16. Ayah

Hampir 1 jam Kai menunggu Dita di parkiran kampusnya, Sambi menunggu Kai sesekali memotret gedung tinggi di salah satu kampus terbesar di jakarta.

Dan Dita tengah sibuk merapikan beberapa buku yang menjadi refrensi untuk skripsinya.

Ketika Juan hendak pulang didapatinya Kai tengah memotret beberapa sudut kampus, Juan merasa tak pernah bertemu dengan cowok ini dan beranggapan orang aneh.

“Lu bukan anak kampus sini?”

tanya Juan yang menghampiri Kai,

Dengan coolnya Kai menjawab

“Iya aku lagi nungguin pacar aku”

“Cewek lu? Fakultas mana dia?”

tanya Juan penasaran

“Tuh dia...”

sahut Kai menunjuk Dita yang menghampiri dengan membawa beberapa buku di tangannya.

“Dita???”

Juan yang tercengang kaget.

“Hai..udah lama nunggu?”

sapa Dita kepada Kai

“Lumayan sih spot bangus disini”

sahut Kai yang menyenderkan badanya di kap mobil

“Kai ini Juan, Juan ini Kai”

Dita yang memperkenalkan sang kekasih

“Fix lu dijodohin...”

sahut Juan yang menyengir tidak percaya Dita mau dijodohkan. Rasa kecewa yang dirasakannya membuatnya sedikit kesal, karena dia tahu di hatinya masih ada Dita. Juan yang kesal pergi meninggalkan Dita dan Kai menuju parkiran mobil dan bergegas pulang.

“Waw....”

sahut Kai yang bersikap santai

“Waw apa?”

kata ku tersenyum dan masuk kedalam mobil Kai.

“Kenapa kamu enggak jadian sama dia?”

bahas Kai saat berkendara

“Enggak ada rasa sama dia”

balas ku yang kemudian menyalakan radio mobil Kai.

“Tapi dia kayaknya cowok baik-baik”

tambah lagi Kai.

“Kamu bahas apaan sih? Aku pilih kamu karena aku nyaman disisi kamu”

jelas Dita yang mulai terlihat kesal.

“Nyaman aja? Gak lebih nih?”

timpal Kai yang memang suka menggoda ku.

“Lebih, udah ah aku laper...”

sahut Dita yang mengalihkan pembicaraan.

Perjalanan yang lumayan hingga mereka sampai di sebuah warteg langganan Dita, seperti biasanya Dita memilih nasi putih hangat dilengkapi sambal goreng tempe teri pedas, dengan lauk ayam goreng, pertama kalinya Kai diajak oleh Dita ketempat favoritnya makan, dengan menu yang sama plus dilengkapi dengan kerupuk.

“Kamu masih pengen ketemu bokap enggak?”

tanya Kai di tengah makan siang mereka

“Aku...”

jawab Dita sedikit bingung.

“Besok aku mau ajak kamu ke Bandung”

potong Kai yang tidak mau mendengar perkataan Dita tentang dirinya yang tak siap bertemu dengan ayahnya.

“Aku enggak bisa...!”

balas Dita yang menyuap makanannya.

“Kamu sibuk? Kapan kamu ada waktu kalo gitu”

sahut Kai yang dengan santai duduk disebelah Dita.

“Aku ada janji sama dosen, aku kan mau sidang skripsi”

kata Dita yang melirik kearah Kai.

“Hmm...selamat ya”

kata Kai tersenyum kepada Dita.

Enaknya makan di warteg itu enggak ribet, enggak harus dandan bahkan biayanya cendrung aman dikantong, hal itu yang membuat Dita menyukai warteg, selesai membayar pesanan Kai bergegas mengantarkan Dita ke toko ibunya.

Selama di perjalanan aku hanya diam berpikir untuk bertemu dengan ayah, jauh dihati ku. Aku sangat merindukannya, tapi aku pasti akan teringat akan Dery.

Aku mulai merasa cemas dan gelisah dan aku kembali mengonsumsi obat penenang, rasa cemas berlebihan ini memang tidak mudah dihilangkan dan aku mencoba berdamai dengam penyakit ini.

“Kamu minum obat apa?”

tanya Kai yang melihat Dita menelan obat

“Penenang..”

jawab Dita dengan nafas yang terengah

“Udah berapa lama?”

tanya Kai kembali tampak kesal diraut wajahnya, dia hanya kecewa dengan apa yang Dita lakukan.

“Sejak kejadian itu”

teriak Dita yang tidak dapat mengontrol emosinya. Kai pun hanya terdiam tanpa banyak bicara dia melajukan mobilnya agar cepat sampai ketoko ibunya Dita.

Efek obat itu lumayan cepat, 10 sampai 15 menit obat bereaksi, Dita yang mulai tenang menghirup nafas panjang dan berkata,

“Maaf, aku gak cerita soal ini”

Dita yang hendak menjelaskan Kepada Kai.

“Kita bicarakan itu nanti”

Sahut Kai yang bergegas keluar mobil dan hendak menyapa ibunda Dita.

