04. Menginap

Resto bertema vintage kental akan hal-hal jadul atau tempo dulu, dekorasi interiornya pun dipenuhi ornamen antik, katanya ini tempat favorit Kai, karena bertema vintage klasik romantis, tempat ini cocok banget buat yang mau candle light dinner bareng someone special.

Malam itu Kai sudah reservasi tempat di resto retro, Kai memilih reservasi dilantai 2 dimana terdapat glass house, sebenarnya gak lebih makan malam biasa Cuma restonya udah romantis duluan jadi terlihat spesial.

“Silakan mas..."

kata seorang pramusaji.

Nampak seperti sudah akrab dengan Kai, mungkin dulunya Kai sering kesini bareng pacar. Nandita hanya diam berjalan dibelakang Kai, mengikutinya menuju lantai 2, resto tidak terlalu penuh malam itu namun kesan romantis sangat kental dilengkapi beberapa bunga mawar segar menghiasi sudut resto.

“Cuma makan malam biasa diresto mahal”

bisik Dita yang menarik baju Kai dari belakang.

“Tempatnya romantis kan?”

kata Kai yang menarikkan kursi untuk Dita.

“Biasa aja”

bisik lagi Dita yang kemudian duduk.

Karena cuaca mendung sebelumnya jadi tidak tampak bintang dari langit-langit glasses house, dilengkapi mini bar dan beberapa lilin cantik tempat sempurna sebenarnya.

“Kamu pasti sering kesini?”

tanya Dita sambil membuka menu makanan.

“Sering kalo ada yang prewedding, kalo makan berdua begini, kamu yang pertama”

jawab Kai dengan santai.

Entah jujur atau hanya gombalan, Dita malas mengajukan pertanyaan kembali, terlihat jelas dari wajahnya ketika matanya melirik yang mengartikan muak karena dianggapnya itu sebuah gombalan, akhirnya mereka memilih menu nusantara malam itu.

Hampir 15 menit mereka menunggu menu makan malam yang akhirnya datang juga, Kai yang memesan sate ayam dan nasgor, sedangkan Dita hanya memesan salad.

“Lagi diet ya...”

kata Kai sambil menikmati makan malamnya.

“Enggak...Cuma tidak nafsu makan”

kata Dita yang terus meminum jus melon favoritnya.

“Kamu makan ini...”

Kai yang memberikan sepiring sate lengkap dengam sambal kecap kepada Dita.

“Aku enggak mau kamu pulang kelaperan...”

tambah Kai sambil menatap tajam kearah Dita.

Tak banyak bicara, Dita akhirnya menuruti apa yang dikatakan Kai.

Pukul 21.15

Mereka telah sampai dirumah Dita, Karena kekenyangan Dita malah tertidur di mobil Kai. Merasa tidak enak membangunkannya, Kai telepon ibunda Dita namun tidak dijawab mungkin ibunda Dita ketiduran.

Tidak lama seorang wanita paruh baya keluar dari rumah Dita, namun bukan ibunda Dita melainkan bik Atun, pembantu rumah Dita. Kai yang sebelumnya berniat tidur di mobil menyandarkan kursi nya untuk beristirahat sebentar.

Tok tok.....

Bik Atun yang mengetuk kaca mobil Kai.

“Bik...dikira tadi udah pada tidur...”

Kai yang membuka kaca mobilnya.

“Tadi pas kebangun mas, digendong aja mba Dita nya mas”

kata Bik Atun yang memegang sebuah payung, karena memang malam itu hujan tidak reda-reda.

“Iya bik...”

sahut Kai yang kemudian keluar mobil sambil dipayungi bik Atun.

Kai pun menggendong Dita, karena hujan deras payung hanya cukup untuk bik Atun dan Dita sedangkan bahu Kai lumayan basah.

“Kamar mba Dita dilantai atas mas”

jelas bibi yang menutup payung ketika tiba didepan pintu.

