Jennie membantu Ethan bangun, terlihat Ethan dengan tangis air matanya yang tak kunjung berhenti dan nafasnya yang terlihat tersenggal....
"Ethan? kau baik-baik saja 'kan? ayo kita kembali dan obati lukamu! " ujar Jennie khawatir, pandangan wanita itu fokus pada Ethan dengan darah yang keluar dari bibirnya, dan lebam biru keunguan yang ada di pelipisnya, juga luka goresan di pipinya.
"Ya.... " Jawab Ethan, namun saat pria itu hendak berjalan, ia merasa kalau energinya seakan habis, pandangannya kabur, ia mulai sempoyongan dan....
BRUKK!
Ia jatuh tak sadarkan diri, wajar saja karena ia sudah terluka parah dan ia juga mengalami tekanan secara mental juga karena ulah Zephyr.
"Ethan? Ethan?! bertahanlah! "
Suara sayup Jennie, Ren, dan Rika yang panik setelah melihat itu dan berusaha membangunkannya....
Pada akhirnya pria itu di bawa ke unit kesehatan yang ada di TART mirip seperti rumah sakit, namun ada di dalam gedung markas TART.
Sebenarnya meskipun pria itu terlihat tak sadarkan diri, namun sekarang ia tengah menangis, di alam bawah sadarnya, ingatan terakhir akan kegagalannya terputar terus menerus di kepalanya.....
Ethan pov
Saat itu ... aku melihatnya melindungi Theo, lalu duri itu menancap tepat di dadanya, dan ciptakan darahnya yang mengenai tanah basah, merembes, darah dari seorang ayah sejati yang melindungi putranya sampai akhir....
Jujur saja ... ini sedikit mengingatkanku, bahwa aku juga sudah pernah mengalami situasi yang sama, di mana saat makhluk aberasi pertama kali muncul ... ayah dan ibu juga menjadi monster, mereka masih memiliki kesadaran akal dan naluri, saat salah satu dari makhluk lainnya yang ganas hendak menyerangku....
Ayah melindungiku, namun setelah itu mereka ditembaki oleh para petugas militer, momen 10 tahun lalu yang pahit itu bahkan masih terekam jelas di ingatanku, tapi setelah itu mereka berlari kabur dari kerumunan militer dan tembakan-tembakan itu....
Tak ada yang tau di mana mereka sekarang, mereka menghilang tanpa jejak, tapi aku juga tak terlalu ingin mengingatnya lagi sih....
Namun saat aku kembali ke saat di mana ayahnya Theo melindunginya, aku kembali teringat kejadian itu, hatiku sakit lagi, luka lama kembali, jika Theo sangat terluka karena kejadian itu, maka jujur saja aku merasakan perasaan yang sama dengannya....
Sehingga rasanya kejadian itu seperti aku juga mengalaminya.
Tapi ... semua itu tak terlalu menyakitiku, hal yang paling menyakitiku sekarang adalah....
Kegagalanku....
Jujur setelah 10 tahun berlalu semenjak kejadian munculnya makhluk aberasi, raa sakit tentunya masih kurasakan, kehilangan dan rasa sakit karena orang yang kucintai telah berubah menjadi wujud lain masih ada tentunya, mungkin sampai sekarang masih terasa.....
Aku yang masih kecil itu merasa sedih ketika mengetahui fakta bahwa kedua orang tuaku menjadi makhluk aberasi, dan aku juga melihat beberapa orang yang bernasib sama denganku, atau ada juga beberapa orang yang harus mengalami kehilangan....
Mereka harus kehilangan orang yang mereka cintai karena dibunuh monster hasil aberasi itu, aku melihat banyak kesedihan, dan rasa sakit orang-orang itu.
Aku, mereka, dan semua orang merasakan rasa sakit, dan banyak pula yang mengalami rasa sakit yang sama karena kehilangan, ingin aku hapus rasa sakit ini....
Karena itu aku bertekad untuk melindungi orang-orang melindungi semuanya dan menjadi penyelamat bagi mereka, untuk menyelamatkan nyawa mereka, nyawa orang-orang yang mereka cintai, dan menyelamatkan perasaan dan hati mereka....
Aku langsung mengajukan pelatihan militer di usia yang sangat muda, apalagi setelah di umumkan bahwa mereka akan membuat sebuah belt untuk membuat manusia berubah menjadi sosok berarmor kuat yang dapat mengalahkan makhluk aberasi itu ... tentunya membuatku ingin menjadi sosok berarmor yang akan disebut "Armor Saviour" itu.
