Anak laki-laki itu tertawa riang. Ia bermain di dekat monster yang besar dan mengerikan, tanpa rasa takut sedikit pun di taman yang agak terbengkalai itu. Adegan itu tertangkap dalam video amatir yang buram. Ethan menatap layar komputer, keningnya mengernyit dengan sejuta pertanyaan di benaknya....
"Jennie ... apa ini sungguhan? " tanyanya pada Jennie.
"Tentu saja, aku sudah mengecek kebenarannya, tak mungkin aku memberikan informasi yang palsu bukan? " balas Jennie sementara Rika dan Ren hanya mengangguk-anggukkan kepala mereka menyetujui Jennie.
"Kenapa anak itu bisa setenang itu? padahal ia sedang bermain dengan monster" ujar Ethan.
"Justru itu dia, konon katanya beberapa orang telah berusaha menyerang dan memisahkan anak itu dari di makhluk aberasi, namun anak laki-laki itu malah marah, coba lihatlah video ini! " Jennie mengganti folder file dan menunjukkan kembali video yang lainnya, di sana terlihat anak itu dan beberapa warga yang menyerang makhluk aberasi itu....
Isi video:
"Dasar monster! hei nak, jangan bermain dengan monster! dia berbahaya! " teriak salah satu orang dewasa.
"Ayo! lebih baik kita mengungsi! ayo pergi! " para orang dewasa menyuruh anak itu pergi namun ia hanya diam tak bergeming sebelum akhirnya ia berlari mendekat kembali pada si makhluk aberasi dan berteriak....
"Berhenti! ia tak menyerang kalian 'kan?! dia baik! dan dia kesakitan! jadi berhentilah menyerangnya!!! " teriak anak itu lalu kemudian ia pergi bersama dengan makhluk itu.
Video off
kembali ke saat ini, mereka dibuat semakin heran lagi, kenapa makhluk aberasi itu tak menyerang sama sekali? dan kenapa anak itu terus melindunginya? mereka benar-benar tak mengerti.
"Katanya nama anak itu adalah 'Theo' " jelas Jennie lebih lanjut.
"Apa kau sudah mendapatkan data tentang tempat tinggal anak itu? " tanya Ethan.
"Belum pasti, tapi ... ada yang mengatakan kalau anak itu tinggal di dalam hutan 2 KM dari sini sembari terus menyembunyikan makhluk itu. " jawab Jennie.
"Kita harus segera ke sana," kata Ethan, lantas Jennie, Ren, dan Rika mengangguk, menyadari keseriusan situasi.
"Aku juga akan ikut. " seru jennie tiba-tiba.
"Kenapa? " tanya Ethan dingin
"Kalian ke sana untuk investigasi, jadi aku mungkin bisa membantu kalian di sana nantinya, tenang saja ... profesor Smith akan menjaga markas kita. " jelas Jennie yang sangat masuk akal.
pada akhirnya, mereka pun memutuskan pergi bersama ke hutan itu.....
...****************...
Di hutan....
Hutan itu sunyi dan mencekam. Hanya suara langkah kaki mereka yang memecah kesunyian.
"Sepi sekali, waspada! bisa jadi masih ada beberapa makhluk aberasi lainnya yang bersembunyi di sini, tempat ini sangat sepi, cukup masuk akal jika para makhluk itu memilih untuk tinggal di sini. " Ethan mengingatkan dengan tegas.
"Baik! "
Kesunyian kembali....
Lalu, suara Jennie pun memecah keheningan.....
"Dapat! aku sudah dapat sinyal energi yang tak biasa! kemungkinan itu makhluk aberasi atau jika anak itu benar menyembunyikan ia di sana, maka kita akan menemukan rumah anak itu!" Jennie agak kegirangan karena akhirnya dapat sinyal dan lokasi yang akan mereka tuju, mereka pun bergegas.
...****************...
Di dalam sebuah rumah gubuk....
Seorang anak laki-laki tengah bermain dengan menyusun kayu dan batu-batu menjadi menara bertingkat, lalu ia pun bertanya pada sosok yang ada di sebelahnya "Mau lihat tidak? tinggi bukan?! " serunya girang kepada makhluk warna biru dengan tanduk dengan otot-otot dan tubuh besar juga tangannya yang memiliki cakar tajam.
Yup! di samping anak itu adalah sesosok monster, anak itu pun memeluknya "Aku sangat senang akhirnya kita bisa hidup dengan tenang! " ujarnya.
Namun, makhluk yang tadinya nyaman-nyaman saja saat dipeluk, tiba-tiba agak menghempaskan anak itu dan lari keluar....
...****************...
Kembali lagi ke Ethan, Rika, Ren dan Jennie....
Mereka terlihat sangat lelah, namun mereka tau kalau lokasinya sebentar lagi sampai, mereka pun menyemangati diri mereka sendiri....
Mereka menemukan sebuah gubuk kayu kecil yang terlihat terbuat dari bahan seadanya.
Gubuk kecil, usang dan tersembunyi di balik pepohonan. tanpa disadari ... makhluk aberasi dengan kulit warna biru tua mulai mendekat ke arah mereka dari belakang, mengambil ancang-ancang untuk menyerang, kemudian ia pun melompat untuk menerkam jennie....
"Grauhhhhhhhh! " terdengar suara mengaumnya dengan lompatan tinggi ke arah Jennie.
"Kyaaaaa! " teriak Jennie
Baru saja tangan itu berada di atas kepala jennie namun tiba-tiba gerakannya terhenti, tentunya karena Ethan menahan tangannya
"Takkan Kubiarkan! " teriak Ethan
kemudian membantingnya memutar ke samping hingga makhluk itu terjatuh sebelum dapat menyentuh Jennie sedikitpun.
