Ethan sudah berubah menjadi Vanguard dan mengawali semuanya dengan menembakkan peluru ke arah makhluk yang hendak menyerang Theo yang untuk mengalihkan perhatian....
Dor!
Dor!
Dor!
"Lawanmu adalah aku! " teriaknya pada si monster bertanduk.
Sementara Zephyr menyaksikan pertarungan itu dari balik pohon sana.
Vanguard memukul lagi dan lagi tapi tak berpengaruh apapun pada tubuh makhluk itu, malah duri-duri berwarna keunguan di punggung makhluk itu mulai bersinar dan duri-duri itu terlepas dan mulai melesat menebas Vanguard sampai iaa kembali ke wujud manusianya lagi....
Makhluk ini terlalu kuat, ia bahkan sampai kalah semudah itu, sementara duri-duri dari tubuhnya itu menempel kembali ke punggungnya.
Grauhhhhhh!
makhluk itu mengaum lagi, lalu hendak menyerang Ethan dengan cakarannya, namun sesuatu melesat dari arah yang tak disangka langsung membuat makhluk itu terpental dengan kecepatan tinggi.
Ia adalah makhluk berwujud monster yang berwarna biru, makhluk aberasi biru! dia adalah DR. George dalam wujud monsternya, ayah Theo yang mereka cari sebelumnya!.
"Ayah? " gumam Theo.
Dua makhluk itu saling beradu, dengan jurusnya masing-masing pertarungan begitu sengit, sementara Ethan masih terkapar, ia masih terlalu lemah untuk kembali bertarung.
jeder!
petir tiba-tiba kembali menggelegar, angin kembali berhembus kencang tak biasa, dan hawa dingin malam semakin dingin dan menusuk tulang, sepertinya hujan deras akan turun lagi, mungkin akan menjadi hujan badai yang sangat kencang seperti tadi sore?
Kembali ke pertarungan, Terlihat pada akhirnya ayahnya Theo yang lebih unggul, tapi saat Si makhluk bertanduk hendak diakhiri, makhluk bertanduk itu dengan cepat mencabut duri dari punggungnya dan melemparkannya hingga melesat ke arah Theo.
Makhluk aberasi biru yang merupakan ayah Theo itu pun langsung melesat demi melindungi Theo dan....
Jleb!
Duri itu tertancap tepat di bagian dadanya, ia berkorban demi Theo untuk kesekian kalinya, memang sesuai janjinya, akan selalu melindungi Theo....
BRUKK!
ia terjatuh, sementara Theo dengan perasaan sedih yang mendalam dan campur aduk langsung mendekati tubuh sekarat itu dan membuat tubuh itu berada dalam pangkuan anak itu.
"Ayah ... kumohon, jangan pergi lagi untuk kedua kalinya ... ada banyak yang seperti ayah, mereka ditempatkan di suatu tempat khusus dan tetap dibiarkan hidup.... " ujar anak itu dengan nada bergetar meski ia tau bahwa nyawa ayahnya ini sudah di ujung tanduk.
"Ayah, kita selamatkan diri dan datang ke tempat itu bersama-sama 'ya? kembalilah padaku ayah ... jangan pergi lagi.... " anak itu tersenyum getir. kemudian makhluk aberasi yang merupakan ayahnya ini mengusap air mata yang mengalir di pipinya sebelum akhirnya tangannya lunglai dan terjatuh ke tanah. kini ia sudah pergi untuk selama-lamanya.
Theo pun berkata lagi dengan nada panik dan suara yang parau karena tenggorokannya yang terasa tercekat,nafas anak itu pun menjadi cepat tak beraturan syok akan apa yang ia lihat di depan matanya....
"Bukankah ayah berjanji akan selalu melindungiku?!Jadi kembalilah, dengan itu ... aku akan berusaha sekuat tenagaku untuk melindungi ayah! "
Bagaimana dengan makhluk bertanduk itu? entah mengapa setelah membunuh ayahnya Theo makhluk itu diam dan berjalan berdiri di samping Zephyr.
kembali lagi ke Theo, Anak itu pun menundukkan kepalanya dan tangisnya pecah tak dapat tertahankan lagi.
Hujan deras turun Seketika, sangat deras, layaknya hujan badai yang sebelumnya, namun lebih dingin dan mencekam karena kali ini malam hari dan mereka berada di tengah hutan.
Theo mengalihkan jasad ayahnya dalam wujud aberasi ini dari pangkuannya ke tanah, dan terlihat tangannya yang tercampur noda merah dari darah yang sedikit demi sedikit luntur karena guyuran hujan.
Tangan itu bergetar, anak itu pun berteriak....
"Kembali! kembali! kembalilah padaku! ayah!!"
"Argghhhhhhhh! " anak itu berteriak frustasi.
Sementara Ethan yang terkapar tak berdaya dengan luka-luka memandangi kejadian itu dengan tangis kesedihan yang meluap namun air matanya itu telah tertutup tetesan demi tetesan air hujan, begitu pula dengan Theo.
Dua orang itu berada dalam perasaan frustasi, menangis di bawah hujan, pada malam hari di hutan yang gelap, sunyi dan dingin, rambutnya menutupi wajah mereka karena basah diguyur hujan.
Sementara di balik pohon itu, Zephyr dengan wajah dan rambutnya yang basah karena hujan juga malah tersenyum puas, ia pun berjalan mendekati dua orang penuh yang tengah berada dalam kondisi frustasi.
Ia berjalan ke hadapan Theo dan hanya tersenyum, Theo menatap wajah itu dan emosinya kini memuncak.
Ia teringat akan saat itu, di kematian pertama ayahnya pria dengan baju serba hitam itu menunjukkan ekspresi tersenyum puas yang sama, wajah menyebalkan itu, wajah yang tersenyum si bawah penderitaan orang lain itu ... kini harus kembali ia lihat.
