Makhluk aberasi wanita dengan tubuh biru itu mendekat dan menyerang dengan mencakar mereka.
Ethan mau tak mau harus langsung berubah menjadi Armor saviour Vanguard, ia harus melawan makhluk itu karena sudah menyerang mereka.
Ia memasang belt ke perutnya, dan seketika muncullah besi yang menyambung dari situ dan menjadikan alat itu menjadi gesper atau belt yang terpasang sempurna di perutnya ia pun menekan bagian atas dari core tengah belt dan terdengar lah suara sistem robotik dari belt system ....
"Access transformation greanted! "
(Akses transformasi diberikan)
"Initiating Transformation Sequence! "
(Memulai Urutan Transformasi! )
terdengar suara mesin desisan mekanisme di dalamnya
lalu memutarlah bagian tengah dari belt itu dan memencet beberapa tombol disampingnya.
Dengan satu tangan mengepal ke depan dada samping ia pun menatap penuh tekad dan berteriak....
"Tranformasi Armor! aktifkan! "
Dan terdengar lagi suara
"Armor Activated! "....
(Armor teraktivasi!)
Partikel logan pun mengelilinginya dan mengerubungi tubuhnya membentuk logam-logam yang terasa ringan berbentuk serpihan segi lima yang kemudian menyatu dan menjadi sebuah armor dan wujud baru.
dengan tanduk dan visor merahnya juga dengan armor dan kostum serba hitam dan senjata senapan dan terdengar lagi suara dari beltnya.
"Transformation Complicated! "
(Transformasi terselesaikan!)
Ia berubah menjadi Armor saviour Vanguard.
Dengan gerakan lincah dan cepat ia menembakkan peluru pada makhluk itu dan mendorongnya hingga keluar bangunan pengungsian.
Dan ia melewati jendela lantai dua untuk keluar sehingga kaca jendela pecah dan beling-beling kaca berceceran.
Prang!
Monster itu menyudutkannya dan terus mencakarnya hingga keluar percikan api dari baju armor Vanguard.
Dan kemampuan makhluk ini sangat cepat sehingga ia dengan cepat memukul dari atas, bawah, kanan dan kiri Vanguard sebelum Ia menyadarinya.
Vanguard langsung terkapar, ia pun berusaha bangkit, ia menyerang lagi dan lagi dengan senapan, ia harus cepat-cepat mengakhiri ini.
Namun, bagaimana dengan nenek Rennete?
Ethan pun berteriak pada Rika "Rika! ajak nenek Rennete pergi dari sini ke tempat aman! "
"Hah?! kau mau menghabisi makhluk itu?! " tanya Rika.
"Argghhh! tentu saja bukan! maksudku buat ia tenang dan yakinkanlah ia! kau mengerti bukan? yakinkanlah dia ... sebagai dirimu sendiri! Rika! "
Rika seketika mengerti dan mengangguk ia mengajak nenek Rennete pergi dari sana.
"nek, kita pergi ke tempat aman dulu yah?"
"Jangan! jangan bunuh cucuku! jangan! "
"Nek, tenanglah aku berjanji cucu nenek takkan kami habisi sebelum kami berbincang sebentar dengan nenek, iya 'kan Ethan?!!!! " teriak Rika sekencang-kencangnya pada Ethan yang masih sibuk dengan makhluk itu.
"Yaampun dia belum pergi juga?! tolonglah Rika!!! aku sedang mengulur waktu ini!!! " batin Ethan emosi.
Nenek itu pun akhirnya mau ikut dengan Rika.
...****************...
Di tempat persembunyian mereka....
"Nek, kumohon ... dengarkanlah aku ... aku ingin nenek merelakan cucu nenek! karena ... dia menderita! "
"Kamu bukan cucuku, kamu pasti mau cucuku mati dan berpura-pura jadi cucuku lagi bukan? " tanya si nenek yang terlihat kesal.
"Nek ... aku ... memang bukan cucumu, tapi aku hanyalah orang yang menginginkan kebahagiaan nenek dan cucu nenek! "
"Manusia yang sudah berubah menjadi monster atau makhluk aberasi, tak bisa kembali lagi, otaknya pun rusak dan hanya ingin membunuh dan membunuh seperti predator! nenek-lah yang paling tau bagaimana cucu nenek bukan?! jadi ... nenek pasti tau sebaik apa dia ... dia ... tak mungkin menginginkan cara hidup seperti itu 'kan?!. "
ucapan Rika berhasil menyentuh hati sang nenek, nenek Rennete pun mengingat hari-harinya dahulu bersama cucunya, juga kata-kata yang pernah diucapkan cucunya itu.