"Terimakasih.... " ujar Jennie melihat kesigapan orang yang ia sukai itu yang menjadi agak malu dan salah tingkah.
"Yang kali ini Keterlaluan, Takkan kubiarkan siapapun menyentuh rekan-rekanku! " teriak Ethan,meski dingin begitu dia tetaplah orang yang baik dan bertujuan melindungi orang-orang, ia juga sebenarnya orang yang cukup rasional, tapi entah mengapa ia masih tak bisa dekat dengan Jennie lagi, ada trauma yang terlalu mengganggunya.
Ia memasang belt system ke bagian perutnya, dan seketika muncullah besi yang menyambung dari situ dan menjadikan alat itu menjadi gesper atau belt yang terpasang sempurna di perutnya ia pun menekan bagian atas dari core tengah belt dan terdengar lah suara sistem robotik dari belt system ....
"Access transformation greanted! "
(Akses transformasi diberikan)
"Initiating Transformation Sequence! "
(Memulai Urutan Transformasi! )
terdengar suara mesin desisan mekanisme di dalamnya
lalu memutarlah bagian tengah dari belt itu dan memencet beberapa tombol disampingnya.
Dengan satu tangan mengepal ke depan dada samping ia pun menatap penuh tekad dan berteriak....
"Tranformasi Armor! aktifkan! "
Dan terdengar lagi suara
"Armor Activated! ".
(Armor teraktivasi!)
Partikel logan pun mengelilinginya dan mengerubungi tubuhnya membentuk logam-logam yang terasa ringan berbentuk
serpihan segi lima yang kemudian menyatu dan menjadi sebuah armor dan wujud baru.
tanduk dan visor merahnya juga dengan armor, kostum serba hitam.
dan senjata senapan dan terdengar lagi suara dari beltnya....
"Transformation Complicated! "
(Transformasi terselesaikan!)
Ethan berubah menjadi Vanguard.
Ethan dengan wujud Vanguard langsung menendang makhluk itu hingga terpental jauh, ia juga menembakinya dengan senapannya, namun sesosok anak laki-laki keluar dari gubuk kayu itu dan terlihat panik saat monster itu terlihat terkapar, ia hendak mendekati pertarungan antara Ethan dan makhluk aberasi berwarna biru itu, namun dicegah oleh Ren dan Rika.
"Ternyata benar kau anak kecil yang bernama 'Theo' di video itu " ujar Jennie ketika melihat anak laki-laki itu yang sama dengan wajah anak di video itu, namun anak itu tak peduli dan malah mencoba pergi, untungnya Rika menahannya dulu
"Tunggu! Mau kemana kau?! " tanya Rika.
"Berbahaya! pergilah! " timpal Ren.
"Lepaskan! aku harus menyelamatkannya! aku harus menyelamatkannya! " ungkap anak itu.
"Kenapa kau bersikeras menyelamatkannya? dia itu monster! makhluk yang mengalami aberasi! " teriak Ren.
"Tapi dia tak menyerang manusia! jadi biarkan saja dia!! " teriak anak itu dengan mata berkaca-kaca seperti ingin menangis.
Hai itu membuat Ren dan Rika berpikir sejenak, tapi jika begitu pun, apa yang akan makhluk ini lakukan nanti? dia juga menderita bukan? namun ... tatapan penuh kesungguhan anak itu melemahkan mereka, mereka pun berteriak pada Ethan....
"Ethan! berhenti sebentar! " teriak mereka, Ethan yang tengah sibuk melawan makhluk itu pun merasa heran.
"Ada apa?! "
"Berikan makhluk aberasi biru itu kesempatan! dia tak menyakiti manusia! "
"Tak menyakiti bagaimana? dia saja mau menyerang Jennie di awal! " gerutu kesal Ethan di batinnya namun ia menuruti Ren dan Rika lalu tetap bertarung dengan gerakan yang lebih banyak menghindar.....
Namun tiba-tiba terdengar lagi suara....
"Grauhhhhhhhh! "
Itu seperti suara monster, tak salah lagi itu pasti makhluk aberasi yang suaranya semakin lama semakin dekat sehingga makhluk aberasi biru dan Ethan berhenti bertarung....
Tiba-tiba dari belakang, Ren, Rika dan Jennie muncul makhluk aberasi dengan tubuh berotot dengan campuran warga hijau dan ungu juga bertanduk
Ia hendak menyerang Theo dengan cakarnya, tapi Makhluk aberasi berwarna biru pun dengan cepat melindungi anak itu sehingga ialah yang terkena cakaran di punggungnya dan tumbang, anak itu pun berteriak dengan berderai air mata....
"Ayah!!!!! "
Sontak membuat Ethan, Jennie, Ren dan Rika terkejut mendengarnya.....
"Apa? ayah? jadi makhluk ini.... " gumam Ethan melihat ke arah Theo yang langsung menghampiri makhluk aberasi biru yang ia panggil "Ayah" itu.
-
-
-
Bersambung....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 23 Episodes
Comments
Wang Lin
pantes aja si anak sayang banget sama malhluk itu, ternyata ayahnya.. tapi kalo ngeliat monster jadi baik gitu ada rasa kasihan, gak tau kenapa... jadi inget salah satu monster di KR black
2025-03-22
0
SATURNUS MV
cieee~ seneng ya jen 😏
2025-02-20
0
SATURNUS MV
oh so sweet /Kiss/
2025-02-20
0