PETIR DAN GUNTUR

Sambil menikmati makanan, yang shui bertanya. chen'er, di usia mu yang ke 13 tahun ini, apakah dirimu sudah siap masuk ke pelatihan anggota klan?. sambil menatap xiao Chen dengan penuh kasih.

xiao Chen menatap ibunya beberapa saat, lalu menghela nafas panjang, aku belum siap Bu. ucapnya dengan lemah sambil tersenyum tipis.

Tapi ibu yakin kamu pasti bisa, ucap yang shui sambil menyemangati putranya.

Baiklah, masih ada waktu 3 bulan lagi sebelum diadakannya penerimaan murid baru. aku akan berlatih lebih keras lagi agar bisa membanggakan ayah dan juga ibu. ucapnya dengan tegas

Ibu senang mendengarnya, ucap yang shui sambil membelai lembut kepala putranya.

Bu, besok aku berencana memasuki hutan lagi. tetapi berbeda dari sebelumnya, kali ini saya akan tinggal beberapa bulan untuk berlatih. ucap xiao Chen

Baiklah, ibu mendukung mu, ucap yang shui. walaupun hatinya diliputi oleh khawatiran akan keselamatan anak semata wayangnya.

Setiap hari xiao Chen terus berlatih dengan keras, tetapi kemampuannya tidak pernah meningkat sama sekali. untuk anak seusianya, seharusnya dia sudah mencapai pendekar bumi puncak. walaupun demikian xiao Chen tidak pernah menyerah.

Meskipun khawatir terhadap anaknya. ia yakin akan tekad dan semangat anaknya untuk menjadi kuat, " suatu saat nanti dia pasti bisa melihat dan menjelajahi luasnya dunia ".

***

Kota awan

Keluarga atau klan xiao pada awalnya adalah salah satu klan kelas atas yang memiliki pengaruh cukup kuat di kota awan.

Pengaruh klan xiao perlahan-lahan menurut setelah pemimpin klan xiao mengasingkan diri dunia kultivator dan bahkan para petinggi - petinggi klan xiao tidak mengetahui keberadaan beliau.

Sebenarnya pemimpin klan xiao masih berada di klan akan tetapi keberadaan ditutupin oleh tetua pelindung klan. dia berada di suatu tempat persembunyian klan memulihkan diri pasca perang besar yang terjadi beberapa ratus tahun yang lalu dan baru akan keluar dari pengasingan bila posisi klan akan hancur atau binasa.

Kota awan merupakan salah satu kota kecil dari negara dong di benua perak. selain kota awan terdapat beberapa kota lain seperti kota langit, kota bintang, kota kota bulan, kota matahari dan lainnya.

Di negara dong, benua perak terdapat beberapa klan besar yang berpengaruh selain daripada kerajaan dan dinasti. seperti klan Jiang, klan song, klan yu, klan Xin dan beberapa klan - klan kecil lainnya.

persaingan atau pengaruh merupakan suatu hal yang biasa, sehingga sering terjadi gesekan, tantangan pertarungan hidup dan mati di kota - kota, antara klan, kerajaan ataupun dinasti - dinasti.

Terjadi semacam kejadian tersebut justru memicu semangat setiap orang untuk berkompetisi menjadi yang terkuat.

Terkadang untuk menghindari terjadinya peperangan yang berskala besar antara suatu kelompok, sehingga sering diadakan kompetensi untuk melihat bibit unggul dari setiap generasinya.

***

Setelah selesai mempersiapkan kebutuhan dan perlengkapan yang dia butuhkan untuk berlatih di hutan, xiao Chan berpamitan dengan ibunya.

Baru beberapa meter melangkah keluar meninggalkan rumah sederhana yang selama ini ditinggalinya bersama sang ibu.

Tiba-tiba langit berubah menjadi hitam tidak berselang lama hujan pun turun, petir dan Guntur bersahutan di langit.

Xiao Chan menahan keputusannya di hati, dia melihat kearah langit dan berlari menerobos hujan. Peter dan Guntur menggelegar dimana-mana.

Xiao Chan tersenyum tipis dan membulatkan tekadnya, agar menjadi kuat supaya bisa melindungi orang-orang yang ia sayangi dan tentu saja dengan menjadi kuat dia bisa keluar dan berpetualang melihat luasnya dunia.