"Nenek baik-baik saja? sudah minum obat? "
"Bagaimanapun jika ada yang butuh pertolongan memang harus kita bantu 'kan? "
"Aku tak suka melihat berita ... isinya kriminalisasi, kenapa mereka sangat jahat? pembunuhan, apakah mereka tak berpikir ada keluarga yang menderita karena kematian korban? lalu pencuri, apa mereka tak pernah berpikir bagaimana jika situasi nya dibalik dan mereka jadi korban? apa mereka tak pernah berpikir bagaimana perasaannya orang lain yang dirugikan?. "
"Nek, aku akan selalu ada untuk nenek ... selama aku kasih hidup ... aku akan terus menjaga nenek! "
"Aku sayang nenek! "
Kembali ke saat ini, Air mata nenek Rennete mengalir, tubuhnya bergetar, hatinya sakit karena rasa rindu ... ia juga tau betul seperti apa cucu semata wayangnya yang baik hati itu....
"Rina ... sangat baik ... dia pasti menderita karena harus menjadi monster karena aberasi ... hiks ... hiks ... Rina ... kenapa nasibmu harus seperti ini?.... " nenek Rennete memeluk Rika sembari menangis.
Rika menenggelamkan nenek Rennete dalam pelukannya kemudian ia berkata "Ini semua sudah takdir nek, Rina menderita terus seperti itu ... Rina harus pergi dan menjadi jiwa yang tenang ... maukah nenek mengantarkan Rina menjadi jiwa yang tenang? "
Nenek Rennete pun mengangguk dengan air mata yang masih bercucuran dan Rina pun tersenyum dengan air mata yang terus mengalir pula....
...****************...
Sementara itu kembali lagi ke pertarungan antara Vanguard dan wujud aberasi dari Rina, cucu dari nenek Rennete yang sangat kuat.
mungkin karena ini tipe dua ... jadi tak bisa dikalahkan hanya dengan menembakkan satu atau dua peluru saja bukan?
Ia harus memakai jurus pamungkas tendangan, atau menembakkan serangan pamungkas senapannya.
Tapi ia tak bisa! nenek Rennete belum datang, ia pun berpikir ... haruskah ia mengakhirinya tanpa persetujuan nenek Rennete? tapi bagaimana jika sudah dibujuk pun si nenek tetap tak mau? hal itu membuat benaknya pusing, Ini benar-benar pilihan yang sulit!.
Namun ia menepis pemikiran negatif itu....
"aku percaya pada Rika! ia pasti bisa meyakinkan nenek Rennete! " batinnya dengan penuh kepercayaan, berjuang menunggu Rika dan nenek Rennete datang.
Rina versi aberasi mengumpulkan energi dan melemparkan bola cakra biru ke arah Vanguard sehingga ia terpental, hal itu membuat ia ambruk terguling-guling di aspal dan kembali berubah ke wujud manusianya lagi.
"Sial! Belt system telah mencapai batasnya karena kekuatan makhluk ini yang terlalu kuat! " umpatnya.
Ia yang berada di wujud manusia pun tetap mati-matian berjuang melawan Rina versi aberasi itu.
Ia mencoba memukul dan menendang namun Terhempas dan terhempas lagi, wajahnya penuh luka lebam dan juga goresan ia mulai benar-benar terdesak.
"Aku sebenarnya bisa saja berubah sekali lagi, tapi aku harus benar-benar langsung membereskannya dengan jurus pamungkas! tapi ... bagaimana dengan nenek Rennete? "
Ini pertama kalinya ia benar-benar kalah dan diambang kematian begini, namun tiba-tiba nenek Rennete dan Rika datang....
"Rina! cucu nenek tersayang! " teriak nenek Rennete yang membuat Rina yang sudah jadi monster itu langsung menoleh, ia menatap nenek Rennete, dan kemudian langsung diam membeku, bulir bening mengalir dari kedua matanya, sepertinya ia menangis.
Ethan bersyukur Rina berhasil menyakinkan nenek Rennete, ia yang melihat tangisan Rina yang sudah menjadi makhluk aberasi ini jadi mengingat tangisan orang tuanya saat ditembaki dan saat melindunginya dalam wujud Aberasi dulu hatinya terasa tersayat karena rasanya sama seperti saat itu.
Nenek Rennete pun berteriak pada Ethan "Armor saviour Vanguard ... kumohon ... akhirilah penderitaan cucuku! "
Ethan berubah sekali lagi menjadi Vanguard dan ia pun menekan beberapa tombol di belt-nya dan mengarahkan senapan ke dada si makhluk aberasi untuk menembakkan tembakan pamungkas.
