Pernah tidak kepikiran untuk liburan atau traveling berdua sama pasangan kita? Dita dulu pernah berharap seperti itu, namun karena rasa traumanya dia memendam semua itu.
“Dit...tahu enggak impian terbesar aku?”
tanya Kai yang fokus menyetir.
“Apa???”
tanya Dita balik penasaran
Dengan wajah tersenyum Dita menatap Kai.
“Traveling...kaya udah jadi bagian hidup aku dan kali ini aku mau ajak kamu, kamu yang pertama”
jelas Kai membuat Dita terkesan, traveling yang dulu pernah impikan sekarang akan terwujud.
“Emang kamu pikir semudah itu minta ijin sama ibu!”
kata Dita mengalihkan pandanganya, dengan sedikit tersenyum Dita terlihat bahagia.
“Kita liat aja...”
balas Kai tersenyum.
Selama perjalanan Dita memikirkan beberapa hal yang dilakukannya saat traveling, tapi sebenarnya bukan traveling khusus mereka, hanya menemani Kai hunting.
Tampak mobil mini cooper milik Dita terparkir Dihalaman rumah kai, kita berpikir sejak kapan ibunya berada di rumah Kai?
“Mobil ibu kamu, kebetulan dong enggak perlu repot-repot”
sahut Kai merasa senang dengan kedatangan ibunda Dita.
“Maksudnya gimana?“
tanya Dita Yang penasaran sambil tersenyum.
Mereka pun berdua keluar dari mobil lalu masuk ke dalam rumah Kai. Dapat terdengar jelas ibunda Kai dan Ibunda Dita tengah berdiskusi di bagian dapur, entah apa yang mereka bicarakan namun mereka berdua terlihat bahagia.
“Asik banget lagi bahas apaan sih?”
tanyakan yang langsung menghampiri ibundanya di dapur.
"Kai udah dateng nak, Ini loh Mami lagi bahas masakan sama ibunya Dita"
jelas Ibunda Kai.
“Halo tante, ibu....”
sahut Dita yang menyusul ke dapur.
“Ibu kapan dateng nya?”
tanya Dita penasaran.
#flashback.
Selepas Kai menelpon ibunya, ibunya menelpon ibunda Dita untuk makan malam bersama, sekalian mau merencanakan resto yang mau mereka colab buat bisnis baru and than perencanaan pertunangan Kai dan Dita #
“Kebetulan ibu sama ibunya Kai mau bahas sesuatu sama kalian"
Sahut ibunda Dita terlihat serius.
“Oh...ya udah ngomong aja bu”
sahut Dita yang heran, ibunya dan ibu Kai mau bahas apa? Terlihat banget seriusnya.
“Kita ngobrolnya sambil makan malam aja ya Dit” Timpal ibunda Kai.
“Ya udah ayuk duduk”
tambah ibunda Kai.
Kai yang juga bingung hanya menatap kearah Dita dengan mengerutkan alisnya tampak diraut wajahnya tertulis “ bahas apan sih?” namun Dita yang tidak tahu hanya memberikan kode dengan mengangkat kedua bahunya.
“Kai juga ada pengumuman mih, tan”
Kai yang membuka pembahasan terlebih dahulu.
“Mamih duluan!”
sahut ibunda Kai terlihat begitu semangat.
“Jeng, kita yang tua ngalah aja, kasih kesempatan Kai duluan ngomong”
jelas ibunda Dita.
“Ok...mau ngomong apa sih anak mamih”
tanya ibunda Kai penasaran.
“Lusa Kai ada job ke Jogja, beberapa hari dan Kai minta ijin sama tante, Kai mau ajak Dita”
jelas Kai yang menggenggam tangan ibunda Dita.
Mata ibunda Dita berkaca-kaca, pertama kalinya ada pria yang begitu menghargai orang tua seperti Kai.
“Enggak....”
sentak ibunda Kai membuat Ibunda Dita kaget.
“Loh...kenapa mih?”
tanya Kai yang jadi bingung, sebelumnya ibunya yang begitu semangat menjodohkan mereka tapi sekarang malah bersikap ambigu.
“Kan belum sah...”
sahut Dita yang kemudia terlihat salting.
“Ah....” sahut Kai heran sama sikap Dita.
“Boleh ko, tapi tante sama ibu kamu dia ajak”
syarat dari ibunda Dita yang langsung disetujui oleh Kai.
“Ok tante...deal”
sahut Kai sumringah.
“Tapi kalian enggak boleh satu kamar”
sahut lagi ibunda Kai.
“Ya mamih aku sayang”
walau sedikit shock ibunda Kai menerima tawaran ibunda Dita yang ikut Kai ke Jogja.
“Oh ya, ibu tadi mau bahas apa”
tanya Dita penasaran.
“Apa ya, nanti deh kalau udah di Jogja”
sahut ibunda Dita yang tersenyum.
Suasana makan malam dirumah Kai begitu ramai, bahkan ibunda Dita menginap dirumah Kai, seperti itulah kedekatan ibunda keduanya.
