Seperti biasa Dita berdiam diri di perpus, di temani musik favoritnya dia membaca buku tentang sastra.
Trttttrrrrttt...Trttttrrrrttt...
Mode getar handphonenya aktif, notifikasi pesan dari nomer yang tidak dikenalnya.
Kai : 😍 “Siang Dit...”
Namun pesan tersebut tidak digubris oleh Dita, tidak berapa lama nomer tersebut kembali mechatting Dita.
Kai : 😍 “Ini aku Kai...”
“Sibuk enggak habis ngampus?”
Dita : 😩 “Eh kamu, cukup sibuk bantu ibu ditoko”
Kai : 😍 “Kata ibu kamu, aku boleh jemput kok”
Membaca chattingan Kai mood Dita sedikit kesal, walau pun setuju dengan perjodohan Dita butuh ruang buat dirinya sendiri.
Sita : 😩 “Terserah kamu...”
Menerima balasan chatting seperti itu Kai merasa horor, seram banget kalo cewek bilang terserah, namun memang tekad Kai ingin mengajak Dita keacara Rendi, dia nggak mau terlihat menyedihkan.
Kai : 😍 “Ok...aku tunggu didepan kampus kamu jam 3 sore”
“Hayo loh...sibuk banget chattingan”
seru Gina mengagetkan Dita.
“Enggak kok....tumben kamu ke perpus?”
tanya Dita dengan tatapan sinis.
“Lu tau enggak yang namanya Bayu?”
tanya Gina yang cengengesan sambil celingak-celinguk.
“Bayu anak mana?”
tanya lagi Dita sambil merapikan beberapa buku bacaannya.
“Anak tekno”
celetuk Gina yang sengaja berdandan cantik untuk bertemu dengan teman chatting yang dikenalnya melalui situs perjodohan di internet.
“Enggak kenal, ya udah ayuk ke kantin aja”
ajak Dita yang menarik tangan Gina.
“Tapi kan, janjiannya di perpus Dit...”
“Suruh aja dia ke kantin”
bujuk lagi Dita yang kini berhasil mengajak Gina ke kantin.
Selang beberapa lama, Dita dan Gina yang tengah menikmati makan siangnya, tiba-tiba di datangi seorang cowok kalem, rambut pendek hitam, kulit putih dan bermata sipit.
“Ka..kamu Gina ya?”
tanya cowok yang terlihat gugup.
“Iya...kamu Bayu?”
kata Gina yang awalnya terkagum dengan sosok Bayu, tidak dikiranya Bayu seperti cowok-cowok korea, persis banget dengan tipenya.
“Iya...boleh duduk enggak?”
tanya Bayu yang sopan.
“Boleh...oh ya kenalin ini Dita teman aku...”
Gina yang memperkenalkan Dita.
“Bayu...”
katanya sambil mengulurkan tangan.
“Dita...”
sahut Dita yang membalas jabat tangan Bayu
Merasa seperti orang ke 3 Dita memutuskan untuk pergi dari kantin, agar Gina dan Bayu bisa leluasa mengobrol.
“Aku duluannya”
tambah Dita yang kemudian beranjak, tanpa mendengarkan perkataan Bayu, karena sudah terbiasa Gina hanya tersenyum.
“Aku ganggu ya?”
tanya Bayu yang tak enak hati.
"Enggak kok, malah dia ngasih waktu buat kita”
jelas Gina yang paham betul sifat Dita.
"Baik banget teman kamu..."
seru Bayu yang berpostur tinggi.
...➖➖➖...
Dita berjalan dilorong kampus telinganya terpasang earphone dia sangat suka mendengarkan lagu Lauv, sikapnya yang cuek membuat orang penasaran dengannya, salah satunya Juan, Ranza Juandy akbar cowok yang sering banget ditolak Dita.
“Dengerin apaan sih ?”
sela Juan yang mengambil salah satu earphone yang terpasang dikuping Dita, emang dasarnya cuek Dita malah tidak menggubris Juan dan malah mengambil earphonenya kemudian kembali berjalan menuju gerbang kampus.
“Dit...”
panggil Juan yang terlihat kecewa banget akan sikap Dita.
Dita pernah membuka hatinya untuk Juan namun Juan malah jadian sama anak fakultas ekonomi, Dita berpikir semudah itu kah? satu kali gagal bukan akan gagal untuk yang ke dua kalinya. Walau sekarang Juan sudah putus, hati Dita memanglah keras dan dia berusaha agar dia tak terluka.
Langkah Dita terhenti karena tiba-tiba hujan ringan turun, Mobil mini jeep yang terparkir di parkiran kampus kemudian menghampiri Dita.
trinnntttt...
Kelakson mobil tersebut
Dita yang bingung malah celingak celinguk pikirnya mobil itu jemputan mahasiswi lain.
“Mau sampe jam berapa bengong disitu...?”
kata Kai yang kemudian membuka kaca mobil.
Tanpa banyak bicara Dita kemudian masuk kedalam mobil Kai.