Mempersiapkan diriku selama bertahun-tahun dan berlatih hanya untuk hal ini, aku berlatih keras, lebih keras, dan lebih keras, juga belajar lebih keras lagi. sembari mempersiapkan mental, dan mengabaikan keinginan untuk berteman, bersahabat atau melakukan hal yang wajar dan santai lainnya, karena aku akan mengemban tanggung jawab yang besar.
Hanya ku fokuskan pada belajar dan berlatih fisik demi bisa melindungi orang-orang, aku tak punya tujuan lain, dan demi menjadi lebih fokus aku mengabaikan rasa sakit yang ku miliki sendiri baik itu trauma, kesepian, dan lainnya.
Akulah yang akan menanggung semuanya sendiri! aku tak ingin melibatkan orang lain lebih jauh lagi! karena semua ini adalah tanggung jawabku!.
Tapi saat ini aku telah gagal....
Aku ingin menyelamatkan ayahnya Theo, karena aku ingin melindungi tak hanya nyawanya dan ayahnya, tapi perasaannya Theo juga.
kini aku melihat dengan mata kepalaku sendiri, Theo yang sedih, hatinya merasakan rasa sakit akan kehilangan, kekecewaan dan kemarahan, aku telah gagal melindungi ayahnya, dan aku telah gagal melindungi perasaan Theo....
"Ayah ... kumohon, jangan pergi lagi untuk kedua kalinya ... ada banyak yang seperti ayah, mereka ditempatkan di suatu tempat khusus dan tetap dibiarkan hidup.... " ujar anak itu dengan nada bergetar meski ia tau bahwa nyawa ayahnya ini sudah di ujung tanduk.
Melihatnya yang kini seperti itu membuat aku merasa menyesal, aku tak bisa menyelamatkannya, Theo pun kini harus merasakan kesedihan karena aku, dan melihat anak itu yang masih belum bisa menerima kenyataan membuat hatiku tersayat....
"Ayah, kita selamatkan diri dan datang ke tempat itu bersama-sama 'ya? kembalilah padaku ayah ... jangan pergi lagi.... " anak itu tersenyum getir. kemudian makhluk aberasi yang merupakan ayahnya ini mengusap air mata yang mengalir di pipinya sebelum akhirnya tangannya lunglai dan terjatuh ke tanah. kini ia sudah pergi untuk selama-lamanya.
Theo pun berkata lagi dengan nada panik dan suara yang parau karena tenggorokannya yang terasa tercekat,nafas anak itu pun menjadi cepat tak beraturan syok akan apa yang ia lihat di depan matanya....
"Bukankah ayah berjanji akan selalu melindungiku?!Jadi kembalilah, dengan itu ... aku akan berusaha sekuat tenagaku untuk melindungi ayah! "
Yaampun, bisakah aku menulikan telingaku dan menutup mataku? , aku tak ingin melihat hal ini, cukup sudah....
"Kembali! kembali! kembalilah padaku! ayah!!"
"Argghhhhhhhh! " anak itu berteriak frustasi.
Kemudian orang itu, Zephyr ... ia mendekat pada anak itu dengan senyum puas, dan Theo kini kehabisan kesabaran dan mencoba Menyerangnya, tapi....
"Enyahlah kau sialan!!!! " teriak Theo, namun pukulan itu hanya mengenai angin Karena pria itu dengan cepat menangkap tangan anak itu dan membantingnya....
BRUKK!
anak itu meringis, ia merasakan sakit akibat terbanting, kemudian tak hanya sampai di situ saja, Zephyr, orang itu pun tersenyum dan menoleh ke arah makhluk bertanduk yang ada di di sampingnya dan sepertinya ia mengatakan sesuatu yang tak terdengar olehku karena seperti gumaman kecil.
Kemudian monster bertanduk itu mengangkat tubuh Theo lalu....
Srettt!
mencakar tangannya sehingga anak itu meringis dan tangannya mengeluarkan darah....
Tidak, aku ia terluka karena aku tak bisa melindunginya dengan baik, aku tak bisa menyelamatkannya....
Aku....
Tak bisa melindungi dan menyelamatkan apapun!
semuanya terluka! karena kelemahanku!
tepat saat itu Zephyr mendekat padaku dan berkata....
"Kau ... benar- benar telah gagal yah? lihatlah anak itu.... " ia melirik pada Theo yang terkapar sembari memegangi lengannya yang terus mengeluarkan darah.
