BAB 18 ALAM BAWAH SADAR.

Cintia menggenggam kertas itu erat-erat hingga kusut di tangannya. Ia menarik napas panjang, mencoba menahan amarah yang mulai membakar dadanya. Araf, yang selama ini ia anggap sebagai seseorang yang peduli, kini justru menjadi ancaman.

Tanpa berkata apa-apa, ia berbalik dan melangkah cepat kembali ke dalam toko, meninggalkan Araf yang masih duduk di bangku. Araf hanya bisa menatap punggungnya dengan perasaan cemas, merasa ada sesuatu yang benar-benar salah.

Namun, yang tidak Araf sadari, Cintia tidak hanya sekadar marah. Ia sedang berpikir keras tentang langkah selanjutnya.

 

Malam itu, di dalam kamar yang remang-remang, Cintia duduk di depan meja kerjanya dengan tatapan kosong. Kotak kecil berisi semua bukti dan rencananya masih tersembunyi di bawah tumpukan buku. Namun, ada satu masalah baru yang harus ia selesaikan: Araf.

“Aku nggak bisa biarin dia ngancurin semuanya,” gumamnya pelan.

Ia membuka laci meja dan mengambil pisau lipat kecil dengan gagang hitam. Benda itu ringan di tangannya, tetapi memiliki daya rusak yang lebih dari cukup jika digunakan dengan benar. Ia menatap pantulan dirinya di bilah pisau itu, lalu tersenyum kecil.

Araf harus disingkirkan.

 

Keesokan harinya, Cintia kembali bertemu dengan Araf. Kali ini, ia yang menghubungi terlebih dahulu, meminta Araf untuk menemuinya di sebuah taman kota yang sepi pada malam hari.

Araf datang tanpa curiga. Ia melihat Cintia berdiri di bawah lampu taman yang temaram, mengenakan jaket hitam dan celana panjang. Wajahnya tampak lebih tenang dari sebelumnya.

“Cin,” panggil Araf sambil mendekat. “Aku senang kamu ngajak ketemu. Aku harap kamu mau cerita.”

Cintia tersenyum tipis, tetapi matanya tetap tajam. “Aku pikir-pikir lagi, mungkin kamu benar, Raf. Aku nggak bisa sendirian dalam semua ini.”

Araf tersenyum lega. “Aku tahu kamu butuh seseorang buat dengerin.”

Cintia melangkah lebih dekat, menatap Araf dalam-dalam. “Tapi ada satu hal yang harus aku pastikan dulu.”

Araf mengerutkan kening. “Apa?”

Cintia tidak menjawab. Dalam satu gerakan cepat, ia menghunus pisau dari balik jaketnya dan mengarahkannya ke perut Araf.

Namun, Araf lebih cepat.

Ia menangkap pergelangan tangan Cintia sebelum pisau itu mengenai tubuhnya, mendorongnya mundur dengan tenaga penuh. Cintia terhuyung ke belakang, nyaris kehilangan keseimbangan.

“Cin?!” suara Araf terdengar shock, matanya membelalak. “Apa yang kamu lakuin?!”

Cintia menggeram, mengayunkan pisaunya lagi. Tapi kali ini Araf sudah siap. Ia menepis tangan Cintia dengan keras, hingga pisau itu terlepas dan jatuh ke tanah.

“Kenapa?” tanya Araf dengan suara serak. “Kenapa kamu—”

“Karena kamu terlalu banyak tahu!” bentak Cintia.

Napas Araf memburu. “Aku cuma mau bantu kamu.”

“Bantu aku?!” Cintia tertawa sinis. “Kamu pikir aku butuh bantuan? Aku nggak butuh siapa pun, Raf! Aku bisa selesaikan semuanya sendiri!”

Araf menatapnya dengan penuh kesedihan. “Cin… apa yang terjadi sama kamu?”

