Mereka yang hidup di dunia kultivator atau seniman beladiri memiliki kesadaran betapa pentingnya meditasi sebagai metode untuk dapat merasakan Qi alam dari langit dan bumi. Semenjak kecil mereka berlatih tehnik pernapasan, aliran darah, pertahanan tubuh, dan jiwa agar dapat menjadi seorang ahli seniman beladiri.
Dunia kultivator atau seniman beladiri adalah dunia yang kejam, dimana hukum rimba berlaku " yang kuat menindas yang lemah". sehingga setiap orang berusaha untuk menjadi terkuat.
Tingkatan untuk jalur seni beladiri atau kultivator yaitu:
✓ Pendekar awal terdiri dari 1 sampai dengan 4.
✓ Pendekar bumi terdiri dari awal, tengah, puncak.
✓ Pendekar langit terdiri dari awal, tengah, puncak.
✓ Pendekar ahli terdiri dari awal, tengah, puncak.
✓ Pendekar pertapa terdiri dari awal, tengah, puncak.
✓ Pendekar Suci terdiri dari awal, tengah, puncak.
✓ Pendekar raja terdiri dari awal, tengah, puncak.
✓ Pendekar kaisar terdiri dari awal, tengah, puncak
✓ Pendekar dewa terdiri dari awal, tengah, puncak.
Sedangkan untuk panduan atau kitab ilmu beladiri terbagi 5 yaitu: dasar, rendah, tengah, tinggi, dan puncak.
Dasar ilmu beladiri atau kitab, tingkatan terendah dalam seni beladiri ini berguna untuk memperkuat aliran darah, pernapasan, pertahanan tubuh dan jiwa seseorang. serta daya rusak atau hancur yang dihasilkan pun kecil.
Pada dasarnya semakin tinggi tingkatan dalam panduan atau kitab ilmu beladiri maka semakin besar daya rusak atau kehancuran yang di hasilkan.
Beberapa tetua yang tinggal didalam klan besar biasanya memberikan obat - obatan kepada keturunan mereka sejak masih baru lahir, untuk meningkatkan kekuatan fisik keturunan mereka.
jadi tidak heran kalau sebelum keturunan mereka berusia kurang dari 8 tahun, sudah mencapai tingkat pendekar awal 1 dan mendapatkan keuntungan khusus dibandingkan dengan yang lainnya.
***
Negara dong, kota awan, klan xiao. Disebuah kota kecil, terdapat seorang anak yang terlahir dengan keadaan cacat. ia tidak bisa menjadi seorang kultivator atau seniman beladiri seperti kebanyakan orang, dan level pelatihannya menemui jalan buntu, " tidak bisa naik atau meningkatkan ". meski pun sudah berlatih dua kali lipat dari kebanyakan orang pada umumnya.
pendekar awal level 1, level pelatihannya terus menjadi bahan ejekan orang sebayanya. bahkan beberapa orang tua terus menatapnya dengan tatapan jijik dan berusaha untuk membuat anak-anak mereka tidak berdekatan dengan dirinya.
Buk...! buk...! buk...!
Suara pukulan tangan yang terus saja memukul batang pohon itu sampai meninggalkan bekas lubang di sekeliling batang pohon yang cukup dalam. tangannya telah berlumuran darah, namun dirinya terus saja memukul tanpa henti dan tidak menghiraukan rasa sakit yang ia rasakan.
Sosok itu juga memiliki penampilan yang sangat mudah. dia mungkin baru berusia sekitar 13 atau 14 tahun.
Angin sepoi-sepoi bertiup pelan, mengakibatkan rambut hitam panjang dan jubah atau pakaian putih miliknya berkibar.
Namun, bahkan dalam keadaan seperti itu, wajah yang tampan penuh dengan butiran - butiran keringat pemuda tersebut tetap fokus berlatih.
setelah selesai berlatih di hutan dan membersihkan bekas luka di tangannya. ia hendak pulang, di tengah-tengah jalan menuju ke kediamanya ada beberapa anak-anak yang berpapasan dengannya.
" Hey lihat...! itu bukannya si anak sampah ". tanpa menghiraukan hinaan dan tatapan yang jijik dari anak-anak itu, pemuda tersebut terus melanjutkan langkah kakinya.