Dita tampak duduk di balkon dibalik jendela kamar Kai, dilihatnya pemandangan taman yang dihiasi lampu, waktu tengah menunjukan pukul 23.4, orang tua mereka telah tidur, sedangkan Kai yang akan tidur diruang tengah malah asyik membuat coklat panas untuk Dita.
“Dit...”
kata Kai yang masuk kedalam kamarnya.
“Kai belum tidur?”
tanya Dita yang masih duduk di pinggir jendela.
“Nungguin siaran bola” sahutnya sambil tersenyum dan memberikan segelas susu coklat hangat.
“Kamu sendiri?”
"Makasih, belum ngantuk sih”
Dita yang kemudian meminumnya.
“Kamu mau lihat hasil foto ku?”
tanya Kai yang kemudian duduk di meja kerjanya.
“Boleh”
sahut Dita yang berdiri disampingnya Kai.
Kai membuka laptop dan menunjukan beberapa hal, indah berbagai kota yang dia potret.
“Kamu enggak berencana buka galery gitu?”
tanya Dita yang mengamati foto-foto Kai.
“Ada sih, tapi di Londen, kalau di Indo, kayanya masih jarang, apalagi aku bukan fotografer terkenal”
sahut Kai tersenyum sambil menatap Dita yang tepat wajah Dita berada di sebelahnya.
“Terkenal belum tentu sukses, aku mau kamu sukses terus”
sahut Dita yang kemudian menatap Kai.
Mata mereka saling bertemu,
Cup....
Kai mengecup bibir Dita dengan refleks.
Dita hanya terdiam malu, tanpa berkata apa-apa, Dita kemudian berjalan arah jendela sambil menaruh gelasnya.
Seperti tidak mau kehilangan kesempatan Kai menghampiri Dita dan memeluknya dari belakang, terdengar jelas nafas Kai di kupingnya.
“Enggak apa-apakan, aku duluan sayang kamu?”
kata Kai berbisik di kuping Dita.
Dita hanya meng angguk mengiyakan perkataan Kai.
“Ketika aku berharap lebih, kadang tidak sesuai kenyataan”
cerita Dita kepada Kai.
“Hei...kamu sekarang punya aku, ok”
sahut Kai yang kemudian membalik badan Dita dan menatap matanya.
“Pelan-pelan aja, aku ngerti, aku cuma mau berbagi kisah sama kamu, aku berharap juga sebaliknya”
kata Kai lagi membuat Dita nyaman berada disisi Kai.
“Maaf ya...aku enggak kayak cewek kebanyakan”
kata Dita minder, enggak kayak cewek kebanyakan yang hobi dandan, yang bisa di andalkan cowok, Dita memang buka tipe yang seperti itu, namun dia selalu belajar agar bisa pantas berada disisi Kai.
“Buat aku, kamu cukup”
Kai yang meyeka rambut Dita disela-sela kupingnya. Sambil mendaratkan Kecupan mesra di kening.
“Thank’s ya Kai....”
sahut Dita tersipu.
Aku paling suka suasana pagi hari dirumah Kai, seperti berada dikampung halaman sendiri,udara dingin yang menelusup masuk kedalam selimut, membuat ku semakin malas beranjak dari kasur empuk ini.
Malam tadi selepas Kai mengecup kening ku, dia kembali keruang tengah melanjutkan menonton bola dan tidur. Walau orang tua kami setuju tentang perjodohan, namun tidak memberikan kesempatan bersama dalam satu kamar selama belum Sah. Ya walau aku tau, aku pernah berciuman dengan Kai.
Sekarang hari mulai terang, aku buka jendela kamar kai yang lembab terselimuti embun pagi, aroma alam yang bergulung masuk kedalam ruangan sangat segar di dihidungku, aku bahkan sangat suka bau saat tanah basah karena hujan.
Aku pun berjalan keluar rumah, melihat-lihat di halaman rumah Kai, beberapa bunga koleksi ibunda kai, suasana pagi yang ku rindukan, aku bahkan memotret bunga koleksi ibunda kai dengan kamera ponsel, padahal bunga nya berasal dari toko ibu.
Entah kenapa begitu sepi, tidak terdengar suara orang tua kami, mungkin mereka sedang belanja kepasar pikir aku. Kai yang tengah pulas tertidur di sofa ruang tengah menarik perhatian ku, aku bahkan memotretnya diam-diam, aku bahkan takjub melihat Kai dari dekat.
Tiba-tiba jantung aku berdegup kencang, membuat aku terasa sesak, perut seperti keram, aku sempat bertanya apa ini tanda awal kita jatuh cinta?
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 68 Episodes
Comments
Ayu Arthamobilindo
laper x Mak BKN cinta tu perut keram wkwkwk
smgt thor
2021-08-31
0
Wiselovehope🌻 IG@wiselovehope
❤️👍🔥🙏😁🌻👍
2021-03-25
2
Titin
tingalin jejak thor
2021-03-04
2