"Kau telah membuat ayahnya terbunuh, kau telah gagal menyelamatkannya bukan? dan lihatlah luka anak itu, kau ini seorang
'Saviour ' yang gagal yah? "
Aku tersadar kalau semuanya salahku, dan kalimat terakhir sebelum orang itu pergi masih teringat jelas dalam ingatanku....
"Kau tak bisa menyelamatkan apapun.... "
"Semuanya karena dirimu, karena kelemahanmu.... "
Kenapa?! kenapa aku bisa selemah ini?! kenapa?! padahal semua ini adalah tugasku dan tanggung jawabku sendiri! ini adalah tugas dan sesuatu yang harus ku tanggung sendiri! tapi kenapa aku tak cukup kuat untuk melindungi semuanya?! kenapa?!
...****************...
Sementara itu di suatu ruangan rawat, terlihat seorang pria tampan yang terlihat luka-luka tak sadarkan diri berada di sana, kepalanya diperban, dan banyak luka goresan di pipi, sekitar bibir, dan juga lecet di siku, tapi terlihat luka-luka itu sudah mendapat penanganan namun pria itu belum sadar....
sementara seorang wanita cantik berambut pendek dan berkacamata berada di sampingnya dan menggenggam erat tangannya....
"Ethan, bangunlah ... kumohon, dan saat kau bangun nanti, ceritakan apa yang kau rasakan ... keluh kesahmu.... " ujar wanita yang ternyata adalah Jennie pada Ethan yang terbaring di sana, ia jatuh pingsan setelah pertarungan terakhirnya yang penuh kesedihan itu....
Tapi tiba-tiba Ethan yang masih belum membuka mata mulai mengerang pelan, kemudian seperti mengangkat tangannya dan berucap dengan lemah....
"Maaf, aku tak bisa melindungi dan menyelamatkan semuanya.... "
Kalimat yang Ethan ucapkan membuat Jennie tertegun, ia kini mengerti apa yang Ethan rasakan, setidaknya sekarang ia mengerti karena secara tak sadar pria itu mengucapkan perasaannya sendiri, karena saat lagi sadar mana mungkin pria itu bisa jujur padanya begitu?
Dilihatnya tangan pria itu yang terangkat menengadah ke atas seakan mencoba menggapai sesuatu, Jennie pun menahan tangisnya lalu menggenggam lembut tangan pria itu....
"Ethan, sadarlah, aku ada di sisimu ... kumohon jangan mengemban semuanya sendirian lagi.... " ujar gadis itu, Ethan pun membuka matanya dengan lemah lalu ia menoleh pada Jennie.
"Jennie? apa yang terjadi? kenapa aku berada di sini? " gumamnya lemah.
"Kamu tak sadarkan diri setelah itu.... " jawab wanita di sampingnya itu.
Ethan pun mulai mengingat itu, benar juga, dirinya memang pingsan tiba-tiba setelah itu, mungkin karena kelelahan karena terlalu banyak mengeluarkan energi, ia juga merasa kalau tubuhnya saat ini masih sangat lemah.
Kemudian ia pun teringat pada Theo, bagaimana kabar anak itu....
"Bagaimana dengan Theo, setelah itu apa yang terjadi dengannya?! " tanya pria itu cemas.
"Dia..... " Jennie seperti mengingat dan akan memberitahu tapi kemudian ia menggeleng pelan dan berucap.
"Lupakan saja! "
"Apa maksudmu?! " tanya Ethan heran.
Jennie pun menghela nafas berat dan menggenggam tangan Ethan lebih erat....
"Jangan cemaskan hal lainnya! beristirahatlah! " titahnya agak sedikit membentak.
Ethan pun menyadari bahwa titah Jennie itu karena ia khawatir, pada akhirnya ia pun menurut dan tertidur untuk mengistirahatkan tubuhnya itu, suasana ruangan itu pun menjadi hening....
-
-
-
Ethan merasakan kegagalan karena tak bisa melindungi dan menyelamatkan semuanya! mampukan Ethan bangkit dari keterpurukannya?! nantikan kelanjutannya!
Bersambung....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 23 Episodes
Comments
Wang Lin
sebagai armor saviour ethan gak gagal2 banget kok menurut saya, dia cukup kompeten
2025-03-24
1
SATURNUS MV
Jennie kamu setia banget ya 😍
2025-03-02
0
SATURNUS MV
lanjut kak 👍
2025-03-02
0