Baru beberapa meter melangkah dari tempat anak-anak yang menghinanya, tampak 5 pemuda menghalangi jalannya. pemimpin kelompok tersebut, " bagaikan terkena sakit gigi bila tidak mengerjai pemuda tersebut ".
Pemuda tersebut adalah xiao Chen. putra seorang tetua yang seharusnya mereka hargai dan hormati. akan tetapi karena fisik dan kekuatan yang lemah, penghormatan yang seharusnya dia terima berganti menjadi hinaan dan tatapan jijik.
Pemimpin kelompok tersebut adalah Han xiao. " hey... sampah kamu telah mempermalukan klan kita dengan kehadiran mu yang cacat itu di klan ini ". ujar Han xiao.
Han xiao memerintahkan kepada bawahannya untuk memberikan pelajaran kepada pemuda tersebut. kurang dari 2 meter jarak antara bawahan Han xiao dengan xiao Chen, tiba - tiba seorang tetua yang kebetulan lewat di daerah itu lalu berteriak lantang.
Tetua tersebut baru mulai berbicara setelah melangkah mendekat ke arah kerumunan orang tersebut. " bila kalian tidak membubarkan diri sekarang juga maka bersiap-siaplah mendapat hukuman dari saya " . ujar tetua tersebut.
Pada dasarnya di suatu klan telah di siapkan arena atau tempat untuk berkompetisi. " baik itu berupa tantangan atau pun pertarungan hidup dan mati ". untuk menyelesaikan permasalah setiap anggota klan nya.
Hal tersebut telah di setujui dan di sepakati bersama para tetua atau petinggi klan, agar bisa mengasah kemampuan setiap anggota klan.
Di arena atau tempat pertandingan biasa di pergunakan anggota klan untuk memperebutkan posisi tertentu atau pun pertarungan hidup dan mati. " dengan catatan kedua belah pihak telah menandatangani suatu perjanjian atau kontrak, bila mana salah satu pihak telah meninggal, maka pihak lain tidak akan menggugat klan ".
Setelah kelima pemuda tersebut meninggalkan area tersebut, barulah tetua itu bertanya, " apa kamu tidak kenapa-napa nak " ujar tetua itu sambil tersenyum ramah.
tetua tersebut bernama Ne zha, salah satu teman dekat ayah dari xiao Chen.
saya baik-baik saja tetua Ne zha jawab xiao Chen.
Setelah menjawab pertanyaan dari tertua Ne zha, xiao Chen lalu berpamitan balik ke kediamannya. dia beralasan, bisa jadi orang tuanya khawatir karena terlambat pulang.
tetua Ne zha menatap wajah xiao Chen lalu menghela nafas panjang. " baiklah hati-hatilah di jalan nak ".
" semoga suatu saat nanti kamu bisa mencapai puncak dunia seni beladiri", batinnya
***
Di bagian timur wilayah klan xiao, disebuah bangunan sederhana dengan kediaman yang indah. tampak seorang wanita cantik dengan penampilan yang anggun, sedang gelisah menunggu kepulangan putranya.
Tidak berselang lama setelah wanita cantik tersebut duduk di kursi, yang di tunggu-tunggu akhirnya datang.
chen'er ayo masuk istirahat dulu. ucap yang shui sambil menatap putra semata wayangnya dengan tatapan penuh kasih.
Baik Bu, jawab xiao Chen sambil membersihkan keringat di keningnya dengan tampilan pakaian yang kotor sehabis latihan di hutan.
Setelah xiao Chen masuk dia bertanya kepada ibunya, kapan ayah akan pulang?.
chen'er yang ibu tahu, ayahmu sedang menjalankan sebuah misi klan kita. jawab yang shui dengan tatapan lembut dan kasih sayang.
Ayo bersihkan dirimu dulu chen'er, setelah itu baru kita makan ucap yang shui.
Baik bu, jawab xiao Chen sambil bergegas ke kamarnya.
Setelah xiao Chen pergi, yang shui menghela nafas panjang.
Sebenarnya selama ini yang shui juga selalu memikirkan keadaan suaminya, akan tetapi di depan anaknya yang shui tidak menunjukkan kekhawatirannya.
setelah xiao Chen membersihkan diri, dia lalu bergegas menuju ke dapur untuk makan bersama ibunya.
