MATA DEWA

MATA DEWA

XIAO CHAN

Mereka yang hidup di dunia kultivator atau seniman beladiri memiliki kesadaran betapa pentingnya meditasi sebagai metode untuk dapat merasakan Qi alam dari langit dan bumi. Semenjak kecil mereka berlatih tehnik pernapasan, aliran darah, pertahanan tubuh, dan jiwa agar dapat menjadi seorang ahli seniman beladiri.

Dunia kultivator atau seniman beladiri adalah dunia yang kejam, dimana hukum rimba berlaku " yang kuat menindas yang lemah". sehingga setiap orang berusaha untuk menjadi terkuat.

Tingkatan untuk jalur seni beladiri atau kultivator yaitu:

✓ Pendekar awal terdiri dari 1 sampai dengan 4.

✓ Pendekar bumi terdiri dari awal, tengah, puncak.

✓ Pendekar langit terdiri dari awal, tengah, puncak.

✓ Pendekar ahli terdiri dari awal, tengah, puncak.

✓ Pendekar pertapa terdiri dari awal, tengah, puncak.

✓ Pendekar Suci terdiri dari awal, tengah, puncak.

✓ Pendekar raja terdiri dari awal, tengah, puncak.

✓ Pendekar kaisar terdiri dari awal, tengah, puncak

✓ Pendekar dewa terdiri dari awal, tengah, puncak.

Sedangkan untuk panduan atau kitab ilmu beladiri terbagi 5 yaitu: dasar, rendah, tengah, tinggi, dan puncak.

Dasar ilmu beladiri atau kitab, tingkatan terendah dalam seni beladiri ini berguna untuk memperkuat aliran darah, pernapasan, pertahanan tubuh dan jiwa seseorang. serta daya rusak atau hancur yang dihasilkan pun kecil.

Pada dasarnya semakin tinggi tingkatan dalam panduan atau kitab ilmu beladiri maka semakin besar daya rusak atau kehancuran yang di hasilkan.

Beberapa tetua yang tinggal didalam klan besar biasanya memberikan obat - obatan kepada keturunan mereka sejak masih baru lahir, untuk meningkatkan kekuatan fisik keturunan mereka.

jadi tidak heran kalau sebelum keturunan mereka berusia kurang dari 8 tahun, sudah mencapai tingkat pendekar awal 1 dan mendapatkan keuntungan khusus dibandingkan dengan yang lainnya.

***

Negara dong, kota awan, klan xiao. Disebuah kota kecil, terdapat seorang anak yang terlahir dengan keadaan cacat. ia tidak bisa menjadi seorang kultivator atau seniman beladiri seperti kebanyakan orang, dan level pelatihannya menemui jalan buntu, " tidak bisa naik atau meningkatkan ". meski pun sudah berlatih dua kali lipat dari kebanyakan orang pada umumnya.

pendekar awal level 1, level pelatihannya terus menjadi bahan ejekan orang sebayanya. bahkan beberapa orang tua terus menatapnya dengan tatapan jijik dan berusaha untuk membuat anak-anak mereka tidak berdekatan dengan dirinya.

Buk...! buk...! buk...!

Suara pukulan tangan yang terus saja memukul batang pohon itu sampai meninggalkan bekas lubang di sekeliling batang pohon yang cukup dalam. tangannya telah berlumuran darah, namun dirinya terus saja memukul tanpa henti dan tidak menghiraukan rasa sakit yang ia rasakan.

Sosok itu juga memiliki penampilan yang sangat mudah. dia mungkin baru berusia sekitar 13 atau 14 tahun.

Angin sepoi-sepoi bertiup pelan, mengakibatkan rambut hitam panjang dan jubah atau pakaian putih miliknya berkibar.

Namun, bahkan dalam keadaan seperti itu, wajah yang tampan penuh dengan butiran - butiran keringat pemuda tersebut tetap fokus berlatih.

setelah selesai berlatih di hutan dan membersihkan bekas luka di tangannya. ia hendak pulang, di tengah-tengah jalan menuju ke kediamanya ada beberapa anak-anak yang berpapasan dengannya.

" Hey lihat...! itu bukannya si anak sampah ". tanpa menghiraukan hinaan dan tatapan yang jijik dari anak-anak itu, pemuda tersebut terus melanjutkan langkah kakinya.

Baru beberapa meter melangkah dari tempat anak-anak yang menghinanya, tampak 5 pemuda menghalangi jalannya. pemimpin kelompok tersebut, " bagaikan terkena sakit gigi bila tidak mengerjai pemuda tersebut ".

