RUMAH UNTUK PULANG 4

Setelah xiao Chan mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada sang kakek tua itu. mereka pun melanjutkan percakapan ringan sambil menikmati arak terbaik di kedai makanan tersebut.

Di ruangan makan tersebut terkadang terdengar suara gelak tawa sehingga menarik perhatian dari pengunjung lain di kedai makanan tersebut.

Setelah mereka menikmati hidangan dan arak di kedai makanan tersebut mereka lalu berpamitan untuk melanjutkan perjalanan menuju ke tempat masing-masing.

Sebelum berpisah arah tujuan, kakek tua itu kembali mengingat aga xiao Feng membawa putranya ke pulau teratai putih.

" Pasti tetua ... saya pasti akan membawa putra saya menemui anda. " jawab xiao Feng kemudian kembali melanjutkan perjalanannya menuju kearah klan xiao di kota awan.

***

Saat xiao Feng menanyakan perihal perkembangan xiao Chan , tampak yang shui memasang ekspresi wajah yang ragu-ragu untuk memberitahukan keadaan putranya saat terkena malapetaka.

Setelah beberapa saat menimbang-nimbang keputusan yang akan dilakukan. yang shui kemudian memutuskan untuk tetap menceritakan keadaan yang pernah putranya alami, Tampa menutup-nutupi sedikit pun dari suaminya.

Setelah diam beberapa saat dia kemudian menarik nafas dalam-dalam kemudian kembali melanjutkan ceritanya.

chen'er berlatih sangat keras dia bahkan sampai memaksakan dirinya sampai pada titik batas fisiknya.

Saat, yang shui akan mulai kembali menceritakan keadaan yang pernah putranya alami yaitu tersambar petir tiba-tiba dia terdiam dan tatapan matanya langsung berubah sedih.

Melihat istrinya berhenti bercerita dan tampak sedih. membuat xiao Feng mulai dilanda perasaan khawatir akan keadaan yang tengah putranya alami saat ini.

" Ada apa sayang ...? ", xiao Feng bertanya sambil membelai lembut rambut panjang istrinya, meskipun dia sedang khawatir tentang putranya.

Mendengar suaminya bertanya, yang shui hanya geleng-geleng kepala lalu kembali melanjutkan ceritanya.

Saat selesai menyantap hidangan pagi itu, chen'er mengutarakan akan niatnya pergi ke hutan untuk berlatih. pagi hari itu cuaca cukup cerah, tetapi entah kenapa cuaca tiba-tiba berubah menjadi gelap gulita.

Awan-awan gelap tampak berkumpul dan menyatu, tak berselang lama hujan deras pun turun dari gelapnya langit. hujan deras lalu disusul oleh suara Guntur dan kilatan petir bersahut-sahutan di atas langit.

Tiba-tiba kilatan petir berwarna keemasan turun dari dari langit dan menghantam bumi dengan dahsyatnya. tapi naas, saat itu chen'er tepat berada di bawah salah satu kilatan petir keemasan itu dan menyambarnya.

Saya yang melihatnya keadaannya saat itu sangat khawatir dan tidak tau harus berbuat apa-apa. sampai saat chen'er jatuh dengan kondisi tubuhnya yang gosong membuyarkan pikiranku.

Melihat kondisi tubuh chen'er saat itu, saya langsung berlari menuju kearahnya. saat saya periksa denyutnya dia masih bernafas jadi saya angkat menuju ke kamarnya.

Beberapa tabib saat itu yang memeriksa keadaan chen'er hanya berkata, " anda tidak perlu khawatir putra anda baik-baik saja, setelah beristirahat dia akan bangun dengan sendirinya."

Saat selesai menceritakan sampai pada keadaan itu, yang shui mulai menangis tersedu-sedu lalu memeluk erat-erat suaminya.

Xiao Feng yang mendapat pelukan dan mendengar yang shui menangis tersedu-sedu, membuatnya merasa bersalah dan menyesal karena telah mengungkit masa kelam saat itu.

" maafkan diriku sayang ..., karena telah membuatmu bersedih dengan mengingat kejadian kelam saat itu ". ujar xiao Feng sambil membalas pelukan istrinya dan mencoba menenangkan yang shui.

Melihat keadaan istrinya, xiao Feng kemudian mengangkat yang shui menuju ke dalam kediamannya.

Sesampainya di dalam kamarnya, xiao Feng kemudian menidurkan yang shui di atas kasur sambil mengecup keningnya.

" maaf sayang karena telah membuatmu bersedih seperti ini " ujar xiao Feng kemudian berbaring di samping istrinya.