Sambil menikmati makanan, yang shui bertanya.
Sambil menikmati makanan, yang shui bertanya. chen'er, di usia mu yang ke 13 tahun ini, apakah dirimu sudah siap masuk ke pelatihan anggota klan?. sambil menatap xiao Chen dengan penuh kasih.
xiao Chen menatap ibunya beberapa saat, lalu menghela nafas panjang, aku belum siap Bu. ucapnya dengan lemah sambil tersenyum tipis.
Tapi ibu yakin kamu pasti bisa, ucap yang shui sambil menyemangati putranya.
Baiklah, masih ada waktu 3 bulan lagi sebelum diadakannya penerimaan murid baru. aku akan berlatih lebih keras lagi agar bisa membanggakan ayah dan juga ibu. ucapnya dengan tegas
Ibu senang mendengarnya, ucap yang shui sambil membelai lembut kepala putranya.
Bu, besok aku berencana memasuki hutan lagi. tetapi berbeda dari sebelumnya, kali ini saya akan tinggal beberapa bulan untuk berlatih. ucap xiao Chen
Baiklah, ibu mendukung mu, ucap yang shui. walaupun hatinya diliputi oleh khawatiran akan keselamatan anak semata wayangnya.
Setiap hari xiao Chen terus berlatih dengan keras, tetapi kemampuannya tidak pernah meningkat sama sekali. untuk anak seusianya, seharusnya dia sudah mencapai pendekar bumi puncak. walaupun demikian xiao Chen tidak pernah menyerah.
Meskipun khawatir terhadap anaknya. ia yakin akan tekad dan semangat anaknya untuk menjadi kuat, " suatu saat nanti dia pasti bisa melihat dan menjelajahi luasnya dunia ".
***
Kota awan
Keluarga atau klan xiao pada awalnya adalah salah satu klan kelas atas yang memiliki pengaruh cukup kuat di kota awan.
Pengaruh klan xiao perlahan-lahan menurut setelah pemimpin klan xiao mengasingkan diri dunia kultivator dan bahkan para petinggi - petinggi klan xiao tidak mengetahui keberadaan beliau.
Sebenarnya pemimpin klan xiao masih berada di klan akan tetapi keberadaan ditutupin oleh tetua pelindung klan. dia berada di suatu tempat persembunyian klan memulihkan diri pasca perang besar yang terjadi beberapa ratus tahun yang lalu dan baru akan keluar dari pengasingan bila posisi klan akan hancur atau binasa.
Kota awan merupakan salah satu kota kecil dari negara dong di benua perak. selain kota awan terdapat beberapa kota lain seperti kota langit, kota bintang, kota kota bulan, kota matahari dan lainnya.
Di negara dong, benua perak terdapat beberapa klan besar yang berpengaruh selain daripada kerajaan dan dinasti. seperti klan Jiang, klan song, klan yu, klan Xin dan beberapa klan - klan kecil lainnya.
persaingan atau pengaruh merupakan suatu hal yang biasa, sehingga sering terjadi gesekan, tantangan pertarungan hidup dan mati di kota - kota, antara klan, kerajaan ataupun dinasti - dinasti.
Terjadi semacam kejadian tersebut justru memicu semangat setiap orang untuk berkompetisi menjadi yang terkuat.
Terkadang untuk menghindari terjadinya peperangan yang berskala besar antara suatu kelompok, sehingga sering diadakan kompetensi untuk melihat bibit unggul dari setiap generasinya.
***
Setelah selesai mempersiapkan kebutuhan dan perlengkapan yang dia butuhkan untuk berlatih di hutan, xiao Chan berpamitan dengan ibunya.
Baru beberapa meter melangkah keluar meninggalkan rumah sederhana yang selama ini ditinggalinya bersama sang ibu.
Tiba-tiba langit berubah menjadi hitam tidak berselang lama hujan pun turun, petir dan Guntur bersahutan di langit.
Xiao Chan menahan keputusannya di hati, dia melihat kearah langit dan berlari menerobos hujan. Peter dan Guntur menggelegar dimana-mana.
