"Ren, bagaimana sekolahmu? " tanya ken pada adiknya itu.
"Baik, kok! " jawab Ren dengan semangat, sudah delapan tahun semenjak kejadian itu, mereka hidup dengan baik sebagai kakak beradik, sekarang Ren sudah menginjak usia 16 tahun mereka hidup dengan baik, tapi.....
Ren mengetahui, masih ada yang kakaknya sembunyikan darinya, terutama tentang hari itu pada delapan tahun yang lalu....
Sekarang kakak beradik itu tengah sarapan dengan santai di ruang makan, meja makan kayu dan kursinya yang berwarna coklat, ruangan yang cukup redup dan cahaya hanya masuk melewati tirai dari dua buah jendela, memang benar-benar rumah sederhana dan minimalis, tapi cukup baik dan menyimpan banyak kenangan....
Ken memberitahu pada Ren kalau kedua orang tua mereka pergi ke rumah neneknya untuk menjaganya, lalu setelah itu ia bilang kalau nenek mereka sakit dan butuh pengobatan di luar negeri, jadi sampai sekarang orang tua mereka berada di sana.
Tapi tentu saja, Ren tau itu bukan kebenarannya, ia mencoba mengulik apa yang sebenar terjadi dari ken, tapi ken selalu mengalihkan topik.
Sampai pada akhirnya ia menjadi merasa kesal pada ken, tapi ia tak menunjukkan kekesalannya, karena ken merupakan kakak yang baik baginya dan peduli....
Bahkan ken selalu melarangnya melakukan hal-hal yang berbahaya dengan tegas dan serius.
Ia merasa kesal, tapi ken sangat baik padanya, sering mengobrol dan berbincang juga ... Karena kakaknya ini orang yang cukup asik dan humoris sebenarnya, yang Ren inginkan hanyalah kebenarannya! Tapi mengapa susah sekali? Itulah yang membuat Ren sedikit membenci kakaknya....
Sekarang seperti biasanya, mereka tengah sarapan dengan tenang....
"Ren, bisakah kau membersihkan rumah ini saat aku bekerja nanti? Aku sepertinya akan lembur, tolong yahh, adikku yang baik, juga penurut! " ujarnya sembari terkekeh.
"Ya! " Ren membalasnya.
Lalu kedua pemuda itu pun melakukan aktivitas mereka masing-masing, Ken bekerja yang entah apa pekerjaannya sehingga pulang malam, dan Ren pergi ke sekolah, ingat! Saat ini Ren masih remaja biasa! Lalu selesainya sekolah lelaki remaja itu akan pergi kerja paruh waktu, lalu pergi les.
Kerja paruh waktu? Les? Apa yang terjadi?
Semenjak kejadian delapan tahun yang lalu, Ren bertekad untuk bisa melindungi orang lain, ia pun menabung diam-diam dari jatah uang sakunya dan memakainya untuk les beladiri.
Kenapa harus diam-diam? Ingat apa yang selalu ken katakan padanya? Jangan melakukan hal yang berbahaya!
Yaa, itulah sebabnya, tapi kakaknya itu takkan mengerti perasaannya yang hancur delapan tahun lalu.
Waktu berlalu, Ren pulang sekitar jam 5 sore, ia lekas mengganti bajunya sebelum akhirnya mulai membersihkan rumah, mulai dari ruang tamu, kamarnya, kamar kakaknya, semua ia tangani
Tapi ada satu tempat untuk tak pernah ia bersihkan karena dilarang oleh ken, setelah bertahun-tahun ... Ia pun memikirkan suatu hal, kenapa tak mencoba membersihkan tempat itu?
Tempat itu adalah gudang, ken mengatakan kalah di sana akan ada banyak tikus dan berdebu, jadi selalu melarangnya.
Tapi sekarang ia berpikir, apa mungkin ada sesuatu yang kakaknya itu sembunyikan? Perlahan ia membuka pintu kayu gudang itu, diintipnya ke dalam....
Di luar dugaan! Ia mengira isinya akan penuh dengan debu dan sarang Laba-laba, tapi ternyata tempat itu bersih!.
Ruangan yang putih bersih, dengan beberapa kotak-kotak kardus yang bertumpuk, di sudut ruangan sana tampak meja dan kursi juga komputer, ini benar-benar diluar dugaannya.
Meja itu memiliki beberapa laci, matanya melihat sekeliling, tapi kemudian perhatiannya tertinggi pada suatu koper yang terlihat berat dan futuristik, Ren berjalan perlahan memasuki ruangan itu, lampunya saja masih menyala dengan terangnya padahal ia pikir gudang itu akan menyeramkan.
Tadinya ia hendak melihat isi koper itu, tapi ia melirik lagi ke laci meja itu, dia pun memilih untuk memeriksa laci itu.
"Meja, kursi, laptop, daripada gudang ini lebih mirip kamar atau tuang kerja lama-lama, kenapa kakak berbohong yah? " gumamnya.
"Mungkinkah akan ada beberapa surat penting? Sebagai petunjuk untukku yang mencari kebenarannya ini?? " batinnya.