Tidak berkutik Dita akhirnya turun dan menghampiri ibunya, baru masuk kedalam toko ibunya menangis dan berkata.

“Ayah kamu ta...”

kata ibu yang memeluk ku, membuat ku shock, ayah apa yang terjadi hingga ibu bisa histeris menangis begini.

Secepatnya Kai mengantarkan kami ke Bandung, perasaan ku yang entah senang atau sedih ini tidak dapat ku rasakan, ingin menangis pun tak bisa, ibu yang terus-terusan menggengam tangan ku seraya menyeka air matanya.

Ibu mendapatkan telpon dari seorang perempuan bernama Melati, ia mengabarkan bahwa ayah ku jatuh pingsan dan sekarang sedang kondisinya koma. DiBandung?? Apa selama ini ibu tahu ayah telah pindah ke Bandung? Apa ibu juga yang menyembunyikan keberadaan ku dari ayah?

Pikiran ku begitu kalud, ada apa semua ini? Dan Kai, Kai pasti tahu sesuatu hingga ia ingin aku ikut dengan ke Bandung. Ada apa sih ini? Untungnya aku telah minum obat untuk tidak cemas.

2 jam setengah kami sampai disebuah rumah besar bergaya eropa di daerah Dago Bandung, rumah yang tampak sepi.

Ibu ku pun turun dari mobil dibarengi aku dan Kai, tak lama seorang wanita paruh baya membukakan pintu rumah.

“Masuk bu, mba Melati sudah menunggu”

kata nya sambil mempersilahkan kami masuk kedalam rumah itu. Tiba-tiba air mata ku jatuh ketika masuk dan melihat dinding rumah dipenuhi beberapa foto ku.

Ayah....

Rindu ini tidak pernah ada habisnya untuk mu, cinta pertama bagi seorang putri adalah ayahnya. Kami berjalan menuju sebuah kamar dimana ada seorang wanita muda yang duduk disamping ranjang dan seorang pria paruh baya terbaring lemah, dilengkapi dengan alat elektrikal diorama dan alat bantu pernapasan, wajah yang tidak asing, dengan cepat ingatan masa kecil ku yang dulu teringat kembali.

Aku ingat jelas pertengkaran ayah dan ibu, ibu yang selalu menangis karena nenek dan ayah selalu menyalahkan semua kesalahan kepada ku, ibu yang hidup selalu di atur nenek, aku yang terlalu aktif sering dianggap anak nakal, bahkan nenek pula tidak segan bermain tangan kepada ku.

Yang paling jelas ku ingat ketika aku memecahkan salah satu koleksi botol minuman milik ayah, aku dibiarkan kehujanan dan kedinginan tidak dibolehkan masuk kedalam rumah, sedangkan ibu hanya menangis dikunci didalam kamar. Aku bukan lah anak harapannya, aku dulu sempat berpikir kenapa aku terlahir sebagai perempuan? Ayah dan nenek inginkan adalah anak laki-laki.

Sampai akhirnya aku jatuh pingsan, ibu membawa ku kerumah sakit dan sejak itu aku tidak pernah bertemu dengan ayah, aku bahkan tak bisa mengingat wajahnya terlalu takut membuat nya marah hingga aku tidak dapat melihat wajahnya ketika ayah ada didekat ku.

Aku bahkan ingat terakhir kali nenek datang bukannya menjenguk ku, tapi malah memberikan beberapa surat dengan amplop coklat besar, dapat ku lihat wajah angkuhnya saat itu, aku selalu berpikir nenek membenciku karena aku terlahir sebagai perempuan.

Tapi ibu selalu memberikan penjelasan yang membuat ku tidak pernah memikirkannya, hampir 2 minggu aku pulang kerumah si eyang, ibu kembali bekerja, hanya ada aku dan si eyang dirumah, eyang juga tampak tak sehat, Hari berlalu minggu berlalu bulan, hampir 4 bulan kami dirumah eyang, eyang pun meninggal usianya hampir 76 tahun terpaksa rumah eyang kami jual dan pindah ke kota, ada rumah tante ku yang sekarang juga sudah dijual karena kejadian itu.

Ayah tahu kami pindah ke kota, ayah mungkin merasa bersalah hingga tidak sanggup menemui ku, sehingga mengutus adik sepupunya yang saat itu kuliah dikota dan tinggal bersama nenek.

Setelah mengalami kejadian itu aku dan ibu benar-benar lost kontak dengan ayah apalagi nenek, aku bahkan tidak peduli dengan keluarga ayah waktu itu. Cukup aku merasakan semua kepedihan ini.

Mengalami trauma hebat, selalu tidak dapat tidur dengan nyenyak bila tak minum obat penenang, ibu ku yang paling menderita, beliau yang selalu membuat ku hidup kamu masih panjang, Tuhan masih sayang Dita.

Aku rindu dimana masa ayah masih tersenyum dan tertawa bersama ku, ayah...ayah...ayah...aku selalu memanggil nama mu ketika ayah berlari dari ku.