Xiao Chan tersenyum tipis dan membulatkan tekadnya, agar menjadi kuat supaya bisa melindungi orang-orang yang ia sayangi dan tentu saja dengan menjadi kuat dia bisa keluar dan berpetualang melihat luasnya dunia.
" Ini tidak bagus...! " xiao Chan merasakan ada yang menimpanya dari atas saat dia melihat kearah langit. alangkah terkejutnya dengan apa yang dilihatnya.
Sejak kecil, dia tidak pernah melihat petir yang begitu dekat dan bersahut-sahutan di atas langit, seperti akar pepohonan atau jaring laba-laba.
Jeder...!
Sebuah garis hitam datang dari kegelapan pekat, melewati petir dan Guntur. menyebarkan pemandangan alam yang indah, sulit membayangkan berasal dari mana garis hitam yang mampu mengabaikan kekuatan petir yang dahsyat.
Jeder...! Jeder...! Jeder...!
Xiao Chan merasa kaki dan badannya mendadak terasah kaku, rambut dan pakaian yang dia kenakan menjadi hitam gosong. suara petir dan Guntur menggelegar di telinganya tanpa henti.
Tiba-tiba terasa dunia mendadak sunyi senyap. wajahnya pucat, dia menatap kearah kakinya dan melihat sebuah batu marmer hitam yang aneh tampak seperti bola mata. " apakah itu benda yang membuat garis hitam di langit tadi..? ".
Batu marmer hitam yang seperti bola mata tampak bernyawa. namun, batu marmer hitam itulah seakan-akan berdetak seirama dengan detak jantungnya, membuat xiao Chan tampak gelisah dan khawatir.
Pada saat itu, dia merasa penasaran dengan benda bulat tersebut. merasa adanya sebuah dorongan dan daya tarik yang memanggilnya untuk mendekat.
" apa benda ini bernyawa...? " dia menahan nafasnya. sambil semakin mendekat dia bersiap-siap akan segala kemungkinan besar bahaya yang akan terjadi. namun naas, belum sempat dia bergerak...
Petak...!
Batu marmer hitam yang berbentuk bola mata itu berubah menjadi seberkas bayangan dan meluncur ke arah mata kiri xiao Chan.
" Ahhhhh...! "
Sebelum xiao Chan pingsan, hanya ada satu yang dia pikirkan " habislah sudah aku, mata kiri ku telah buta ".
Tidak tahu berapa lama waktu yang telah berlalu sejak peristiwa dia tersambar oleh petir. xiao Chan perlahan-lahan mulai tersadar, namun dia masih tidak bisa merasakan tubuhnya. satu-satunya yang bisa dia rasakan setelah sadar adalah sensasi rasa sakit yang ada di mata kirinya.
Mata kiri ku...?.
xiao Chan mendadak panik, dia lalu tiba-tiba teringat akan kejadian apa yang telah menimpanya.
Sebelum dia pingsan. dia mengingat ada sebuah batu marmer hitam yang berbentuk bulat, seperti bola mata telah menusuk tepat di mana mata kirinya berada.
Kalau memang mata kirinya hanya luka kecil, maka dia bisa pastikan kalau mata kirinya sudah tidak dapat melihat atau buta. xiao Chan beranggapan penampilannya bisa disamakan dengan mahluk atau paling tidak Monster jelek bermata satu.
Ketika xiao Chan memikirkan kemungkinan yang akan terjadi atau yang dia alami, ingin rasanya dia menangis sejadi-jadinya.
Duk! Duk! Duk!...
Terdengar ada suara seperti detak jantung. ada semacam perasaan mengenal dan akrab yang dia rasakan menjalar keluar dari mata kirinya.
Saat xiao Chan sedang memikirkan akan nasib yang dialami oleh mata kirinya. tiba-tiba kesadarannya seakan-akan terhisap masuk ke dalam ruang batu marmer hitam yang berada di matanya.
Alangkah terkejutnya dia saat pikirannya di tarik masuk dalam alam bawah sadarnya. terdapat ruang atau dimensi yang gelap gulita.
" Dimana ini...? "
xiao Chan mempunyai rasa takut pada hal-hal yang tidak dia kenal atau ketahui. sama halnya yang dia alami saat ini.
Melihat tempat yang begitu aneh yang tidak pernah dia rasakan atau dialami sebelumnya. sontak saja membuat dia was-was dan hati-hati sambil memperhatikan di sekitarnya.
