Setelah meningkatnya kekuatan dan kemampuan yang dimiliki oleh mata kirinya. dia dapat melihat dengan jelas gerakan-gerakan yang dilakukan oleh lawannya dan memungkinkan dia memberikan serangan pada titik kelemahan lawannya.
" jurus tinju besi api...! " Xiao Chan mengunakan kekuatan terkuatnya untuk menyerang kearah kelabang tersebut. hasilnya beberapa dari kaki-kaki yang dimiliki oleh kelabang itu patah dan terputus akibat serangan yang dilakukan oleh Xiao Chan.
Bagian yang telah terputus itu mengeluarkan semacam cairan yang berwarna hijau, tampak terlihat kelabang itu meringis kesakitan. tidak mau melewatkan kesempatan tersebut, xiao Chan lansung melepaskan beberapa serangan lainnya dan kali ini dia arahkan menuju ke arah kepala lawannya.
Boom....
kepalan tangan xiao Chan yang telah mengandung semua kekuatannya dilepaskan ke arah kepala lawannya mengakibatkan kepala kelabang tersebut hancur berkeping-keping dan menjadi genangan darah.
Xiao Chan bernapas lega karena melihat musuhnya kini tak bernyawa.
" Akhirnya beres juga...." melihat kemampuan yang dimiliki oleh kelabang tersebut membuat xiao Chan yakin yang telah membuat serigala hijau itu tidak berani melangkah masuk ke wilayah ini bukanlah disebabkan yang baru saja dibunuhnya melainkan makhluk lain, yang jelas kekuatan mahluk tersebut lebih kuat dari serigala hijau itu.
xiao Chan masih memikirkan dan menerka-nerka akan sosok makhluk yang telah membuat serigala hijau itu sampai ketakutan, kini kembali terdengar suara dari arah semak-semak dan kali ini suara tersebut tidak berasal dari arah datangnya kelabang yang baru saja dihadapinya melainkan dari arah lain.
Tiga kelabang sekaligus yang berukuran sama dengan kelabang yang telah dibunuhnya, muncul dari arah semak-semak. pandangan ketiga kelabang tersebut terarah pada Xiao Chan dengan penuh nafsu membunuh.
Xiao Chan menelan ludahnya dengan kasar, dia sudah mengukur kemampuan yang dimiliki oleh kelabang tersebut sama dengan pendekar level empat di jalur beladiri.
Menghadapi salah satu kelabang tersebut tidaklah sulit bagi xiao Chan akan tetapi berbeda ceritanya bila harus berhadapan dengan kedua kelabang tersebut. meskipun cukup sulit bagi xiao Chan untuk menghadapi keduanya, sudah tidak ada jalan mundur baginya karena dia telah di kepung.
Pertarungan sengit pun terjadi, Xiao Chan lebih banyak menghindari serangan ketiga kelabang tersebut. berkat kemampuan yang dimiliki oleh mata kirinya, semua serangan yang dilancarkan oleh ke-tiga kelabang tersebut dapat diprediksi karena gerakan-gerakan yang di lakukan oleh ke-tiga kelabang tersebut bergerak lambat jadi mudah baginya untuk bisa menghindar dan memberikan serangan balasan.
Untungnya ketiga kelabang tersebut tidaklah cukup pandai menggunakan serangan kombinasi. ketidak kompakan mereka memberikan peluang bagi xiao Chan untuk memukul mundur salah satu dari mereka. sehingga memberikan ruang gerak untuk memberikan serangan balasan untuk kelabang yang tersisa.
Setelah mendapatkan ruang gerak yang cukup, Xiao Chan kemudian menggunakan serangan terkuat yang dimilikinya untuk membunuh satu persatu di antara kelabang tersebut.
Xiao Chan mengatur nafasnya setelah membunuh semua kelabang tersebut. " sungguh sangat melelahkan untuk terus-terusan berhadapan dengan mereka...."
" Aku tidak boleh tinggal disini terlalu lama, kemungkinan besar akan datang lebih banyak lagi sosok makhluk karena mencium bau darah..." xiao Chan bergumam sambil melihat beberapa tumpukan jasad kelabang yang berada di sekitarnya.
Setelah merasa cukup beristirahat dan memulihkan kembali kondisi tubuhnya, xiao Chan melompat ke arah atas pepohonan. meskipun dia tidak memiliki ilmu meringankan tubuh yang tinggi, dia masih mampu bergerak lincah.
