PROVOKASI XIAO CHAN

" Tunggu dulu..., kalau tidak salah dengar ibu tadi bilang kalau aku tidak sadarkan diri selama satu Minggu atau jangan-jangan saya yang telah salah dengar...? " ujar xiao Chan merasa terkejut.

" Memang benar nak itulah yang ibu telah ucapkan tadi, kamu tidak salah dengar. hari di saat petir datang menyambar mu, ibu mencari tabib, akan tetapi tabib itu hanya berkata tidak usah khawatir anak kamu hanya pingsan saja dan setelah istirahat dia akan perlahan-lahan sembuh ". ujar yang shui menceritakan kejadian waktu itu.

Saat mengingat kejadian yang telah menimpa putranya tak terasa air matanya mengalir, tak kuasa melihat kearah putranya terkapar tidak sadarkan diri.

Yang shui mengusap air matanya, lalu memperhatikan putranya takut bila mana ada hal-hal lain yang terjadi pada putra semata wayangnya.

Istirahatlah dulu nak, ibu akan panggil kan tabib untuk memeriksa kembali keadaan mu.

" Ketika mereka masih sedang berbicara..."

Saat hendak xiao Chan berbicara perutnya tiba-tiba keroncongan dan dia pun merasakan rasa lapar tak terhingga.

" Ahhh... maaf Bu, dari pada memanggil tabib bagaimana kalau kita makan saja. sepertinya cacing-cacing di perutku sedang demo meminta di berikan makanan hehe... " ujar xiao Chen sambil tersenyum canggung.

Baiklah bersihkan diri dulu, lalu setelah itu ganti pakaian mu. atau jangan-jangan kamu mau makan dengan penampilan acak-acakan dan bau gosong. ujar yang shui sambil mengoda putranya.

xiao Chan bergegas kembali masuk ke dalam kamarnya, setelah selesai membersihkan diri dan berganti pakaian dia lalu melangkah keluar dari kamarnya.

" Ayo, ibu akan membuatkan masakan favorit mu " yang shui menuju ke arah dapur dan mulai menyibukkan diri, membuat beberapa masakan kesukaan putranya.

Sambil menunggu ibunya selesai memasak di dapur dan menyediakan di atas meja makan. xiao Chan berusaha menggunakan mata kirinya untuk mengamati segalanya yang berada di ruangan itu sambil melangkah ke arah meja makan berada.

Merasa ada perubahan yang terjadi pada tubuhnya, ia lalu mencoba memperhatikan perubahan apa gerangan yang telah terjadi pada tubuhnya dan ternyata perubahan yang mencolok atau menonjol adalah kecepatan dalam bereaksi.

_ Hmmmmm..._

Setelah menunggu kurang lebih 30 menit, hidangan pun di sajikan di atas meja makan. ketika mereka masih sedang asyik menikmati hidangan yang lezat. tatapan xiao Chan tertuju pada lalat yang terbang di dalam ruangan tersebut.

Mata kirinya, bisa melihat rute terbang lalat tersebut. dia dapat mengetahui setiap jenis kelamin lalat yang terbang dan bahkan bisa melihat garis-garis kecil yang halus di sayap lalat yang terbang di dalam ruangan itu.

" Wosss.... "

Saat melihat lalat terbang di dekatnya, dia lalu mengayunkan sumpitnya ke arah atas, tiba-tiba suara yang mendengung di udara berhenti berbunyi.

Hahaha...!

xiao Chan melihat bahwa lalat itu telah meregang nyawa di genggaman sumpitnya. dia lalu tertawa terbahak-bahak melihat kejadian itu.

" Masih mau kau mengganggu waktu makan ku lalat jelek hehehe... " sambil mencibir lalat itu.

" Melihat tingkah laku putranya, yang shui cuma tersenyum lalu melanjutkan makannya ".

Perubahan lain yang terjadi pada tubuh xiao Chan setelah batu marmer hitam bulat itu menyatu dengan mata kirinya adalah kecepatan reaksi dan penglihatan 10 kali lipat yang melebihi orang biasa.

Setelah selesai makan, xiao Chan merasa penuh dengan energi jadi dia segera berlari menuju ke arah tempat atau lapangan beladiri. dia merasa perubahan yang terjadi pada mata kirinya ini, mungkin awal untuk membuat hidupnya berubah...