Cintia terdiam sejenak, tetapi ekspresinya tetap dingin. “Aku hanya belajar dari dunia ini, Raf. Dunia yang ngajarin aku bahwa yang kuat akan bertahan, dan yang lemah akan dihancurkan.”

Araf perlahan mundur, menyadari bahwa Cintia bukan lagi orang yang ia kenal. Tapi sebelum ia bisa berkata apa-apa lagi, Cintia berlari mengambil pisau yang jatuh dan kembali menyerangnya.

Kali ini, Araf tidak punya waktu untuk menghindar.

Pisau itu menusuk bahunya.

Araf terhuyung, matanya membelalak karena rasa sakit yang tajam dan tiba-tiba. Darah mulai mengalir dari lukanya, membasahi kemejanya.

“Cin…” suara Araf melemah.

Cintia menatapnya dengan ekspresi yang sulit diartikan. Ada kepuasan, tapi juga sesuatu yang lebih dalam… sesuatu yang kelam.

“Maaf, Raf,” bisiknya pelan, sebelum berbalik dan berlari meninggalkannya di taman yang sepi itu.

 

Cintia kembali ke rumah dengan tangan gemetar. Ia mencuci pisau dengan hati-hati, memastikan tidak ada noda darah yang tersisa.

Namun, pikirannya terus berputar. Ia telah melukai Araf. Tapi apakah itu cukup? Apakah Araf akan diam setelah ini?

Ia tahu jawabannya. Tidak.

Araf bukan tipe orang yang menyerah begitu saja. Jika ia selamat, ia pasti akan mencari tahu lebih banyak. Ia akan mencoba menghentikan Cintia.

Dan itu berarti…

Ia harus menghabisinya.

 

Beberapa hari kemudian, berita tentang penyerangan Araf tersebar. Ia selamat, tetapi masih dirawat di rumah sakit. Polisi masih menyelidiki kasusnya, tetapi Araf tidak memberi tahu siapa pun tentang Cintia.

Namun, itu hanya masalah waktu.

Cintia tahu ia harus bertindak cepat.

Malam itu, ia menyelinap ke rumah sakit. Berpakaian serba hitam, ia berjalan menyusuri lorong dengan langkah ringan. Ketika ia tiba di depan kamar Araf, ia mengintip ke dalam.

Araf tertidur, dengan perban menutupi bahunya.

Ini kesempatan terbaiknya.

Dengan hati-hati, ia membuka pintu dan melangkah masuk, pisau kembali tergenggam erat di tangannya.

Namun, saat ia mendekat, tiba-tiba Araf membuka matanya.

Mereka saling bertatapan.

Dan dalam sekejap, semuanya berubah.

Alarm berbunyi.

Lampu menyala terang.

Dan suara langkah kaki terdengar mendekat dengan cepat.

Cintia membeku.

Jebakan.

Araf sudah menyiapkan ini semua. Ia tahu Cintia akan datang.

Sebelum ia bisa berlari, dua petugas keamanan masuk dan langsung menahannya.

Cintia berontak, tetapi sia-sia.

“Aku nggak percaya…” gumamnya, menatap Araf dengan tatapan benci sekaligus kecewa. “Kamu…”

Araf hanya menatapnya dengan kesedihan di matanya. “Maaf, Cin. Aku nggak bisa biarin kamu terus seperti ini.”

Cintia berteriak marah, tetapi suaranya tenggelam saat petugas memborgolnya dan membawanya pergi.

Dunia yang selama ini ia kendalikan… kini hancur dalam sekejap.

Dan kali ini, tidak ada jalan keluar.

Hah.. hah..

Cintia terbangun, dan langsung termenung. Merenungi mimpi yang baru saja ia alami.

"Kenapa bisa aku memimpikan itu?!" gumam Cintia dan langsung bangun untuk mencuci wajahnya.

"Araf," panggil Cintia pelan. Karena teringat Laki-laki yang kebelakang ini selalu mengacaukan pikiran dan hatinya.

