"Jennie, apakah kau sudah menganalisa bagian intinya? " profesor Smith bertanya pada Jennie namun Jennie malah diam tak bergeming, pikirannya masih kemana-mana.
"Jennie?.... "
"Jennie! "
"Eh! i-iya ada apa? " jawabnya yang langsung latah karena baru sadar dari lamunannya.
"Aku menyuruhmu menganalisa bagian inti, kau sudah lakukan? "
"Oh tidak! aku belum menyelesaikannya! kumohon tunggu sebentar! "
Sang profesor hanya geleng-geleng kepala, ia pun bertanya pada Jennie...
"Kau kurang fokus dan terlihat memikirkan sesuatu dari sejak datang, apa ada sesuatu hal lain yang mengganggu pikiranmu? atau karena kejadian tadi?"
Jennie terdiam, kemudian menjawab dengan nada agak getir "Yaa ... begitulah ... tapi mungkin memang aku pantas mendapatkannya. "
Raut wajahnya Sang profesor pun berubah menjadi raut kesal "Sudah kubilang, kesalahan ayahmu bukanlah salahmu! "
"Tapi.... "
"Ethan terus membuatmu merasa bersalah bukan? abaikan saja dia! "
"Tak bisa! hiks ... hiks ... aku tak bisa melakukan itu! " sangkal Jennie dengan cepat dan terisak.
"Karena dia sahabat masa kecilmu? " tanya Sang profesor cepat.
"Ya, itu juga salah satunya ... tapi ... sebenarnya aku.... "
"Menyukainya.... " ungkap Jennie dengan isak tangisnya dan senyuman lirih.
Sang profesor merasakan heran, bagaimana bisa seseorang malah menyukai orang yang sudah menyakiti dirinya, ia pun geleng-geleng kepala....
"Ya, aku menyukai Ethan ... jadi aku tak bisa mengabaikannya! "
Sang profesor yang sudah seperti mentor juga pengganti peran ayah bagi Jennie pun berkata "Yaa ... selagi itu yang kau yakini lanjutkan lah, aku yakin, Ethan akan berubah, pasti! "
...****************...
Ethan dengan penuh kewaspadaan dan ketelitian memeriksa situasi sekitar yang untungnya aman-aman saja lalu ia pun melapor pada kapten "Semuanya aman terkendali! kapten! "
"Baiklah, hari ini sift kalian di sekitar tempat pengungsian, jaga para warga pengungsi baik-baik! "
"Baik! " balas Ethan, ia menelisik sekitar mencari keberadaan partner - nya hari ini, yaitu Rika.
"Kemana lagi si Rika? sudahlah, aku malas mencarinya " benaknya kemudian tiba-tiba ia melihat Rika yang sedang duduk berada di depan seorang nenek-nenek yang sedang menangis.
"Wah, panjang umur juga, itu orangnya.... " Ethan bermonolog di benaknya.
"Tunggu ... kenapa dia ada di dekat nenek-nenek dan nenek itu tengah menangis? jangan-jangan ia membuat masalah?! "
Ethan yang sudah kepalang negatif thinking pun langsung bergerak dengan cepat menghampiri Rika dan nenek itu.
"Oi! ada apa ini? kau membuat seorang nenek-nenek menangis? " tanya Ethan dengan nada keras seperti biasanya.
"Enak saja! tentu saja tidak! justru aku sedang menenangkannya! kau ini memang orang yang tak asik ya? selalu saja negatif thinking!" balas Rika yang kesal.
"Yaa ... bisa jadi dugaanku benar 'kan? "
Lalu nenek itu pun berhenti menangis, dan menatap Rika lekat-lekat....
"Ri-Rina....? " ujar nenek itu dengan tangan gemetar yang terulur mencoba menggapai Rika.
"Rina? tidak nek namaku Rik--"
"Rina!! " belum sempat Rika menyelesaikan ucapannya, Sang nenek langsung memeluknya dan memanggilnya "Rina".
Rika merasakan baju di bagian bahunya yang menjadi sandaran pipi nenek itu saat memeluknya menjadi basah, rupanya nenek itu menangis sembari memeluknya.
" Ri-Rina ... nenek tau kau pasti masih hidup ... tak mungkin kamu meninggalkan nenek, itu tak mungkin Rina ... cucuk nenek tersayang.... " ujarnya bergetar dengan isakkan dan suara parau.
