Malam itu gelap ditambah lagi gua itu pun gelap dan hanya memiliki penerangan seadanya seperti lilin atau senter persiapan yang mereka bawa.
Hujan telah reda namun hawa dingin malam yang menusuk tulang tetap terasa, mereka hanya tidur dengan alas seadanya, yaa ... mereka kecuali Ethan.
Ia memilih untuk berjaga dan ia juga sudah izin pada Teman-teman nya untuk berjaga, lagipula tak ada yang bisa meragukan kemampuan pria ini sebagai seorang tentara militer, apalagi tentang kemampuan berjaga dan bertahan hidup, ialah yang terbaik dan peraih nilai tertinggi.
Kekurangan pria ini hanya satu, sifatnya yang tegas namun terlalu serius sehingga tak bisa diajak bercanda, hanya itu saja.
Ethan berjalan semakin dekat ke bagian gua yang mengarah keluar, ia berada di dalam gua dan hendak keluar, kemudian ia mengecek radar yang ia bawa dari tadi.
"Sinyalnya belum muncul juga yah? " gumamnya.
Ia pun melangkah keluar dari gua itu....
"Tak mungkin ada yang masuk ke gua gelap ini, apalagi jika hanya harus ditinggal sebentar, dan jika itu terjadi ... aku yakin kalian akan bangun dengan cepat dan langsung menelepon aku.... " batinnya memandangi gua yang akan ia tinggalkan, bagaimanapun Teman-temannya itu tentara dengan nilai tinggi juga, jadi mereka pasti akan peka dan langsung bangun jika saja benar-benar ada makhluk aberasi yang datang. Kepercayaan pada rekan itu adalah salah satu hal yang penting, dan Ethan juga mempercayai rekan-rekannya.
Ditinggalkannya tempat itu olehnya dan ia terus berjalan di bawah hujan menuju ke tempat pertarungan terakhir dua makhluk aberasi itu terjadi sebelum sinyalnya menghilang.
Dalam langkahnya ia membatin....
"Aku tak ingin menyakiti perasaan Theo, karena itu aku harus secepatnya menemukan ayahnya, Dr.George, aku harus melindungi semuanya, mereka semua, itulah tugasku.... "
"Dan juga.... "
"Tanggung jawabku, akulah yang akan memikul semuanya.... "
Tap!
Tap!
Tap!
Tap!
Terdengar setiap hentakan kakinya ada hentakan langkah kaki kedua, Ethan dengan cepat sadar kalau ada yang tengah mengikutinya, tapi orang itu tak berbahaya jadi ia tetap melanjutkan langkahnya sampai ke tempat yang ia tuju dan memeriksa sekitarnya....
"Anak itu terus mengikutiku sampai sini yah? padahal seharusnya ia tertidur saja" batinnya dan ia menghentikan aktivitas investigasinya dan berteriak....
"Hei bocah yang bersembunyi di balik semak sana! kenapa kau malah mengikutiku dan tak tidur bersama yang lainnya? " tanyanya dengan suara beratnya itu, semak itu pun mulai bergoyang dan bocah yang bersembunyi dibalik semak itu keluar....
"Bagaimana anda bisa tau? " tanya anak itu dengan suara bergetar yang ternyata adalah Theo.
Ethan menghela nafas kasar dan berbalik "Theo, kau terlalu polos, kau meragukan insting dan kemampuanku? sudahlah! itu tak penting! dan sekarang kenapa kau sampai mengikuti aku? "
"A-aku ... melihat kak Ethan pergi saat sedang berjaga tadi, kakak mau menginvestigasi ke tempat ini bukan? untuk mencari petunjuk keberadaan ayah dan makhluk itu? "
"Jadi ... aku juga ingin ikut! karena aku juga ingin menemukan ayah dan menyelamatkannya! aku ingin ayah bisa tetap hidup! tak masalah meski harus ditempatkan di tempat itu.... "
"Lagipula ... aku teringat kata-kata yang saat itu kakak katakan padaku.... "
Sesaat anak itu pun teringat akan kalimat yang belum lama ini Ethan ucapkan padanya....
"Jangan hanya diam dan menangis, lebih baik kau pikirkan hal lainnya seperti kemungkinan apa yang terjadi dan hal-hal yang kau ingat, diam saja takkan membawamu kemanapun"
Dan Theo pun lanjut mengatakan....
"Saat itu kakak bilang agar aku jangan hanya diam dan menangis, karena ... 'Diam saja takkan membawaku kemanapun' jadi aku ... juga tak ingin berdiam diri saja! kumohon biarkan aku membantu investigasi ini! " ujar anak itu dengan menatap penuh kesungguhan pada Ethan.