Mata kirinya terasa mengeluarkan panas dan juga terasa berdetak seirama seperti bunyi detak jantungnya, yang dia tidak sadari adalah saat bola misterius itu menyatu dengan mata kirinya yang asli, aliran darah dan badannya perlahan-lahan ikut berubah.

xiao Chan hanya berharap agar tidak ada hal-hal buruk yang terjadi, sehingga dapat merugikannya di masa depan.

***

_ Lapangan atau tempat pertarungan_

Di lapangan beladiri xiao Chan terlihat begitu sangat serius melatih dan memperagakan gerakan-gerakan yang tercantum didalam buku atau kitab ilmu beladiri.

Gerakan yang tercantum di dalam kitab ilmu beladiri yang sedang di peragakan oleh dia yaitu berupa gerakan meninju, menendang, menyerang, bertahan, dan menangkis.

" Hahaha...! xiao Chan, akhirnya kau muncul juga di sini. aku pikir kau akan menjadi kura-kura yang bersembunyi di balik tempurungnya..." terdengar suara gelak tawa datang dari arah lain di pojok lapangan beladiri itu.

" Menyebalkan...! " xiao Chan mengutuk keras dalam hati. dia lalu melihat ke arah datangnya suara gelak tawa tersebut.

Setelah memperhatikan area sekitarnya, dia mendapati Han xiao melangkah masuk ke dalam lapangan beladiri.

Setibanya Han xiao di depannya, dia baru teringat akan kejadian tempo hari di mana Han xiao dan kelompoknya hampir mengeroyok dirinya.

Beruntung saat itu, ada tetua Ne zha kebetulan sedang lewat lalu menghampirinya. bila tidak, bisa di pastikan Han xiao dan kelompoknya memukul dan mengeroyoknya hingga babak belur.

Tawa dan teriakan Han xiao banyak menyita perhatian anggota dan murid-murid klan. sehingga mereka berkumpul dan menonton kejadian menarik apa yang akan terjadi selanjutnya di dalam lapangan beladiri.

" Sepertinya hal ini tidak akan pernah bisa di hindari lagi..." batinnya.

xiao Chan hanya bisa pasrah Dan melangkah mendekat ke arah datangnya Han xiao...

" xiao Chan, bersiaplah akan ku jadikan kau dadar gulung dari satu jurus ku..." ujar Han xiao

" Beraninya kau berkata seperti itu, mendekat kau di sini akan ku buat kau menjadi lebih buruk dari pada tempe penyet..." sahut xiao Chan menimpali perkataan dari Han xiao.

Mendengar jawaban yang lontarkan oleh xiao Chan, membuat para anggota dan murid-murid klan yang menyaksikan pertandingan mereka menjadi riuh dan mengundang gelak tawa para murid yang sedang menonton bahkan ada beberapa murid yang sampai tertawa terbahak-bahak mendengar jawaban itu.

Sontak saja membuat wajah Han xiao menjadi merah padam sangking marahnya dia, mendengar provokasi xiao Chen dan para anggota murid klan.

Tubuh besar Han xiao terlihat seperti macan, yang terlihat begitu mengintimidasi xiao Chan. dengan menggunakan posisi kuda-kuda yang terlihat begitu sangat aneh, kedua tangan dan badan Han xiao bergerak seperti macan yang terlihat begitu ganas, memberikan nuansa yang kelam dan menakutkan.

xiao Chan merasa gemetar, seakan-akan dia telah di terkam oleh binatang buas yang kelaparan. " bagaikan rusa yang siap di mangsa oleh sang macan ".

" Wow... itu adalah level tertinggi dari kitab ilmu beladiri yaitu jurus 13 gerakan terkaman macan...! ". sebuah suara lantang terdengar dari kerumunan penonton yang mengenali jurus yang di gunakan oleh Han xiao.

Pada dasarnya panduan atau kitab ilmu beladiri yang digunakan oleh murid-murid terbagi atas 5 tingkatan yaitu dasar, rendah, tengah, tinggi, dan puncak.

Terpopuler

Comments

algore

algore

joz

2024-02-02

0

algore

algore

jos

2024-02-02

1

Normalia lia

Normalia lia

zhao feng...😆😆😆

2023-10-04

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!