“Makasih bik...”

seru Kai yang masih menggendong Dita, rumah Dita tak seberapa luas, namun cukuplah untuk ibu dan seorang puteri tinggal dengan nyaman.

Kai menatap kearah Dita yang pulas tertidur dipelukannya, Kai sempat berpikir inikah jodoh aku, galak judes tapi cantik.

Dengan perlahan Kai menempatkan badan Dita diatas kasur dengan seprai berwarna putih dan biru. Refleks atau pun apapun itu Kai mendaratkan ciuman dikening Dita seraya mengelus kepala Dita.

“Mas Kai...ini baju ganti sama handuk, kamar mas Kai disebelah mba Dita..”

jelas bik Atun yang memberikan baju kaos dan celana training mengisyaratkan agar Kai menginap dirumah Dita.

“tapi bik...”

sela Kai.

“Kata ibu mas nginep”

jelas lagi bik Atun.

Dan akhirnya Kai pun menginap dirumah Dita, Kai bergegas mandi agar besok ia tidak demam karena air hujan.

Embun pagi membasahi dedaunan tanaman dihalaman rumah Nandita, bik Atun tengah sibuk di dapur mempersiapkan sarapan pagi untuk keluarga majikannya. Dita masih terlelap dikamarnya begitu juga dengan Kai, Ibunda Dita yang telah rapi keluar dari kamarnya dan berjalan menuju dapur untuk membantu bik Atun.

“Pulang jam berapa Dita bik?”

tanya ibunda Dita pada bik Atun yang tengah membuat nasi goreng.

“Kalo ndak salah jam setengah 10 bu”

jawab bik Atun yang aslinya orang Malang jatim.

Tidak berapa lama Nandita bangun dari tidurnya, dilihatnya sekeliling dia telah berada dikamarnya, namun tampaknya Dita tidak sadar bahwa malam tadi ketiduran dan di bawa oleh Kai kekamarnya.

Masih acak-acakan Dita berjalan menuju kamar mandi yang ada disebelah kamarnya, selepasnya Dita berjalan menuju lantai bawah dan dilihatnya sarapan sudah siap lengkap dengan susu coklat hangat buatan ibunya.

“Pagi bu...”

kata Dita memeluk ibundanya yang berdiri di sebelah meja makan.

“Pagi sayang, Dit panggilkan Kai ajak sarapan sekalian ya”

seru ibunda yang mengenakan stelan baju kemeja dan rok plisket.

“Kai??? Kaisen nginep ya?”

tanya Dita yang masih bingung.

“Lah gimana sih mba, mas Kai yang gendong mba sampai badannya kehujanan”

jelas bik Atun seraya tersenyum.

“Ya udah nanti kamu bangunin aja, ibu sama bik Atun mau ke flormart, mau ngecek pesanan bunga”

kata ibunda Dita yang terlihat sibuk banget, selain ART bik Atun yang sudah bekerja 5tahun bantu-bantu ibu belanja bunga ya semacam asisten lah.

“Sepagi ini bu?”

tanya Nandita yang sedikit kesal dengan ibunya.

Ibunya selalu memberi ruang untuk Kai dekat dengannya, walau mereka dijodohkan Dita juga ingin waktu buat sendiri, bukan selalu melulu dengan Kai dan Dita benci nantinya akan bergantung kepada Kai.

“Kamu kan udah tau biasanya ibu belanja jam berapa...”

sahut ibunya yang menenteng tas tangan berwarna hitam.

“Iya bu, hati-hati dijalan”

seru Dita cipika cipiki.

Selepas ibundanya pergi Dita berjalan menaiki anak tanga menuju kamar Kai tidur.

“Kai...Kaisen aku masuk ya”

kata Dita sambil mengetuk pintu kamar Kai, namun tidak ada jawaban, kai tertidur pulas.