Gigi anak itu bergemeletuk, tangannya mengepal kuat dan gejolak amarahnya tak tertahankan lagi, ia pun melancarkan pukulannya ke arah Zephyr....
"Enyahlah kau sialan!!!! " teriaknya, namun pukulan itu hanya mengenai angin Karena pria itu dengan cepat menangkap tangan anak itu dan membantingnya....
BRUKK!
anak itu meringis, ia merasakan sakit akibat terbanting, kemudian tak hanya sampai di situ saja, Zephyr pun tersenyum dan menoleh ke arah makhluk bertanduk yang ada di di sampingnya, ia bergumam dengan senyum jahatnya itu....
"Habisi mereka.... "
Dengan cepat makhluk bertanduk itu melesat ke arah Theo, Ethan yang melihat itu pun bangkit dan menangkap tangan monster yang hendak mencakar anak itu, mereka bertarung dengan beradu pukulan dan tendangan, yang tentunya monster itu unggul karena Ethan yang tak berubah ke wujud Vanguard karena overhead.
Setiap pukulan demi pukulan disertai cipratan tetesan air hujan dan tanah licin juga becek.
Ethan tetap menahan agar monster ini tak menyerang Theo , ia menahan perut monster itu agar tak mendekat, Ethan berucap dengan nada bergetar dan isak tangis kesedihan dan rasa sakit "Aku sudah gagal melindungi, aku tak akan bisa gagal lagi! " ujarnya yang kemudian menendang monster itu hingga sedikit terpukul mundur.
"Aku ... tak boleh gagal lagi!" teriaknya dengan rasa frustasi yang menyakitkan sembari terus menangkis dan membalas serangan makhluk yang jauh lebih kuat darinya, dan meskipun sudah mengalami luka-luka.
Namun tentunya pada akhirnya ia kembali terkapar karena perbedaan kemampuan yang sangat jauh.
monster bertanduk itu mengangkat tubuh Theo lalu....
Srettt!
mencakar tangannya sehingga anak itu meringis dan tanga anak itu mengeluarkan darah.
tapi melihat Ethan yang dalam keadaan frustasi itu menarik perhatian Zephyr yang kemudian berteriak "Berhenti! " membuat makhluk itu berhenti.
Zephyr menyeringai dan mendekat pada Ethan yang sudah terkapar dan kalah telak "Sepertinya menyenangkan jika bisa mempermainkan perasaan yang sedang depresi ini.... " batinnya Zephyr pun berucap pada Theo.
"Kau ... benar- benar telah gagal yah? lihatlah anak itu.... " ia melirik pada Theo yang terkapar sembari memegangi lengannya yang terus mengeluarkan darah.
"Kau telah membuat ayahnya terbunuh, kau telah gagal menyelamatkannya bukan? dan lihatlah luka anak itu, kau ini seorang
'Saviour ' yang gagal yah? " Zephyr terkekeh melihat wajahnya penuh keputusasaan Ethan.
[Note : Saviour \= penyelamat]
"Kau tak bisa menyelamatkan apapun.... "
Namun tiba-tiba suara beberapa orang bergantian memanggil mereka....
"Ethan! Theo! kalian dengar kami?! di mana kalian?! "
Rupanya mereka adalah teman-temannya, Ren, Rika dan Jennie....
Ketiga orang itu terpaku melihat soa yang mereka lihat, lalu setelah itu Ren dan Rika pun menembakkan peluru ke arah Zephyr dan monster bertanduk....
Namun tentunya pria itu bisa menghindar , kepulan asap hitam pun berkumpul dan pria itu menghilang bersama makhluk itu....
"Mereka kabur! " teriak Ren.
"Lupakan saja itu! kita bantu Ethan dan Theo!" ujar Jennie.
"Baik! " jawab Ren dan Rika .
Ren dan Rika berlari ke arah Theo memeriksa kondisi anak itu dan mereka terkejut melihat jasad makhluk aberasi biru, jasad ayahnya Theo....
sementara Jennie dengan panik langsung berlari pada Ethan "Kau baik-baik saja?! yaampun kau terluka parah! " teriaknya.
Namun dilihat pria itu tak bergeming, hanya diam, rambutnya menutupi sebelah matanya akibat basah terkena guyuran air hujan, terlihat mata penuh keputusasaan itu, sesaat Jennie pun mengerti....
"Sepertinya kamu tak sedang baik-baik saja, begitu pula dengan hatimu.... "
"Apa yang sebenarnya terjadi? apa yang kau pikirkan? bisakah sekali saja kau mengatakannya padaku? " batin wanita cantik berkacamata itu menatap Ethan iba....
Begitulah malam itu berakhir....
Malam itu berakhir penuh kesedihan, penyesalan, kemarahan, kekecewaan, dan kehilangan....
Malam yang teramat menyedihkan....
Menciptakan luka yang amat dalam....
-
-
-
Apakah yang akan dirasakan Ethan? akankah luka di hatinya sembuh? siapa yang akan menyembuhkan luka itu? nantikan kelanjutan dari kisah setelah malam menyedihkan ini....
Bersambung....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 23 Episodes
Comments
Wang Lin
pertarungannya bagus. itu makhluk aberasi kira2 bisa jadi manusia lagi gak ya, ada sesuatu alat atau apa gitu yg bisa mengembalikan wujudnya.. kasian soalnya ngeliat theo
2025-03-24
1
SATURNUS MV
makin dramatis aja ceritanya 😭😭😭
2025-02-28
1
SATURNUS MV
/Sob//Sob//Sob//Sob//Sob//Sob//Sob//Sob//Sob/
2025-02-28
0