" Ini tidak bagus...! " xiao Chan merasakan ada yang menimpanya dari atas saat dia melihat kearah langit. alangkah terkejutnya dengan apa yang dilihatnya.

Sejak kecil, dia tidak pernah melihat petir yang begitu dekat dan bersahut-sahutan di atas langit, seperti akar pepohonan atau jaring laba-laba.

Jeder...!

Sebuah garis hitam datang dari kegelapan pekat, melewati petir dan Guntur. menyebarkan pemandangan alam yang indah, sulit membayangkan berasal dari mana garis hitam yang mampu mengabaikan kekuatan petir yang dahsyat.

Jeder...! Jeder...! Jeder...!

Xiao Chan merasa kaki dan badannya mendadak terasah kaku, rambut dan pakaian yang dia kenakan menjadi hitam gosong. suara petir dan Guntur menggelegar di telinganya tanpa henti.

Tiba-tiba terasa dunia mendadak sunyi senyap. wajahnya pucat, dia menatap kearah kakinya dan melihat sebuah batu marmer hitam yang aneh tampak seperti bola mata. " apakah itu benda yang membuat garis hitam di langit tadi..? ".

Batu marmer hitam yang seperti bola mata tampak bernyawa. namun, batu marmer hitam itulah seakan-akan berdetak seirama dengan detak jantungnya, membuat xiao Chan tampak gelisah dan khawatir.

Pada saat itu, dia merasa penasaran dengan benda bulat tersebut. merasa adanya sebuah dorongan dan daya tarik yang memanggilnya untuk mendekat.

" apa benda ini bernyawa...? " dia menahan nafasnya. sambil semakin mendekat dia bersiap-siap akan segala kemungkinan besar bahaya yang akan terjadi. namun naas, belum sempat dia bergerak...

Petak...!

Batu marmer hitam yang berbentuk bola mata itu berubah menjadi seberkas bayangan dan meluncur ke arah mata kiri xiao Chan.

" Ahhhhh...! "

Sebelum xiao Chan pingsan, hanya ada satu yang dia pikirkan " habislah sudah aku, mata kiri ku telah buta ".

Tidak tahu berapa lama waktu yang telah berlalu sejak peristiwa dia tersambar oleh petir. xiao Chan perlahan-lahan mulai tersadar, namun dia masih tidak bisa merasakan tubuhnya. satu-satunya yang bisa dia rasakan setelah sadar adalah sensasi rasa sakit yang ada di mata kirinya.

Mata kiri ku...?.

xiao Chan mendadak panik, dia lalu tiba-tiba teringat akan kejadian apa yang telah menimpanya.

Sebelum dia pingsan. dia mengingat ada sebuah batu marmer hitam yang berbentuk bulat, seperti bola mata telah menusuk tepat di mana mata kirinya berada.

Kalau memang mata kirinya hanya luka kecil, maka dia bisa pastikan kalau mata kirinya sudah tidak dapat melihat atau buta. xiao Chan beranggapan penampilannya bisa disamakan dengan mahluk atau paling tidak Monster jelek bermata satu.

Ketika xiao Chan memikirkan kemungkinan yang akan terjadi atau yang dia alami, ingin rasanya dia menangis sejadi-jadinya.

Duk! Duk! Duk!...

Terdengar ada suara seperti detak jantung. ada semacam perasaan mengenal dan akrab yang dia rasakan menjalar keluar dari mata kirinya.

Saat xiao Chan sedang memikirkan akan nasib yang dialami oleh mata kirinya. tiba-tiba kesadarannya seakan-akan terhisap masuk ke dalam ruang batu marmer hitam yang berada di matanya.

Alangkah terkejutnya dia saat pikirannya di tarik masuk dalam alam bawah sadarnya. terdapat ruang atau dimensi yang gelap gulita.

" Dimana ini...? "

xiao Chan mempunyai rasa takut pada hal-hal yang tidak dia kenal atau ketahui. sama halnya yang dia alami saat ini.

Terpopuler

Comments

Harman LokeST

Harman LokeST

kuatkan tekadmu Xiao Chan

2023-01-17

1

Trisna Tris

Trisna Tris

ceritamu keren abis Thor.... lanjut gk pakai lama.... semangat....

2022-11-17

1

wong ndéso

wong ndéso

ini ada cerita lg anak kesambar petir sampe gosong yo GK mati...
ikuti ajalah di noveltoon ini😁🙏

2022-11-12

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!