Episode 17

Sepulangnya dari sekolah, Wulan memutus kan untuk pergi menjenguk Lia selagi hari ini ia tidak bekerja. Ia sangat merindu kan sahabat nya itu.

Ia berjalan dengan santai dengan memegangi buah untuk nanti nya ia beri kan pada Lia.

Bruk..

sebuah mobil menabrak seseorang. Seketika banyak sekali orang yang memgerumuni orang tersebut yang berlumur dengan darah.

Wulan yang sangat takut melihat darah pun tak berani untuk kesana. Ia memutuskan untuk cepat-cepat sampai ke rumah Lia.

Sekitar 30 menit Wulan berjalan menuju ke rumah Lia. Wulan pun telah tiba di Rumah Lia.

Tok, Tok, Tok....

" permisi! " panggil Wulan dengan suara yang keras.

Seketika seorang wanita paru baya yang tidak pernah Wulan lihat sebelum nya yang membuka kan pintu.

" ada apa ya? " tanya wanita paru baya tersebut.

" maaf anda ini siapa? " tanya Wulan kembali.

" saya ini pembantu di sini, baru aja kerja sekitar dua mingguan. " jelas wanita paru baya tersebut.

" oh gitu" ucap Wulan.

" mohon maaf mau cari siapa ya? " tanya Wanita paru baya itu kembali.

" saya mau cari Lia, ada gak yah? " ucap Wulan.

" Non Lia di bawa ke rumah sakit non" ucap pembantu tersebut.

" loh kenapa? " tanya Wulan yang kaget mendengar pernyataan tersebut.

" tadi ada beberapa warga yang kesini mengabarkan bahwa non Lia kecelakaan. jadi semuanya langsung menunju ke rumah sakit" jelas pembantu itu.

Sontak Wulan langsung menuju ke rumah sakit..

Sesampainya di rumah sakit ia melihat keluarga Lia yang masih menunggu di luar menunggu Lia yang masih di tangani.

" gimana keadaan Lia? " tanya Wulan yang menghampiri Bisma.

Bisma yang masih saja menang di pun langsung menghapus air mata nya.

" Lia masih di tangani" lirih Bisma.

" kenapa sampai Lia bisa kecelakaan? " tanya Wulan yang masih risau.

" Ia di tabrak mobil " jawab Bisma yang kembali menangis saat menceritakan hal tersebut.

" berarti yang tadi kecelakaan itu Lia" batin Wulan yang ikut menangis.

Di tengah ke haruan keluar lah seorang dokter dari ruangan Penanganan Lia. Semua keluarga pun langsung menghampiri dokter tersebut.

" bagaimana dok dengan anak saya? " tanya Ayah Lia .

" kami sudah berusaha semaksimal mungkin tetapi Tuhan telah berkehendak lain" ucap dokter tersebut yang membuat semua nya menangis histeris.

" enggak, enggak, anak ku masih hidup.... " ucap Ibu Lia yang penuh air mata.

" sabar ya mba" ucap ibu Bisma memeluk ibu Lia.

Jenazah Lia pun telah di makamkan tetapi tangisan yang mengalir dari semua orang belum berhenti.

" nak mama sayang banget sama kamu.... " ucap ibu Lia yang mengelus-elus batu nisan Lia.

" sudah ayo kita pulang" ucap Ayah Lia.

Wulan yang menyaksikan hal tersebut pun masih tak percaya kalau sahabat nya ini telah tiada.

"sekarang gua gak ada temen curhat lagi... " batin Wulan dan menetas kan air mata.

" kita semua kehilangan Lia" ucap Bisma sambil menggenggam tangan Wulan.

Wulan pun membalas genggaman Bisma dengan erat .

" gua gak nyangka kalau sahabat gua pergi secepat ini " ucap Wulan menatap sendu Bisma.

" ini udah takdir, kita harus ikhlas " jawab Bisma memberi pengertian pada Wulan.

" iya aku tau ko kalo ini itu takdir" jawab Wulan.

Mereka pun pulang ke rumah.

Sesampai nya di rumah....

"Dari mana aja kamu" tanya Tanti ibu Wulan.

" aku tadi habis ngelayat " jawab Wulan.

" siapa yang meninggal? " tanya Tanti.

" Lia bu" lirih Wulan.

" Innalillahi.. kenapa Lia nya? " tanya Tanti

" Lia kecelakaan bu" lirih Wulan.

" semoga aja amal ibadah Lia nya di terima yah" ucap Tanti.

" Amin bu" jawab Wulan.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!