"Hiks ... hiks ... Kamu tak mungkin berubah jadi monster aberasi, kamu ya kamu, dan sekarang kamu datang ke sini untuk nenek 'kan? "
"Apa maksudnya ... ahh begitu ya? " benak Rika, awalnya ia bingung namun nampaknya sekarang ia sudah mengerti apa yang terjadi.
Rika pun menjawab, "Iya, nenek ... aku di sini, kumohon jangan bersedih, dan jangan menderita lagi ya? "
"Hei kau! sudah jelas nenek itu pikun, kenapa kau malah.... " teriak Ethan, namun kini ia menyadari, yang Rika lakukan adalah agar tak menyakiti nenek itu Ethan pun menghela nafas dan membiarkan hal itu, lalu mereka pun memeriksa identitas si nenek karena berhubungan dengan makhluk aberasi.
Lalu mereka pun dapat informasi dari markas kalau nenek itu adalah nenek dari salah satu korban manusia yang menjadi makhluk aberasi sesuai dugaan mereka yang bernama nenek Renette yang mengira Rika adalah putrinya yang bernama "Rina" karena wajah mereka cukup mirip. dan kini nenek Rennete yang tinggal di pengungsian sama seperti orang kebanyakan pun sering menangis sendiri secara tiba-tiba karena teringat cucunya dan sering mengatakan bahwa ia lelah dan tak ingin melanjutkan hidupnya lagi karena cucunya yang tak berada di sampingnya.
"Hei ... kenapa kau berbohong dan mengaku cucunya? " tanya Ethan pada Rika dengan dingin meskipun ia tau alasannya.
"Kau tak 'kan alasannya? jika kita memberi tahu kebenarannya ... hal itu hanya akan menyakiti menyakiti nenek Rennete ? " jawab Rika.
"Tapi kau tak bisa berbohong begitu.... " Ethan memberikan sedikit penerangan pada Rika "Bayangkan jika ia bahagia dalam kebohongan? kau hanya akan membuatnya berjalan di masa lalu! kebahagiaan palsu! " kini ekspresi cemas muncul di raut wajahnya Ethan yang jarang menampilkan emosinya selain datar dan kesal "Itu akan menyakitkan jika nenek itu sampai tau kebenar--"
"Menyakitkan jika nenek itu tau Kebenarannya? begitu? ya karena itu kita harus menyembunyikannya! " jawab Rika yang membuat Ethan merasa lelah karena Rika masih belum mengerti maksud perkataannya.
"Ahh sudahlah sesukamu saja! " Ethan yang introvert, penyendiri dan malas berdebat pun memilih pergi.
Dan setelah Ethan pergi, Rika pun bergumam....
"Benar juga sih ... tapi ... apa yang harus kulakukan? aku tak ingin menyakiti sedikitpun perasaan nenek Rennete, tapi Ethan benar.... "
"Argghhh! aku harus bagaimana sih? " Rika mengacak-acak rambut panjangnya karena merasa bingung.
Sementara itu ... Ethan melapor pas Sang kapten dan menceritakan apa yang Rika lakukan dan yakini sebelumnya, ia pun bertanya pada Sang Kapten "Apa aku salah? kapten? "
"Maksudnya? " balas kapten James.
"Rika kadang menyebutku tak berhati, tapi kali ini aku merasa Rika yang memang terlalu lembut, jadi ... siapa yang benar? "
Mendengar hal itu, kapten James yang menjawab lewat telepon pun tertawa....
"Apa yang kau tertawakan?!" tanya Ethan sebal.
"Iya-iya Maaf! , aku mengerti maksudmu ... siapa yang benar? itu tergantung apa yang kau yakini, dan bagaimana caramu meyakini orang lain dengan jelas agar orang itu tak salah paham.... "
"Bagaimana reaksi orang itu, dan bagaimana cara otak dan hatimu berpikir, sudahlah ... sekarang pikirkan apa yang kau maksud dan jelaskan padanya jika kau ingin meyakinkannya! jangan lari dari perdebatan seperti sebelumnya~"
Karena tak ada lagi yang harus dibicarakan, ia pun mematikan teleponnya dan kata-kata terakhir Sang kapten masih terngiang di kepalanya....
