Saat pulang bekerja Wulan langsung mandi dan menghempas kan tubuh nya ke kasur ke sayangan nya. Beberapa saat ia memejamkan mata, ia lalu tersadar bahwa pintu rumah nya belum ia kunci.
Ia bangun dan bergegas untuk mengunci pintu, sebelum ia pergi ke kamar nya lagi, ia melihat keadaan sekitar rumah nya yang sangat sunyi dan mencekam lewat jendela.Hanya ada suara hujan yang begitu lebat nya.
Saat ia melihat-lihat sekitar rumah nya lewat jendela, mata nya tertuju pada sebuah mobil yang terparkir tepat di depan rumah nya.
" itu kan mobil pa Gunawan" batin Wulan yang masih memandangi dengan seksama mobil tersebut.
" itu pasti mobil pa Gunawan" ucap Wulan yang sangat yakin. Wulan langsung mengambil payung untuk menemui pa Gunawan ia khawatir terjadi sesuatu pada bos nya itu.
" pa, bapa ! " ucap Wulan mengetuk kaca mobil bos nya.
tak lama kemudian kaca mobil tersebut terbuka.
" ada apa? " tanya Gunawan.
" lebih baik bapa ke rumah saya dulu sejenak, hujan nya sangat deras sekali pa" bujuk Wulan.
" tidak usah, sebentar lagi hujan nya pasti akan mereda" tolak Gunawan dengan enteng.
" memang nya bapa peramal bisa tahu hujan nya akan mereda sampai kapan? " kesal Wulan.
" ayo lah pa, atau saya pecat bapa jadi bos saya" paksa Wulan dengan lelucuan.
Gunawan pun mengiyakan permintaan Wulan. Mereka menuju ke rumah Wulan.
" Mari pa silah kan duduk" ucap Wulan menuntun bos nya itu menuju sofa yang lumayan berumur.
" mau minum teh atau kopi pa? " tawar Wulan.
" teh panas saja" jawab Gunawan.
Wulan segera membuat kan teh pada Gunawan tak lupa juga ia membawa cemilan kue kering pada bos nya itu.
" ini pa" ucap Wulan menyodorkan kopi dan camilan.
" oh iya , terimakasih ya" ucap Gunawan.
" Harus nya saya loh pa yang harus berterima kasih sama bapa soalnya bapa sudah mengantar saya sampai rumah " ucap Wulan tersenyum.
Gunawan hanya mengangguk kan kepala nya dan menikmati teh dan camilan yang di berikan oleh Wulan. Sekitar 20 menit Gunawan masih berada di rumah Wulan, hujan pun tan kunjung mereda malah hujan nya makin deras dan mengakibatkan atap rumah Wulan bocor.
" atap mu bocor" ucap Gunawan karena melihat tetesan air hujan yang jatuh pada teh nya.
" bapa minggir dulu saya akan ambil kan ember untuk menampung air hujan nya" jawab Wulan.
Kebocoran yang ada di atap rumah Wulan sungguh amat parah sampai-sampai ruang tamu nya penuh dengan ember berisi air hujan.
" haduh" ucap Gunawan ngos-ngosan karena memindah kan barang-barang agar tidak terkena air hujan.
" maaf kan aku pa, gara-gara rumah ku ini bapa jadi kelelahan kayak gini" sesal Wulan karena telah mengajak bos nya ke rumah.
" Tidak apa-apa aku iklas membantu mu" jawab Gunawan yang masih dengan nafas tak beraturan.
" mengapa kamu tidak pindah saja dari rumah ini secara rumah mu ini tidak layak lagi untuk di tempati" ucap Gunawan yang melihat sudut -sudut rumah Wulan yang banyak mengalami kerusakan.
" Saya tidak mau pindah pa, rumah ini memiliki banyak kenangan yang gak akan pernah terlupakan pa. Disini aku lahir dan besar" tutur Wulan yang mulai berlinang air mata.
" maaf kan aku Wulan aku tidak bermaksud seperti itu" ucap Gunawan yang menyesali perkataan nya.
" tidak apa pa" jawab Wulan menghapus air mata nya.
•••
Maaf yah kalau cerita nya kurang menarik ... 😞.
Tapi aku usahakan untuk membuat cerita nya menarik 🙃.
Oh iya kalau ada saran, kritikan atau apapun silahkan komen di kolom komentar ya😉.
Jangan lupa mampir juga di cerita aku yang satu nya" JODOH KU ANAK USTAD"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 40 Episodes
Comments