Namun, perhatiannya tiba-tiba terfokus atau tertuju pada cahaya warna hijau yang redup datang dari pusat tempat kegelapan pekat itu berada.
Cahaya warna hijau yang redup itu terlihat begitu sangat misterius dan kedalamannya tanpa batas menurut perkiraannya.
Cahaya warna hijau itu perlahan-lahan berputar-putar, seakan-akan cahaya warna hijau itu telah ada pada zaman kuno hingga saat ini. memberikan perasaan atau kesan kehidupan dan kekekalan yang abadi bagi manusia.
Kesadaran xiao Chan telah diserap atau ditarik keseluruhannya oleh cahaya warna hijau tersebut. sehingga dia tidak akan pernah terbangun walaupun langit berubah " matahari terbit dari barat " atau dimensi dunia menjadi hancur.
Tiba-tiba saja ada suara seperti bergumam tanpa wujud nyata atau badan. " sesuatu yang kuno telah rusak dan dewa kuno yang telah terbunuh akan berubah menjadi seberkas debu yang tak berujung...!!".
Suara desahan yang tiba-tiba muncul bersamaan dengan kalimat tersebut seakan-akan begitu tua dan menyedihkan. suara tersebut bergemuruh atau bergeming didalam ruang kegelapan pekat dan seakan-akan pula berasal dari sebuah zaman kuno.
" Siapa di sana...? "
Kesadaran xiao Chan terombang-ambing dan seluruh tubuhnya menjadi dingin. dia berusaha memperhatikan atau mengamati sekitarnya, namun hal hasil tidak bisa melihat siapa pun.
Suara yang mengema itu terdengar berasal dari sebuah ruang hampa tersebut.
" Terdapat sebuah jiwa di alam semesta ini yang sesuai atau cocok secara sempurna denganku...!!, apakah ini yang disebut dengan takdir...? ". suara misterius tersebut seolah-olah bertanya kepada dirinya sendiri.
" siapa yang ada di sana...? ". ujar xiao Chan kebingungan.
xiao Chan berusaha menahan atau menekan dirinya sendiri dari rasa takut dan gemetar menghadapi suara misterius tersebut dengan berteriak mencari asal suara itu berada.
" untuk meneruskan garis keturunan ku dari sang mata. kamu akan memerintahkan semua orang, mengontrol atau mengendalikan jalannya suatu pertandingan. kamu pemuda yang beruntung dan ingat satu hal jangan pernah mengecewakan ku...!! ".
Didalam ruang kegelapan yang pekat tiba-tiba menumpahkan perasaan mencekam dan kuno, lalu kemudian menghilang.
Setelah perasaan yang dialaminya berlalu, semuanya lalu terasa tenang tampak seperti tidak pernah terjadi sesuatu sebelumnya.
Huuu...!!
xiao Chan menarik nafas panjang dalam-dalam lalu membuangnya perlahan-lahan. itu dia lakukan berulang-ulang kali hingga perasaannya kembali tentang.
Namun, sebelum perasaan dia bisa kembali tentang dan berpikir jauh akan hal yang baru saja dialaminya. tiba-tiba rasa sakit yang teramat sangat kembali muncul dari arah mata kirinya berada.
Garis keturunan terdiri dari :
✓ garis keturunan tubuh.
✓ garis keturunan darah.
✓ garis keturunan mata.
***
Di pagi hari yang cerah burung berkicau dan bersahut-sahutan. didalam suatu ruangan terdapat seorang pemuda terbaring lemas di atas tempat tidurnya.
Perlahan-lahan cahaya sinar matahari menampakkan dirinya. cahaya tersebut menerobos masuk ke sebuah ruangan atau kamar melalui jendela.
Pada saat itu, xiao Chan merasa terangnya cahaya sinar matahari menyinari wajahnya, perlahan-lahan membuka kelopak matanya dan mencoba bangkit secara perlahan-lahan.
" ini didalam kamar saya "
Tiba-tiba, " Ahhhhh.... mataku...!! " xiao Chan berteriak dan menjerit memegang mata kirinya yang kini bengkak kemerahan dan terasa sangat sakit.
xiao Chan kembali membaringkan tubuhnya perlahan-lahan ditempat tidurnya. badannya masih terdapat sisa-sisa bagian yang hangus dan gosong pada saat dirinya tersambar oleh petir.