Perlahan Dita masuk sambil memperhatikan sekitar Kai, dilihatnya pakaian Kai yang sudah kering diletakan bik Atun di meja kamar Kai. Alis hitam kecoklatan, hidung yang mancung bibir tipis 90% defenisi cowok ganteng ada di Kai.

Dita memperhatikan wajah Kai dari dekat, tanpa disadari membuat pipi Dita merona.

Aku ngapain sih? Masa iya aku suka dia?

Batin Dita bergumam.

Tiba-tiba Kai membuka matanya, jelas Dita berada didepannya, mata mereka saling berpandangan seperti tersihir Dita hanya berdiam mematung. Karena salting Dita bergegas bangun namun Kai menarik tangannya.

“Belum puas ngeliatin...”

Kai yang menggoda Dita Membuat pipinya tambah memerah.

“Lepas...”

seru Dita melotot kearah Kai.

“Tapi tadi dipandangin terus”

sahut Kai yang tadi berbaring sekarang bangun dan duduk di kasur.

“Apaan sih, aku cuma liatin bulu mata kamu”

kata Dita yang malu-malu.

“Duduk dulu sini...”

pinta Kai yang masih memegangi tangan Dita.

Dita yang menurut pun duduk di dekat Kai, sambil tersenyum Kai menutup matanya didepan Dita.

“Kamu mau apa?”

tanya Dita salting.

“Katanya mau liat bulu mata aku, pegang juga enggak apa-apa”

sahut cowok berambut ikat itu.

Sedikit gugup namun Dita memberanikan dirinya untuk menyentuh bulu mata Kai, enggak terlalu panjang namun tebal dan lentik, tangan Nandita pun mulai menyusuri wajah tampan Kai, hidungnya sangat mancung pikir Dita dan bibir tipis itu terasa lembut disentuh Dita, perasaan apa ini? Batin Dita

Kai membuka matanya ketika tangan Dita menyentuh bibirnya, kemudian Kai menyentuh tangan Dita, mengarahkan tangan Dita untuk menyentuh pipinya yang terasa hangat, aneh namun Dita hanya diam dia tidak ingin Kai mendengar suara detak jantungnya yang tengah gugup.

“Kayaknya aku flu...”

kata Kai yang masih memegang tangan Dita dipipinya.

“Pantes anget...”

sahut Dita salting.

“Kamu istirahat, aku bawain sarapan, obat, tunggu ya"

seru Dita yang menyuruh Kai agar tiduran dikasur.

Kemudian Dita keluar kamar dan berjalan menuju dapur, sedangkan Kai yang menahan malu hanya berbaring dan menutup wajahnya yang mulai memerah karena malu dengan bantal.