***

Kota awan

Bangunan-bangunan yang menjulang tinggi dan didepan bangunan tersebut banyak berjejeran pedagang yang menawarkan dagangan mereka kepada setiap orang yang berlalu-lalang.

Tampak seorang pemuda berpakaian putih dengan wajah yang tampan sedang berjalan-jalan menikmati pemandangan, ramai orang yang berlalu-lalang tidak menurunkan antusiasnya mengamati sekitarnya.

" Ah ... akhirnya ... setelah sekian lama, aku bisa melihat manusia dan tempat ini masih tetap sama seperti ingatanku..."

Pemuda tersebut adalah xiao Chen, dia sangat bahagia karena bisa melihat banyak warga kota yang sedang berlalu-lalang di jalanan. selama sebulan lebih tinggal di pedalaman hutan dia sering kali bertemu dengan binatang buas dan siluman yang sewaktu-waktu bisa membunuhnya.

xiao Chen terus melangkah menuju kearah klan xiao, sesekali dia bertegur sapa dengan warga yang dikenalinya.

Setelah sampai di depan pintu masuk klan, dia kemudian menunjukkan Token-nya kepada murid-murid yang sedang berjaga di depan pintu masuk klan.

Token adalah alat yang digunakan oleh para anggota klan baik itu murid-murid ataupun tetua klan sebagai penanda bahwa mereka adalah anggota klan tersebut.

Token bisa mempunyai beraneka-ragam dan memiliki lambang klan di dalamnya. Token tidak bisa dipalsukan karena terbuat dari bahan-bahan khusus dan bisa menerima tenaga dalam agar memancarkan cahaya pertanda bahwa Token tersebut asli.

Setelan menyelesaikan urusannya di pintu masuk klan, dia kemudian melangkah menuju kearah kediamannya.

" Tempat ini masih tetap sama seperti ingatanku tidak ada perubahan yang terjadi..."

" ibu.... aku sudah kembali ..." sambil terus melangkahkan kakinya menuju kearah rumahnya.

" Kira-kira bagaimana ekspresi ibu ketika mengetahui aku sudah naik tingkat dan bertambah kuat ya ... " batin Xiao Chan sambil cengengesan.

Ibu kemana ya... kok tidak tampak dari tadi, apa dia ada di dapur ...?

Setelah melangkah masuk ke dalam ruang makan dia diketatkan, dengan kehadiran seseorang berpenampilan seperti sarjana sedang duduk didepan meja makan.

" Ayah....kapan ayah datang...? " xiao Chan berlari memeluk pria tersebut.

Pria tersebut adalah xiao Feng, ayah dari xiao Chan. melihat putrinya berlari menuju kearahnya dia tersenyum bahagia sambil membalas pelukan hangat putranya.

" Sudah seminggu yang lalu saya datang dari menjalankan misi klan " ujar xiao Feng sambil tersenyum dan membelai lembut rambut putranya.

Setelah berpelukan cukup lama, xiao Chan kemudian masuk kamarnya untuk memberikan diri dan berganti pakaian.

***

Setelah mereka menikmati hidangan makanan, xiao Feng kemudian menayangkan kepada putranya akan sejauh mana perkembangannya sejauh ini.

Tampa berlama-lama Xiao Chan langsung melepaskan kekuatannya yang telah berada pada pendekar bumi tahap awal.

Peningkatan kekuatan xiao Chan tunjukkan membuat kaget mereka berdua, pasalnya mereka mengetahui kondisi yang dialami oleh putranya sempat terkendala dan tidak dapat menaikkan tingkat kultivasinya.

Apa ... tingkat pendekar bumi tahap awal ...?

Merasa penasaran mereka kemudian menanyakan bagaimana cara xiao Chan meningkatkan kekuatan yang dimilikinya.

" chen'er bagaimana bisa kamu mencapai tingkatan ini ...? " ujar xiao Feng bersama dengan istrinya.

Xiao Chan yang mendengarkan kekompakan mereka bertanya membuatnya terkekeh geli ...

Terpopuler

Comments

Harman LokeST

Harman LokeST

orang tuanya Xiao Chan kaget dengan perkembangan kultivasinya anaknya

2023-01-18

0

Eros Hariyadi

Eros Hariyadi

cerita tentang keluarganya klo bisa janganlah kepanjangan.. Thor, sekedar saran seehh...

2021-06-23

1

Ghorbatyuk Iris

Ghorbatyuk Iris

sungguh anehhh...kdng mc nx berubah nama dari xiao chan mjd xiao chen,,eehh tiba2 xiao chan lagii...hedeeehh piye iki...

2020-12-27

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!