Rasa sakit yang teramat sangat itu diakibatkan dari benda hitam bulat seperti bola mata tersebut yang bersarang di tempat mata kirinya berada membuat dia berkeringat dingin dan berguling-guling di dalam kamarnya.
Untungnya rasa sakit yang dialaminya perlahan-lahan berkurang seiring berjalannya waktu.
" Mataku..." xiao Chan terlihat begitu sangat khawatir dan frustasi akan keadaan yang menimpa mata kirinya. secara perlahan-lahan sambil melepaskan genggaman tangannya dari posisi mata kirinya.
Dia melihat kearah sekelilingnya dan yakin di kalau mata kirinya masih dapat melihat cahaya maupun objek-objek lain yang berada disekitarnya.
Pada saat dirinya mencoba melihat kearah datangnya cahaya yang masuk lewat jendela kamarnya. terdapat rasa perih dan membakar yang membuatnya mengedipkan matanya.
Setelah berulang-ulang kali mengedipkan matanya. akhirnya, mata kirinya dapat beradaptasi dengan lingkungan dan cahaya sinar matahari.
Namun, hal yang akan terjadi selanjutnya akan membuat xiao Chan terkejut bukan main. " seluruh dunia terlihat menjadi puluhan ribu warna yang berbeda-beda ".
Pandang mata kirinya membuat semuanya begitu cerah dan terlihat indah. xiao Chan dapat melihat partikel-partikel kecil yang mengambang di udara, yang pada dasarnya tidak dapat terlihat dengan mata normal.
xiao Chan dapat melihat kearah semut yang berada di pepohonan sejauh 100 meter dan bukan hanya itu setelah memfokuskan penglihatannya, dia dapat melihat garis-garis di dedaunan pepohonan tersebut.
Apa yang telah terjadi..? mata kiri ku bahkan dapat melihat sejauh itu...." sungguh menakjubkan ujar xiao Chan ", sambil terkekeh pelan.
xiao Chan mulai berpikiran tentang hal tersebut setelah rasa kagetnya menghilang. terlihat raut bahagia terpancar jelas dari wajahnya.
Dia sangat yakin kalau mata kirinya telah melewati serangkaian kejadian dan perubahan sehingga dapat melihat lebih kuat setidaknya 10 kali lipat dari mata kiri aslinya.
Merasa penasaran dengan keadaannya saat ini, xiao Chan mencari cermin dan melihat kearah wajahnya lebih dekat. ukuran mata kirinya masih terlihat sama seperti sebelumnya.
Setelah memperhatikan secara seksama, satu-satunya perbedaan yang terjadi secara signifikan adalah bagian tengah bola mata kirinya berwarna lebih gelap dari pada mata aslinya.
Ketika dia mencoba memfokuskan mata kirinya untuk melihat, bola matanya akan terlihat berkilau dan mengeluarkan cahaya warna hijau yang redup.
Meskipun, perubahan yang terjadi itu tidak terlalu mencolok dan kelihatan. akan tetapi tetap membuat jantungnya berdegup kencang.
" Apakah... apakah bola mata misterius itu telah menyatu dengan mata kiri ku...? " hati xiao Chan merasa begitu senang dan gembira, tetapi di saat bersamaan membuatnya risau dan khawatir.
Setelah beberapa saat, dia menarik nafas panjang dalam-dalam lalu membuangnya perlahan-lahan. merasa perasaannya telah menjadi tenang dia lalu melangkahkan kakinya keluar dari kamarnya.
Alangkah terkejutnya yang shui mendapati xiao Chan melangkah keluar meninggalkan kamarnya.
" chen' er kau tidak sadarkan diri selama satu Minggu, membuatku sangat khawatir akan keadaanmu ". yang shui merasa lega melihat anaknya dalam keadaan baik-baik saja.
" Ibu, aku baik-baik saja ! aku mungkin mendapatkan sedikit keberuntungan dari malapetaka yang terjadi.." ujar xiao Chan sambil tertawa. Namun setelah selesai tertawa, wajahnya mendadak sangat serius.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!