Terpopuler

Comments

⧗⃟ᷢʷ мιѕѕнαιυ🐌

⧗⃟ᷢʷ мιѕѕнαιυ🐌

ternyata mimpi..
sebenarnya Cintia mimpi mu adakah gambaran yg terjadi kelak,rasa luka yg membawa dendam dan rasa dendam yg akan membawa celaka

2025-03-01

2

⧗⃟ᷢʷ ☆🅢🅐🅚🅤🅡🅐☆🇮🇩🇸🇩

⧗⃟ᷢʷ ☆🅢🅐🅚🅤🅡🅐☆🇮🇩🇸🇩

knp g berdamai dengan keadaan aja Cintia, hilang dendammu walaupun sakit bgt

2025-03-01

2

lihat semua
Episodes
1 BAB 1 AWAL MULA.
2 BAB 2 BULLYING SOSIAL.
3 BAB 3 WAJAH TERSEBUNYI.
4 BAB 4 HUBUNGAN YANG MULAI TERJALIN.
5 BAB 5 AWAL KEPERCAYAANNYA.
6 BAB 6 MASA LALU YANG KEMBALI.
7 BAB 7 LUKA YANG BELUM SEMBUH.
8 BAB 8 LUKA YANG BELUM SEMBUH 2
9 BAB 9 RAHASIA ARAF.
10 BAB 10 PERTEMUAN DENGAN AYAH
11 BAB 11 HUBUNGAN YANG MULAI TERJALIN.
12 BAB 12 PENGHIANATAN ATAU KESALAHPAHAMAN?
13 BAB 13 RENCANA YANG MULAI DISUSUN
14 BAB 14 ARAF KEMBALI, TAPI DENGAN JARAK.
15 BAB 15 LANGKAH PERTAMA BALAS DENDAM
16 BAB 16 PERTEMUAN DENGAN LUNA.
17 BAB 17 ARAF MENEMUKAN PETUNJUK.
18 BAB 18 ALAM BAWAH SADAR.
19 BAB 19 BAYANGAN DALAM MIMPI.
20 BAB 20 BAYANGAN DI BALIK SENYUM.
21 BAB 21 MUSUH DI BALIK BAYANGAN
22 BAB 22 MUSUH DI BALIK BAYANGAN 2
23 BAB 23 JERAT YANG SEMAKIN DALAM.
24 BAB 24 PILIHAN YANG BERBAHAYA.
25 BAB 25 TARGET BARU
26 BAB 26 BABAK AWAL-RADITYA
27 BAB 27 PERMAINAN BARU.
28 BAB 28 TELAK!
29 BAB 29 KEPEDULIAN ARAF.
30 BAB 30 KETULUSAN HATI
31 BAB 31 HATI YANG MELULUHKAN
32 BAB 32 SESUATU YANG LEBIH KUAT DARI DENDAM ~CINTA~
33 BAB 33 BENCI YANG MULAI MEMUDAR.
34 BAB 34 PENGAKUAN ARAF
35 BAB 35 KEMBALINYA LUNA.
36 BAB 36 TOPENG YANG TAK RETAK.
37 BAB 37 PERMAINAN AWAL.
38 BAB 38 MENIKMATI PERMAINAN.
39 BAB 39 DI BALIK SENYUM MANIS.
40 BAB 40 SEMAKIN DEKAT DENGAN KEHANCURAN
41 BAB 41 PERMAINAN YANG BERUJUNG PERANG.
42 BAB 42 MENDEKATI API.
43 BAB 43 CINTIA DAN PERMAINAN CATUR YANG IA CIPTAKAN.
44 BAB 44 CATUR PERMAINAN.
45 BAB 45 PERMAINAN YANG BERLANJUT.
46 BAB 46 CINTA YANG TAK BISA DIHINDARI
47 BAB 47 DUA HATI YANG TERJEBAK.
48 BAB 48 SEKUTU DALAM KEGELAPAN.
49 BAB 49 MEMPERERAT JERAT.
50 BAB 50 MENUTUP RUANG GERAK LUNA!
51 BAB 51 AWAL KEHANCURAN LUNA.
52 BAB 52 KEHANCURAN LUNA.
53 BAB 53 KEHANCURAN LUNA BAGIAN 3
54 BAB 54 KEMENANGAN CINTIA!
55 BAB 55 AWAL KEHIDUPAN BARU CINTIA
Episodes