Terpopuler

Comments

Qiana

Qiana

Mencoba hadir, walaupun jaringan payah
7in1
💕💕💕💕💕💕

2021-09-21

0

Ayu Arthamobilindo

Ayu Arthamobilindo

cie salting mrk br 2 y Thor smgt up nya

2021-08-31

0

Si Bungsu

Si Bungsu

semangat terus kak 👋☺️

2021-07-19

0

lihat semua
Episodes
1 01. Pertama bertemu Kai
2 02. Teman
3 03. Dinner
4 04. Menginap
5 05. Pertunangan Mantan
6 06 Senja ciumlah aku
7 07. Makan siang
8 08. Kamu
9 09. Dilema
10 10. Luka
11 11. Perjalanan
12 12. Rencana Pertunangan
13 13. Cerita ku yang sebenarnya
14 14. Menerima ku apa adanya
15 15. Jodoh yang Tuhan titipkan
16 16. Ayah
17 17. Dipercepat
18 18. Prosesi sakral
19 19. Bulan madu
20 20. Mencoba namun gagal
21 21. Resah ku
22 22. Kuberanikan Diri
23 23. Kecelakaan
24 24. Penyesalan
25 25. Lembaran baru
26 26. Zuki
27 27. Alasan Pindah
28 28. Suasana Gairah Baru
29 29. Pejuang Garis Dua
30 30. Ada Kehidupan Dirahim Ku
31 31. Bulan ke 3
32 32. Kecewa
33 33. Akhirnya Bertemu
34 34. Bagaimana Cara Memaafkan
35 35. Bertemu Dery
36 36. Perceraian
37 37. Pertemuan Mengharukan
38 38. Aneh
39 39. Melahirkan
40 40. Pertengkaran Gina
41 41. Sudah tidak kuat menahan
42 42. Nafsu yang datang tiba-tiba
43 43. Reuni bertiga
44 44. Kehilangan
45 45. Kehilngan 2
46 46. Hati yang mendua
47 47. Rasa yang perih
48 48. Menenagkan Hati
49 49. Harapan sebuah penantian
50 50. Aku Dan Kamu Satu
51 51. Hujan Dalam Peluka
52 52. Melabrak
53 53. Melabrak 2
54 54. Diantara 2 pilihan
55 55. Setelah Siuman
56 56. Anak cowok itu Kai.
57 Khusus request reader
58 57. Sepertiga malam
59 58. Hati Aulia
60 59. Dilema Juan
61 60. Kecupan Hangat Juan
62 61. Menumbuhkan cinta kembali
63 62. Permainan Hati
64 63. Mantra
65 64. Memulihkan Hati
66 65. Akhir dari Cerita Dit dan Kai
67 Hai Hai Hai
68 S2. Kehidupan Baru
Episodes

Updated 68 Episodes

1
01. Pertama bertemu Kai
2
02. Teman
3
03. Dinner
4
04. Menginap
5
05. Pertunangan Mantan
6
06 Senja ciumlah aku
7
07. Makan siang
8
08. Kamu
9
09. Dilema
10
10. Luka
11
11. Perjalanan
12
12. Rencana Pertunangan
13
13. Cerita ku yang sebenarnya
14
14. Menerima ku apa adanya
15
15. Jodoh yang Tuhan titipkan
16
16. Ayah
17
17. Dipercepat
18
18. Prosesi sakral
19
19. Bulan madu
20
20. Mencoba namun gagal
21
21. Resah ku
22
22. Kuberanikan Diri
23
23. Kecelakaan
24
24. Penyesalan
25
25. Lembaran baru
26
26. Zuki
27
27. Alasan Pindah
28
28. Suasana Gairah Baru
29
29. Pejuang Garis Dua
30
30. Ada Kehidupan Dirahim Ku
31
31. Bulan ke 3
32
32. Kecewa
33
33. Akhirnya Bertemu
34
34. Bagaimana Cara Memaafkan
35
35. Bertemu Dery
36
36. Perceraian
37
37. Pertemuan Mengharukan
38
38. Aneh
39
39. Melahirkan
40
40. Pertengkaran Gina
41
41. Sudah tidak kuat menahan
42
42. Nafsu yang datang tiba-tiba
43
43. Reuni bertiga
44
44. Kehilangan
45
45. Kehilngan 2
46
46. Hati yang mendua
47
47. Rasa yang perih
48
48. Menenagkan Hati
49
49. Harapan sebuah penantian
50
50. Aku Dan Kamu Satu
51
51. Hujan Dalam Peluka
52
52. Melabrak
53
53. Melabrak 2
54
54. Diantara 2 pilihan
55
55. Setelah Siuman
56
56. Anak cowok itu Kai.
57
Khusus request reader
58
57. Sepertiga malam
59
58. Hati Aulia
60
59. Dilema Juan
61
60. Kecupan Hangat Juan
62
61. Menumbuhkan cinta kembali
63
62. Permainan Hati
64
63. Mantra
65
64. Memulihkan Hati
66
65. Akhir dari Cerita Dit dan Kai
67
Hai Hai Hai
68
S2. Kehidupan Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!