Episode 4

" Emang nya lo ya yang mau nabrak orang? " tanya Lia untuk memastikan.

" lo gak percaya yah sama gua? " jawab Bisma yang agak marah.

" Emang nya siapa yang udah fitnah lo kaya gini sampai babak belur lagi. " tanya Lia.

" Itu tuh sahabat tercinta lo " jawab Bisma.

" HAH.. masa sih Wulan yang ngelakuin itu sama lo?? " jawab Lia yang kaget.

" Jadi gini cerita nya gua itu naik sepeda motor ken... ceng banget eh ternyata ada lobang berisi air hujan yang bercampur lumpur gua lalui aja sepeda motor gua ke lobang itu. Eh ternyata percikan air lumpur itu mengenai si cewe nyinyir itu. Cewe nyinyir itu langsung ngegas marah nya sama gua. Sampai-sampai warga datang, eh dia malah fitnah gua yang bukan-bukan" ucap Bisma dengan menjelaskan secara panjang lebar pada Lia.

" yang bener? hahahahahaha " tanya Lia yang agak meledek.

" ko lo malah ketawa sih? harus nya lo itu support gua supaya bisa membalas perlakuan cewe nyinyir itu yang lebih sadis. " ucap Bisma agak kesal pada Lia.

" ngapain gua support lo, yang ada gua malu sama lo masa sama cewek aja kalah. hahahah" ucap Lia yang masih saja tertawa.

" Harus nya gua tadi gak perlu cerita sama lo kalo ujung-ujung nya cuman nawain gua. " jawan Bisma cemberut.

"jangan marah dong sepupu gua yang paling imut, paling ganteng, tapi pemalas ini... " ledek Lia.

" tuh kan.. " jawab Bisma yang makin marah.

" nanti gua bilangin deh sama Wulan supaya gak mengulangi hal itu" ucap Lia .

" tau ah" jawab Bisma yang berdiri dan menuju ke motor nya untuk pulang.

" mau pulang gak lo? " tawar Bisma yang masih kesal pada Lia.

" aku ikutt.. " jawab Lia yang langsung berlari menuju sepeda motor Bisma.

Lia dan Bisma pun pulang.

Sesampai nya di rumah...

" ko di kunci sih pintu nya? " tanya Lia yang berusaha membuka pintu.

" mah! pah! tante! paman! ... " teriak Bisma.

" tunggu sebentar " ucap ibu Rina yang tak lain ada lah ibunda Bisma.

ibu Rina pun langsung membuka pintu.

" ko di kunci sih tante pintu nya? tumben banget " tanya Lia yang agak heran karena tidak seperti biasanya.

" Tante sengaja mengunci pintu takut ada maling, kata para tetangga banyak orang yang kemalingan harta benda mereka." jelas Ibu Rina.

" ya ela.. mah, tetangga aja di percaya. Buktinya aja harta aku gak hilang. " ucap Bisma.

" Emang lo punya harta apa? " tanya Lia.

" ada dong, mamah sama papah. hahahah " jawab Bisma .

" mama jadi terharu" ucap Ibu Rina manja.

" ayo kita masuk" ucap Bisma.

mereka pun langsung masuk.

" loh mama sama papah kemana ya tante? " tanya Lia yang agak heran.

" mamah sama papah kamu keluar kota kata nya ada kerjaan yang mendadak" jawab Ibu Rina.

" oh gitu" ucap Lia

Lia pun langsung pergi menuju ke kamar nya.

" loh nak ko muka kamu babak belur kayak gini? " ucap Ibu Rian yang baru saja melihat wajah putra nya seperti itu.

" ini semua gara-gara cewek nyinyir di sekolah aku mah" jawab Bisma yang agak kesal jika mengingat kejadian itu.

"APA.. " jawab pa andre yang tak lain adalah ayahnya Bisma.

" kok bisa sih kamu kalah sama cewek" ucap ayah nya yang meledek Bisma.

" aku gak mau nginget kejadian itu lagi! " jawab Bisma.

" masa cowok kalah sih sama cewek " ucap ayah nya yang tertawa terbahak- bahak.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***