“Nih”
kata Kai menyerahkan handuk kecil kepada Dita yang setengah kepalanya basah akibat hujan.
“Makasih...”
Dita yang kemudian menyeka Rambutnya.
Sesekali Dita melirik kearah Kai, dilihatnya Kai yang santai mengenakan style kaos dan celana levis sobek-sobek, ini baru Kaisen pikir Dita.
“Aku udah ijin sama ibu kamu, besok aku mau ajak kamu ke acara temen”
Kai yang membuka pembicaraan sambil menyetir.
“Aku enggak suka tempat rame”
sahut Dita yang melanjutkan mengeringkan rambutnya.
“Aku juga enggak suka, tapi setidaknya aku memenuhi janji aku ke teman”
sahut Kai dengan santainya.
“Kita benaran dijodohin?”
tanya Dita penasaran.
“Katanya sih gitu, weton nya bagus, ortu kita juga saling kenal”
jawab Kai yang terlihat santai dan tidak terbebani akan perjodohan.
“Kita mau kemana?”
tanya Dita yang mengalihkan pembicaraan soal perjodohan.
“Kita jodohkan bukan berarti besok kita nikah, paling nggak 1 atau 2 tahun lah cukup buat kenal kamu”
jelas Kai yang membuat Dita sedikit lega.
“Iya aku paham kok”
sahut Dita Mulai merasa Kai sosok yang bisa membuatnya nyaman.
“Nah sekarang kita cari baju buat kamu”
kai yang menyetop mobilnya didepan sebuah butik gaun yang terkenal.
Nandita hanya terdiam, iya selama ini dia tidak pernah mempunyai gaun atau sejenisnya, wangi yang unik ketika masuk kedalam butik, berbagai gaun bahkan gaun pengantin juga dijual dibutik ini. Matanya tertuju pada sebuah gaun yang terpajang di pojok butik, gaun bermotif halter dress berwarna Navy, sederhana namun elegan. Halter dress merupakan dress tanpa lengan dengan kerah yang melingkar dileher, bagian atas ditambahkan renda dengan warna senada dan dari pinggang ke bawah polos.
“Kamu suka??”
tanya Kai yang kemudian melihat Dita melirik dress tersebut.
“Boleh dicoba kok beb....”
seru salah satu pegawai butik yang ngondek.
“Enggak...makasih”
seru Dita.
Sedari SMP Dita memang nyaman dengan style tomboi, tidak pernah terlintas dirinya akan menggenakan dress, jadi pasti akan aneh pikir Dita.
“Ya udah coba aja dulu...”
bujuk Kai yang kemudian menariknya ke kamar pass.
“Ta..tapi...aku enggak terbiasa...”
“Harus dibiasain mulai sekarang”
sahut Kai yang tetap kekeh membujuk Dita agar mencoba dress tersebut.
5 menit Kai menunggu Dita mengganti pakaian, sambil melihat-melihat dress lainnya. Dita yang keluar dari kamar ganti kemudian berjalan kearah Kai dan menepuk pundak Kai.
Dan menoleh kearah Dita, dilihatnya gaun mungil itu pas ditubuh Dita, rambut hitam panjang tererai Dita menambah nilai plus.
“Jelek ya?”
tanya Dita pada Kai yang terus menatapnya.
“Cocok buat kamu”
kata Kai yang tidak pikir panjang dan langsung membayar gaun tersebut.
Setelah membayar mereka pun bergegas kembali kedalam mobil dan menuju sebuah resto.
“Makasih dress nya...”
kata Dita sedikit canggung.
“Anggap aja itu imbalannya, jadi besok sahabat aku Rendi bakal tunangan sama mantan aku”
jelas Kai sambil menyetir.
Jadi karena mantanya tunangan sama sahabatnya.
Pikir Dita yang mengerti kenapa Kai menyetujui perjodohan ini.
“Ribet amat sih, mending enggak usah dateng”
sahut Dita sedikit kesal.
“Nanti dikira aku gagal move on lagi”
celetuk Kai yang membuat Dita tersenyum.
“Kenyataannya emang belum kan?”
sahut Dita yang tersenyum lepas.
“Jangan ngaco deh, kalo belum mana mau aku ikut perjodohan ini”
jelas Kai melirik kearah Dita.
“Jadi bukan pelarian dong ya akunya”
celetuk Dita membuat mereka sama-sama tertawa.
“Ya...enggak lah”
sahut Kai yang kemudian mengelus kepala Dita.
Mungkin refleks, Kai melakukan hal tersebut terhadap pacar biasanya, senyaman itu kah sudah Kai? Karena itu mereka berdua kembali canggung satu sama lain.
...➖➖➖...
Nantikan kelanjutannya...
Jangan lupa Like dan Komen...
GBU all....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 68 Episodes
Comments
Angkasabiru
manis banget kai 😌
2023-08-07
0
Qiana
kami 7in1 hadir
Like 👍👍👍👍👍
2021-09-21
0
Dhina ♑
waaahhhh
senang tentunya, bisa dinner bersama .......
2021-05-26
0