Dilihatnya dan ada beberapa surat di dalam sana, ia membaca beberapa surat itu yang tentunya surat-surat rumah biasa, tapi ia pun menemukan satu berkas yang membuatnya terdiam, ia membacanya, perlahan tubuhnya bergetar, kakinya mulai lemas hingga akhirnya jatuh tertunduk di lantai.
Di sana dijelaskan tentang kematian salah satu korban makhluk aberasi delapan tahun yang lalu, dengan nama kedua orang tuanya tertera, ia juga menemukan surat kematian kedua orang tuanya itu.
Tangisnya tak dapat tertahankan lagi, ia membatin "ternyata benar ya? Mereka ... Sudah benar-benar tiada.... "
"kenapa yang sepenting ini harus disembunyikan? Kenapa?? "Batinnya terasa sakit, ia merasa kecewa, ia bahkan tak tau bagaimana detik-detik kematian mereka, sedang ken sepertinya mengetahuinya, apa hanya kakaknya saja yang berhak mengetahui itu??.
Kemudian ia membawa berkas itu ke kamarnya, sengaja ia membuka pintu ruangan yang selama ini ia kira "gudang" itu agar keesokan harinya saat kakaknya kembali, pemuda itu langsung menyadari apa yang telah terjadi....
Pada akhirnya malam itu ia tutup dengan tangis di sudut Kamarnya sembari terus memeluk berkas itu, bahkan sampai ia mulai terlelap....
****************
Sementara itu keesokan paginya, ken pulang dengan raut wajah lelah, kemudian iya memanggil nama Ren, tapi adik satu-satunya itu tak kunjung menjawabnya....
Ia menelisik sekitar, matanya terbelalak ketika melihat pintu ruangan yang ia samarkan sebagai gudang itu sudah terbuka dan isinya berantakan, ia berlari sekencang mungkin masuk ke dalam dan mengecek berkas-berkas tentang kematian orang tuanya.
Hilang?? Yup! Tentu saja karena sekarang berkas itu berada di tangan adiknya yang sedang berada di belakangnya melihat apa yang dilakukannya sembari memegang berkas itu dengan rambut coklat berantakan dan mata sembabnya namun ken belum menyadarinya.
Ken menduga kemungkinan terbesarnya yang benar adanya, ia pun dikejutkan dengan suara familiar yang tiba-tiba membuatnya tersentak....
"Kak ... kau mencari ini??" suara Ren yang memang sedang berdiri di belakangnya sembari mengangkat berkas itu membuatnya menoleh dan terbelalak.
"Sudah kuduga, mereka sudah pergi ... Tapi kenapa harus membohongi ku? Salahkah jika aku mengetahuinya?! " teriak Ren membuat ken merasa bersalah, ia hanya tak ingin adiknya itu sedih karena tau kebenarannya.
"Dari awal aku sudah menyadari kalau ada yang aneh kak, tapi apakah hanya kau yang berhak mengetahuinya??" Ren mengeluarkan semua perasaan yang ia pendam.
"Ren ... Maaf.... " ungkap ken.
Ren memalingkan wajahnya kemudian menatap ken lagi, ia mengatakan....
"Nah, sekarang ... Ceritakan padaku, apa yang terjadi menjelang detik-detik kematian mereka? Aku juga berhak tau! " ujarnya.
Ken mengangguk dengan mata berkaca-kaca, dan secara singkat ken hanya menceritakan kalau saat ia pergi lagi ke suatu tempat yang merupakan tempat kedua orang tua mereka melawan makhluk aberasi hingga meregang nyawa, bahwa kedua orang yang paling mereka cintai ini mati karena melindunginya yang tiba-tiba datang, dan tentu saja ken tak bisa berbuat apa-apa saat kematian mereka, hal itu membuat Ren yang masih dalam perasaan tercampur aduk menjadi kecewa dan emosi.
Ia beranjak dan langsung menghantam wajah ken dengan satu tinjuan....
BUGH!
ia pun berteriak "Jadi semua ini karenamu?! Begitu?! " emosinya tak terkendali karena perasaannya yang kacau, ia juga tak bisa berpikir rasional.
"Jadi karena ini kay menyembunyikannya yah? Karena kaulah penyebabnya begitu? Kau keterlaluan! Kau kakak yang buruk! Kau yang terburuk!" Teriaknya lagi sebelum akhirnya pergi meninggalkan ken terdiam di sana....
Setelah kepergian Ren, ken pun beranjak ke ruangan yang sudah terbobol oleh Ren itu, dan mendekat pada koper besar yang cukup futuristik, yang Ren sendiri sudah melihatnya sebelumnya namun teralihkan karena ia memilih mengecek laci meja terlebih dahulu.
Ken membuka koper itu dan menatap dengan tatapan serius ia pun bergumam....
"Aku tak bisa terus di sini.... " ia melirik ke kamar Ren kemudian kembali menatap isi dari koper itu yang entah apa....
"Aku harus pergi ... maaf...." gumamnya lagi.