Updated 55 Episodes

1
BAB 1 AWAL MULA.
2
BAB 2 BULLYING SOSIAL.
3
BAB 3 WAJAH TERSEBUNYI.
4
BAB 4 HUBUNGAN YANG MULAI TERJALIN.
5
BAB 5 AWAL KEPERCAYAANNYA.
6
BAB 6 MASA LALU YANG KEMBALI.
7
BAB 7 LUKA YANG BELUM SEMBUH.
8
BAB 8 LUKA YANG BELUM SEMBUH 2
9
BAB 9 RAHASIA ARAF.
10
BAB 10 PERTEMUAN DENGAN AYAH
11
BAB 11 HUBUNGAN YANG MULAI TERJALIN.
12
BAB 12 PENGHIANATAN ATAU KESALAHPAHAMAN?
13
BAB 13 RENCANA YANG MULAI DISUSUN
14
BAB 14 ARAF KEMBALI, TAPI DENGAN JARAK.
15
BAB 15 LANGKAH PERTAMA BALAS DENDAM
16
BAB 16 PERTEMUAN DENGAN LUNA.
17
BAB 17 ARAF MENEMUKAN PETUNJUK.
18
BAB 18 ALAM BAWAH SADAR.
19
BAB 19 BAYANGAN DALAM MIMPI.
20
BAB 20 BAYANGAN DI BALIK SENYUM.
21
BAB 21 MUSUH DI BALIK BAYANGAN
22
BAB 22 MUSUH DI BALIK BAYANGAN 2
23
BAB 23 JERAT YANG SEMAKIN DALAM.
24
BAB 24 PILIHAN YANG BERBAHAYA.
25
BAB 25 TARGET BARU
26
BAB 26 BABAK AWAL-RADITYA
27
BAB 27 PERMAINAN BARU.
28
BAB 28 TELAK!
29
BAB 29 KEPEDULIAN ARAF.
30
BAB 30 KETULUSAN HATI
31
BAB 31 HATI YANG MELULUHKAN
32
BAB 32 SESUATU YANG LEBIH KUAT DARI DENDAM ~CINTA~
33
BAB 33 BENCI YANG MULAI MEMUDAR.
34
BAB 34 PENGAKUAN ARAF
35
BAB 35 KEMBALINYA LUNA.
36
BAB 36 TOPENG YANG TAK RETAK.
37
BAB 37 PERMAINAN AWAL.
38
BAB 38 MENIKMATI PERMAINAN.
39
BAB 39 DI BALIK SENYUM MANIS.
40
BAB 40 SEMAKIN DEKAT DENGAN KEHANCURAN
41
BAB 41 PERMAINAN YANG BERUJUNG PERANG.
42
BAB 42 MENDEKATI API.
43
BAB 43 CINTIA DAN PERMAINAN CATUR YANG IA CIPTAKAN.
44
BAB 44 CATUR PERMAINAN.
45
BAB 45 PERMAINAN YANG BERLANJUT.
46
BAB 46 CINTA YANG TAK BISA DIHINDARI
47
BAB 47 DUA HATI YANG TERJEBAK.
48
BAB 48 SEKUTU DALAM KEGELAPAN.
49
BAB 49 MEMPERERAT JERAT.
50
BAB 50 MENUTUP RUANG GERAK LUNA!
51
BAB 51 AWAL KEHANCURAN LUNA.
52
BAB 52 KEHANCURAN LUNA.
53
BAB 53 KEHANCURAN LUNA BAGIAN 3
54
BAB 54 KEMENANGAN CINTIA!
55
BAB 55 AWAL KEHIDUPAN BARU CINTIA

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!