak ... kakak sedang apa? menangisi apa? "
Ken menoleh, pemilik manik mata amber yang tengah berlinang air mata itu masih terus menangis, dia hanya membalas dengan senyuman yang disertai tangisan....
"Kak, kakak memikirkan ayah dan ibu 'kan? aku yakin! ayah dan ibu pasti kembali! kakak tak perlu khawatir.... " ujar Ren mencoba menghibur meski ia juga meragukan hal itu.
Mendengar kalimat yang dikatakan adiknya itu, tangis Ren semakin pecah lalu ia tiba-tiba berlari dari tempat pengungsian ... entah tempat apa yang ingin dituju oleh anak itu....
"Kakak! kakak! " Ren terus memanggil kakaknya tapi kakaknya terus berlari dan kemudian lenyap dari pandangan matanya.
Saat malamnya pun, kakaknya belum juga pulang, meski sedih dan cemas tapi pada akhirnya Ren kecil itu tidur di kemah pengungsi sendirian....
Namun ia tak bisa tidur karena kejadian hari ini, ayah dan ibunya yang entah masih hidup atau tidak ... dan meninggalkan dirinya hanya dengan kakaknya, lalu sekarang? kakaknya pergi entah kemana juga meninggalkannya....
Saat itu Ren kecil putus asa, tak pernah terbayangkan kelanjutan hidupnya tanpa satu pun keluarganya yang berada di sisinya, perlahan bulir kristal pun runtuh dari kelopak mata anak itu, ia menangis, ia takut dan menyesali suatu hal....
"Apakah ... kak ken juga akan meninggalkanku? apa kakak akan pergi juga dan menghilang entah kemana selayaknya ayah dan ibu? "benaknya
"kumohon jangan ... aku tak tau bagaimana caranya menjalani hidup tanpa kalian, kumohon bertahanlah di sisiku.... "
"Aku hanya anak kecil yang lemah dan tak bisa melakukan apapun, aku takut, aku sangat ketakutan.... "batinnya merasa takut.
"Aku benci ini! anak kecil yang selalu di lindungi! anak bungsu yang selalu di jaga oleh ayah, ibu dan kakak! yang lemah dan tak bisa melakukan apapun.... "
"Aku benci! aku benci! aku benci diriku yang lemah ini! aku tak bisa menyelamatkan apapun, tak bisa melindungi siapapun, dan aku hanya terus dilindungi.... "
"Ini menyedihkan, dan menyakitkan.... "
Batin Ren kecil dengan tangis penuh kesedihan, dan pada akhirnya tangisan itu pun Mengantarkannya ke alam mimpinya, setelah cukup lama menangis akhirnya ia tertidur juga....
Apakah kakaknya Ren benar-benar pergi dari sana? untungnya tidak! dan ceritanya belum berakhir sampai di sini....
Keesokan harinya, Ren terbangun tanpa rasa semangat, ia tak tau bagaimana menjalani harinya, tapi tiba-tiba salah satu tentara memanggilnya dan mengatakan kalau kakaknya sudah kembali, anak lelaki itu langsung membulatkan matanya dan berlari menghampiri kakaknya....
"Kak Ken! " teriaknya sembari langsung memeluk lelaki berumur 13 tahun yang merupakan kakaknya itu Ken hanya membalas pelukannya dan menanggapi dengan senyuman, senyuman yang terlihat menyembunyikan luka dan rasa lelah di hatinya....
Ren menyadari hal itu, namun karena ingin membawa suasana agar tak sedih supaya kakaknya terhibur, sama seperti sebelumnya ia bertingkah pura-pura lugu dan tak mengerti apa yang sebenarnya terjadi di depan Ken.
"Kenapa kakak wajahnya begitu? " tanya Ren mendekat ke wajah kakaknya dengan bola mata bulat imutnya dan matanya yang mengedip-ngedip lucu.
Ken hanya menjawab bahwa ia baik-baik saja, lalu setelah itu medan magnetik berhasil menahan para makhluk aberasi, setelah itu Ren tinggal dengan kakaknya tentunya, tapi ada yang berbeda....
Hubungan mereka memang baik, tapi akan ada suatu jarak yang memisahkan mereka....
-
-
-
penasaran bagaimana kelanjutan hubungan kakak-beradik ini? nantikan kisah dia bersaudara ini selanjutnya!
Bersambung....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 23 Episodes
Comments
SATURNUS MV
btw di umur Ren dewasa kakaknya ke mana?
2025-03-16
0
SATURNUS MV
adeknya malah ditinggal 😒
2025-03-16
0