Pemuda tersebut adalah xiao Chen. putra seorang tetua yang seharusnya mereka hargai dan hormati. akan tetapi karena fisik dan kekuatan yang lemah, penghormatan yang seharusnya dia terima berganti menjadi hinaan dan tatapan jijik.

Pemimpin kelompok tersebut adalah Han xiao. " hey... sampah kamu telah mempermalukan klan kita dengan kehadiran mu yang cacat itu di klan ini ". ujar Han xiao.

Han xiao memerintahkan kepada bawahannya untuk memberikan pelajaran kepada pemuda tersebut. kurang dari 2 meter jarak antara bawahan Han xiao dengan xiao Chen, tiba - tiba seorang tetua yang kebetulan lewat di daerah itu lalu berteriak lantang.

Tetua tersebut baru mulai berbicara setelah melangkah mendekat ke arah kerumunan orang tersebut. " bila kalian tidak membubarkan diri sekarang juga maka bersiap-siaplah mendapat hukuman dari saya " . ujar tetua tersebut.

Pada dasarnya di suatu klan telah di siapkan arena atau tempat untuk berkompetisi. " baik itu berupa tantangan atau pun pertarungan hidup dan mati ". untuk menyelesaikan permasalah setiap anggota klan nya.

Hal tersebut telah di setujui dan di sepakati bersama para tetua atau petinggi klan, agar bisa mengasah kemampuan setiap anggota klan.

Di arena atau tempat pertandingan biasa di pergunakan anggota klan untuk memperebutkan posisi tertentu atau pun pertarungan hidup dan mati. " dengan catatan kedua belah pihak telah menandatangani suatu perjanjian atau kontrak, bila mana salah satu pihak telah meninggal, maka pihak lain tidak akan menggugat klan ".

Setelah kelima pemuda tersebut meninggalkan area tersebut, barulah tetua itu bertanya, " apa kamu tidak kenapa-napa nak " ujar tetua itu sambil tersenyum ramah.

tetua tersebut bernama Ne zha, salah satu teman dekat ayah dari xiao Chen.

saya baik-baik saja tetua Ne zha jawab xiao Chen.

Setelah menjawab pertanyaan dari tertua Ne zha, xiao Chen lalu berpamitan balik ke kediamannya. dia beralasan, bisa jadi orang tuanya khawatir karena terlambat pulang.

tetua Ne zha menatap wajah xiao Chen lalu menghela nafas panjang. " baiklah hati-hatilah di jalan nak ".

" semoga suatu saat nanti kamu bisa mencapai puncak dunia seni beladiri", batinnya

***

Di bagian timur wilayah klan xiao, disebuah bangunan sederhana dengan kediaman yang indah. tampak seorang wanita cantik dengan penampilan yang anggun, sedang gelisah menunggu kepulangan putranya.

Tidak berselang lama setelah wanita cantik tersebut duduk di kursi, yang di tunggu-tunggu akhirnya datang.

chen'er ayo masuk istirahat dulu. ucap yang shui sambil menatap putra semata wayangnya dengan tatapan penuh kasih.

Baik Bu, jawab xiao Chen sambil membersihkan keringat di keningnya dengan tampilan pakaian yang kotor sehabis latihan di hutan.

Setelah xiao Chen masuk dia bertanya kepada ibunya, kapan ayah akan pulang?.

chen'er yang ibu tahu, ayahmu sedang menjalankan sebuah misi klan kita. jawab yang shui dengan tatapan lembut dan kasih sayang.

Ayo bersihkan dirimu dulu chen'er, setelah itu baru kita makan ucap yang shui.

Baik bu, jawab xiao Chen sambil bergegas ke kamarnya.

Setelah xiao Chen pergi, yang shui menghela nafas panjang.

Sebenarnya selama ini yang shui juga selalu memikirkan keadaan suaminya, akan tetapi di depan anaknya yang shui tidak menunjukkan kekhawatirannya.

setelah xiao Chen membersihkan diri, dia lalu bergegas menuju ke dapur untuk makan bersama ibunya.

Sambil menikmati makanan, yang shui bertanya.

Terpopuler

Comments

Harman LokeST

Harman LokeST

Xiao Chen sabar namun kamu di bully di balik semua itu ada hikmahnya

2023-01-17

1

andreaswhy

andreaswhy

wokay

2022-12-20

0

Trisna Tris

Trisna Tris

baru nyimak Thor..... lanjut....

2022-11-17

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!