Tidak ingin terlalu menarik perhatian makhluk lain, xiao Chan melompat dari pohon ke pohon. tubuhnya menjadi ringan seiringan meningkatnya kekuatan yang dimilikinya.
Selepas bergerak Tampa arah tujuan, xiao Chan menemukan sebuah lokasi yang menurut perkiraannya cukup aman untuk digunakan sebagai tempat peristirahatan. setelah memastikan tidak ada siluman atau hewan buas yang berada di daerah sekitarnya menggunakan kemampuan mata kirinya, dia kemudian duduk bersila dan mengatur nafasnya.
" Di dalam hutan ini sangatlah berbahaya sekali, aku harus bertambah kuat secepat yang aku bisa..." xiao Chan tidak pernah berada di tempat seber-bahaya ini sebelumnya, karena biasanya dia hanya berlatih di pinggiran hutan.
" Jika aku ingin bertahan hidup ada dua hal yang harus kulakukan, bertambah kuat secepatnya dan terus berpindah-pindah tempat..." Xiao Chan tidak bisa tinggal lama di satu tempat karena para siluman atau hewan buas tingkat tinggi akan menemukan keberadaannya.
Ketika xiao Chan ingin kembali mempelajari kitab jurus ilmu beladiri nya , tetapi terdengar suara langkah yang mendekat ke arahnya. sambil berdecak kesal dia kemudian kembali berpindah-pindah tempat
Demi keselamatan dan keamanannya dia harus sabar menjalani hidup seperti ini.
Sebulan sudah Xiao Chan berada di dalam pedalaman hutan, dia harus selalu waspada dan berhati-hati setiap saat jika ingin mempertahankan nyawanya karena siluman mau pun hewan buas tingkat tinggi bisa muncul kapan saja tanpa diduga-duga.
Selama sebulan terakhir ini dia sering kali harus berlari dari kejaran siluman atau pun hewan buas tingkat tinggi yang memiliki kemampuan terlalu kuat untuk bisa dia hadapi.
kemampuan yang dimiliki untuk saat ini bisa dibilang cukup berkembang pesat. kekuatannya saat ini sudah berada pada pendekar bumi tingkat awal.
Selama tinggal di dalam hutan dia belum pernah menemukan siluman atau hewan buas yang sekuat serigala hijau yang mengejarnya waktu hari pertama masuk kedalam hutan.
Merasa pengalaman dalam bertarungnya sudah meningkat pesat dia memutuskan untuk kembali ke klan nya karena kurang dari dua bulan lagi akan di adakan penerimaan murid baru.
Dengan meningkatnya kekuatan yang dimilikinya saat ini, dia membutuhkan sebuah jurus beladiri yang lebih tinggi tingkatannya dari tinju besi apinya.
Selamat beberapa hari berikutnya xiao Chan terus berpindah-pindah dari satu lokasi ke lokasi baru lainnya, demi keamanan dan keselamatan dia hanya berhenti sesaat sebelum kembali melanjutkan perjalanannya
Setelah bergerak selama tiga hari, dia kemudian dapat melihat sebuah bangunan dari kejauhan...
" Ah... akhirnya... tempat ini masih sama dengan ingatanku yang dulu..."
xiao Chan menarik nafas dalam-dalam, bisa di bilang untuk sekarang, tempat inilah yang paling aman untuk beristirahat setelah tinggal di dalam hutan selama sebulan lebih yang dipenuhi dengan bayang-bayang bahaya.
***
Kota awan, di klan xiao
Di bagian timur wilayah klan xiao, terdapat rumah sederhana dengan halaman yang indah. tampak seorang pria yang mengenakan pakaian putih sederhana tampak seperti seorang sarjana memasuki sebuah halaman. wajahnya yang tampan dengan postur tubuh yang tegap dan mata yang tajam.
Pria yang berpenampilan seperti sarjana itu adalah xiao Feng suami dari yang shui dan sosok ayah bagi xiao Chan.
" Setelah 5 tahun, kediaman ini masih tetap sama seperti ingatanku yang dulu..." batin xiao Feng.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 38 Episodes
Comments
Harman LokeST
luar biasa luar biasa luar biasa peningkatan kultivasinya Xiao Chan
2023-01-17
0
Trisna Tris
lanjut Thor....
2022-11-17
0
Supiyan Zpkldn
tdk ada kultivasi kah thor
2022-04-14
1