"Bagaimana reaksi orang itu, dan bagaimana cara otak dan hatimu berpikir, sudahlah ... sekarang pikirkan apa yang kau maksud dan jelaskan padanya jika kau ingin meyakinkannya! jangan lari dari perdebatan seperti sebelumnya~"
Hal itu membuat Ethan teringat akan perbincangannya dengan Rika, dimana bukannya meyakinkan opininya, dia malah pusing duluan dan memilih lari dari perdebatan.
"Aku harus menemui Rika dan menyampaikan hal yang ingin aku sampaikan! " benaknya.
Ia pun menemui Rika, dan yaa ... Rika masih dengan keyakinannya meskipun ia lumayan ragu karena memikirkan kebenaran dari kata-kata Ethan....
"Maksudku begini, Rika ... kau tak buat menemani nenek Rennete selamanya, bagaimana jika kau mati saat bertempur? lalu kau juga sibuk, karena kita militer yang melindungi warga dari makhluk yang mengancam keselamatan mereka, tak ada libur untuk kita.... "
"Lalu dia menanti dirimu yang dia kira cucunya, lalu ia terus bersedih lagi, bagaimana jika saat kematiannya dan jiwanya tau kebenarannya ... apakah kau pikir ia takkan sedih?, kau percaya kalau manusia punya jiwa 'kan? "
Rika menunduk, kini ia mengerti alasan Ethan Melarangnya, selama ini ia berpikir kalau Ethan itu terlalu keras atau terlalu logis.
jadi dia sempat berpikir kalau Ethan tak memiliki belas kasihan, tapi ternyata ... justru Ethan yang jauh lebih dewasa pemikirannya dibanding dia, Ethan memikirkan dampaknya di masa depan, dan ia hanya memikirkan saat ini.
"Maaf.... " gumamnya kecil nyaris tak terdengar dan dengan kepalanya yang masih menunduk, ia pun mengangkat kepalanya....
"Tapi ... sekarang aku harus apa?! apa yang harus aku lakukan?! "
"Hiks ... hiks ... hatiku terlalu lemah, aku takut ... aku takut melihat nenek Rennete yang kecewa dan merasakan sedih akan kenyataan, aku takut.... " Rika terisak, dan Ethan mengagumi kelembutan hati Rika, tidak seperti ia yang tegas dan dingin.
"Kalau begitu kuatkanlah hatimu! katakan kebenarannya! jangan lari dari kenyataan! " jawab Ethan.
"Dan juga ... yakinkanlah nenek Rennete untuk menjalani hidup, bukan sebagai Rina yang merupakan cucu nenek Rennete, tapi sebagai dirimu sendiri ... Rika! "
Rika mulai mengerti ia pun menganggukkan kepalanya, segeralah ia mendatangi nenek Rennete dan mengatakan segala kebenarannya, nenek Rennete teramat terpukul, namun Rika menguatkan hatinya.
"Ini bohong 'kan? kamu Rina 'kan? ini pasti bohong ... hiks ... hiks ... Rina.... " balas nenek Rennete dengan suara parau.
Namun tiba-tiba tempat itu berguncang dan muncullah makhluk aberasi tipe kedua.
[wujud monster aberasinya]
Mata nenek Rennete membelalak ia pun mengingat sebuah memori menyakitkan....
"Iya, kau benar ... cucuku sudah menjadi mahluk aberasi.... " gumam si nenek lalu ia pun berteriak kepada monster itu....
"Rina! cucuku! "
"Apa?? jadi makhluk aberasi yang ini adalah Rina?! " seru terkejut Rika dan Ethan bersamaan.
-
-
-
Rina dan Ethan mempunyai pilihan yang sulit!bagaimana perasaan nenek Rennete jika cucunya disingkirkan? apa yang akan terjadi selanjutnya?
Nantikan kelanjutannya!
Bersambung....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 23 Episodes
Comments
Wang Lin
jadi ini makhluk aberasi macem amazon di KR amazons ya? ditambah lagi jagoannya juga makhluk aberasi yg udah diekstrak, feel cerita udah ada, tinggal kembangin lagi aja
2025-03-18
0
SATURNUS MV
Ethan mah! giliran sm Rika ngomongnya lembut, pas sm Jennie dingin 😠
2025-02-16
1
SATURNUS MV
kak aku udah kasih hadiah buat cerita ini 🎁
2025-02-17
1