"Hyyyaaaaaaaa! "
BOOM!
"Beristirahatlah dengan tenang ... cucuku.... " gumam nenek Rennete pada cucunya itu.
Setelah Rina dikalahkan, kini waktu sift Ethan dan Rika telah berakhir, mereka harus kembali ke markas sebentar lagi.
"Nek, aku akan mengatakan ini sebagai diriku sendiri dan bukan Rina ... aku ... ingin nenek terus menjalani hidup dengan bahagia, berhenti meratapi nasib Rina, karena Rina juga sudah bahagia di sana ... aku yakin ... Rina pasti ingin neneknya bahagia.... " ujar Rika.
"Iya, terimakasih ... tapi ... nenek punya permintaan.... "
"Apa itu nek? "
"Jika kamu tidak terlalu sibuk ... bisakah ... kamu mengunjungi nenek? kau benar-benar mengingatkanku pada Rina, nama kalian juga mirip " tanya nenek Rennete penuh harap, Rika mengangguk dan tersenyum kemudian menjawab....
"Yaa ... aku tak bisa berjanji, tapi baiklah! jika ada waktu aku akan datang! "
Sementara Ethan yang sudah lama tidak tersenyum, kini ia tersenyum melihat momen bahagia itu, Rika menoleh dan agak ternganga dan kemudian tersenyum seolah melihat sesuatu yang menakjubkan.
"Ada apa dengan ekspresi itu? " tanya Ethan kembali dingin dan ketus.
"Habisnya kau tersenyum! langka sekali loh! " jawab Rika kemudian terkekeh kecil.
"Lupakan saja! ayo kembali!" Ethan kembali tegas.
"Iya~" balas Rika tengil.
...****************...
Di markas TART
"Kami kembali! " seru mereka berdua.
Jennie yang melihat Ethan kembali dengan selamat pun langsung memeluknya seperti saat itu, bedanya ... kini ia benar-benar menangis karena khawatir, ia tau apa yang terjadi karena Ethan yang di hajar habis-habisan tadi.
"Ethan ... hiks ... hiks ... syukurlah kau kembali dengan selamat.... "
Sementara Ethan, ada rasa sakit di hati Ethan, dan juga tersisa sedikit juga ketidaknyamanannya karena kebaikan Jennie yang masih sama seperti saat mereka semua yaitu dirinya, Jennie, orang tuanya dan ayah Jennie masih harmonis dan bahagia, namun karena ia yang memang sudah lama sadar kalau menjauhi demi menghilangkan rasa sakit dan melarikan diri dari pahitnya kenyataan itu salah, ia pun tak mendorong Jennie seperti sebelumnya, Jennie melepaskan pelukannya dan dengan berkaca-kaca ia mengatakan....
"Selama datang kembali ... Ethan.... "
"Terimakasih.... " jawab Ethan meskipun hanya dengan ekspresi datar dan mata yang sendu seakan tak mau menatap mata Jennie, padahal bukan karena tak mau, tapi ia tak kuat menatap mata sahabat kecilnya yang terlalu baik padanya itu, ia takut teringat masa lalu, ia takut traumanya kembali dan merasakan rasa sakit lagi.
Kemudian ia berlalu pergi.
Ren yang melihat itu langsung berteriak...
"Wah! Ethan sudah ada perubahan ya?! " suasana pun seketika ramai.
"Tadi aku juga melihat Ethan tersenyum loh! " timpal Rika.
"Wah keren! "
Di tengah keriuhan itu, Jennie pun mengingat kata-kata yang Profesor ucapkan padanya terakhir kali....
"Yaa ... selagi itu yang kau yakini lanjutkan lah, aku yakin, Ethan akan berubah, pasti! "
Dan yang Ren ucapkan tadi....
"Wah! Ethan sudah ada perubahan ya?! "
ia tersenyum lalu bergumam....
"Perubahan, ya?...."
Ia tersenyum dan terlihat mood-nya Jennie berubah menjadi lebih semangat.
-
-
-
bersambung....
konflik apa yang akan menanti mereka berikutnya? nantikan kelanjutannya!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 23 Episodes
Comments
SATURNUS MV
huhuhu... coba senyum ke Jennie dong...!!! 😭
2025-02-18
0
Wang Lin
congrats ethan. akhirnya armor savior bisa meyakinkan nenek rika, dengan bantuan rika juga sih. walau di kamen rider ada organisasi kayak cerita ini, tapi saya merasa lebih ke ultraman aja suasananya, nice story deh
2025-03-19
1
SATURNUS MV
wah makin seru nih ceritanya 👍
2025-02-18
0