Terpopuler

Comments

De Lovely Iin

De Lovely Iin

spt sdg ngupas bawang merah

2021-08-28

0

Intanksm98

Intanksm98

😭

2021-06-21

0

Othor Santai Maksimal❤🖤

Othor Santai Maksimal❤🖤

hadir

2021-03-09

0

lihat semua
Episodes
1 01. Pertama bertemu Kai
2 02. Teman
3 03. Dinner
4 04. Menginap
5 05. Pertunangan Mantan
6 06 Senja ciumlah aku
7 07. Makan siang
8 08. Kamu
9 09. Dilema
10 10. Luka
11 11. Perjalanan
12 12. Rencana Pertunangan
13 13. Cerita ku yang sebenarnya
14 14. Menerima ku apa adanya
15 15. Jodoh yang Tuhan titipkan
16 16. Ayah
17 17. Dipercepat
18 18. Prosesi sakral
19 19. Bulan madu
20 20. Mencoba namun gagal
21 21. Resah ku
22 22. Kuberanikan Diri
23 23. Kecelakaan
24 24. Penyesalan
25 25. Lembaran baru
26 26. Zuki
27 27. Alasan Pindah
28 28. Suasana Gairah Baru
29 29. Pejuang Garis Dua
30 30. Ada Kehidupan Dirahim Ku
31 31. Bulan ke 3
32 32. Kecewa
33 33. Akhirnya Bertemu
34 34. Bagaimana Cara Memaafkan
35 35. Bertemu Dery
36 36. Perceraian
37 37. Pertemuan Mengharukan
38 38. Aneh
39 39. Melahirkan
40 40. Pertengkaran Gina
41 41. Sudah tidak kuat menahan
42 42. Nafsu yang datang tiba-tiba
43 43. Reuni bertiga
44 44. Kehilangan
45 45. Kehilngan 2
46 46. Hati yang mendua
47 47. Rasa yang perih
48 48. Menenagkan Hati
49 49. Harapan sebuah penantian
50 50. Aku Dan Kamu Satu
51 51. Hujan Dalam Peluka
52 52. Melabrak
53 53. Melabrak 2
54 54. Diantara 2 pilihan
55 55. Setelah Siuman
56 56. Anak cowok itu Kai.
57 Khusus request reader
58 57. Sepertiga malam
59 58. Hati Aulia
60 59. Dilema Juan
61 60. Kecupan Hangat Juan
62 61. Menumbuhkan cinta kembali
63 62. Permainan Hati
64 63. Mantra
65 64. Memulihkan Hati
66 65. Akhir dari Cerita Dit dan Kai
67 Hai Hai Hai
68 S2. Kehidupan Baru
Episodes

Updated 68 Episodes

1
01. Pertama bertemu Kai
2
02. Teman
3
03. Dinner
4
04. Menginap
5
05. Pertunangan Mantan
6
06 Senja ciumlah aku
7
07. Makan siang
8
08. Kamu
9
09. Dilema
10
10. Luka
11
11. Perjalanan
12
12. Rencana Pertunangan
13
13. Cerita ku yang sebenarnya
14
14. Menerima ku apa adanya
15
15. Jodoh yang Tuhan titipkan
16
16. Ayah
17
17. Dipercepat
18
18. Prosesi sakral
19
19. Bulan madu
20
20. Mencoba namun gagal
21
21. Resah ku
22
22. Kuberanikan Diri
23
23. Kecelakaan
24
24. Penyesalan
25
25. Lembaran baru
26
26. Zuki
27
27. Alasan Pindah
28
28. Suasana Gairah Baru
29
29. Pejuang Garis Dua
30
30. Ada Kehidupan Dirahim Ku
31
31. Bulan ke 3
32
32. Kecewa
33
33. Akhirnya Bertemu
34
34. Bagaimana Cara Memaafkan
35
35. Bertemu Dery
36
36. Perceraian
37
37. Pertemuan Mengharukan
38
38. Aneh
39
39. Melahirkan
40
40. Pertengkaran Gina
41
41. Sudah tidak kuat menahan
42
42. Nafsu yang datang tiba-tiba
43
43. Reuni bertiga
44
44. Kehilangan
45
45. Kehilngan 2
46
46. Hati yang mendua
47
47. Rasa yang perih
48
48. Menenagkan Hati
49
49. Harapan sebuah penantian
50
50. Aku Dan Kamu Satu
51
51. Hujan Dalam Peluka
52
52. Melabrak
53
53. Melabrak 2
54
54. Diantara 2 pilihan
55
55. Setelah Siuman
56
56. Anak cowok itu Kai.
57
Khusus request reader
58
57. Sepertiga malam
59
58. Hati Aulia
60
59. Dilema Juan
61
60. Kecupan Hangat Juan
62
61. Menumbuhkan cinta kembali
63
62. Permainan Hati
64
63. Mantra
65
64. Memulihkan Hati
66
65. Akhir dari Cerita Dit dan Kai
67
Hai Hai Hai
68
S2. Kehidupan Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!