***************
Keesokan harinya lagi, Ren terbangun dengan mata sembab, ia pun beranjak keluar dari kamarnya, melihat sekitar yang sepi, ia berpikir kakaknya pasti sudah berangkat bekerja....
Sebelum ia membaca kertas yang ada di meja makannya, ia syok dan tak mengerti lagi, ia menjadi bingung ... Apalagi yang kakaknya sembunyikan darinya? Di kertas itu tertulis:
"Maaf, maafkan aku Ren...."
"Aku telah menyembunyikan banyak hal, dari mulai kematian ayah dan ibu, dan beberapa hal yang belum bisa kukatakan...."
"Maafkan aku juga, karena menjadi penyebab mereka pergi meninggalkan kita.... "
"Aku bukan kakak yang baik, aku kakak yang buruk, daru dulu hingga sekarang.... "
"Bahkan sekarang ... Aku harus meninggalkanmu, maaf ... Ada hal yang harus kulakukan, aku tak bisa melibatkanmu.... "
"Tapi aku ingin kau tau, kalau aku benar-benar menyayangimu.... "
"Tak masalah jika kau tak mempercayai aku, tapi ingat pesanku, jangan melakukan hal yang berbahaya ... Dan hiduplah dengan baik, karena aku harus pergi.... "
"Maafkan aku atas segalanya.... "
"Aku ... Pamit.... "
Matanya terasa panas dan perih, bulir kristal kembali jatuh dari kelopak matanya, ia tak mengerti apa yang terjadi, dan setiap kalimat yang tertulis di atas kertas itu terasa menyakitkan dan menusuk hatinya.
Ia pun mengingat apa yang ia katakan kemarin, dan tangisnya semakin menjadi-jadi, ia membatin....
"Apakah semua ini karena apa yang kukatakan? Maaf ... Aku terlanjur tersulut emosi ... Tapi aku tak pernah memintamu pergi.... "
"Ku tarik kembali kata-kataku, kau bukanlah kakak yang buruk, kau sudah berusaha ... Karena tak ada yang namanya 'sempurna' bagi seseorang.... "
Begitulah komunikasi terakhir mereka, apakah ken pergi karena Ren? Tentu saja tidak, ia pergi karena ada suatu hal yang harus ia urus dan bukan sepenuhnya karena Ren....
Tapi begitulah kisah mereka berakhir, mereka tak pernah bertemu lagi, Ren memilih masuk ke pelatihan militer lebih awal, karena tak ada kakaknya yang menghalanginya lagi, ken memang melarangnya melakukan hal yang berbahaya, tapi ia juga ingin bisa melindungi orang lain, jadi ia memutuskan untuk tetap maju sebagai militer....
Hingga dua tahun kemudian ... Perisai magnetik makhluk aberasi rusak dan makhluk itu mendominasi dunia, dua bulan setelah peristiwa itu ... Ren pun dipindah tugaskan ke TART, yaitu masa sekarang ini, menjadikan ia anggota termuda di TART, karena ia baru berumur 18 tahun sekarang.
****************
Kembali ke saat ini, Ren menceritakan kisahnya itu pada Theo, kemudian ia pun menoleh dan mengatakan pada Theo....
"Jadi Theo, ingatlah ... Tidak ada yang namanya 'sempurna', bahkan untuk Armor Saviour Vanguard, seorang pahlawan seperti Ethan pun tak bisa sempurna ... Karena kita semua adalah manusia.... " ujarnya penuh ketulusan membuat Theo tertunduk dan terlihat merenungkan kalimatnya.
"Tapi kita bisa berusaha untuk melakukan yang terbaik, seperti Ethan ... Ia sudah berusaha sebaik mungkin, jadi tolong hargai dia yah? Jangan jadi sepertiku yang tak bisa menghargai kakakku, meski sampai sekarang alasan kepergiannya belum jelas, tapi intinya sekarang katakan pada Ethan kalau dia susah melakukan yang terbaik, ikhlaskan ayahmu, dia pasti sudah tenang di atas sana bukan? " Ren tersenyum pada Theo yang menoleh padanya, Theo pun mengangguk dan menghapus air matanya kemudian ia berdiri....
"Ayo! Kita temui kak Ethan! " teriak Theo.
Mereka pun pergi bersama-sama ke tempat sebelumnya Ethan berada....
-
-
-
[visual Ren dan Rika sorry baru bisa tambahin visualnya]
[visual ken a.k.a abangnya Ren nanti dia bakal muncul lagi dan punya peran penting di cerita siap-siap aja yee]
[foto lain ]
Apakah yang akan terjadi selanjutnya? Nantikan kelanjutannya!
BERSAMBUNG....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 23 Episodes
Comments
Wang Lin
jadi inget insiden zero day di kamen rider ex-aid..
gambar ren, rika, ken cakep banget
2025-03-24
1
SATURNUS MV
wah gak sabaaaar 👏🏻
2025-03-19
1
SATURNUS MV
wih cakep 🥰
2025-03-19
1