Ethan tersenyum tipis yang terlihat tulus dan berucap "Baiklah ... terserah kau saja! bocah! "
Theo menatap Ethan berbinar saat melihat pria tampan itu tersenyum, kemudian ia berkata "Kakak! kau harus banyak tersenyum! kau terlihat lebih keren dan tampan saat tersenyum!, lalu kesan tegas dan hawa dingin yang menusuk juga hilang! " ungkap anak itu.
"Hmm benarkah? " hanya itu respon pria itu yang terkekeh kecil, entahlah ... jujur saja dirinya sendiri tak tau apa pandangan orang terhadapnya, ternyata ia sedingin dan sekaku itu. tapi ia sepertinya tak bisa menghilangkan sifat kaku dan dingin itu dengan mudah karena sudah bertahun-tahun lamanya....
Ia lanjut menelisik sekitar, area ini cukup bersih sehingga tak ada tanda-tanda apapun! ia pun menoleh ke sekitar pepohonan dan ia terkejut ketika melihat wajahnya seorang pria yang tengah memperhatikan mereka dengan warna baju yang gelap, mungkin ... hitam? karena itu saat malam jadi cukup gelap.
Dengan sigap Ethan menarik pelatuknya dan....
Dor!
Pelurunya itu melesat lurus ke arah sosok pria itu namun, pria itu dengan cepat menghindari dan kemudian ia keluar dan dengan seringainya ia berucap....
"Yaampun~, benar-benar tidak sopan yah? padahal aku baru menyapamu tapi kau langsung menembak, untuk aku usaha menghindar dengan cepat.... "
Sementara Theo terlihat membulatkan matanya dan seluruh tubuhnya gemetar ketakutan, ia menunjuk dengan jarinya yang gemetar juga....
"I- itu ... orang itu ... pria misterius yang membawa ayah dulu.... "
Ujarnya membuat Ethan ikut terkejut lalu menodongkan pistolnya dengan kewaspadaannya yang semakin meningkat.
"Siapa kau sebentar? " tanya Ethan dengan nada tegas dan dingin, tak gentar maupun takut juga terlihat tetap tenang anti-gegabah.
"Siapa aku? intinya aku orangnya D.r Nicholas, tapi karena pertemuan kali ini cukup menarik, jadi aku akan memberikan namaku.... "
"Namaku Zephyr ... sudah kuduga kau orang yang hebat dan bisa langsung menyadari keberadaan diriku.... "
Namun, tiba-tiba Theo dengan segala perasaan sedih dan amarah bertindak gegabah dengan mencoba memukul pria yang bernama "Zephyr " itu.
"Hyaaaaaaa! "
Brukk!
Namun secara mengejutkan ia malah terkena pukulan dari makhluk aberasi bertanduk yang saat itu muncul.
Theo terpental dan menubruk dinding, sementara Ethan langsung dengan cepat berubah menjadi Vanguard.
"Access transformation greanted! "
(Akses transformasi diberikan)
"Initiating Transformation Sequence! "
(Memulai Urutan Transformasi! )
terdengar suara mesin desisan mekanisme di dalamnya
lalu memutarlah bagian tengah dari belt itu dan memencet beberapa tombol disampingnya.
Dengan satu tangan mengepal ke depan dada samping ia pun menatap penuh tekad dan berteriak....
"Tranformasi Armor! aktifkan! "
Dan terdengar lagi suara
"Armor Activated! "
(Armor teraktivasi!)
Partikel logan pun mengelilinginya dan mengerubungi tubuhnya membentuk logam-logam yang terasa ringan berbentuk setoran segi lima yang kemudian menyatu dan menjadi sebuah armor dan wujud baru.
dengan tanduk dan visor merahnya juga dengan armor dan kostum serba hitam dan senjata senapan dan terdengar lagi suara dari beltnya.
"Transformation Complicated! "
(Transformasi terselesaikan!)
Makhluk itu hendak menyerang Theo lagi namun Vanguard mencegahnya dan berteriak "Berhenti! lawanmu adalah aku! "
Sementara Zephyr tersenyum sembari memperhatikan pertarungan mereka dari balik pohon....
"Ini akan menarik.... " gumamnya....
-
-
-
pertarungan apa yang akan terjadi selanjutnya? hal "menarik" apakah yang akan terjadi?! nantikan kelanjutannya!.
Bersambung....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 23 Episodes
Comments
Wang Lin
ethan intuisinya tajem, kemampuan bertarungnya gak bisa dianggap remeh.. ethannyg terlalu dingin apa theo yg terlalu takut sama ethan ya? btw peletakan gambar setiap berubah wujud ide yg bagus, jadi kalo pembaca lupa wujudnya bisa kebayang lagi dengan jelas
2025-03-22
0
SATURNUS MV
next kak aku penasaran sama Zephyr 🤭
2025-02-26
0
SATURNUS MV
uh... typo kak
2025-02-26
0